Suatu proses/usaha untuk membagi permukaan bumi atau bagian dari permukaan bumi
tertentu menjadi beberapa bagian dengan cara mengubah atau menghilangkan faktor-faktor
tertentu dalam populasi yang dianggap kurang penting atau kurang relevan, dengan maksud
untuk menonjolkan karakter-karakter tertentu.
Contoh : Indonesia terkenal sebagai wilayah yang beriklim tropis tetapi sebenarnya sebagian
kecil wilayah indonesia ada yang beriklim sabana dan muson tropis sehingga lebih kering.
Faktor iklim sabana dan muson tersebut dihilangkan untuk menonjolkan iklim tropis yang
lebih dominan di indonesia atau di Generalisasi kan menjadi indonesia beriklim tropis.
Skala Peta Studi wilayah yang detail menghendaki ketelitian dan ketepatan pengukuran-
pengukuran yang dilakukan di lapangan. Akibat yang timbul dari penggunaan skala peta yang
berbeda adalah
➢ Semakin besar skala peta (semakin detail feature yang diamati) akan makin kecil
derajat penyamarataan wilayah yang dilakukan.
➢ Semakin kecil skala peta akan semakin besar derajat penyamarataan wilayah yang
dilakukan (James, 1952).
2. KLASIFIKASI WILAYAH
Klasifikasi wilayah adalah usaha untuk mengadakan penggolongan wilayah secara sistematis
kedalam bagian-bagian tertentu berdasarkan properti tertentu. Jadi klasifikasi wilayah dapat
diartikan yaitu membagi permukaan bumi secara sistematis menjadi kelompok tertentu.
Tujuan utama klasifikasi adalah untuk tidak menonjolkan sifat-sifat tertentu dari sejumlah
individu, melainkan mencari diferensisasi antar golongan.
Yaitu inti wilayah yang biasanya berupa daerah metropolitan yang terdiri atas dua atau lebih
kota-kota yang berkelompok.
B. Development Axes
Yaitu daerah yang menghubungkan dua atau lebih core region. Biasanya berupa jalur
memanjang di koridor transportasi.
Contoh: Jalur transportasi yang menghubungkan Kota Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Yaitu suatu wilayah baru yang mulai berkembang dan nantinya akan menjadi daerah yang
produktif. Daerah ini biasanya terletak jauh dari core region.
Contoh: Daerah transmigrasi, kawasan industri, daerah perkebunan, dan lain sebagainya.
D. Depresed Region
Yaitu suatu daerah yang mengalami penurunan tingkat ekonominya dan daerahnya sulit untuk
berkembang. Daerah ini biasanya tertekan secara sosial dan ekonomi, sehingga cenderung
menjadi daerah yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya.
Yaitu suatu daerah yang terletak pada lokasi yang khusus dengan karakteristik tertentu.
Contoh: daerah perbatasan, daerah cagar purbakala, perumahan militer, dan lain sebagainya.
A. Metode Interval
Yaitu pembagian wilayah menjadi beberapa wilayah digunakan dasar kelas interval. Semakin
banyak kelas yang dibentuk dalam deferensiasinya atau semakin kecilnya interval yang
digunakan sebgai dasar penggolongan akan semakin banyak informasi yang dapat disadap
dari data yang bersangkutan.
Contoh peta dengan cara ini: pembuatan wilayah peta curah hujan dengan cara isohyt yaitu
garis yang menghubungkan titik yang mempunyai curah hujan yang sama, pembuatan
wilayah topografi, dengan kontur yaitu garis menghubungkan tempat yang memiliki
ketinggian yang sama.
B. Metode Hirarkis
Dalam klasifikasi wilayah masing kelas mempunyai hubungan dengan kelas di bawahnya
atau di atasnya karena orde yang lebih tinggi merupakan gabungan dari kelas yang ada
dibawahnya.
Pembagian wilayah dalam klasifikasi wilayah dengan metode hirarkis seperti pembagian
wilayah desa, wilayah kecamatan, wilayah kabupaten, wilayah provinsi, dan wilayah
Indonesia.
3. JENIS-JENIS REGION
➢ Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat/wilayah berdasarkan garis lintang dan bujurnya.
Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6 derajat LU-11 derajat LS dan 95 derajat BT-141
derajat BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT
+7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
GMT +9.
Letak garis lintang yang mengakibatkan perbedaan zona iklim matahari, yang selanjutnya
berpengaruh terhadap bentuk penyesuaian hidup. Dalam hal ini, Indonesia terletak di antara 6
derajat LU dan 11 derajat LS. Oleh karena itu Indonesia memiliki iklim khas tropis dengan
temperatur tinggi berkisar 25 derajat celcius hingga 35 derajat celcius, serta curah hujan rata-
rata 2000 mm/tahun.
Letak garis bujur mengakibatkan adanya perbedaan waktu, dalam hal ini Indonesia terletak di
antara 95 derajat BT hingga 141 derajat BT. Perbedaan waktu di Indonesia pun dibagi ke
dalam 3 wilayah pembagian yakni: waktu Indonesia Barat (GMT + 7), Waktu Indonesia
Tengah (GMT +8) serta Waktu Indonesia Timur (GMT +9).
2. LETAK GEOLOGIS INDONESIA BESERTA DAMPAK BAGI INDONESIA
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang
ada pada kulit buminya.
Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi
geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.
Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian
pegunungan muda, yakni:
A. Bagian Barat, Daratan rendahnya berupa daratan rendah pantai yang sempit, dan
Sungainya pendek-pendek
B. Bagian Timur, Dataran rendah alluvial yang luas dan berawa-rawa, Sungainya
Panjang-Panjang, dan Terdapat lereng-lereng berbentuk teras dan kadang-kadang
berupa peneplain.
Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara terdiri dari pulau besar dan kecil yang topografinya
bergunung-gunung dan berbukit-bukit yang kenampakan Sebagian besar dari stepa dan
savana.
1. REGION IKLIM
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah pada kurun waktu relatif lama (10-30
tahun).
A. Iklim Matahari
Iklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya di suatu
wilayah permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan geografis yang terdapat di wilayah
tersebut.
➢ Iklim laut
➢ Iklim darat
➢ Iklim dataran tinggi
➢ Iklim pegunungan
C. Iklim Junghun
Mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu
tahun yang dikenal sebagai rasio bulan basah dan bulan kering
Keterangan:
Klasifikasi iklim Koppen berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan curah
hujan.
B Iklim kering
E Iklim kutub
Ada 3 daerah fauna di Indonesia yang pembagiannya dibatasi oleh garis Wallace, Weber, dan
Lydeker.
Orang pertama yang melakukan regionalisasi flora dan fauna di Indonesia adalah Alfred
Russel Wallace seorang ahli ilmu alam yang selama 8 tahun (1854-1862) melakukan
penjelajahan di kepulauan nusantara.
Batas region flora-fauna di sebelah timur dibuat oleh Weber, yakni untuk membedakan flora-
fauna yang berada di landas kontinen Sahul dengan flora-fauna di bagian timurnya. Garis
tersebut dinamakan garis Weber.
Namun demikian, ternyata di landas kontinen Sahul ini masih terdapat kekhasan lagi,
terutama di Maluku-Halmahera, sehingga diberi batas dengan garis Lydeker. Garis Lydeker
membedakan florafauna landas Kontinen Sahul dengan region Australis.
3. REGION BUDAYA
Region budaya di Indonesia biasanya dibagi berdasar budaya suatu suku/ras yang besar,
misalnya Region Budaya Jawa, Region budaya Sunda, Region Budaya Melayu, dan lain-lain.
Budaya mempunyai cakupan yang luas, sehingga region budaya dapat dibuat berdasarkan
unsur budaya tersebut, misal: unsur bahasa, kesenian, mata pencaharian, adat-istiadat,
makanan khas, bentuk tempat tinggal, dan lain-lain.
➢ Wujud Kebudayaan
A. System budaya merupakan wujud ideal dari kebudayaan yang mempunyai ciri
abstrak contoh ide-ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan lain sebagainya.
B. System sosial merupakan wujud kebudayaan sebagai aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat. Sebagai contoh adalah aktivitas manusia bergaul dan
berinteraksi berdasarkan adat tata kelakuan.
C. Artefak merupakan wujud kebudayaan sebagai benda yang dapat dilihat sejarah jelas
dan dapat diraba. Sebagai contoh Candi Borobdur, Wayang, Perahu Pinisi, dan lain
sebagainya.