adalah unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan Pembangunan kesehatan suatu atau sebagian wilayah kecamatan. UPAYA PELAYANAN YANG DISELENGGARAKAN
Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu
upaya promotif dan preventif pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Pelayanan medik dasar yaitu upaya kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga melalui upaya perawatan yang tujuannya untuk menyembuhkan penyakit untuk kondisi tertentu. Promosi kesehatan
Kesehatan lingkungan
KIA & KB
Perbaikan gizi
Pemberantasan penyakit menular
Pengobatan yang terdiri dari rawat jalan, rawat
inap, penunjang medik (laboratorium dan farmasi) • Puskesmas Kawatuna mempunyai wilayah kerja seluas 24,01 km2 berada di Kecamatan Mantikulore Kota Palu meliputi dua Kelurahan, yaitu Kelurahan Kawatuna dan Kelurahan Tanamodindi
• Di Tahun 2017 Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Urusan Puskesmas Kawatuna 16.626 jiwa yang tersebar di dua Kelurahan. Ruang Tindakan di tingkat Puskesmas lebih sederhana daripada di rumah sakit, baik dari kasus maupun peralatan yang tersedia. Kasus-kasus yang ditangani di puskesmas sesuai dengan standar kompetensi puskesmas sebagai penyedia pelayanan klinik tingkat pertama sehingga kasus yang ditangani pun terbatas. setiap puskesmas yang ada maupun yang akan didirikan harus memenuhi standar baik
puskesmas rawat jalan, puskesmas rawat inap,
puskesmas rawat inap dengan PONED, maupun puskesmas rawat inap PLUS.
Salah satu standar yang harus
dipenuhi adalah Standar Manajemen. Tujuan manajemen pelayanan Ruang Tindakan? • Sebagai bahan pembelajaran dalam manajemen pengelolaan Puskesmas • Sebagai syarat penyelesaian tugas di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat • Untuk mengetahui manajemen ruang tindakan di Puskesmas Kawatuna • Untuk mengetahui kelengkapan sarana prasarana dalam melaksanakan kegiatan pelayanan • Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan FUNGSI UTAMA PUSKESMAS
• Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan.
• Pusat pemberdayaan masyarakat.
• Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Gambaran Umum Ruang Tindakan di Puskesmas Ruang tindakan di tingkat puskesmas lebih sederhana (kasus maupun peralatan) Kasus-kasus yang ditangani di puskesmas sesuai dengan standar kompetensi puskesmas sebagai penyedia pelayanan klinik tingkat pertama sehingga kasus yang ditanganipun terbatas PERMENKES NO.75 tahun 2004 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat juga mengatur mengenai ruang pelayanan Puskesmas non-rawat inap yaitu ruang tindakan juga digunakan untuk pelayanan gawat darurat Pasal 32 Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, sebuah fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan mencegah kecacatan terlebih dahulu. Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu dikembangkan meliputi: • Penanggulangan penderita di tempat kejadian • Transportasi penderita gawat darurat dan tempat kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadai. • Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan penanggulangan penderita gawat darurat. • Upaya rujukan ilmu pengetahuan,pasien dan tenaga ahli • Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di tempat rujukan (Unit Gawat Darurat dan ICU). • Upaya pembiayaan penderita gawat darurat. Status Kegawatan Pasien
• Pasien gawat darurat
• Pasien gawat tidak darurat • Pasien darurat tidak gawat • Pasien tidak gawat tidak darurat PEMBAHASAN INPUT Luas ruangan ruang tindakan UGD Puskesmas Kawatuna ± 3 x 5m berada di gedung dalam Puskesmas sebelah kanan poli umum Tempat tidur 2 buah 1 buah meja dokter/perawat 2 buah tabung oksigen kecil, 1 buah tabung oksigen besar, 1 buah lampu tindakan, 1 buah autoclaft, 1 buah alat tensimeter 3 buah alat minor set, 1 buah lemari obat dan peralatan 1 buah alat EKG 1 buah alat suction 1 buah alat nebulizer 2 buah alat valve bag mask Pengolahan sampah pada puskesmas ini sudah cukup baik di mana terdapat tempat sampah khusus jarum, sampah infeksius dan non-infeksius, terdapat area cuci tangan.
Berdasarkan kondisi yang ada, terdapat beberapa
kekurangan yaitu kurang lengkapnya alat penanganan kegawat daruratan juga menjadi kendala, salah satunya yaitu tidak lengkapnya alat untuk melakukan Bantuan Hidup Dasar, tidak adanya ventilator dan tidak terdapat tempat untuk obat – obat emergency yang dapat menghambat penanganan pasien secara maksimal Puskesmas Kawatuna memiliki 2 tenaga dokter umum yang bertugas di polik umum dan juga merangkap sebagai dokter di ruang tindakan. Dan juga terdapat 1 tenaga dokter di ruang tindakan yang bertugas di jam jaga yaitu pada jam 16.00 – 20.00. Tenaga kesehatan di ruang tindakan berjumlah 3 orang dan merupakan pegawai tetap.
Pelayanan yang dibuka pada jam 16.00 – 20.00
merupakan pelayanan kesehatan yang gratis dan pada jam tersebut terdapat 1 orang dokter dan 1 atau 2 tenaga kesehatan yang sukerala datang untuk membantu dikarenakan kurangnya SDM. Sumber pembiayaan dan pengadaan alat bahan pada kegiatan di ruang tindakan Puskesmas Kawatuna berasal dari bantuan Dinas Kesehatan Kota Palu.
BPJS/JAMKESMAS atau membayar sesuai harga
tindakan yang telah di tetapkan UPTD Puskesmas bagi pasien umum tetapi di luar jam dinas semua pelayanan kesehatan gratis. Berdasarkan dengan pasal 32 Undang-Undang tentang kesehatan Republik Indonesia No 36 tahun 2009 menyebutkan bahwa jika dalam keadaan gawat darurat, maka fasilitas pelayanan kesehatan, entah itu milik pemerintah atau swasta, wajib melakukan pelayanan kesehatan guna usaha menyelamatkan nyawa pasien dan pencegahan perburukan penyakit hingga kecacatan. PROSES
Puskesmas Kawatuna menggunakan model
manajemen yang sederhana yaitu meliputi 3 fungsi: perencanaan, implementasi dan evaluasi. Model manajemen ini biasa disebut juga model PIE. Evaluasi kerja ruang tindakan dilakukan per triwulan atau setiap 3 bulan. OUTPUT
Adapun pelaksanaan kegiatan di ruang tindakan
Puskesmas Kawatuna belum berlangsung dengan baik hal tersebut dikarenakan kurangnya sumber daya manusia dan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan
Adapun pelaksanaan kegiatan di ruang tindakan
Puskesmas Kawatuna mengacu pada SOP (standar operasional) Pelaksanaan kegiatan penyimpanan obat emergency belum sesuai dengan peraturan PERMENKES N0.30 tahun 2014 yaitu menyimpan obat pada lemari penyimpanan sesuai dengan jenis obat, stabilitas, mudah/tidaknya meledak, narkotik/psikotropika, obat penanganan syok yang disimpan dalam lemari khusus dan mengontrol ketersediaan obat dengan kartu stok yang ada.
Ketidaktersediaan obat emergency dalam ruang
tindakan, hal ini dapat menyebabkan terhambatnya penanggulangan penderita di tempat kejadian. KESIMPULAN • Masalah yang ditemui dalam pelayanan di ruang tindakan yang dilaksanakan Puskesmas Kawatuna yaitu kendala ketersediaan alat, bahan, sarana dan prasarana berupa tempat penyimpanan obat-obatan emergency di ruang tindakan. • Serta jumlah tenaga kesehatan yang belum memadai yang dapat berdampak pada kurang maksimalnya penanganan pasien. SARAN • Sebaiknya terdapat tempat peyimpanan sendiri obat- obatan emergency di ruang tindakan.
• Sebaiknya pihak puskesmas dapat menambah jumlah
petugas di ruang tindakan sehingga pelayanan di ruang tindakan dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis