Anda di halaman 1dari 5

1.

Wilayah (Region)
Wilayah (region) adalah suatu daerah dengan karakteristik
tertentu sehingga dapat dibedakan dari sekitarnya. Wilayah
merupakan hasil pengklasifikasian karakteristik daerah/ area
tertentu, seperti iklim, ketinggian, relief, tipe batuan, vegetasi,
kegiatan ekonomi, dan sebagainya. Sebagai hasil
pengklasifikasian, wilayah digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.
a. Wilayah formal (Formal/uniform region)
Wilayah formal adalah beberapa daerah yang homogen atau
memiliki kesamaan dalam kriteria tertentu. Wilayah formal
bersifat statis, seragam, tidak aktif, dan biasanya terdapat di
pinggiran kota dan di pedesaan.
b. Wilayah fungsional (Functional/nodal region)
Wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki beberapa
pusat kegiatan yang saling berhubungan menurut jenis
dan karakteristik khusus. Dengan kata lain, wilayah
fungsional dapat diartikan sebagai wilayah yang memiliki
kaitan fungsional antarpusat kegiatan atau antarbagian.
Wilayah fungsional merujuk pada pola polarisasi dan
membentuk keragaman unit, misalnya kabupaten,
kecamatan, dan kelurahan secara fungsional saling
berhubungan. Wilayah fungsional merupakan wilayah
yang dinamis, aktif, dan terbentuk secara terus-menerus
oleh faktor pendorong yang mengubahnya.
2. Perwilayahan (Regionalization)
Perwilayahan (regionalization) adalah suatu proses deliniasi (pembatasan)
suatu daerah/area berdasarkan kriteria tertentu atau berdasarkan kaitan
fungsional tertentu. Jika data dasar yang digunakan sifatnya sederhana,
maka proses deliniasi menjadi mudah (misalnya deliniasi pada peta kepadatan
penduduk). Namun. apabila data yang digunakan cukup bervariasi
maka proses deliniasi menjadi rumit.Proses perwilayahan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu perwilayahan formal dan perwilayah fungsional.
a. Perwilayahan formal
Perwilayahan formal bertujuan untuk mengidentifikasi keseragaman atau
homogenitas suatu wilayah. Pengidentifikasian wilayah formal umumnya
menggunakan metode nilai bobot indeks, yakni untuk deliniasi wilayah dengan
karakteristik lebih dari satu. Sebagai contoh, perwilayahan formal secara
ekonomi perlu mempertimbangkan karakteristik pendapatan per kapita, angka
pengangguran, dan kepadatan penduduknya.
b. Perwilayahan fungsional
Perwilayahan fungsional lebih menekankan pada hubungan dengan titik
pusat. o

Anda mungkin juga menyukai