Anda di halaman 1dari 33

Patofisiologi, Signs

dari Herniasi Batang


Otak pada Cedera
Kepala Berat
Nur Ainun Rahma
1907101030074

Pembimbing
Dr. dr. Syahrul, Sp. S(K)

BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FK UNSYIAH/RSUD ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2020
BAB I PENDAHULUAN
Hernia otak merupakan dislokasi secara mekanik organ otak
ke regio yang lain akibat dari adanya massa, trauma,
neoplastik, iskemik atau pun penyebab infeksi.

Cedera traumatik pada otak berhubungan dengan


peningkatan tekanan intrakranial atau hematoma intracranial
.

Saat tekanan di dalam tempurung kepala meningkat, bagian-


bagian otak akan mengalami tekanan ekstrim dan ini dapat
menyebabkan herniasi.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI
OTAK
DEFINISI
Hernia otak merupakan dislokasi secara mekanik organ otak
ke regio yang lain akibat dari adanya massa, trauma,
neoplastik, iskemik atau pun penyebab infeksi.

Cedera kepala berat atau trauma kepala berat adalah istilah


medis untuk mengkategorikan kondisi yang parah pada 
cedera kepala.

Cedera traumatik pada otak berhubungan dengan peningkatan


tekanan intrakranial atau hematoma intrakranial. Saat tekanan
di dalam tempurung kepala meningkat, bagian-bagian otak
akan mengalami tekanan ekstrim dan ini dapat menyebabkan
herniasi.
EPIDEMIOLOGI
Insidens hernia di Amerika sebanyak 42% kasus Tingginya angka kejadian ini disebabkan oleh
dilaporkan pada tahun 2000-2003. Di Asia, insidensi tingginyainsidens
tingginya insidenstrauma
traumakapitis
kapitisdan
dantumor
tumor
otak
terjadinya hernia otak malah lebih tinggi yaitu 76,3% otak di Asia. di Asia.
pada tahun 2002.

Tingginya
Tingginyaangka
angkakejadian
kejadianhernia otak disebabkan
ini disebabkan oleh
oleh penanganan
tingginya insidensterhadap peningkatan
trauma kapitis tekanan
dan tumor otak
intracranial yang lambat dan kurang adekuat.
di Asia.

Menurut Centers for Disease Control (CDC) dan


Pencegahan, Traumatic Barin Injury (TBI) adalah
penyebab utama kematian dan kecacatan di
Amerika Serikat.
ETIOLOGI
Cedera otak traumatis , stroke , atau tumor otak. Bisa
disebabkan juga oleh lesi massa seperti hematoma yang
terjadi di perbatasan kompartemen otak

● Abses
● Pendarahan
● Hidrocephalus
● Stroke yang menyebabkan pembengkakan otak
Supratentorial Infratentorial
herniation herniation
• Cingulate • Upward (upward
(subfalcine) cerebellar or upward
• Sentral transtentorial)
• Uncal • Tonsillar (downward
(transtentorial) cerebellar)
• Transcalvarial

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI HERNIA
HERNIA CINGULATA
HERNIA CENTRAL
HERNIA UNCAL
HERNIA TRANSCALVARIA
UPWARD CEREBELLAR HERNIA
DOWNWARD CEREBELLAR
PATOFISIOLOGI
Herniasi Uncal

Pada herniasi uncal terjadi pergeseran Hal ini menyebabkan hemiparesis


aspek median lobus temporal otak ipsilateral pada sisi yang sama dengan
melalui tentorium sehingga dengan herniasi.
demikian dapat menekan batang otak
bagian atas. Kemungkinan lain yang dihasilkan dari
distorsi batang otak. meliputi
Temuan yang penting adalah false kelesuan, denyut jantung lambat, dan
localizing sign, yang disebut Kernohan`s pelebaran pupil. Herniasi Uncal dapat
notch, yang disebabkan karena adanya berkembang menjadi herniasi sentral.
kompresi dari otak kruris kontralateral.
PATOFISIOLOGI
Herniasi Sentral/Transtentorial

Herniasi Transtentorial dapat terjadi saat Secara radiografis, downward herniasi


otak bergeser baik ke atas atau bawah ditandai dengan tidak terlihatnya
melewati tentorium, yang masing- suprasellar cistern dari herniasi lobus
masing disebut herniasi transtentorial temporal ke hiatus tentorial. Hal ini
ascending dan descending. terkait dengan adanya kompresi pada
pedenkulus otak.
Herniasi descending dapat melebarkan
cabang arteri basilar (arteri pontine)
yang nantinya menyebabkan arteri
tersebut robek dan berdarah.
PATOFISIOLOGI
Herniasi Subfalcine/Cingulata

Pada herniasi cingulata atau Keterlibatan aliran darah dapat


subfalcine, bagian terdalam dari menyebabkan terjadinya peningkatan
lobus frontalis terjepit pada bagian tekanan intra kranial yang nantinya dapat
bawah dari falx serebri, yang merupakan menyebabkan bentuk-bentuk herniasi
duramater pada bagian atas kepala dan yang lebih berbahaya.
berada diantara dua hemisfer otak.

Biasanya selain pada herniasi uncal,


herniasi cingulate dapat menyebabkan
abnormal posturing dan koma.
PATOFISIOLOGI
Herniasi Transcalvarial Upward Herniation

Pada herniasi transcalvarial, otak Peningkatan tekanan pada fossa


tergeser melalui fraktur atau adanya posterior dapat menyebabkan otak kecil
pembedahan di dalam tengkorak atau bergerak naik melalui pembukaan
juga biasa disebut herniasi eksternal. tentorial atau disebut herniasi cerebellar.
Jenis herniasi ini mungkin terjadi selama Otak tengah didorong melalui celah
kraniotomi. tentorial.

Hal ini juga mendorong otak tengah ke


bagian bawah. Presentasi klinisnya ialah
mual dan/atau muntah, serta penurunan
kesadaran yang cepat dan kematian.
PATOFISIOLOGI
Herniasi Tonsilar

Pada herniasi tonsillar yang juga disebut Herniasi tonsilar dari otak kecil juga
herniasi downward cerebellar atau "coning", dikenal sebagai Malformasi Chiari atau
cerebellar tonsil bergerak ke bawah melalui sebelumnya disebut Arnold Chiari
foramen magnum yang mungkin dapat Malformation (ACM).
menyebabkan kompresi batang otak
yang lebih bawah. Gambaran radiografi saat ini yang
dianggap untuk suatu malformasi Chiari
Peningkatan tekanan pada batang otak bisa adalah bahwa adanya cerebellar tonsil
mengakibatkan disfungsi pada pusat di setidaknya 5 mm di bawah tingkat
otak yang bertanggung jawab untuk foramen magnum.
mengendalikan fungsi pernafasan dan
jantung
MANIFESTASI KLINIS
Gejala lainnya
Penurunan Muntah
kesadaran ● Henti jantung
● Napas irregular
● Hilang refleks
batang otak
Pupil
dilatasi dan Nadi ● Respiratory
kontriksi iregular arrest
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIK
CT-SCAN
MRI
DIAGNOSIS
Pada kasus herniasi
transtentorial, computed
tomography (CT) scanning
atau Magnetic Resonance
Imaging (MRI) berguna
untuk evaluasi.
TATALAKSANA
Tujuan : untuk menurunkan peningkatan tekanan
intrkranial dan menurunkan edema otak

Awal : menjaga TIK <20 mmHg, CPP >60-70 mmHg.


TATALAKSANA
Segera : untuk menurunkan peningkatan tekanan
intrkranial dan menurunkan edema otak

• Elevasi kepala di tempat tidur (15-30 derajat, atau 30-45


derajat untuk meningkatkan aliran keluar vena dari
intrakranial.
• Cegah hipotensi dengan cairan, Normal saline (0.9%)
dengan kecepatan 80–100 cc/jam (hindari cairan
hipotonis).
• Intubasi (jika memungkinkan) dan lakukan ventilasi
sehingga terjadi normocarbia (PC02 35-40 mmHg) atau
kalau bisa PCO2 = 28–32 mm Hg –> cegah vasodilatasi
serebri (cat: jika kadar CO2 lebih besar dari 45 mm Hg,
maka akan timbul cerebral vasodilation.)
TATALAKSANA
Segera : untuk menurunkan peningkatan tekanan
intrkranial dan menurunkan edema otak

• Berikan oksigen prn untuk mempertahankan p02 >60


mmHg untuk mencegah hypoxic brain injury.
• Berikan Mannitol 20% 1–1.5 g/kg melalui infus IV secara
cepat, pertahankan tekanan Darah >90 mmHg dan
pemberian diuretik lain.
• Pasang Foley catheter .
• Segera konsul ke bedah saraf.
TATALAKSANA LAINNYA

• Sedasi • Operasi mengangkat


• Kortikosteroid seperti deksametason, massa tumor yang
terutama untuk menurunkan edema otak. menyebabkan peningkatan
• Drainase pada otak dengan tujuan untuk tekanan intrakranial atau
mengeluarkan cairan berlebihan dari otak, drain kateter ventrikuler
terutama pada kasus obstruksi mekanikal yag eksterna
menyebabkan hernia.
• Pengaliran darah keluar pada kasus • Pungsi lumbar adalah
perdarahan masif yang menyebabkan herniasi, suatu kontraindikasi jika
walaupun prognosisnya tidak begitu baik. curiga adanya kelainan
• Pemasangan intubasi endotrakeal dan massa yang menyebabkan
pemasangan ventilasi untuk menurunkan peningkatan tekanan
kadar karbon dioksida dalam darah. intrakranial.
PROGNOSIS
Herniasi otak dapat menyebabkan
kecacatan atau kematian. Pasien
mungkin menjadi lumpuh pada sisi yang
sama dengan lesi yang menyebabkan
tekanan atau kerusakan pada bagian
otak disebabkan oleh herniasi.
Jika hernia otak terjadi pada daerah
lobus temporalis atau serebellum, maka
prognosisnya menjadi buruk yaitu bisa
berakibat kematian.
Namun pada hernia otak di daerah lain
memberikan prognosis yang berbagai
tergantung derajat beratnya dan
penyebab hernia.
BAB III
KESIMPULAN
Herniasi Otak adalah pergeseran dari jaringan otak normal
sehingga melewati falk serebri atau melewati tentrorial Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan tekanan intra kranial (TIK) pada salah
satu bagian otak sehingga menyebabkan pergeseran dari jaringan otak
menuju ke area yang lebih rendah tekanan intrakranialnya.

Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang. Tidak ada terapi spesifik untuk herniasi otak,
penatalaksanaan bertujuan untuk menurunkan tekanan intrakranial,
memperbaiki keadaan umum pasien dan komplikasi yang timbul
bergantung dari seberapa luas herniasi itu terjadi.

KESIMPULAN
1. Myers KA, McMahon JM, Mandelstam SA, Mackay MT, Kalnins RM, Leventer RJ,
DAFTAR Scheffer IE. Fatal Cerebral Edema With Status Epilepticus in Children With Dravet
Syndrome: Report of 5 Cases. Pediatrics. 2017 Apr;139(4) [PubMed].
PUSTAKA 2. Paulsen F, Jens W. Sobotta Atlas of Human Anatomy. 2013. Jakarta: EGC.
3. Stevens RD, Shoykhet M, Cadena R. Emergency Neurological Life Support: Intracranial
Hypertension and Herniation. Neurocrit Care. 2015 Dec;23 Suppl 2:S76-82. [
PMC free article] [PubMed].
4. Taylor CA, Bell JM, Breiding MJ, Xu L. Traumatic Brain Injury-Related Emergency
Department Visits, Hospitalizations, and Deaths - United States, 2007 and
2013. MMWR Surveill Summ. 2017 Mar 17;66(9):1-16. [PMC free article] [PubMed].
5. Jang SH, Kim SH, Chang MC. Injury of the Arcuate Fasciculus in the Nondominant
Hemisphere by Subfalcine Herniation in Patients with Intracerebral Hemorrhage : Two
Case Reports and Literature Review. J Korean Neurosurg Soc. 2016 May;59(3):306-9. [
PMC free article] [PubMed].
6. Carney N, Totten AM, O'Reilly C, Ullman JS, Hawryluk GW, Bell MJ, Bratton SL, Chesnut
R, Harris OA, Kissoon N, Rubiano AM, Shutter L, Tasker RC, Vavilala MS, Wilberger J,
Wright DW, Ghajar J. Guidelines for the Management of Severe Traumatic Brain Injury,
Fourth Edition. Neurosurgery. 2017 Jan 01;80(1):6-15. [PubMed].
7. Kostecki K, De Jesus O, Pearson-Shaver AL. Subfalcine Herniation. [Updated 2020
Jun 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536946/
8. Dash HH, Chavali S. Management of traumatic brain injury patients. Korean J

DAFTAR 9.
Anesthesiol. 2018 Feb;71(1):12-21. [PMC free article] [PubMed]
Taufik, M., 2017. Peningkatan Tekanan Intrakranial. Dalam : Buku Ajar Neurologi .

PUSTAKA Edisi 1. Jakarta : Kedokteran Indonesia. 36 – 44.


10. Huff JS, Stevens RD, Weingart SD, Smith WS. (2012) Emergency neurological life
support: Approach to the patient with coma. Neurocritical Care; 17(S1): 54-9.
11. Smith M. Multimodality Neuromonitoring in Adult Traumatic Brain Injury: A Narrative
Review. Anesthesiology. 2018 Feb;128(2):401-415. [PubMed].
12. Edson Bor-Seng-Shu, Wellingson Silva Paiva, Eberval G. Figueiredo, Yasunori
Fujimoto, Almir Ferreira de Andrade, Erich Talamoni Fonoff, Manoel Jacobsen
Teixeira, "Posttraumatic Refractory Intracranial Hypertension and Brain Herniation
Syndrome: Cerebral Hemodynamic Assessment before Decompressive
Craniectomy", BioMed Research International, vol. 2013, Article
ID 750809, 7 pages, 2013. https://doi.org/10.1155/2013/750809.
13. Shaikh F, Waseem M. Head Trauma. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430854/.
14. Papangelou A, Zink EK, Chang WW, Frattalone A, Gergen D, Gottschalk A, Geocadin
RG. Automated Pupillometry and Detection of Clinical Transtentorial Brain Herniation:
A Case Series. Mil Med. 2018 Jan 01;183(1-2):e113-e121. [PubMed].
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai