Anda di halaman 1dari 22

FILSAFAT ILMU

DAN
KUALITAS SDM

KELOMPOK 2
FILSAFAT ILMU
• Manusia diciptakan oleh Tuhan dalam rangka menjadi khalifah di muka
bumi dengan maksud agar manusia dengan kekuatan yang dimilikinya
mampu membangun dan memakmurkan bumi serta melestarikannya.
• Untuk mencapai derajat khalifah di buka bumi ini diperlukan proses
yang panjang, upaya tersebut ditandai dengan pendidikan yang dimulai
sejak lahir sampai ke liang lahat.
• Dari sudut pandang agama memadukan dua segi kepentingan manusia
yaitu keduniaan dan keagamaan.
• Pendidikan sekuler yang hanya meninjau pada satu aspek saja, yaitu
keduniaan saja dan segala bentuk keberhasilan cenderung dinyatakan
dengan jumlah materi yang dimiliki atau jabatan serta pengaruh di
tempat individu berada.
• Akibatnya telah dapat dilihat bahwa kehampaan yang terjadi pada
masyarakat Eropa dan Amerika adalah kehampaan spiritual yang
sebagai tempat pelariannya ke tempat-tempat hiburan, alkohol dan
bentuk lainnya.
• Dengan demikian kemajuan pada satu aspek saja dalam kehidupan ini
menyebabkan ketimpangan dalam perjalanan hidup manusia yang
kemudian akan kembali menjadi permasalahan kemanusiaan khususnya
sumber daya manusia.
SUMBER DAYA MANUSIA
• Sumber daya manusia (SDM) adalah daya yang bersumber dari
manusia, yang berbentuk tenaga atau kekuatan (energy atau
power).
• Sumber daya manusia mempunyai dua ciri, yaitu :
• (1) Ciri-ciri pribadi berupa pengetahuan, perasaan dan
keterampilan
• (2) Ciri-ciri interpersonal yaitu hubungan antar manusia dengan
lingkungannya.
• SDM adalah kekuatan daya pikir atau daya cipta manusia yang
tersimpan dan tidak dapat diketahui dengan pasti kapasitasnya.
• SDM dapat diartikan sebagai nilai dari perilaku seseorang dalam
mempertanggungjawabkan semua perbuatannya, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat dan berbangsa.
• Dengan demikian kualitas SDM ditentukan oleh sikap mental
manusia.
FILSAFAT ILMU SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN
KUALITAS SDM
KUALITAS SDM
• Bila kualitas SDM tinggi, yaitu menguasai ilmu dan teknologi
dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya dan merasa bahwa
manusia mempunyai hubungan fungsional dengan sistem
sosial, nampaknya pembangunan dapat terlaksana dengan
baik seperti yang telah negara-negara maju, dalam
pembangunan bangsa dan telah berorientasi ke 21 masa
depan.
• Tidak jarang di antara negara-negara maju yang telah berhasil
meningkatkan kesejahteraan bangsanya adalah bangsa yang
pada mulanya miskin namun memiliki SDM yang berkualitas.

KUALITAS SDM
Moralitas
Soft skills (Life skills)
Hard skills
KUALITAS SDM

Sebagai Sebagai
Sebagai Alat
Master Eksekutor
KUALITAS SDM
• Kualitas SDM menyangkut aspek, yaitu
– aspek sikap mental, perilaku,
– aspek kemampuan,
– aspek intelegensi,
– aspek agama,
– aspek hukum,
– aspek kesehatan dan sebagainya
• Kesemua aspek ini merupakan dua potensi yang masing-
masing dimiliki oleh tiap individu, yaitu jasmani dan rohani.
• Tidak dapat dipungkiri bahwa aspek jasmani selalu ditentukan
oleh rohani yang bertindak sebagai pendorong dari dalam diri
manusia.
• Untuk mencapai SDM berkualitas, usaha yang paling utama
sebenarnya adalah memperbaiki potensi dari dalam manusia
itu sendiri,
FILSAFAT PENDIDIKAN
• Peningkatan kualitas manusia hanya dapat dilakukan
dengan perbaikan pendidikan.
• Filsafat pendidikan disusun atas dua pendekatan.
• Pendekatan pertama bahwa filsafat pendidikan diartikan
sebagai aliran yang didasarkan pada pandangan
filosofis tokoh-tokoh tertentu  mengakui bahwa
manusia memiliki potensi untuk di didik
• Pandangan kedua adalah usaha untuk menemukan
jawaban dari pendidikan beserta masalah-masalah yang
ada yang memerlukan tinjauan filosofis
NEGARA MAJU BILA

Kejujuran tinggi
HAM terjaga
Lingkungan terpelihara

Motivasi tinggi
Disiplin tinggi
Ketelitian tinggi
Kreativitas tinggi
Pola pikir Rasional
(konseptual-inovatif)

IPTEK maju
POLA PIKIR MASYARAKAT
INDONESIA CENDERUNG…

• TERLALU PRAGMATIS (Jangka


pendek)
• INSTANT (Dadakan)
• SEMPIT WAWASAN (Sektoral)

• MENCARI GAMPANGNYA/ENAKNYA
• SIMTOMATIK
• TIDAK KOMPREHENSIF
• LUPA EFEK SAMPING
• LUPA HAK ORANG LAIN
EXCELLENT WITH
MORALITY
VISI UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAGAIMANA KITA ???

• IPTEK
– Bisa dibeli-disewa ???

• MORALITAS-SOFT SKILLS
– Harus dibangun sendiri
PEMBELAJARAN FILSAFAT ILMU
• Tantangan manusia pada millennium ke-3 ini akan terfokus pada
berbagai aspek kompleks

• Untuk menjawab tantangan dan menghadapi tuntutan


pembangunan pada era globalisasi diisyaratkan dan diperlukan
kesiapan dan lahirnya masyarakat modern Indonesia.

• Salah bahwa modernisasi hanyalah aspek industri dan


teknologi saja. Padahal secara umum dapat dikatakan bahwa
modernisasi masyarakat adalah penerapan pengetahuan
ilmiah yang ada kepada semua aktivitas dan semua aspek
hidup masyarakat.

• Ikut Membangun Karakter


– Moralitas dan Soft-skills

• Membangun Pola Pikir, Sikap dan Perilaku Ilmiah yang


– Runtut (Sistematik)
– Kritis (Analitik - cermat)
– Kreatif / Inovatif
– Etis (Berakhlak)
– Arif (Wawasan Luas dan Dalam)
FILSAFAT ILMU
• FILSAFAT ILMU
• Cabang dari filsafat yang mengkaji pengetahuan dari sudut
pandang

ONTOLOGI
(bidang kajian)
EPISTEMOLOGI
(metode pengembangan pengetahuan)
AKSIOLOGI
(aplikasi)
FILSAFAT KEDOKTERAN
• Filosofi ilmu dan profesi kedokteran adalah ilmu yang
mempelajari tentang tubuh manusia secara utuh dalam
keadaan sehat dan sakit serta upaya penyembuhannya.
• Hakikat dari profesi kedokteran adalah bisikan nurani
dan panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada
manusia berlandaskan moralitas yng kental, prinsip
kejujuran, keadilan, empati keikhlasan, dan kepedulian
sesama manusia.
• Sifat yang penting dari seorang dokter adalah adanya
belas kasihan dan cinta sesama manusia.
• Dasar medicina adalah empati dan keinginan untuk
menolong orang lain dan apapun yang dilakukan
dengan tujuan ini harus disebut medicine.
FILSAFAT KEDOKTERAN
• Seorang dokter harus dapat dengan tenang melakukan
pekerjaannya dan harus mempunyai kepercayaan kepada
diri sendiri.
• Ia harus tangkas, harus mempunyai kepribadian yang kuat,
sehingga dapat melakukan pekerjaan di dalam keadaan
yang serba sulit. seorang pemikir dan mampu berpikir
sendiri dan tidak hanya memakai hasil pikiran orang lain 
untuk berpikir secara ilmiah perlu sikap kritis.
• Ia meyakinkan orang, bahwa mempertahankan kesehatan
hanya mungkin dengan usaha sendiri, dan adanya
kesediaan dan kemampuan melakukan usaha-usaha yang
diperlukan  untuk itu tidak hanya perlu pengetahuan
tetapi juga kemauan.
• Juga orang harus mengetahui gunanya mempertahankan
kesehatan dan yakin tentang kegunaan itu.
ONTOLOGI
ILMU KEDOKTERAN
•Modern Medicine
•Pschyo Medicine
•Socio Medicine
•Sport Medicine
•Physico Medicine
•Environmental Medicine
•Outer Space Medicine
•Traditional Medicine
•Spirituo Medicine
EPISTEMOLOGI
ILMU KEDOKTERAN
• EPISTEMOLOGI

• PROSES PENGEMBANGAN ILMU

• Metode - model berpikir Ilmiah


AKSIOLOGI
ILMU KEDOKTERAN
• Manfaat
• Dampak negatif
• Teknologi
• Hak paten
• Etik

PALING KOMPLEKS

ILMU KEDOKTERAN TIDAK BISA BEKERJA SENDIRI


COMBINED EDUCATION
DOKTER INDONESIA

Moralitas
Softskills
Hardskills

Harapannya seperti apa?


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai