Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HUKUM PAJAK

ASAS – ASAS PEMUNGUTAN PAJAK

Nama : Keysya Quthrotun Nada


NIM : 110001211140567
Mata Kuliah : Hukum Pajak D

Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
2022
1

1
Uin-suska.ac.id.pdf
ASAS – ASAS DASAR PEMUNGUTAN PAJAK

Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu negara
karena menjadi pemasukan terbesar negara dimana pajak ini dikenakan ke setiap warga
negara yang menjadi wajib pajak. Dalam penerapannya, terdapat asas pemungutan pajak
yang dibuat agar tercipta keadilan untuk semua wajib pajak yang ada di Indonesia.
Asas pemungutan pajak ini dibuat agar menjadi pedoman dalam pembuatan regulasi
perpajakan di Indonesia. Secara umum, asas pajak yang diterapkan di dunia terdapat tiga
saja, yaitu asas kebangsaan, asas tempat tinggal, dan asas sumber. Namun, di Indonesia
diterapkan setidaknya terdapat tujuh asas dalam pemungutan pajak. Tujuh asas ini bukan
berarti berbeda secara keseluruhan, hanya dipecah menjadi beberapa bagian mendetail agar
dalam penerapannya, semua subjek pajak memiliki pedoman yang jelas dalam menjalankan
kewajiban dan mendapatkan hak yang sebagaimana mestinya dalam perpajakan.

1. Asas Finansial

Dengan asas ini, besar pungutan pajak yang dikenakan ditentukan berdasarkan keadaaan
finansial (keuangan) atau besar pendapatan yang diterima oleh wajib pajak. Wajib pajak
yang memiliki pendapatan 50 juta rupiah akan dikenakan besaran pajak yang lebih kecil
daripada wajib pajak yang memiliki pendapatan 1 miliah rupiah. Kemudian, berdasarkan
asas ini juga penetapan pemungutan pajak yang harus dibayarkan harus lebih kecil dari
pendapatan mereka.

Setiap wajib pajak harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional, salah satu
caranya dengan tepat waktu dalam membayar pajak. Dengan membayar pajak, kita ikut
berpartisipasi membantu menyejahterahkan kehidupan masyarakat Indonesia.

2. Asas kebangsaan

Berdasarkan asas kebangsaan, setiap orang yang lahir dan tinggal di Indonesia, wajib
membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku di negeri ini. Berdasarkan asas kebangsaan
pula, warga asing yang tinggal atau berada di Indonesia selama lebih dari 12 bulan tanpa
pernah 2sekalipun meninggalkan negara ini wajib dikenai pajak selama penghasilan yang
mereka dapatkan bersumber dari Indonesia.

2
Abdulkadir.blog.uma.ac.id/
3

3. Asas wilayah

Asas ini berlaku berdasarkan wilayah tempat tinggal wajib pajak. Contohnya, Bu Laila
merupakan WNI yang tinggal di Taiwan, maka menurut asas wilayah, baik rumah maupun
barang yang digunakan Bu Laila tidak wajib dikenai pajak oleh pemerintah Indonesia.
Sebaliknya, jika ada WNA yang tinggal di Indonesia dalam jangka waktu tertentu, WNA
tersebut wajib dikenai pajak berdasarkan hukum yang berlaku di negeri ini.

Nah, itulah penjelasan singkat atas asas pemungutan pajak dan penerapannya di Indonesia.
Karena sifat pajak adalah wajib, sebaiknya kita tidak melalaikan apalagi mengabaikan pajak.

Untuk memudahkan Anda menunaikan kewajiban perpajakan, OnlinePajak hadir sebagai


solusi agar setiap wajib pajak baik perusahaan maupun individu mampu melaksanakan
kewajibannya dengan baik. Dengan menggunakan OnlinePajak, segala urusan perpajakan
akan lebih mudah, aman, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Asas Daya Pikul


Menyatakan bahwa besar kecilnya dari pungutan pajak yang dibebankan, harus
berdasarkan dengan besar kecilnya penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak. Jadi,
semakin tinggi jumlah penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, maka
semakin tinggi juga pajak yang harus dibayarkannya. Sedangkan bagi Wajib Pajak yang
memperoleh atau menerima penghasilan dengan jumlah standar atau lebih kecil, maka
jumlah pajak yang harus dibayarkan juga akan kecil.

5. Asas Manfaat
Dalam asas ini, pungutan pajak yang dikelola oleh negara, nantinya harus dipergunakan
untuk kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat kepada kepentingan umum. Hal ini
4
bermakna bahwa Wajib Pajak yang telah membayarkan pajaknya kepada negara dapat
merasakan manfaat dari apa yang telah mereka berikan kepada negara.

3
4
Uin-suska.ac.id
6. Asas Kesejahteraan
Asas ini berarti pajak yang dipungut oleh negara dapat dipergunakan untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

7. Asas Kesamaan
Menyatakan bahwa dalam kondisi yang sama, antar Wajib Pajak yang satu dengan
Wajib Pajak yang lainnya harus dibebankan dengan pajak yang jumlahnya sama
(diperlakukan sama).
8. Asas Beban yang Sekecil-Kecilnya
Dalam hal pemungutan pajak harus diusahakan sekecil-kecilnya atau serendah-
rendahnya bila dibandingkan dengan nilai atas objek pajak. Hal ini bertujuan agar pajak
tidak memberatkan para Wajib Pajak.

9. Asas Politik Finansial


Dalam asas ini, pungutan pajak yang dikelola negara jumlahnya memadai, sehingga
dengan hasil pungutan pajak tersebut dapat dipergunakan untuk membiayai atau
mendorong semua kegiatan negara.

10. Asas Administrasi


Asas ini lebih terkait dengan masalah dari kepastian kegiatan perpajakan (kapan,
dimana harus membayar pajak, dll), keluwesan dalam penagihan (tata cara
pembayarannya), serta besarnya biaya dari pajak yang dipungut.

11. Asas Sumber

Asas sumber diartikan sebagai pemungutan pajak berdasarkan tempat perusahaan berdiri atau


tempat tinggal wajib pajak. Pada dasarnya pajak yang berlaku di Indonesia adalah pajak
untuk 5orang yang tinggal dan bekerja di Indonesia. Jika misal seseorang tinggal di Indonesia,
namun memiliki penghasilan di luar negeri, selama penghasilan tersebut akan digunakan di
Indonesia, maka juga akan dikenai pajak. Namun demikian, pajak yang diberlakukan
memiliki peraturan sendiri, akan masuk dalam PPh Pasal 22.

5
Asas Pemungutan Pajak Indonesia
Asas Asas Adam Smith

Adam Smith mengemukakan 4 (empat) asas pemungutan pajak, yang dikenal dengan “Four
Canons Taxation” atau sering disebut juga “The Four Maxims”.

Bukunya yang berjudul Wealth of Nation, Adam Smith memberikan pedoman bahwa supaya
peraturan pajak itu adil maka empat syarat berikut harus dipenuhi (Adam Smith dalam
Rochmat Soemitro, 1992: 15):

a. Equality and equity,

b. Certainty,

c. Convenience of payment,

d. Low cost of collection.

Keempat pedoman ini disebut The Four Canons of Adam Smith adalah sering juga disebut
The Four Maxime. Equality and equity mengandung arti persamaan dan keadilan, di mana
undangundang pajak senantiasa memberikan perlakuan yang sama terhadap orang-orang
yang berada dalam kondisi yang sama.

Asas – Asas tersebut yaitu :

1.  Asas Equality (Keseimbangan atau Keadilan) 6


Pada asas ini menyatakan bahwa dalam hal pemungutan pajak, negara harus
menyesuaikan dengan kemampuan dan juga penghasilan yang diperoleh atau diterima

6
Uin-suska.ac.id
dari Wajib Pajak. Negara tidak boleh bertindak diskriminatif atau seenaknya sendiri
dalam hal melakukan pemungutan pajak terhadap Wajib Pajak.
Jadi, dalam asas ini menyiratkan bahwa Wajib Pajak yang memiliki kemampuan lebih
dan harta yang dimiliki juga banyak, maka pemungutan pajak yang dibebankan
kepadanya juga dengan tarif yang tinggi disesuaikan dengan kemampuan ekonomis
yang dimilikinya.
2.  Asas Certainty (Kepastian Hukum)
Asas ini menunjukkan bahwa semua pungutan pajak harus didasarkan pada Undang-
Undang (UU) yang berlaku, sehingga bagi pihak-pihak yang melanggar atas pungutan
pajak ini akan dikenakan sanksi hukum yang sesuai dengan Undang-Undang (UU).
Penetapan pajak harus dilakukan secara transparan sesuai dengan hukum yang berlaku,
yaitu Undang-Undang (UU).
3.  Asas Convinience of Payment (Tepat Waktu)
Dalam asas ini, pungutan pajak harus berdasarkan dengan saat yang tepat bagi Wajib
Pajak (saat yang paling baik). Misalnya adalah disaat wajib pajak baru menerimakan
penghasilannya atau menerima hadiah.
Hal ini bertujuan agar Wajib Pajak tidak merasa dibebani atau keberatan atas pajak yang
dipungut.
4.  Asas Efficiency (Efisiensi atau Ekonomis)
Asas ini terkait dengan biaya pemungutan pajak yang diusahakan untuk dapat sehemat
mungkin. Asas ini menjadi patokan agar tidak terjadi biaya pemungutan pajak yang
lebih besar dari hasil pemungutan pajak.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemungutan pajak harus dilakukan secara tepat dan
benar agar tujuan dari pemungutan pajak ini dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai