Dosen Penguji:
dr. Gatot Suharto, SH., Sp.F., M.Kes., DFM
Residen Pembimbing:
dr. Suroto
Anggota Kelompok
2
Pengaruh Jenis Kain
dan Kondisi
Pencucian Pada
Deteksi Noda Semen
ABSTRAK
Abstrak
Terdapat sedikit penelitian tentang pengaruh jenis kain dan kondisi pencucian yang
berbeda pada kemampuan untuk mendeteksi noda semen pada kain yang dicuci. Penelitian
ini bertujuan untuk menyelidiki tiga faktor potensial yang mempengaruhi identifikasi semen
pada pakaian yang dicuci yaitu jenis kain, suhu air selama pencucian, dan apakah noda
kering pada saat pencucian. Setelah pencucian, noda semen pada empat jenis kain yaitu
katun, poliester, denim, dan wol diperiksa dan diuji dengan tiga metode umum yang
digunakan untuk mendeteksi semen yaitu skrining dengan sumber cahaya alternatif, tes
asam fosfatase, dan pewarnaan histologis spermatazoa. Hasilnya ditemukan bahwa semen
sulit dideteksi jika masih basah ketika benda yang bernoda semen itu dicuci. Tampaknya
tidak ada perbedaan berdasarkan suhu dari siklus pencucian. Juga ditemukan bahwa kain
sintetis seperti poliester mungkin tidak secara efektif mempertahankan komponen semen
selama pencucian dan membuat deteksi lebih sulit.
Kata kunci : Ilmu forensik; Cairan tubuh; Tempat kejadian perkara; Semen; Pencucian; Asam
fosfatase 4
Pengaruh Jenis Kain
dan Kondisi
Pencucian Pada
Deteksi Noda Semen
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Kekerasan Seksual
Pemeriksaan Mikroskopis
+/-
Spermatozoa
TUJUAN PENELITIAN
Meneliti pengaruh jenis kain pada identifikasi
noda semen dengan menggunakan empat jenis
kain pada pakaian.
7
Pengaruh Jenis Kain dan
Kondisi Pencucian Pada
Deteksi Noda Semen
Sampel semen diambil dari sukarelawan yang telah memberi persetujuan medis
150µL semen diendapkan ke dalam satu dari empat tipe kain yang berbeda
katun, poliester, denim dan wool
Direplikasi dalam 4 kelompok berdasarkan cara mencucinya
Kontrol :
9
Tidak dicuci
Bahan dan Metode
• Semua sampel dicuci dalam siklus standar panas (60℃) atau siklus standar dingin (30℃)
• Noda kering dicuci dalam waktu 30 menit setelah semen didnapkan
• Selama siklus pencucian tidak menggunakan deterjen dan sampel dikeringkan di udara
10
Bahan dan Metode
11
Bahan dan Metode Uji Asam Fosfatase
Sampel disemprot
Kertas saring besar
sedikit dengan air
ditekan ke kain
steril
12
Bahan dan Metode
Tampatkan kain ke Putar sampel untuk Campur pelet dengan Pipet sampel ke slide,
wadah berputar membentuk pelet 50µL air keringkan
13
Bahan dan Metode
HASIL
Hasil
16
Hasil
17
Hasil
19
Pengaruh Jenis Kain dan
Kondisi Pencucian Pada
Deteksi Noda Semen
DISKUSI
Diskusi ALS
21
Diskusi ALS
FLuoresensi
Sampel yang
dicuci < Kontrol (tidak
dicuci)
23
Diskusi Pewarnaan Christmas Tree
Gumpalan
sampel
Perbedaan
Delokalisasi
kondisi
bercak
ketika dicuci
Inkonsistensi
hasil pada
hampir
semua grup
24
Diskusi Pewarnaan Christmas Tree
Denim
• Hasil inkonsisten
• bahan tipis sperma lebih mudah tercuci
25
Pengaruh Jenis Kain dan
Kondisi Pencucian Pada
Deteksi Noda Semen
KESIMPULAN
Kesimpulan
27
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Semen
CAIRAN MANI
Kental, berwarna putih kekuningan, keruh,
dan berbau khas
Volume cairan mani 3-5 ml pada 1 kali
ejakulasi
pH 7.2-7.6
Plasma
Spermatozoa
Seminal
29
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
Biswas G. 2015. Review of Forensic Medicine and Toxicology (3rd edition). Jaypee Brothers Medical Publishers. New Delhi; 432-437.
CAIRAN MANI
Serviks---12 hari
30
Davies A., Wilson E. 1974. The Persistance Of Seminal Constituents In The Human Vagina. Forensic Sci. 3(1) : 45-55.
Arios R., Tomuka D., Kristanto E. 2014. Efektivitas Deteksi Spermatozoa Menggunakan Pewarnaan Malachit Green. Jurnal e-CliniC (eCI). 2(2): 1-7.
PEMERIKSAAN CAIRAN MANI
Pemeriksaan Kejahatan
Cairan Mani Seksual
Spermatozoa Spermatozoa
(+) (-)
31
ALUR PEMERIKSAAN CAIRAN MANI
Sampel
Screening
Visual
Taktil
UV
Diambil dari
vagina (forniks
Swab posterior) vulva,
mulut, ipatan anus
Sampel Pakaian/
tempat
diperoleh dari kejadian
Rambut
pubis
33
Meilia P.D.I. 2012. Prinsip Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Korban (P3K) Kekerasan Seksual. Cermin Dunia Kedokteran. 38 (8) : 579-583.
PEMERIKSAAN FISIK
Semen segar
• Warna putih/kekuningan, agak kental, bau khas
• Viskositas akan hilang karena fibrolysin menjadi tipis
Noda seminalis kering pada pakaian
• Warna abu-abu/putih kekuningan, garis tidak beraturan, keras pada
perabaan
• Fluoresensi sinar UV : putih kebiruan
Noda segar pada bahan tidak menyerap
• Tampak tembus cahaya
• Sebulan kuning kecoklatan
34
Biswas G. 2015. Review of Forensic Medicine and Toxicology (3rd edition). Jaypee Brothers Medical Publishers. New Delhi; 432-437.
PEMERIKSAAN LANGSUNG
35
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN MALACHITE GREEN
36
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN GIEMSA/METHILEN BLUE/GRAM/ZN
37
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN FOSFATASE ASAM
Alat dan Bahan :
- Kertas Saring
- Larutan A : Brentamin Fast Blue B, Na acetate trihidrat, asam
asetat glasial, akuades
- Larutan B : Na-alfa-naftilpospatase, akuades
Cara Kerja :
- Kertas saring dibasahkan dengan air, letakkan pada
bercak/kapas lidi dan tekan dengan tangan
- Setelah 5-10 menit teteskan reagen FA
Interpretasi :
(+) -> muncul warna ungu, < 30 detik
38
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN FOSFATASE ASAM
39
PEMERIKSAAN BERBERIO
Alat dan Bahan :
- Kertas Saring
- Reagen : asam pikrat jenuh
Cara Kerja :
- Ekstraksi bercak dengan akuades
- Letakkan di kaca obyek
- Biarkan mengering di udara
- Tutup dengan kaca penutup
- 1 Tetes reagen dialirkan di bawah kaca penutup pada satu
sisi
Interpretasi :
(+) -> Kristal spermin pikrat (kekuningan)
40
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN FLORENCE (KOLIN)
Cara Kerja :
- Bercak diekstraksi dengan akuades -> ekstrak pada kaca
obyek -> tutup kaca penutup -> reagen alirkan dengan pipet
di bawah kaca penutup
Interpretasi :
(+) -> kristal jarum kholin-peryiodida (cokelat)
41
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN PAN (PIRIDIL AZO NAFTOL)
Alat dan Bahan :
- Kertas Saring
- Reagen PAN
Cara Kerja :
- Tempelkan kertas saring yang dibasahi dengan akuades
- Letakkan pada bercak selama 10 menit
- Mengering pada suhu ruangan
- Teteskan reagen PAN pada bercak
Interpretasi :
(+) -> warna merah jambu
42
PEMERIKSAAN BERCAK MANI PADA PAKAIAN
43
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN BAECCHI
Alat dan Bahan :
- Kaca Obyek
- Reagen : Acid Fuschin 1% (1 ml), Methilen Blue 1% (1 ml), HCl
1% (40 ml)
Cara Kerja :
- Bagian tengah pakaian mengandung bercak (2x2 cm) +
Baeechi (2-3 menit) -> Cuci HCl 1% (5 detik) -> dehidrasi
alkohol 70%, 85%, absolut, bersihkan dengan xylol ->
keringkan
- Ambil dengan jarum (1-2 helai) -> Kaca Obyek -> Tutup
Interpretasi :
(+) -> Kepala (merah) menempel di serabut benang. Ekor ->
merah muda
44
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PENENTUAN GOL DARAH ABO
45
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
PEMERIKSAAN PRIA TERSANGKA
Tujuan : Menentukan ada tidaknya sel epitel vagina pada penis
Alat dan Bahan :
- Kaca Obyek
- Larutan Lugol
Cara Kerja :
- Tempelkan dan tekankan kaca obyek pada glans penis ->
sediaan menghadap ke bawah di atas tempat yang berisi
lugol
Interpretasi :
(+) sel epitel vagina maka sitoplasma iodofilik -> warna cokelat.
Kromatin sex (barr body) pada sel epitel vagina
46
2000. Bagian Kedokteran Forensik FKUI: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta; 184-192.
KESIMPULAN
Pemeriksaan Semen
Kesimpulan
48
Kesimpulan
49
JURNAL
PEMBANDING
Jurnal Pembanding
Latar belakang
Utama pembanding
Tujuan:Menguji
Tujuan: Menyelidiki persistensi cairan
tiga faktor -> jenis semen dan
kain, suhu air selama spermatozoa ->
pencucian, dan berbagai jenis kain
apakah noda kering dan renda yang
pada saat dicuci hingga enam
pencucian. kali.
53
Jurnal Pembanding CARA PENGAMBILAN DATA
55
Jurnal Pembanding HASIL JURNAL PEMBANDING
56
Jurnal Pembanding KESIMPULAN
Utama Pembanding
• Penggunaan ALS: untuk menemukan • Sumber cahaya alternatif, uji asam
potensi noda biologis fosfatase adalah metode yang
• Tes asam fosfotase: untuk layak untuk mendeteksi cairan mani
mendeteksi keberadaan semen. dan spermatozoa sebelum di cuci
• Setelah dicuci kemampuan test AP
dan ALS menurun, sedangkan
pemeriksaan mikroskopik metode
ideal
57
Jurnal Pembanding
JURNAL UTAMA
Keunggulan Kelemahan
• Dapat menentukan pengaruh jenis • Hanya dapat mengetahui hasil
kain terhadap identifikasi semen pengaruh tiga faktor tersebut
pada kain yang dicuci. apabila dicuci satu kali, namun
• Dapat menentukan pengaruh suhu tidak dapat menentukan
air selama pencucian terhadap pengaruhnya apabila telah
identifikasi semen pada kain yang dilakukan pencucian beberapa
dicuci. kali.
• Dapat menentukan pengaruh noda
kering maupun noda basah saat
pencucian terhadap identifikasi
semen pada kain yang dicuci.
58
Jurnal Pembanding
JURNALPEMBANDING
Keunggulan Kelemahan
Menguji ketahanan cairan mani dan Hanya dapat mengetahui hasil
spermatozoa pada berbagai jenis spermatozoa dan cairan mani
kain hingga enam kali pencucian. terhadap pencucian sebanyak
Pengujian digunakan metode ALS, enam kali. namun tidak dapat
tes AP, dan mikroskopik menentukan perbedaan jumlah
sperma pada berbagai jenis kain
59
JOURNAL READING
“The Effect of Fabric Type and
Laundering
Conditions on the Detection of
Semen Stains”
Dosen Penguji:
dr. Gatot Suharto, SH., Sp.F., M.Kes., DFM
Residen Pembimbing:
dr. Suroto