0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan96 halaman
Pasien laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan lapar, banyak makan, berat badan turun, nadi cepat, nafas bau aseton, dan gula darah tinggi. Diagnosis yang paling mungkin adalah ketoasidosis diabetik.
Pasien laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan lapar, banyak makan, berat badan turun, nadi cepat, nafas bau aseton, dan gula darah tinggi. Diagnosis yang paling mungkin adalah ketoasidosis diabetik.
Pasien laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan lapar, banyak makan, berat badan turun, nadi cepat, nafas bau aseton, dan gula darah tinggi. Diagnosis yang paling mungkin adalah ketoasidosis diabetik.
sesak nafas. Dari pemeriksaan didapati tekanan darah 100/60 mmHg, laju nadi 92 kali/menit, laju nafas 27 kali/menit, cepat dan dalam serta bau aseton dan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 450 mg/dl. Penyebab dasar kondisi pasien tersebut adalah a. Hiperinsulinemia b. Resistensi insulin c. Defisiensi insulin absolut d. Penurunan gluconeogenesis e. Defisiensi insulin relatif Utari usia 15 tahun diantar ayahnya dengan kondisi penurunan kesadaran dan tampak sesak nafas. Dari pemeriksaan didapati tekanan darah 100/60 mmHg, laju nadi 92 kali/menit, laju nafas 27 kali/menit, cepat dan dalam serta bau aseton dan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 450 mg/dl. Penyebab dasar kondisi pasien tersebut adalah a. Hiperinsulinemia b. Resistensi insulin c. Defisiensi insulin absolut d. Penurunan gluconeogenesis e. Defisiensi insulin relatif DM Tipe 1 › Kerusakan sel beta pankreas : - Autoimmun - Idiopatik › Terjadi pada golongan usia muda › Badan kurus › Tergantung insulin Defisiensi insulin absolut Tn. M usia 65 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena tidak sadarkan diri. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan terkontrol dengan glibenklamid. Dari pemeriksaan di dapatkan gula darah sewaktu 47 mg/dl. Tindakan yang harus segera diberikan adalah a. Infus dekstrose 5% b. Infus dekstrose 10% c. Bolus dextrose 40% sebanyak 100 ml d. Bolus dextrose 40% sebanyak 25 ml e. Dextrose 40% drip cepat Tn. M usia 65 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena tidak sadarkan diri. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan terkontrol dengan glibenklamid. Dari pemeriksaan di dapatkan gula darah sewaktu 47 mg/dl. Tindakan yang harus segera diberikan adalah a. Infus dekstrose 5% b. Infus dekstrose 10% c. Bolus dextrose 40% sebanyak 100 ml d. Bolus dextrose 40% sebanyak 25 ml e. Dextrose 40% drip cepat Disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea dan insulin Terdiri atas 3 fase › Subliminal (75-50mg%) belum ada tanda › Aktivasi (50-20mg%) gejala otonom › Neurologi (<20mg%) pusing, pingsan › Hipoglikemi berat dengan penurunan kesadaran › Hipoglikemi simtomatik disertai gejala hipoglikemi › Hipoglikemi asimptomtik tanpa gejala › Hipoglikemi relatif GDS >70 dengan gejala hipoglikemi › Penanganan Stop obat › KGD <70, Sadar Beri minum air gula › Tidak sadar Dextrose 20% sebanyak 50ml atau Dextrose 40% sebanyak 25ml diikuti dengan infus D10% atau D5% › Target KGD 250-300 mg/dl Tn. L usia 20 tahun berobat ke poliklinik karena mengeluhkan BAK jadi lebih sering dan banyak sehingga menggangu aktivitas sehari-harinya. Keluhan ini dirasakan sejak sepulang dari RS. Pasien sebelumnya dirawat inap karena mengalami kecelakaan dan trauma kepala. Pada pemeriksaan fisik didapati tanda vital dalam batas normal sedangkan hasil akumulasi urin 3 liter dalam 24 jam. Keluhan lain maupun riwayat penyakit lain disangkal. Apa diagnosis yang paling mungkin dialami pasien tersebut ? a. Diabetes insipidus tipe sentral b. Diabetes mellitus c. SIADH d. Diabetes insipidus tipe nefrogenik e. Empty sella syndrome Tn. L usia 20 tahun berobat ke poliklinik karena mengeluhkan BAK jadi lebih sering dan banyak sehingga menggangu aktivitas sehari-harinya. Keluhan ini dirasakan sejak sepulang dari RS. Pasien sebelumnya dirawat inap karena mengalami kecelakaan dan trauma kepala. Pada pemeriksaan fisik didapati tanda vital dalam batas normal sedangkan hasil akumulasi urin 3 liter dalam 24 jam. Keluhan lain maupun riwayat penyakit lain disangkal. Apa diagnosis yang paling mungkin dialami pasien tersebut ? a. Diabetes insipidus tipe sentral b. Diabetes mellitus c. SIADH d. Diabetes insipidus tipe nefrogenik e. Empty sella syndrome Defisiensi ADH dengan manifestasi klinis polidipsi dan poliuri Diabetes insipidus diklasifikasikan berdasarkan sistem yang terganggu: 1. Diabetes insipidus sentral. 2. Diabetes insipidus nefrogenik. 3. Diabetes insipidus gestasional. 4. Diabetes insipidus dipsogenik (polidipsi primer). Tn.S 44 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol diabetes mellitus yang sudah dideritanya selama 5 bulan. Pasien datang dengan membawa hasil laboratorium terakhir sebagai berikut: GDP 290 mg/dl, GD2PP 315 mg/dl, kolesterol total 267 mg/dl, HBA1c 7,8%. Pasien sudah rutin mengkonsumsi Metformin 2x500 mg selama 3 bulan, rutin olahraga dan menjaga pola makan. Tatalaksana berikut yang paling sesuai untuk pasien adalah a. Tambahkan Sulfonilurea atau Insulin Basal b. Naikkan dosis Metformin menjadi 3x1gr c. Tambahkan Sulfonilurea dan DPP4 inhibitor d. Tambahkan Sulfonilurea dan Glukosidase Alfa Inhibitor e. Tambahkan Glukosidase Alfa Inhibitor dan DPP4 inhibitor Tn.S 44 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol diabetes mellitus yang sudah dideritanya selama 5 bulan. Pasien datang dengan membawa hasil laboratorium terakhir sebagai berikut: GDP 290 mg/dl, GD2PP 315 mg/dl, kolesterol total 267 mg/dl, HBA1c 7,8%. Pasien sudah rutin mengkonsumsi Metformin 2x500 mg selama 3 bulan, rutin olahraga dan menjaga pola makan. Tatalaksana berikut yang paling sesuai untuk pasien adalah a. Tambahkan Sulfonilurea atau Insulin Basal b. Naikkan dosis Metformin menjadi 3x1gr c. Tambahkan Sulfonilurea dan DPP4 inhibitor d. Tambahkan Sulfonilurea dan Glukosidase Alfa Inhibitor e. Tambahkan Glukosidase Alfa Inhibitor dan DPP4 inhibitor Pasien wanita usia 40 tahun datang ke PKM untuk pemeriksaan rutin. Pemeriksaan Gula darah random 300 mg/dl tetapi wanita tersebut merasa tidak ada keluhan. Pemeriksaan selanjutnya gula darah random 100 mg/dl. Sebagai dokter apa tanggapan anda mengenai hasil lab tersebut? a. Pasien tidak menderita DM b. Pemeriksaan gula darah pertama salah c. Pemeriksaan gula darah kedua salah d. Pemeriksaan tes toleransi glukosa perlu dilakukan e. Pemeriksaan gula darah puasa perlu dilakukan Pasien wanita usia 40 tahun datang ke PKM untuk pemeriksaan rutin. Pemeriksaan Gula darah random 300 mg/dl tetapi wanita tersebut merasa tidak ada keluhan. Pemeriksaan selanjutnya gula darah random 100 mg/dl. Sebagai dokter apa tanggapan anda mengenai hasil lab tersebut? a. Pasien tidak menderita DM b. Pemeriksaan gula darah pertama salah c. Pemeriksaan gula darah kedua salah d. Pemeriksaan tes toleransi glukosa perlu dilakukan e. Pemeriksaan gula darah puasa perlu dilakukan Konsensus DM 2015 Ny.U usia 65 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD dengan kondisi penurunan kesadaran dan tampak sesak nafas. Dari pemeriksaan didapati tekanan darah 100/60 mmHg, laju nadi 92 kali/menit, laju nafas 27 kali/menit, cepat dan dalam serta nafas berbau pembersih kutek dan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 450 mg/dl. Di IGD dokter telah memberikan terapi cairan Nacl 0,9% 2 liter. Apakah tatalaksana selanjutnya yang paling tepat untuk pasien tersebut ? a. Zink crystal insulin b. Insulin regular c. Insulin kerja menengah d. Metformin e. Insulin ultralente Ny.U usia 65 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD dengan kondisi penurunan kesadaran dan tampak sesak nafas. Dari pemeriksaan didapati tekanan darah 100/60 mmHg, laju nadi 92 kali/menit, laju nafas 27 kali/menit, cepat dan dalam serta nafas berbau pembersih kutek dan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 450 mg/dl. Di IGD dokter telah memberikan terapi cairan Nacl 0,9% 2 liter. Apakah tatalaksana selanjutnya yang paling tepat untuk pasien tersebut ? a. Zink crystal insulin b. Insulin regular c. Insulin kerja menengah d. Metformin e. Insulin ultralente Sering dijumpai pada DM tipe-1 Kriteria diagnosis; • KGD > 250 • PH < 7,35 • HCO3 rendah • Anion gap tinggi • Keton serum (+) Penanganan; • 1 jam pertama rehidrasi NaCl 0,9%, 2 liter • 1 jam kedua, rehidrasi 1 liter + insulin reguler bolus (5-10 IU) + insulin reguler drips (0,1 IU/KgBB/Jam) • Ulangi therapi sampai pasien sadar Seorang perempuan 32 tahun, G3P2A0, datang kedokter untuk konsultasi kesehatan. Pasien merasa ketakutan karena ibunya menderita diabetes melitus. Saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya keluhan. pada pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah puasa 120 mg/dl dan gula darah sewaktu 180 mg/dl. Pemeriksaan apakah yang selanjutnya dilakukan a. gula darah puasa ulang b. Hba1c c. tes toleransi gula d. gula darah sewaktu ulang e. glukosa urin Seorang perempuan 32 tahun, G3P2A0, datang kedokter untuk konsultasi kesehatan. Pasien merasa ketakutan karena ibunya menderita diabetes melitus. Saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya keluhan. pada pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah puasa 120 mg/dl dan gula darah sewaktu 180 mg/dl. Pemeriksaan apakah yang selanjutnya dilakukan a. gula darah puasa ulang b. Hba1c c. tes toleransi gula d. gula darah sewaktu ulang e. glukosa urin Resiko; Usia > 30 tahun Orangtua DM Riwayat melahirkan bayi berat >4kg ISK berulang saat hamil
Lakukan screening dengan TTGO 50gr ;
GDP ≥ 140 Lakukan TTGO 75/100gr, paling baik usia kehamilan 24-28 minggu. Seorang laki-laki umur 48 tahun datang untuk memeriksakan kesehatannya. Berdasarkan anamnesis dalam 1 bulan terakhir ia merasa cepat lapar, banyak makan, berat badan turun. Dari pemeriksaan fisik nadi : 98x/menit, nafas 22x/menit, nafas bau aseton. GDS 500 mg/dl. Apakah diagnosis kasus di atas? a. KAD b. HHS c. Hiperglikemi d. Insulin dependent diabetes mellitus e. Non insulin dependent diabetes mellitus Seorang laki-laki umur 48 tahun datang untuk memeriksakan kesehatannya. Berdasarkan anamnesis dalam 1 bulan terakhir ia merasa cepat lapar, banyak makan, berat badan turun. Dari pemeriksaan fisik nadi : 98x/menit, nafas 22x/menit, nafas bau aseton. GDS 500 mg/dl. Apakah diagnosis kasus di atas? a. KAD b. HHS c. Hiperglikemi d. Insulin dependent diabetes mellitus e. Non insulin dependent diabetes mellitus Bukan Krisis Hiperglikemi karena tidak ada gangguan sistemik (sesak nafas, penurunan kesadaran, hipotensi, dll) Krisis Hiperglikemik = KGD tinggi (>250) + Ada gejala Sistemik (Sesak nafas, hipotensi, penurunan kesadaran, dll) Krisis Hiperglikemik terbagi 2; KAD dan HONK KAD Keton (+), Asidosis (+) HONK/HHS Keton (-) Terapi Rehidrasi Seorang wanita usia 49 tahun mengeluhkan sering haus dan mudah lelah. Pemeriksaan lab dijumpai GDS 253 mg/dl, dan GD2PP 400 mg/dl. Antropometri tinggi badan 165 cm dengan berat badan 63 kg. Sepuluh tahun yang lalu ibu pasien meninggal dunia karena keluhan yang sama. Edukasi yang perlu diberikan bagi paisen adalah? a. menjelaskan cara dan jadwal penggunaan obat b. penyuluhan diet dan aktivitas fisik c. cara mandiri menyuntikan insulin d. menggunakan alas kaki agar terhindar dari luka e. menyusun pola makan rendah kalori Seorang wanita usia 49 tahun mengeluhkan sering haus dan mudah lelah. Pemeriksaan lab dijumpai GDS 253 mg/dl, dan GD2PP 400 mg/dl. Antropometri tinggi badan 165 cm dengan berat badan 63 kg. Sepuluh tahun yang lalu ibu pasien meninggal dunia karena keluhan yang sama. Edukasi yang perlu diberikan bagi paisen adalah? a. menjelaskan cara dan jadwal penggunaan obat b. penyuluhan diet dan aktivitas fisik c. cara mandiri menyuntikan insulin d. menggunakan alas kaki agar terhindar dari luka e. menyusun pola makan rendah kalori Seorang lelaki usia 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan peningkatan GDS sejak 10 hari terakhir, peningkatan berkisar 220-300 mg/dl, pasien melakukan pengukuran sendiri saat pagi hari. Pasien melaporkan tidak merubah pola diet yang sudah diatur oleh dokter. Riwayat penggunaan insulin 30 unit pagi hari sebelum sarapan dan 20 unit sebelum makan malam. Pasien sudah 10 tahun ini didiagnosis menderita penyakit DM tipe 1. Apakah penyebab yang paling mungkin? a. Insulinoma b. Dosis insulin yang tidak sesuai c. Jenis insulin yang digunakan tidak sesuai d. Pola diet yang tidak sesuai e. Waktu pemberian insulin yang tidak sesuai Seorang lelaki usia 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan peningkatan GDS sejak 10 hari terakhir, peningkatan berkisar 220-300 mg/dl, pasien melakukan pengukuran sendiri saat pagi hari. Pasien melaporkan tidak merubah pola diet yang sudah diatur oleh dokter. Riwayat penggunaan insulin 30 unit pagi hari sebelum sarapan dan 20 unit sebelum makan malam. Pasien sudah 10 tahun ini didiagnosis menderita penyakit DM tipe 1. Apakah penyebab yang paling mungkin? a. Insulinoma b. Dosis insulin yang tidak sesuai c. Jenis insulin yang digunakan tidak sesuai d. Pola diet yang tidak sesuai e. Waktu pemberian insulin yang tidak sesuai DM Tipe-1 Terapi Insulin Absolut Cara pemberian Insulin Absolut (Basal Bolus Insulin) = Inj. Insulin reguler 3x sehari + Inj. Insulin long acting 1x Seorang wanita berusia 28 tahun dibawa oleh keluarganya ke Instalasi Gawat Darurat RS dengan penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu. Pasien sudah 3 hari tidak makan dan insulin habis. Pasien merupakan penderita DM. Pada pemeriksaan fisik didapatkan RR 40x/menit, cepat dan dalam, napas bau aseton. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 400 mg/dl, serum aseton positif, ph darah 7,1, kadar K 3,3 dan Na 129. Apa kondisi yang dialami oleh pasien tersebut? a. Hyperosmolar Hyperglycemic State b. Syok hiperglikemia c. Hiperglikemia reaktif d. Ketoasidosis diabetic e. Asidosis respiratorik Seorang wanita berusia 28 tahun dibawa oleh keluarganya ke Instalasi Gawat Darurat RS dengan penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu. Pasien sudah 3 hari tidak makan dan insulin habis. Pasien merupakan penderita DM. Pada pemeriksaan fisik didapatkan RR 40x/menit, cepat dan dalam, napas bau aseton. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 400 mg/dl, serum aseton positif, ph darah 7,1, kadar K 3,3 dan Na 129. Apa kondisi yang dialami oleh pasien tersebut? a. Hyperosmolar Hyperglycemic State b. Syok hiperglikemia c. Hiperglikemia reaktif d. Ketoasidosis diabetic e. Asidosis respiratorik Krisis Hiperglikemik = KGD tinggi (>250) + Ada gejala Sistemik (Sesak nafas, hipotensi, penurunan kesadaran, dll) Krisis Hiperglikemik terbagi 2; KAD dan HONK KAD Keton (+), Asidosis (+) HONK/HHS Keton (-) Terapi Rehidrasi Sering dijumpai pada DM tipe-1 Kriteria diagnosis; • KGD > 250 • PH < 7,35 • HCO3 rendah • Anion gap tinggi • Keton serum (+) Penanganan; • 1 jam pertama rehidrasi NaCl 0,9%, 2 liter • 1 jam kedua, rehidrasi 1 liter + insulin reguler bolus (5-10 IU) + insulin reguler drips (0,1 IU/KgBB/Jam) • Ulangi therapi sampai pasien sadar Seorang anak laki-laki umur 12 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering kesemutan pada kaki sejak 3 bulan sering buang air kecil malam hari, sering merasa haus dan sering merasa lapar. Riwayat orang tua menderita penyakit diabetes mellitus. Apakah pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosa pasien tersebut ? a. Kadar insulin b. Urinalisis c. GDS d. HBA1c e. C-peptide Seorang anak laki-laki umur 12 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering kesemutan pada kaki sejak 3 bulan sering buang air kecil malam hari, sering merasa haus dan sering merasa lapar. Riwayat orang tua menderita penyakit diabetes mellitus. Apakah pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosa pasien tersebut ? a. Kadar insulin b. Urinalisis c. GDS d. HBA1c e. C-peptide Seorang penderita DM datang untuk kontrol ke poliklinik. Dokter memberi obat glibenklamid. Kapankah seharusnya glibenklamid sebaiknya diminum ? a. Setelah makan b. Bersamaan pada saat makan c. 15 menit sebelum makan d. Bersama suapan pertama e. 2 jam setelah makan Seorang penderita DM datang untuk kontrol ke poliklinik. Dokter memberi obat glibenklamid. Kapankah seharusnya glibenklamid sebaiknya diminum ? a. Setelah makan b. Bersamaan pada saat makan c. 15 menit sebelum makan d. Bersama suapan pertama e. 2 jam setelah makan › Merupakan pilihan utama untuk pasien dengan BB Normal atau kurang › Diberikan 15-30 mnt sebelum makan › Lebih besar menurunkan KGDP (36%) drpd KGDPP (21%). › Untuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada berbagai keadaaan seperti orang tua, gangguan faal ginjal dan hati, kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskular, tidak dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja panjang. › Kerja pendek ; Glikuidon (glurenom) › Kerja sedang ; Glibenklamid (daonil), Glipizid (minidiab), Gliklazid (diamicron). › Kerja panjang ; Glimepiride (amaryl, gluvas, amadiab, metrix) Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poli umum atas konsulan dari dokter gigi. Os mengatakan bahwa os ingin mencabut giginya namun os memiliki riwayat keluarga DM pada ayah. Os selama ini tidak memiliki keluhan apapun. Dari pemeriksaan, ditemukan GDS 200 mg/dl dan HBA1c 6%. Diagnose pasien tersebut adalah a. Normal b. Prediabetes c. DM tipe 2 d. DM tipe 1 e. Sindrom metabolic Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poli umum atas konsulan dari dokter gigi. Os mengatakan bahwa os ingin mencabut giginya namun os memiliki riwayat keluarga DM pada ayah. Os selama ini tidak memiliki keluhan apapun. Dari pemeriksaan, ditemukan GDS 200 mg/dl dan HBA1c 6%. Diagnose pasien tersebut adalah a. Normal b. Prediabetes c. DM tipe 2 d. DM tipe 1 e. Sindrom metabolic GDPT (Gula Darah Puasa Terganggu) KGD Puasa 100 -125 mg/dl TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) TTGO 140 – 199 mg/dl HbA1c 5,7 – 6,4% Perempuan 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas setelah makan, terdapat riwayat penyakit keluarga yaitu DM pada ibu. Px fisik TD 140/90, BB 80kg, TB 155 cm. Pemeriksaan penunjang utk menegakkan dx a. GDP + Asam urat b. GDP + Total kolesterol c. GDP + TG d. GDS + Total kolesterol e. GDP + Total kolesterol + asam urat Perempuan 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas setelah makan, terdapat riwayat penyakit keluarga yaitu DM pada ibu. Px fisik TD 140/90, BB 80kg, TB 155 cm. Pemeriksaan penunjang utk menegakkan dx a. GDP + Asam urat b. GDP + Total kolesterol c. GDP + TG d. GDS + Total kolesterol e. GDP + Total kolesterol + asam urat Seorang pria 52 tahun datang dengan keluhan sering kencing dan mudah haus, disertai penurunan berat badan. KGD sewaktu 280 mg/dl. Dokter ingin memberikan sediaan obat yang tidak mempengaruhi sekresi insulin. Pilihan yang dapat diberikan dokter adalah? a. Glimepiride b. Gliclazide c. Tolbutamide d. Repaglinide e. pioglitazone Seorang pria 52 tahun datang dengan keluhan sering kencing dan mudah haus, disertai penurunan berat badan. KGD sewaktu 280 mg/dl. Dokter ingin memberikan sediaan obat yang tidak mempengaruhi sekresi insulin. Pilihan yang dapat diberikan dokter adalah? a. Glimepiride b. Gliclazide c. Tolbutamide d. Repaglinide e. pioglitazone Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 6 golongan: 1. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid. 2. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion. 3. Penghambat glukoneogenesis (metformin) 4. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa (acarbose) 5. DPP - IV inhibitor 6. Penghambat SGLT-2 (Sodium Glucose Co- transporter 2) Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan akhir-akhir ini merasa banyak makan, banyak buang air kecil dan banyak minum. TB 160 cm, BB 80 kg. Pemeriksaan penunjang apakah yang digunakan untuk menegakkan diagnosis? a. TTGO b. Glukosa darah sewaktu c. Hba1c d. Aseton urin e. Glukosa darah puasa Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan akhir-akhir ini merasa banyak makan, banyak buang air kecil dan banyak minum. TB 160 cm, BB 80 kg. Pemeriksaan penunjang apakah yang digunakan untuk menegakkan diagnosis? a. TTGO b. Glukosa darah sewaktu c. Hba1c d. Aseton urin e. Glukosa darah puasa Pasien riwayat DM tipe 2 dengan pengobatan insulin, datang ke dokter membawa hasil GDP siang adalah 60-70 mg/dL. Apa yang harus dilakukan oleh dokter ? a. Penurunan dosis insulin pagi b. Penurunan dosis insulin basal c. Penurunan dosis insulin siang d. Mengganti dengan obat oral e. Menghentikan pemberian insulin Pasien riwayat DM tipe 2 dengan pengobatan insulin, datang ke dokter membawa hasil GDP siang adalah 60-70 mg/dL. Apa yang harus dilakukan oleh dokter ? a. Penurunan dosis insulin pagi b. Penurunan dosis insulin basal c. Penurunan dosis insulin siang d. Mengganti dengan obat oral e. Menghentikan pemberian insulin Disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea dan insulin Terdiri atas 3 fase › Subliminal (75-50mg%) belum ada tanda › Aktivasi (50-20mg%) gejala otonom › Neurologi (<20mg%) pusing, pingsan › Hipoglikemi berat dengan penurunan kesadaran › Hipoglikemi simtomatik disertai gejala hipoglikemi › Hipoglikemi asimptomtik tanpa gejala › Hipoglikemi relatif GDS >70 dengan gejala hipoglikemi › Penanganan Stop obat › KGD <70, Sadar Beri minum air gula › Tidak sadar Dextrose 20% sebanyak 50ml atau Dextrose 40% sebanyak 25ml diikuti dengan infus D10% atau D5% › Target KGD 250-300 mg/dl Ny. E 20 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil, disertai sering merasa lapar dan mudah merasa haus. Pasien punya riwayat SLE dan rutin mengkonsumsi steroid. Hasil pemeriksaan lab GDP 130 dan GD2PP 238. Apakah terapi yang paling tepat diberikan untuk pasien ini? a. Insulin b. Metformin c. Latihan fisik d. Low calory diet e. Ganti steroid dengan jenis lain. Ny. E 20 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil, disertai sering merasa lapar dan mudah merasa haus. Pasien punya riwayat SLE dan rutin mengkonsumsi steroid. Hasil pemeriksaan lab GDP 130 dan GD2PP 238. Apakah terapi yang paling tepat diberikan untuk pasien ini? a. Insulin b. Metformin c. Latihan fisik d. Low calory diet e. Ganti steroid dengan jenis lain. DM Tipe-1 Tidak respon dengan obat oral Tindakan operatif; Appendiktomi, cabut gigi, incisi abcess, dll.. Kehamilan Sedang mendapatkan steroid jangka lama DM dengan komplikasi; Gagal ginjal, Gagal jantung, PJK, TBC, Gangren, dll Pria 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mudah lapar, sering haus dan sering pipis. Ayah kandung juga memiliki keluhan serupa. BB 60 dan TB 160. Diet yang disarankan? a. 30 kalori /Kg Berat badan ideal b. 25 kalori /Kg Berat badan ideal c. 30 kalori /Kg Berat badan actual d. 25 kalori /Kg Berat badan actual e. 30 kalori /Kg Berat badan fungsional Pria 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mudah lapar, sering haus dan sering pipis. Ayah kandung juga memiliki keluhan serupa. BB 60 dan TB 160. Diet yang disarankan? a. 30 kalori /Kg Berat badan ideal b. 25 kalori /Kg Berat badan ideal c. 30 kalori /Kg Berat badan actual d. 25 kalori /Kg Berat badan actual e. 30 kalori /Kg Berat badan fungsional Kebutuhan Kalori ; BBI x 25-30 kalori Wanita 25 kal/KgBB, Pria 30 kal/KgBB
BBI menurut Brocca ;
BBI = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1kg Jika TB pria < 160 cm & wanita < 150 cm (TB dalam cm - 100) x 1kg Interpretasi ; BB normal = BBI +10% Kurus = < BBI -10% Gemuk = > BBI +10% Laki-laki 40 th datang dengan kesadaran menurun. Riwayat demam sejak 3 hari yang lalu. Memiliki riwayat DM dan meminum obat tidak teratur. Pmx fisik TD 100/70, N 90x/i, RR 22x/i, S 39 C. Hepar lien dbn/tidak teraba. GCS E3 V4 M4. Apa kemungkinan penyebab penurunan kesadaran pada pasien ? a. Stroke b. Hipoglikemi c. Koma diabetikum d. Hiperosmolar hiperglikemic state e. Koma hepatikum Laki-laki 40 th datang dengan kesadaran menurun. Riwayat demam sejak 3 hari yang lalu. Memiliki riwayat DM dan meminum obat tidak teratur. Pmx fisik TD 100/70, N 90x/i, RR 22x/i, S 39 C. Hepar lien dbn/tidak teraba. GCS E3 V4 M4. Apa kemungkinan penyebab penurunan kesadaran pada pasien ? a. Stroke b. Hipoglikemi c. Koma diabetikum d. Hyperosmolar hyperglikemic state e. Koma hepatikum Biasanya KGD > 600 mg/dl Osmolaritas > 350 Penurunan kesadaran, kejang, dll Keton (-) Sering dialami pada usia tua Penanganan sama dengan KAD Seorang perempuan 42 tahun, G3P2A0, datang kedokter untuk konsultasi kesehatan. Pasien merasa ketakutan karena ibunya menderita diabetes melitus. saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya keluhan. Pemeriksaan apakah yang selanjutnya dilakukan a. TTGO 50 gr b. TTGO 75 gr c. TTGO 100 gr d. KGD Puasa, 2 jam PP e. HbA1C Seorang perempuan 42 tahun, G3P2A0, datang kedokter untuk konsultasi kesehatan. Pasien merasa ketakutan karena ibunya menderita diabetes melitus. saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya keluhan. Pemeriksaan apakah yang selanjutnya dilakukan a. TTGO 50 gr b. TTGO 75 gr c. TTGO 100 gr d. KGD Puasa, 2 jam PP e. HbA1C Resiko; Usia > 30 tahun Orangtua DM Riwayat melahirkan bayi berat >4kg ISK berulang saat hamil
Lakukan screening dengan TTGO 50gr ;
GDP ≥ 140 Lakukan TTGO 75/100gr, paling baik usia kehamilan 24-28 minggu. Post Pembebanan 75/100gr glukosa 1 jam PP ≥ 180 2 jam PP ≥ 155 3 jam PP ≥ 140 Laki-laki berusia 72 tahun datang ke praktik dokter keluarganya untuk kontrol rutin. Pasien mendapatkan pengobatan untuk hipertensi, gout, dan sudah 3 tahun didiagnosis menderita DM. Pasien mendapatkan berbagai macam obat antara lain allopurinol, lisinopril,metformin dan gliclazide. Pemeriksaan lab darah terakhir menunjukkan natrium 138 mmol/L, kalium 4,4 mmol/L, kreatinin 12,8 mmol/L, ureum 1162 mmol/L. Obat apakah yang paling harus dihentikan pemberiannya pada pasien ini ? a. Allopurinol b. Gliclazide c. Lisinopril d. Metformin e. Glibenklamid Laki-laki berusia 72 tahun datang ke praktik dokter keluarganya untuk kontrol rutin. Pasien mendapatkan pengobatan untuk hipertensi, gout, dan sudah 3 tahun didiagnosis menderita DM. Pasien mendapatkan berbagai macam obat antara lain allopurinol, lisinopril,metformin dan gliclazide. Pemeriksaan lab darah terakhir menunjukkan natrium 138 mmol/L, kalium 4,4 mmol/L, kreatinin 12,8 mmol/L, ureum 1162 mmol/L. obat apakah yang paling harus dihentikan pemberiannya pada pasien ini ? a. Allopurinol b. Gliclazide c. Lisinopril d. Metformin e. Glibenklamid Metformin Glucophage, Glumin; @500mg, @850mg (500-3000mg/hr) Merupakan pilihan utama pada org gemuk, dislipidemia, dan resistensi insulune berat. Jika dgn monotherapi tidak berhasil dapat dikombinasi dgn sulfonilurea, atau obat lain. Dpt menurunkan KGP dan HbA1c. Obat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer. Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (GFR <30 ml/i) dan hati, serta pasien - pasien dengan kecenderungan hipoksemia (misalnya penyakit serebro-vaskular, sepsis, renjatan gagal jantung) Metformin dapat memberikan efek samping mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan.Efek samping lain; asidosis laktat, anemia (def. B12). Seorang laki-laki berusia 50 tahun diantar oleh keluarga ke UGD RS dengan keluhan demam dan telapak kaki kanan bernanah akibat tertusuk paku 2 minggu lalu. Luka meluas ke punggung kaki dan berbau busuk tetapi tidak nyeri. Pasien diketahui menderita DM dan berobat tidak teratur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 110x/menit, suhu 38OC, nafas 22x/menit. Pada laboraturium GDS 450 mg/dL. Apakah pemeriksaan yang paling tepat dilengkapi untuk menentukan terapi DM pasien ini? a. Darah lengkap b. Kultur dan test sesitivitas c. KGD Puasa d. HbA1C e. Elektrolit Seorang laki-laki berusia 50 tahun diantar oleh keluarga ke UGD RS dengan keluhan demam dan telapak kaki kanan bernanah akibat tertususk paku 2 minggu lalu. Luka meluas ke punggung kaki dan berbau busuk tetapi tidak nyeri. Pasien diketahui menderita DM dan berobat tidak teratur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 110x/menit, suhu 38OC, nafas 22x/menit. Pada laboraturium GDS 450 mg/dL. Apakah pemeriksaan yang paling tepat dilengkapi untuk menentukan terapi DM pasien ini? a. Darah lengkap b. Kultur dan test sesitivitas c. KGD Puasa d. HbA1C e. Elektrolit Seorang laki-laki 60 tahun datang ke praktek umum dengan keluhan nyeri pada tungkai yang dirasakan pada saat os berjalan dan membaik pada saat istirahat. Pasien memiliki riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu. Proses komplikasi apa yang terjadi pada pasien? a. Sindrom metabolic b. Dislipidemi c. Nefropati diabetic d. Mikroangiopati e. Makroangiopati Seorang laki-laki 60 tahun datang ke praktek umum dengan keluhan nyeri pada tungkai yang dirasakan pada saat os berjalan dan membaik pada saat istirahat. Pasien memiliki riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu. Proses komplikasi apa yang terjadi pada pasien? a. Sindrom metabolic b. Dislipidemi c. Nefropati diabetic d. Mikroangiopati e. Makroangiopati Mikrovaskular › Ginjal Nefropati diabetik › Mata Retinopaty diabetik Makrovaskular › Otak › Jantung › Pembuluh darah tepi claudicatio intermitten, ulkus kaki. Mikro dan makro: › Neuropati hilang sensasi distal,kaki bergetar, nyeri spt terbakar terutama dimalam hari. Th/ Gabapentin, antidepresan trisiklik (amitriptilin 1x25mg) Laki-laki berusia 49 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering kencing sejak 1 bulan yang lalu, berat badan menurun. Dari hasil PF di dapatkan TB : 170 cm, BB : 80 kg. Jantung dan paru dalam batas normal. Hasil pemeriksaan lab di dapatkan glukosa puasa : 190 mg/dl, glukosa 2 jam post prandial: 160 mg/dl. Apa jenis olah raga yang dianjurkan? a. Lari sprinter b. Jalan santai c. Berenang d. Tenis lapangan e. Futsal Laki-laki berusia 49 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering kencing sejak 1 bulan yang lalu, berat badan menurun. Dari hasil PF di dapatkan TB : 170 cm, BB : 80 kg. Jantung dan paru dalam batas normal. Hasil pemeriksaan lab di dapatkan glukosa puasa : 190 mg/dl, glukosa 2 jam post prandial: 160 mg/dl. Apa jenis olah raga yang dianjurkan? a. Lari sprinter b. Jalan santai c. Berenang d. Tenis lapangan e. Futsal • 3-5 kali seminggu, selama 30-45 menit perhari dngan total 150 menit perminggu. • Kegiatan sehari-hari tidak termasuk olahraga • Latihan jasmani ; dianjurkan yg bersifat endurans/aerobik, seperti; Jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. • Target Heart Rate (THR) = 60-70% x (220-umur). Usahakan THR tercapai selama latihan jasmani agar dianggap aktivitas yang dilakukan bermanfaat! • Cek KGDR sebelum olah raga. Jika KGDR <100 konsumsi karbohidrat dulu. Jika KGDR >250 Tunda dulu olahraga. Pasien 27 tahun G1P0A0 datang ke poli Rumah Sakit dengan keluhan cepat lelah dan sering buang air kecil sehingga banyak minum dan mudah haus yang dialami sejak 3 bulan belakangan. Pasien mengalami penurunan berat badan dari 60 kg menjadi 50 kg meskipun asupan makanan meningkat. Hasil pemeriksaan lab TTGO 75 gr KGD 2 jam post pembebanan 160 mg/dl. Anjuran selanjutnya? a. Memberikan obat antidiabetik oral b. Memberikan injeksi insulin c. Mengulang pemeriksaan TTGO ulangan d. Melakukan pemeriksaan Gula darah puasa e. Melakukan pemeriksaan TTGO 100 gr Pasien 27 tahun G1P0A0 datang ke poli Rumah Sakit dengan keluhan cepat lelah dan sering buang air kecil sehingga banyak minum dan mudah haus yang dialami sejak 3 bulan belakangan. Pasien mengalami penurunan berat badan dari 60 kg menjadi 50 kg meskipun asupan makanan meningkat. Hasil pemeriksaan lab TTGO 75 gr, KGD 2 jam post pembebanan 160 mg/dl. Anjuran selanjutnya? a. Memberikan obat antidiabetik oral b. Memberikan injeksi insulin c. Mengulang pemeriksaan TTGO ulangan d. Melakukan pemeriksaan Gula darah puasa e. Melakukan pemeriksaan TTGO 100 gr DM Tipe-1 Tidak respon dengan obat oral Tindakan operatif; Appendiktomi, cabut gigi, incisi abcess, dll.. Kehamilan Sedang mendapatkan steroid jangka lama DM dengan komplikasi; Gagal ginjal, Gagal jantung, PJK, TBC, Gangren, dll Seorang perempuan 61 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan lemas, mual dan muntah yang sudah dialami sejak 2 minggu. Keluhan disertai kencing berkurang. Riwayat kencing manis 10 tahun dan berobat tidak teratur. Penderita tampak lemah dan pucat. Pemeriksan fisik: tekanan darah 170/100 mmHg, konjungtiva anemis, JVP 5+2 cm H2O, bunyi pernapasan bronkovesikuler, ronchi basal kedua lapangan paru, shifting dullness positif, edema kedua tungkai. Hasil laboratorium Hb 8,9 g/dL, GDS 289 mg/dL, ureum 230 mg/dL, kreatinin 10,6 mg/dL dengan laju filtrasi glomerulus 21 mL/min/1,73m2. Apakah pilihan obat diabetes yang tepat untuk pasien ini? a. Insulin basal b. Insulin regular c. Insulin mix d. Insulin manusia e. Insulin analog Hasil laboratorium Hb 8,9 g/dL, GDS 89 mg/dL, ureum 230 mg/dL, kreatinin 10,6 mg/dL dengan laju filtrasi glomerulus 21 mL/min/1,73m2. Apakah pilihan obat diabetes yang tepat untuk pasien ini? a. Insulin basal b. Insulin regular c. Insulin mix d. Insulin manusia e. Insulin analog Ibu hamil Insulin manusia. Sudah teruji keamanannya pada ibu hamil. Penyakit hati kronis Insulin manusia kerja pendek. Antibodi insulin dapat terperagkap di sel kuffer hati, menginduksi inflamasi. Gagal Ginjal Insulin kerja pendek. Lanjut usia Insulin premixed sediaan pen. Meningkatkan kepatuhan Seorang laki-laki usia 78 tahundibawa keluarganya ke RS karena penunuran kesadaran 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien berkeringat dan gemetar. Pasien sudah 10 tahun didiagnosis menderita penyakit DM dan hipertensi dan sejak 4 tahun belakangan os juga mengeluhkan sering sesak nafas dan sesak nafas berkurang pada saat os istirahat. Riwayat tidur dengan menggunakan 2-3 bantal. Pada pemeriksaan fisik TVJ meningkat, ronkhi pada kedua basal paru. Pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu didapatkan hasil 40 mg/dl. Apakah kemungkinan obat yang menyebabkan keluhan os diatas ? a. Glibenklamid b. Metformin c. Insulin d. Acarbose e. glimepirid Seorang laki-laki usia 78 tahundibawa keluarganya ke RS karena penunuran kesadaran 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien berkeringat dan gemetar. Pasien sudah 10 tahun didiagnosis menderita penyakit DM dan hipertensi dan sejak 4 tahun belakangan os juga mengeluhkan sering sesak nafas dan sesak nafas berkurang pada saat os istirahat. Riwayat tidur dengan menggunakan 2-3 bantal. Pada pemeriksaan fisik TVJ meningkat, ronkhi pada kedua basal paru. Pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu didapatkan hasil 40 mg/dl. Apakah kemungkinan obat yang menyebabkan keluhan os diatas ? a. Glibenklamid b. Metformin c. Insulin d. Acarbose e. glimepirid Laki-laki usia 65 tahun datang dengan sakit kepala. Hipertensi tidak terkontrol, mempunyai riwayat DM di keluarga. Pasien obese, LP 105 cm. TD: 150/100 mmHg. Lab Trigliserida 270, kolesterol total 200, HDL 35. Apakah diagnosis dari pasien tersebut Prediabetes DM tipe 1 Hipertensi Sindroma metabolic Dyslipidemia Laki-laki usia 65 tahun datang dengan sakit kepala. Hipertensi tidak terkontrol, mempunyai riwayat DM di keluarga. Pasien obese, LP 105 cm. TD: 150/100 mmHg. Lab Trigliserida 270, kolesterol total 200, HDL 35. Apakah diagnosis dari pasien tersebut Prediabetes DM tipe 1 Hipertensi Sindroma metabolic Dyslipidemia INGAT TIDAK ADA HASIL YANG MENGKHIANATI PROSES !!