0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan33 halaman
Spiritualitas adalah hubungan yang terus-menerus dengan Roh Allah sehingga memiliki kekuatan untuk memimpin orang lain ke jalan yang benar dan membantu mereka bertobat. Orang yang memiliki spiritualitas juga memiliki integritas tinggi dan mampu bekerja tanpa pamrih untuk kepentingan orang lain. Roh Allah memberi kehidupan dan kreativitas kepada manusia.
Spiritualitas adalah hubungan yang terus-menerus dengan Roh Allah sehingga memiliki kekuatan untuk memimpin orang lain ke jalan yang benar dan membantu mereka bertobat. Orang yang memiliki spiritualitas juga memiliki integritas tinggi dan mampu bekerja tanpa pamrih untuk kepentingan orang lain. Roh Allah memberi kehidupan dan kreativitas kepada manusia.
Spiritualitas adalah hubungan yang terus-menerus dengan Roh Allah sehingga memiliki kekuatan untuk memimpin orang lain ke jalan yang benar dan membantu mereka bertobat. Orang yang memiliki spiritualitas juga memiliki integritas tinggi dan mampu bekerja tanpa pamrih untuk kepentingan orang lain. Roh Allah memberi kehidupan dan kreativitas kepada manusia.
Dosen STT Abdi Sabda Medan Pendahuluan • Minat menjadi Pendeta sangat tinggi, masih banyak yang mendaftar ke PTT/PTAK. • Pendeta bertambah – warga gereja bertambah? • Laporan beberapa Pimpinan Gereja di Sumut pada Sinode terakhir mengatakan bahwa jumlah rata- rata pengunjung kegiatan ibadah Gereja umumnya dibawah 50 % dari jumlah yang seharusnya. • Kehidupan kerohanian warga Jemaat – buah dari hasil pelayanan para Pendeta. Pendahuluan • Bila para pemimpinnya memiliki spiritualitas dan integritas yang baik dan tinggi, maka itu akan memberikan pengaruh yang positif bagi pertumbuhan spiritualitas dan integritas orang- orang yang dipimpinnya. • Einar Billing pernah mengatakan: “how we tend to look for spiritual significance in the extraordinary – miracles, mystical experiences, transcendent ecstasies – but neglect the spiritual significance of the ordinary.” PENGERTIAN SPIRITUALITAS • Jadi spiritualitas itu adalah kualitas hidup kerohanian yang mencakup jiwa, semangat, kesadaran, intelektual, moral dan emosional yang memiliki kekuatan dalam prinsip hidup yang membangun. SPIRITUALITAS MENURUT PL • Nafas kehidupan (breath of life) yang membuat manusia menjadi hidup. • Mengandung arti perasaan (sense), pikiran (mind) atau kerangka pikiran intelektual (intellectual frame of mind). • Berhubungan dengan Roh Yahweh (Hak 3:10; 6:34; 11:29; 13:25; 14:6-9; 15:14) dan Roh Allah (Kej 1:2; 41:38; Kel 31:3; 35:31; Bil 24:2), juga kepada Roh Kudus (Yes 63:10; Mzm 51:13) SPIRITUALITAS MENURUT PL • Kekuatan yang memampukan hamba Tuhan untuk memimpin dan melakukan pekerjaannya. • Daya ilahi yang bersifat kreatif ampa konstruktif, yang dapat memerdekakan atau membebaskan serta membangun kehidupan jemaat atau umat Tuhan. • Kuasa luar biasa hamba Tuhan untuk tugas yang spesifik bagi bangsanya dan mereka berhasil memimpin bangsanya meraih keselamatan dari para musuhnya. SPIRITUALITAS MENURUT PB • Memiliki arti yang sama dengan kata “ruah’ dalam PL. • Pneuma sebagai: hembusan (blowing), nafas (breathing), kehidupan (life), roh (spirit) sebagai bagian dari pribadi manusia (as a part of the human personality), jiwa (soul), sebagai sumber dan tempat duduk memandang (as the source and seat of insight), perasaan (feeling), dan keinginan (will) SPIRITUALITAS MENURUT PB • Jadi spiritualitas itu mencakup kehidupan kerohanian yang menyangkut Roh Allah (Roh Tuhan), roh manusia, nafas kehidupan, perasaan dan keinginan yang mempengaruhi sikap pandang, pikiran dan inntellektual dan keberadaan jiwa manusia. SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB • Rasul Paulus menuliskan dalam Galatia (6:1): “…kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, …”. • Sementara dalam terjemahan NRSV disebutkan: “you who have received the Spirit should restore.” SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB • “kamu yang rohani” adalah mereka yang hidupnya terus-menerus menerima Roh Allah, merekalah yang mampu untuk merestorasi dengan memimpin orang-orang ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut. Menggunakan bentuk present perfect tense (have received) yang berarti kegiatan yang terus-menerus berlangsung (sudah, sedang dan akan). SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB • Spiritualitas itu adalah hubungan yang terus- menerus dengan Roh Allah sehingga yang bersangkutan memiliki sifat-sifat dan kemampuan yang dimiliki oleh Roh Allah, yakni ‘energi’ yang memampukan untuk merestorasi dan memimpin orang-orang yang dipimpinnya ke jalan yang benar, ke jalan yang ditunjukkan Tuhan. SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB • Spiritualitas berarti daya atau kekuatan yang menghidupkan, yang memberdayakan, yang merohi dan menjiwai” yang diterima dari Allah melalui Roh-Nya. • Orang yang memiliki spiritualitas adalah orang yang hidupnya penuh semangat dalam bekerja, berkarya, melayani secara dinamis dan kreatif, yang nampak di dalam kehidupan dan perilakunya setiap hari di manapun dia ditempatkan untuk melayani. SPIRITUALITAS MENURUT ALKITAB • Semangat dan kekuatan (daya) yang telah diterimanya memampukan dia untuk menolong orang lain supaya ikut memiliki semangat dan daya dari Roh Allah, sehingga mereka juga dipulihkan dari segala “pelanggaran”nya. • Hanya mereka yang sudah mengalami pemulihan rohani yang memiliki kekuatan untuk membantu orang lain untuk mengalami pemulihan rohani. • Dalam hal ini, berlaku hukum yang mengatakan: hanya orang yang “berisi” yang dapat mengisi orang yang “kosong”, dan hanya orang yang hidup yang bisa mengurus orang ‘mati’. SPIRITUALITAS MENURUT PARA TOKOH • Jakob Oetama dalam satu seminar yang berjudul: “Vitalisasi Spiritualitas dalam Pemberdayaan Ekonomi”, mengatakan: “Spiritualitas keagamaan belum menjadi energi yang menggerakkan bangsa ini. • Anton J. Supit mengatakan: “spiritualitas dikatakan berhasil apabila ajaran agama tidak hanya dilaksanakan untuk diri sendiri, tetapi juga dilaksanakan dalam karya untuk masyarakat yang terkecil.” SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS • Setiap orang yang memiliki hubungan yang terus- menerus dengan Roh Allah atau Roh Kudus dialah yang memiliki kepribadian yang ber-integritas. • Integritas datang dari kata integrity (Inggris) atau integer (Latin) yang berarti: utuh, seluruhnya, lengkap, genap, komplit, bulat, tidak cidera, tidak luka, tidak rusak. Juga berarti tidak bercampur, murni, tidak kurang suatu apapun, sempurna, tidak bercela, suci, tulen, tidak berubah, kuat, segar, belum layu, tidak lelah. SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS • Integritas adalah keadaan atau sifat kondisi kepribadian manusia yang utuh, yang tidak bercela, yang memiliki moral yang benar, jujur, tulus, bersahaja dalam pekerjaannya dan hatinya. • Hanya orang yang memiliki spiritualitas lah yang memiliki kepribadian yang berintegritas, karena di dalam dirinya ada rasa takut akan Allah. SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS • Hanya orang yang memiliki integritas yang akan bekerja dengan hati yang tulus (ikhlas), dengan tanpa pamrih. Para pemimpin dan pelayan yang bekerja dan melayani dengan tanpa pamrih yang memiliki pengabdian dan dedikasi yang tinggi. • Fadjroel Rachman: “nilai tertinggi kepemimpinan adalah mengabdi tanpa pamrih kepada publik, bukan menumpuk kekayaan.” SPIRITUALITAS DAN INTEGRITAS • Integritas adalah karakter pribadi yang menyatu dan melekat pada diri seseorang. Ada di dalam dirinya: keutuhan, kelengkapan, kesempurnaan, kebulatan, kemurnian, kesegaran (budi), kesehatan, kelurusan hati, sifat tidak mencari kepentingan sendiri, ketulusan (tak dapat disuap), kejujuran, kebaikan, kesalehan, kesucian, dan terpercaya. SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH • Di dalam Kejadian 2:7 dikatakan: “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah: apar min-haadama (hm'êd"a]h'ä-!mi ‘rp'[') dan menghembuskan nafas hidup: nismat hayyim (~yYI+x; tm;äv.nI) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup: bernafas hidup (`hY")x; vp,n<ïl.).” • Perkataan itu lebih tepatnya menunjukkan signifikansi yang positif tentang hidup manusia dalam hubungan dengan Allah. • Teks ini juga bukan untuk membedakan kita dari pada binatang, tetapi menghubungkan kita dengan Allah. SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH • Perkataan: “TUHAN Allah - menghembuskan nafas yang hidup ke dalam hidungnya”, justeru memperlihatkan hubungan pribadi yang intim antara Allah dengan manusia. • Manusia adalah unik karena juga diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26-28). Hal ini juga memperlihatkan hubungan khusus yang intim antara manusia dengan Allah, karena kita dihidupi oleh nafas dari Allah dan memiliki gambar dan rupa Allah. SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH • Christopher J.H. Wright, mengatakan hubungan ini adalah hasil karya pekerjaan Roh Allah di dalam kehidupan manusia: “And it is this work of the Spirit in human life that generates all that makes human life so special.” • Wright mendasarkan pandangannya kepada pengakuan Ayub: “selama nafasku masih ada padaku, dan Roh Allah masih di dalam lubang hidungku, maka bibirku sungguh-sungguh tidak akan melahirkan tipu daya” (Ayb 27:3-4). SPIRITUALITAS DAN ROH ALLAH • Wright juga mengatakan: “We live as long as we are given life by God’s Spirit. So, yes, all human life is energized by the Spirit of God, in the sense that we are alive and breathing in God’s world. But all human life is also mortal. We live only as long as that Spirit remains. When God withdraws the Spirit, we revert to what we are – flesh; and we turn to what we are made from – dust. ” SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS • Alkitab banyak berceritera tentang Roh yang hidup dan memiliki kekuatan kreatif (creative power). • Ketika kita membuka diri kita mempercayai cerita-cerita Alkitab mengenai Roh Allah, kita pun mengalami dorongan kekuatan (energizing force) yang mampu mengubah diri kita. SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS • Roh Allah mengilhami setiap saat kehidupan kita dengan kehidupan yang tidak habis-habisnya dari Allah. • Setiap saat kita dihidupi dengan hal-hal yang baru (newness) dan segar (freshness). • Kita menemukan karunia-karunia yang tidak pernah kita miliki sebelumnya. • Kita menemukan keinginan akan kebenaran, lapar akan keadilan dan kebenaran yang memberi dampak bagi keseluruhan hubungan dan kegiatan hidup kita. SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS • Melalui Roh Allah kita diubah menjadi hidup di dalam iman untuk menikmati kemerdekaan, sukacita, damai, dan lingkungan di mana kita hidup tidak lagi bisa mempengaruhi kita. • Kita dimampukan memiliki kasih sepenuhnya sehingga bisa mengasihi orang lain dengan sepenuh hati dan dengan hati yang dalam. • Kita memiliki pengharapan yang menginspirasi walaupun kita masih mengalami hal-hal yang menyusahkan hidup kita. SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS • Orang yang memiliki spiritualitas dan integritas adalah orang yang berhasil di dalam kehidupan dan pelayanannya. • Misalnya Yusuf, sebagai “seorang yang penuh Roh Allah” dia menjadi orang yang selalu berhasil di dalam pekerjaannya (Kej. 39:2-3) dan dia mampu menolak keinginan isteri Potifar untuk berselingkuh (Kej. 39:7-8), bahkan dia dilantik oleh Firaun Mesir menjadi “kuasa atas seluruh tanah Mesir” termasuk atas istana Firaun dan kepada perintahnya seluruh rakyat Mesir akan taat (Kej. 41:38,40,41). SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS • Orang yang memiliki spiritualitas mampu mengampuni saudara-saudaranya yang telah melakukan ‘konspirasi pembunuhan’ terhadapnya di masa yang lalu. • Orang yang memiliki spiritualitas mampu melihat “kebaikan” di balik kejahatan, yakni untuk “memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kej. 50:20). SPIRITUALITAS DAN KREATIFITAS • Orang yang memiliki spiritualitas (dipenuhi oleh Roh Allah) adalah orang yang memiliki keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan, seperti Bezaleel dan Aholiab (Kel. 31:3-4). • Roh Allah lah yang memampukan Musa, Yosua dan ketujuh puluh orang tua-tua untuk memimpin umat Tuhan (Bil. 11:17,25; 27:18) TANGGUNG-JAWAB PEMIMPIN ROHANI YANG BER SPIRITUALITAS • Menghargai panggilan dan tugas suruhan yang dipercayakan Tuhan kepada kita melalui Jemaat- Nya. Jabatan Pendeta adalah jabatan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita. • Memelihara persekutuan dengan Tuhan dalam segala waktu dan tempat. Karena rahasia kekuatan dan keberhasilan kita dalam pelayanan adalah pada ketergantungan kita kepada pertolongan Allah dalam Roh Kudus-Nya (Yos. 1:6-8; Mzm. 1:1-3; Yer. 17:7-8; Yoh. 15:4-5). TANGGUNG-JAWAB PEMIMPIN ROHANI YANG BER SPIRITUALITAS • Kita sudah menjadi kudus, “imamat yang rajani” dan kepunyaan Allah (1 Ptr. 2:9). Kekudusan diberi untuk dapat berbuah dan tetap berbuah, yaitu suka pekerjaan/perbuatan yang baik, benci kejahatan. • Untuk menjadi ‘tajam’ dan ‘peka’ dalam pelayanan di keluarga, Jemaat dan masyarakat, “pelayan harus mengalami proses pembentukan sesuai dengan kehendak Tuhan”: “berakar ke bawah, dan berbuah ke atas” (Yes. 37:31). Dia suka dibentuk, dibina dan belajar terus. TANGGUNG-JAWAB PEMIMPIN ROHANI YANG BER SPIRITUALITAS • Pemimpin yang memiliki spiritualitas adalah orang yang memiliki integritas: memiliki kepribadian moral yang lurus (moral uprightness), jujur (honesty), tulus, sungguh dan ikhlas (sincerety). Suka mengasihi. Melakukan segala sesuatu karena dan untuk Tuhan. • Lebih takut dan setia kepada Allah dari pada kepada siapapun, dalam kondisi apapun (Kis. 5:29). • Lebih suka melayani dari pada dilayani (Mrk. 10:43-45). Tinggi keinginan berbuat bagi Tuhan. KESIMPULAN • Spiritualitas pemimpin rohani adalah energy yang memampukan pemimpin rohani memimpin dan melayani jemaat dengan penuh integritas dan penuh kreatifitas, sehingga kepemimpinan dan pelayanannya memberikan dampak rohani bagi jemaat yang dipimpin dan dilayaninya. • Spiritualitas pemimpin rohani dibangun melalui hubungan pribadi dengan Allah melalui Roh Kudus. • Hubungan itu nampak dalam hidup ibadah dan penyembahannya secara pribadi maupun secara bersama dengan umat yang dipimpinnya. KESIMPULAN • Kualitas spiritualitas pribadi pemimpin rohani memberi dampak kepada hidup kerohanian jemaat yang dipimpinnya secara keseluruhan (corporate personality). • Ibadah dan penyembahan pribadi itu bukan saja kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus, tetapi juga kepada Roh Kudus.