polydopamine-coated
magnetite nanoparticles for
biodiesel production from
soybean oil
1 3 5
2 4
1.
4. 04 01 Nanopartikel magnetit yang
Partikel-partikel dipisahkan
baru disiapkan didispersikan
lagi dan dibilas 3 kali dengan
dalam 100 mL akuades, dan
akuades.
250 mg dopamin hidroklorida
ditambahkan.
3. 2.
Dispersi selama 3 jam, pada PH diatur hingga 8,4
interval 30 menit. menggunakan larutan NaOH 1
mol/L.
03 02
2.3 Imobilisasi lipase dari P. cepacia pada
Fe3O4@polydopamine
1 2 3 4
1.
1 Reaksi transesterifikasi
dilakukan langsung dalam
2. minyak kedelai dan
200 mg nanokatalis metanol
ditambahkan ke 1 g campuran
2
metanol dan minyak kedelai 1:
1 (mol / mol)
3 3.
sistem diaduk pada suhu
37 ° C selama 12 jam
4.
3 ekuivalen metanol 4
ditambahkan dalam dua
langkah, yaitu setelah reaksi
berjalan 150 dan 300 menit. 5.
5 partikel dipisahkan
secara magnetis, dicuci
6. dengan tert-butanol.
dikeringkan dengan tekanan
rendah selama 10 menit
6
2.5 ATR-FTIR biodiesel quantification
in soybean oil / biodiesel mixtures
• bahan referensi : biodiesel murni digunakan dan
biodiesel standar /campuran minyak kedelai
disiapkan untuk membuat kurva kalibrasi yang
menghubungkan intensitas (area) 1427-1450 cm-1
dan persentase biodiesel yang ditunjukkan pada Fig.
1.
Your Date 12
3. Result And Discussion : Hasil TEM
Your Date 14
Fig.6. Ilustrasi skematis dari pelapisan magnetit dengan
polimerisasi dopamin in-situ di permukaan nanomaterial,
dan pengikatan lipase melalui penambahan Michael atau
kondensasi aldolik yang melibatkan gugus amino dari gugus
katekol yang terpapar. Bentuk tidak teratur (berwarna abu-
abu) di sekitar bola Fe3O4 mewakili film polydopamine dan
enzim diwakili oleh struktur berwarna.
Your Date Your Footer Here 15
Fig.7. Spektrum FTIR dari Fe3O4@PD-Lipase
menunjukkan puncak vibrasi enzim yang khas pada
kisaran 1100-1700 cm¯¹. (sesudah immobilisasi
protein)
Your Date 17
• Rasio lipase nanopartikel yang lebih tinggi
menghasilkan adsorpsi protein yang lebih tinggi
Your Date 24
Thank you
Jawab :
Proses pengikatan Fe3O4 dengan polidopamin terjadi
melalui mekanisme adisi michael, di mana adisi michael ini
membutuhkan basa yang dalam percobaan ini adalah
NaOH untuk melakukan deprotonasi terhadap polidopamin
supaya terbentuk enolat. Sehingga dapat berikatan dengan
Fe3O4.
Jawab :
Setelah pelekatan polidopamin pada permukaan
nanopartikel magnetit (Fe3O4) yang dilakukan dalam
keadaan basa, kemudian pH diatur hingga 7 selanjutnya
dilakukan penambahan lipase. Seperti yg kita ketahui
bahwa setiap enzim memiliki kondisi tertentu, dalam hal ini
suhu dan pH, agar dapat bekerja secara optimal. Dalam
percobaan ini pun, penurunan pH dari 8,4 ke 7 dilakukan
karena enzim lipase bekerja secara optimal pada pH 7
(netral).
Jawab :
Proses dispersi partikel terjadi pada saat imobilisasi lipase
dari P. cepacia pada Fe3O4@polydopamine. Dispersi
sendiri memiliki pengertian yaitu proses pencampuran
antara 2 zat yang berbeda ditandai dengan adanya zat
terlarut dan pelarut. Sehingga proses dari dispersi
nanopartikel itu sendiri adalah pencampuran antara
Nanopartikel magnetit berlapis polydopamine (Fe3O4@PD)
sebagai zat terlarut dengan 100 mL 10 mM PBS pada pH 7
sebagai pelarut. Selain itu fungsi proses dispersi adalah
untuk melakukan proses imobilisasi (fungsi spesifik tidak
dicantumkan dalam jurnal).
Jawab :
Polydopamine dapat mengikat/melekat kuat karena adanya
sifat adhesi. Dimana adhesi adalah perlekatan antara dua
zat yang memiliki perbedaan jenis dan struktur. Pelekatan
disini terjadi antara enzim (Lipase) dengan polydopamine.
Jawab :
Kekurangan pada proses ini salah satunya adalah
penambahan metanol ke dalam sistem, dimana apabila
metanol berkontak dengan enzim dengan waktu yang lama
akan menyebabkan metanol tidak larut sehingga enzim
lipase akan terdenaturasi. Enzim lipase yang terdenaturasi
akan menurunkan kinerja dari enzim sehingga hasil produk
komversi biodiesel akan menurun. Disamping itu enzim
lipase sendiri mempunyai sifat yang mudah terdenaturasi
dan mempunyai umur yang pendek sehingga enzim ini
mudah rusak.