Anda di halaman 1dari 16

Herniasi Intracranial

Geizar Arsika Ramadhana


DEFENISI
• respon jaringan otak terhadap adanya peningkatan TIK, jika
kompensasi terhadap CSF dan CBV tidak dapat mengimbangi
terhadap kenaikan TIK akibat adanya penambahan massa, maka
komponen jaringan otak akan melakukan kompensasi dengan
bergerak ketempat lokus minoris melewati struktur dalam intrakranial
Herniasi otak akan mengakibatkan:
a. Kerusakan otak secara mekanik
b. Terjepitnya pembuluh darah → infark/ nekrosis
c. Kenaikan ICP umum → Iskemia luas →

• Dikatakan TIK meningkat bila TIK > 10 mmHg


a. Ringan : 10-20 mmHg
b. Sedang : 20-40 mmHg
c. Berat : > 40 mmHg
Klasifikasi Herniasi terdiri dari:
A. Herniasi Supratentorial
1. Uncal(Transtentorial lateral/Desendens)
2. Central (Transtentorial bilateral)
3. Subfalcine/ Cingulate
4. Transcalvarial
B. Herniasi infratentorial
5. Upward (Transtentorial Asendens)
6. Tonsillar(Herniasi down ward/Foraminal/ArnoldChiariMalformation)
1. Herniasi Uncal
• Disebut juga Herniasi Tentorial Lateral/unilateral
• PF : umumnya terjadi karena pembesaran hematoma akibat trauma
pada darah lateral fossa media atau lobus temporalis  mendorong
uncus bagian medial dan gyrus hypocampal melalui tepi tentorium
sehingga menekan N III , midbrain dan posterior cerebal arteri.
Gejala/ Tanda :
• Fase awal belum tampak gangguan kesadaran. Gejala klinis:
a. Kompresi N.III → Anisokoria/midriasis ipsilateral dengan lesi, Ptosis
(kelumpuhan M. Levator palpebra), deviasi mata ke arah bawah lateral akibat
dari hilangnya inervasi pada semua otot penggerak mata kecuali rectus
lateral (diinervasi N VI) dan obliquus superior (diinervasi N IV).
b. Kompresi A. Cerebri Posterior → infark regio occipitalis → Hemianopsia
Homonim
c. Hemiparesis kontralateral dengan lesi : Uncus → Pedunculus Cerebri →
Traktus Piramidalis → Hemiplegia
d. Penekanan oleh tepi tentorium cerebelli pada sisi yang berlawanan dari
pedenculus cerebri (Kernohan’s notch) akan menyebabkan hemiparese plegi
pada sisi yang sama dengan lesi.
e. Lebih lanjut akan menekan batang otak  menyebabkan letargi,
bradikardia, abnormalitas pernafasan, dilatasi pupil dan penurunan
kesadaran secara cepat ( coma dalam dapat terjadi dalam beberapa jam )
2. CENTRAL HERNIATION
• Disebut juga herniasi transtentorial Downward bilateral/Axial Brain
Stem
• PF : massa di frontal, parietal atau occipital Terjadi herniasi pada
Diensefalon dan Mid brain (mesensefalon) melalui hiatus tentorii
menyebabkan kerusakan pada struktur tersebut akibat iskemik yang
disebabkan stretching/tekanan pada A. Perforantes.
Gejala / Tanda :
A. Diencephalic Stage
Awal  terjadi akibat disfungsi diffuse kedua hemisfer (akibat
penurunan CBF & peningkatan ICP) dan disfungsi diencephalic bilateral
(akibat pergeseran kebawah). Hal ini dapat mengarah ke kerusakan
irreversibel midbrain, namun seringkali masih reversibel jika penyebab
herniasi segera berhasil diterapi.
B. Midbrain – Upper Pons State
• Jika gejala ini tampak jelas maka prognosa sangat jelek  iskemia
hebat pada midbrain. Harapan untuk pulih < 5 %
C. Lower Pons – Upper Medulary Stage
• Pernafasan  Regular, shallow, & rapid ( 20-40x/mnt)
• Pupil  Midposition ( 3-5 mm), fixed
• oculomotor  Doll’s eye & CWC (-)
• Motorik  Flaksid, babinski (+) bilateral
• Kadang ekstremitas inferior fleksi thd rangsang nyeri
D. Medullary Stage
• Pernafasan  Lambat, ireguler dan dalam. Sighs/gasps
• Kadang hyperpnea diselingi dengan apnea
• Pupil  Dilatasi maksimal
3. Herniasi Cingulate
• Herniasi cingulate atau subfalcine merupakan tipe herniasi yang
paling sering terjadi
• Herniasi ini terjadi jika sebagian dari lobus frontalis yang terletak di
bawah falk, biasanya girus cingulate, terjepit dan terdorong pada sisi
yang berlawanan.
• Berbeda dengan tipe herniasi yang lain, herniasi ini tidak memberikan
tekanan yang cukup pada batang otak, tetapi mengakibatkan
penekanan pada arteri cerebri anterior yang berada pada lobus
frontal sehingga terjadi iskemik.
• Herniasi ini bisa berkembang menjadi herniasi central dan biasanya
terjadi Bersama dengan herniasi uncal.
• Klinis jarang terjadi dengan gejala khusus
4. Herniasi Transkalvarial
• Disebut juga Herniasi Eksternal
• Jaringan otak keluar melalui fraktur atau sisi pembedahan pada
cranium. Herniasi tipe ini dapat terjadi sewaktu tindakan kraniektomi
ketika dilakukan flap tulang
5. Herniasi Upward
• Disebut juga Herniasi Serebellar
• Peningkatan tekanan pada fosa posterior (massa fossa posterior) dapat
menyebabkan serebelum bergerak ke atas melewati bagian terbuka pada
tentorium (hiatus tentorial). Otak tengah terdorong melalui lekukan
tentorium kemudian mendorong otak tengah ke bawah
• Gejala klinis:
Mual, muntah, dan obtundation
• Komplikasi:
1. Penekanan pada cerebral aquaduct Sylvii → Hydrocephalus Non
Communicans (Obstructive)
2. Rapid onset of obtundation  talk and death
3. Efek penekanan pada pusat muntah di Medulla Oblongata
6. Tonsillar Herniation
• PF : tonsilar serebeli masuk ke dalam foramen magnum menekan
medulla Cardiac and Respiratory arrest. Sedangkan herniasi ke arah
bawah menyebabkan peregangan pada percabangan arteri basilaris
sehingga menjadi robek dan berdarah (disebut juga Duret
hemorrhage) yang berakibat fatal
• Terjadi akibat massa di supratentorial maupun infratentorial atau
dengan peningkatan ICP. Dapat dipicu dengan LP.
• Gejala Karakteristik :
a. Herniasi dan nekrosis dari Tonsillar cerebellum
b. Terjadinya head tilt dan kaku kuduk karena tonsil cerebelli yang
mengalami impact pada foramen magnum → Gejala khas
c. Penekanan pada piramid  Gejala motorik
d. Penekanan pada RAS (Reticular Activating System)  perubahan
tingkat kesadaran
e. Penekanan pada pusat jantung dan pernapasan  sudden
cardiac/respiratory failure
f. Pada pemeriksaan radiologi, tonsillar cerebellum berada 5 mm di
bawah foramen pada dewasa dan 7 mm pada anak (Ektopia Tonsillar)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai