Anda di halaman 1dari 16

Anggota Kelompok 02:

Aldi Windi Hardian (05)


Arif Okta Kurniawan (06)
Siti Kholifah Udroh (07)
Aisha Cristally Shasiandari (08)
ASAS PENGENAAN PAJAK
Asas Pengenaan Pajak dimaksudkan untuk
mengatur kewenangan negara dalam
pengenaan pajak kepada Wajib Pajak, baik
yang merupakan warga negara atau warga
asing yang berkaitan dengan Negara tersebut
sehingga tercipta keadilan yang maerata
bagi semua pihak yang berkepentingan.
Terdapat beberapa asas yang dapat dipakai
oleh negara dalam wewenangnya mengenakan
pajak, khususnya untuk pengenaan pajak
penghasilan. Menurut Siti Kurnia Rahayu,
asas yang paling sering digunakan adalah :
1. Asas Negara Tempat Tinggal
(Domisili)
Negara-negara mempunyai hak untuk
memungut atas seluruh penghasilan Wajib
Pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib
Pajak. Wajib Pajak yang bertempat tinggal di
Indonesia dikeani pajak atas penghasilan
yang diterima atau diperoleh, yang berasal
dari Indoensia atau berasal dari luar negeri
(Pasal 4 Undang-Undang Pajak Penghasilan).
2. Asas Sumber (Asas Negara Asal)
Negara mempunyai hak untuk memungut
pajak atas penghasilan yang bersumber pada
suatu Negara yang memungut pajak.
3. Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihunungkan dengan suatu negara.
Asas ini diberlakukan kepada setipa orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia untuk membayar
pajak. Berdasarkan asas kebangsaan, setiap orang
yang lahir dan tinggal di Indonesia, wajib membayar
pajak sesuai ketentuan yang berlaku di negeri ini.
Berdasarkan asas kebangsaan pula, warga asing yang
tinggal atau berada di Indonesia selama lebih dari 12
bulan tanpa pernah sekalipun meninggalkan negara
ini wajib dikenai pajak selama penghasilan yang
mereka dapatkan bersumber dari Indonesia.
ASAS PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN PAJAK
Asas pemungutan pajak juga dikemukakan oleh
John F. Due dalam buku Government Finance, An
Economic Analisys yaitu, The Neutrality Principle
yang bermakna bahwa pajak itu harus netral
artinya tidak mempengaruhi pilihan masyarakat
untuk mengonsumsi atau memperoduksi
barang. Maka, terlihat bahwa atas ini bertujuan
utnuk menjaga agar pemungutan pajak tidak
mengganggu kemajuan ekonomi. Namun,
dimungkinkan kebijaksanaan pemerintah justru
dibuat untuk mempengaruhi konsumsi
masyarakat.
1. Asas Yuridis
Untuk menyatakan suatu keadilan, hukum
pajak harus memberikan jaminan hukum
kepada Negara atau warganya. Oleh karena
itu, pemungutan pajak harus didasarkan pada
undang-undang.
2. Asas Ekonomis
Seperti pada uraian sebelumnya, pajak
mempunyai fungsi regular dan fungsi
budgeter. Asas ekonomi ini lebih
menekankan pada pemikiran bahwa Negara
menghendaki agar kehidupan ekonomi
masyarakat terus meningkat.
3. Asas Finansial
Berdasarkan asas ini, pungutan pajak
dilakukan sesuai dengan kondisi keuangan
(finansial) atau besaran pendapatan yang
diterima oleh wajib pajak.
ASAS PERPAJAKAN YANG
LAIN
1. Asas umum
Asas pemungutan pajak yang selanjutnya
adalah asas umum. Berdasarkan asas ini,
pemungutan pajak di Indonesia didasarkan
atas keadilan umum
2. Asas wilayah
Asas ini berlaku berdasarkan wilayah tempat
tinggal wajib pajak
3. Asas Manfaat
Pengenaan pajak hendaknya seimbang dengan
keuntungan (manfaat) yang didapat wajib
pajak dari jasa-jasa public yang diberikan oleh
pemerintah. Berdasarkan kriteria ini, maka
pajak dikatakan adil bila seseorang yang
memperoleh kenikmatan lebih besar dari
jasa-jasa publik yang dihasilkan oleh
pemerintah dikenakan proporsi lebih besar.
4. Asas Keadilan
Asas-asas pemungutan pajak sebagaimana dikemukakan
oleh Adam Smith dalam buku An Inquiri into the Nature
and Cause of the wealth of nations menyatakan bahwa
pemungutan pajak hendaknya didasarkan pada :
 Asas Equality
 Asas Certainty
 Asas Convenience of Payment
 Asas Economy
5. Menurut W.J. Langen, asas pemungutan
pajak adalah sebagai berikut:
 Asas daya pikul
 Asas manfaat
 Asas kesejahteraan
 Asas kesamaan
 Asas beban yang sekecil-kecilnya
6. Asas-asas dalam pembentukan UUP
(Menurut Miyasto)
Pasal 23 A UUD 1945, yang menyatakan: "Pajak
dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang”.
 Asas legal
 Asas kepastian hukum
 Asas efisien
 Asas non distorsi
 Asas kesederhanaan
 Asas adil

Anda mungkin juga menyukai