Anda di halaman 1dari 33

SPIRITUALITAS PEMIMPIN ROHANI

Pdt. Dr. Jontor Situmorang, MTh


Dosen STT Abdi Sabda Medan
Pendahuluan
• Minat menjadi Pendeta sangat tinggi, masih
banyak yang mendaftar ke PTT/PTAK.
• Pendeta bertambah – warga gereja bertambah?
• Laporan beberapa Pimpinan Gereja di Sumut pada
Sinode terakhir mengatakan bahwa jumlah rata-
rata pengunjung kegiatan ibadah Gereja umumnya
dibawah 50 % dari jumlah yang seharusnya.
• Kehidupan kerohanian warga Jemaat – buah dari
hasil pelayanan para Pendeta.
Pendahuluan
• Bila para pemimpinnya memiliki spiritualitas
dan integritas yang baik dan tinggi, maka itu
akan memberikan pengaruh yang positif bagi
pertumbuhan spiritualitas dan integritas orang-
orang yang dipimpinnya.
• Einar Billing pernah mengatakan: “how we tend
to look for spiritual significance in the
extraordinary – miracles, mystical experiences,
transcendent ecstasies – but neglect the
spiritual significance of the ordinary.”
PENGERTIAN SPIRITUALITAS
• Jadi spiritualitas itu adalah kualitas
hidup kerohanian yang mencakup
jiwa, semangat, kesadaran,
intelektual, moral dan emosional
yang memiliki kekuatan dalam
prinsip hidup yang membangun.
SPIRITUALITAS MENURUT PL
• Nafas kehidupan (breath of life) yang membuat
manusia menjadi hidup.
• Mengandung arti perasaan (sense), pikiran
(mind) atau kerangka pikiran intelektual
(intellectual frame of mind).
• Berhubungan dengan Roh Yahweh (Hak 3:10;
6:34; 11:29; 13:25; 14:6-9; 15:14) dan Roh Allah
(Kej 1:2; 41:38; Kel 31:3; 35:31; Bil 24:2), juga
kepada Roh Kudus (Yes 63:10; Mzm 51:13)
SPIRITUALITAS MENURUT PL
• Kekuatan yang memampukan hamba Tuhan
untuk memimpin dan melakukan pekerjaannya.
• Daya ilahi yang bersifat kreatif ampa konstruktif,
yang dapat memerdekakan atau membebaskan
serta membangun kehidupan jemaat atau umat
Tuhan.
• Kuasa luar biasa hamba Tuhan untuk tugas yang
spesifik bagi bangsanya dan mereka berhasil
memimpin bangsanya meraih keselamatan dari
para musuhnya.
SPIRITUALITAS MENURUT PB
• Memiliki arti yang sama dengan kata “ruah’
dalam PL.
• Pneuma sebagai: hembusan (blowing), nafas
(breathing), kehidupan (life), roh (spirit)
sebagai bagian dari pribadi manusia (as a part
of the human personality), jiwa (soul), sebagai
sumber dan tempat duduk memandang (as
the source and seat of insight), perasaan
(feeling), dan keinginan (will)
SPIRITUALITAS MENURUT PB
• Jadi spiritualitas itu mencakup kehidupan
kerohanian yang menyangkut Roh Allah
(Roh Tuhan), roh manusia, nafas
kehidupan, perasaan dan keinginan yang
mempengaruhi sikap pandang, pikiran
dan inntellektual dan keberadaan jiwa
manusia.
SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB
• Rasul Paulus menuliskan dalam Galatia (6:1):
“…kalaupun seorang kedapatan melakukan
suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani,
harus memimpin orang itu ke jalan yang benar
dalam roh lemah lembut, …”.
• Sementara dalam terjemahan NRSV
disebutkan: “you who have received the Spirit
should restore.”
SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB
• “kamu yang rohani” adalah mereka yang
hidupnya terus-menerus menerima Roh Allah,
merekalah yang mampu untuk merestorasi
dengan memimpin orang-orang ke jalan yang
benar dalam roh lemah lembut. Menggunakan
bentuk present perfect tense (have received)
yang berarti kegiatan yang terus-menerus
berlangsung (sudah, sedang dan akan).
SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB
• Spiritualitas itu adalah hubungan yang terus-
menerus dengan Roh Allah sehingga yang
bersangkutan memiliki sifat-sifat dan
kemampuan yang dimiliki oleh Roh Allah,
yakni ‘energi’ yang memampukan untuk
merestorasi dan memimpin orang-orang yang
dipimpinnya ke jalan yang benar, ke jalan yang
ditunjukkan Tuhan.
SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB
• Spiritualitas berarti daya atau kekuatan yang
menghidupkan, yang memberdayakan, yang
merohi dan menjiwai” yang diterima dari Allah
melalui Roh-Nya.
• Orang yang memiliki spiritualitas adalah orang
yang hidupnya penuh semangat dalam bekerja,
berkarya, melayani secara dinamis dan kreatif,
yang nampak di dalam kehidupan dan
perilakunya setiap hari di manapun dia
ditempatkan untuk melayani.
SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB
• Semangat dan kekuatan (daya) yang telah diterimanya
memampukan dia untuk menolong orang lain supaya
ikut memiliki semangat dan daya dari Roh Allah,
sehingga mereka juga dipulihkan dari segala
“pelanggaran”nya.
• Hanya mereka yang sudah mengalami pemulihan
rohani yang memiliki kekuatan untuk membantu orang
lain untuk mengalami pemulihan rohani.
• Dalam hal ini, berlaku hukum yang mengatakan: hanya
orang yang “berisi” yang dapat mengisi orang yang
“kosong”, dan hanya orang yang hidup yang bisa
mengurus orang ‘mati’.
SPIRITUALITAS MENURUT
PARA TOKOH
• Jakob Oetama dalam satu seminar yang berjudul:
“Vitalisasi Spiritualitas dalam Pemberdayaan
Ekonomi”, mengatakan: “Spiritualitas keagamaan
belum menjadi energi yang menggerakkan
bangsa ini.
• Anton J. Supit mengatakan: “spiritualitas
dikatakan berhasil apabila ajaran agama tidak
hanya dilaksanakan untuk diri sendiri, tetapi juga
dilaksanakan dalam karya untuk masyarakat yang
terkecil.”
SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS
• Setiap orang yang memiliki hubungan yang terus-
menerus dengan Roh Allah atau Roh Kudus dialah
yang memiliki kepribadian yang ber-integritas.
• Integritas datang dari kata integrity (Inggris) atau
integer (Latin) yang berarti: utuh, seluruhnya,
lengkap, genap, komplit, bulat, tidak cidera, tidak
luka, tidak rusak. Juga berarti tidak bercampur,
murni, tidak kurang suatu apapun, sempurna,
tidak bercela, suci, tulen, tidak berubah, kuat,
segar, belum layu, tidak lelah.
SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS
• Integritas adalah keadaan atau sifat kondisi
kepribadian manusia yang utuh, yang tidak
bercela, yang memiliki moral yang benar, jujur,
tulus, bersahaja dalam pekerjaannya dan
hatinya.
• Hanya orang yang memiliki spiritualitas lah
yang memiliki kepribadian yang berintegritas,
karena di dalam dirinya ada rasa takut akan
Allah.
SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS
• Hanya orang yang memiliki integritas yang akan
bekerja dengan hati yang tulus (ikhlas), dengan
tanpa pamrih. Para pemimpin dan pelayan yang
bekerja dan melayani dengan tanpa pamrih yang
memiliki pengabdian dan dedikasi yang tinggi.
• Fadjroel Rachman: “nilai tertinggi kepemimpinan
adalah mengabdi tanpa pamrih kepada publik,
bukan menumpuk kekayaan.”
SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS
• Integritas adalah karakter pribadi yang
menyatu dan melekat pada diri seseorang.
Ada di dalam dirinya: keutuhan, kelengkapan,
kesempurnaan, kebulatan, kemurnian,
kesegaran (budi), kesehatan, kelurusan hati,
sifat tidak mencari kepentingan sendiri,
ketulusan (tak dapat disuap), kejujuran,
kebaikan, kesalehan, kesucian, dan terpercaya.
SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH
• Di dalam Kejadian 2:7 dikatakan: “ketika itulah TUHAN
Allah membentuk manusia itu dari debu tanah: apar
min-haadama (hm'êd"a]h'ä-!mi ‘rp'[') dan
menghembuskan nafas hidup: nismat hayyim (~yYI+x;
tm;äv.nI) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia
itu menjadi makhluk yang hidup: bernafas hidup
(`hY")x; vp,n<ïl.).”
• Perkataan itu lebih tepatnya menunjukkan signifikansi
yang positif tentang hidup manusia dalam hubungan
dengan Allah.
• Teks ini juga bukan untuk membedakan kita dari pada
binatang, tetapi menghubungkan kita dengan Allah.
SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH
• Perkataan: “TUHAN Allah - menghembuskan
nafas yang hidup ke dalam hidungnya”, justeru
memperlihatkan hubungan pribadi yang intim
antara Allah dengan manusia.
• Manusia adalah unik karena juga diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26-28).
Hal ini juga memperlihatkan hubungan khusus
yang intim antara manusia dengan Allah, karena
kita dihidupi oleh nafas dari Allah dan memiliki
gambar dan rupa Allah.
SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH
• Christopher J.H. Wright, mengatakan hubungan
ini adalah hasil karya pekerjaan Roh Allah di
dalam kehidupan manusia: “And it is this work of
the Spirit in human life that generates all that
makes human life so special.”
• Wright mendasarkan pandangannya kepada
pengakuan Ayub: “selama nafasku masih ada
padaku, dan Roh Allah masih di dalam lubang
hidungku, maka bibirku sungguh-sungguh tidak
akan melahirkan tipu daya” (Ayb 27:3-4).
SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH
• Wright juga mengatakan:
“We live as long as we are given life by God’s
Spirit. So, yes, all human life is energized by
the Spirit of God, in the sense that we are alive
and breathing in God’s world. But all human
life is also mortal. We live only as long as that
Spirit remains. When God withdraws the
Spirit, we revert to what we are – flesh; and
we turn to what we are made from – dust. ”
SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS
• Alkitab banyak berceritera tentang Roh yang
hidup dan memiliki kekuatan kreatif (creative
power).
• Ketika kita membuka diri kita mempercayai
cerita-cerita Alkitab mengenai Roh Allah, kita
pun mengalami dorongan kekuatan
(energizing force) yang mampu mengubah diri
kita.
SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS
• Roh Allah mengilhami setiap saat kehidupan kita
dengan kehidupan yang tidak habis-habisnya dari
Allah.
• Setiap saat kita dihidupi dengan hal-hal yang baru
(newness) dan segar (freshness).
• Kita menemukan karunia-karunia yang tidak
pernah kita miliki sebelumnya.
• Kita menemukan keinginan akan kebenaran, lapar
akan keadilan dan kebenaran yang memberi
dampak bagi keseluruhan hubungan dan kegiatan
hidup kita.
SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS
• Melalui Roh Allah kita diubah menjadi hidup di
dalam iman untuk menikmati kemerdekaan,
sukacita, damai, dan lingkungan di mana kita
hidup tidak lagi bisa mempengaruhi kita.
• Kita dimampukan memiliki kasih sepenuhnya
sehingga bisa mengasihi orang lain dengan
sepenuh hati dan dengan hati yang dalam.
• Kita memiliki pengharapan yang menginspirasi
walaupun kita masih mengalami hal-hal yang
menyusahkan hidup kita.
SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS
• Orang yang memiliki spiritualitas dan integritas adalah
orang yang berhasil di dalam kehidupan dan
pelayanannya.
• Misalnya Yusuf, sebagai “seorang yang penuh Roh
Allah” dia menjadi orang yang selalu berhasil di dalam
pekerjaannya (Kej. 39:2-3) dan dia mampu menolak
keinginan isteri Potifar untuk berselingkuh (Kej. 39:7-8),
bahkan dia dilantik oleh Firaun Mesir menjadi “kuasa
atas seluruh tanah Mesir” termasuk atas istana Firaun
dan kepada perintahnya seluruh rakyat Mesir akan taat
(Kej. 41:38,40,41).
SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS
• Orang yang memiliki spiritualitas mampu
mengampuni saudara-saudaranya yang telah
melakukan ‘konspirasi pembunuhan’
terhadapnya di masa yang lalu.
• Orang yang memiliki spiritualitas mampu
melihat “kebaikan” di balik kejahatan, yakni
untuk “memelihara hidup suatu bangsa yang
besar” (Kej. 50:20).
SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS
• Orang yang memiliki spiritualitas (dipenuhi
oleh Roh Allah) adalah orang yang memiliki
keahlian dan pengertian dan pengetahuan,
dalam segala macam pekerjaan, untuk
membuat berbagai rancangan, seperti
Bezaleel dan Aholiab (Kel. 31:3-4).
• Roh Allah lah yang memampukan Musa, Yosua
dan ketujuh puluh orang tua-tua untuk
memimpin umat Tuhan (Bil. 11:17,25; 27:18)
TANGGUNG-JAWAB PEMIMPIN
ROHANI YANG BER SPIRITUALITAS
• Menghargai panggilan dan tugas suruhan yang
dipercayakan Tuhan kepada kita melalui Jemaat-
Nya. Jabatan Pendeta adalah jabatan pelayanan
yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
• Memelihara persekutuan dengan Tuhan dalam
segala waktu dan tempat. Karena rahasia
kekuatan dan keberhasilan kita dalam pelayanan
adalah pada ketergantungan kita kepada
pertolongan Allah dalam Roh Kudus-Nya (Yos.
1:6-8; Mzm. 1:1-3; Yer. 17:7-8; Yoh. 15:4-5).
TANGGUNG-JAWAB PEMIMPIN
ROHANI YANG BER SPIRITUALITAS
• Kita sudah menjadi kudus, “imamat yang rajani”
dan kepunyaan Allah (1 Ptr. 2:9). Kekudusan
diberi untuk dapat berbuah dan tetap berbuah,
yaitu suka pekerjaan/perbuatan yang baik, benci
kejahatan.
• Untuk menjadi ‘tajam’ dan ‘peka’ dalam
pelayanan di keluarga, Jemaat dan masyarakat,
“pelayan harus mengalami proses pembentukan
sesuai dengan kehendak Tuhan”: “berakar ke
bawah, dan berbuah ke atas” (Yes. 37:31). Dia
suka dibentuk, dibina dan belajar terus.
TANGGUNG-JAWAB PEMIMPIN
ROHANI YANG BER SPIRITUALITAS
• Pemimpin yang memiliki spiritualitas adalah
orang yang memiliki integritas: memiliki
kepribadian moral yang lurus (moral uprightness),
jujur (honesty), tulus, sungguh dan ikhlas
(sincerety). Suka mengasihi. Melakukan segala
sesuatu karena dan untuk Tuhan.
• Lebih takut dan setia kepada Allah dari pada
kepada siapapun, dalam kondisi apapun (Kis.
5:29).
• Lebih suka melayani dari pada dilayani (Mrk.
10:43-45). Tinggi keinginan berbuat bagi Tuhan.
KESIMPULAN
• Spiritualitas pemimpin rohani adalah energy yang
memampukan pemimpin rohani memimpin dan
melayani jemaat dengan penuh integritas dan penuh
kreatifitas, sehingga kepemimpinan dan pelayanannya
memberikan dampak rohani bagi jemaat yang dipimpin
dan dilayaninya.
• Spiritualitas pemimpin rohani dibangun melalui
hubungan pribadi dengan Allah melalui Roh Kudus.
• Hubungan itu nampak dalam hidup ibadah dan
penyembahannya secara pribadi maupun secara
bersama dengan umat yang dipimpinnya.
KESIMPULAN
• Kualitas spiritualitas pribadi pemimpin rohani
memberi dampak kepada hidup kerohanian
jemaat yang dipimpinnya secara keseluruhan
(corporate personality).
• Ibadah dan penyembahan pribadi itu bukan
saja kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus,
tetapi juga kepada Roh Kudus.

Anda mungkin juga menyukai