Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN BUSANA JAWA

Busana adat Jawa biasa disebut dengan busana kejawen yang mempunyai perumpamaan atau
pralambang tertentu terutama bagi orang Jawa yang mengenakannya. Busana Jawa penuh dengan
piwulang sinandhi, kaya akan suatu ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa. Ajaran dalam
busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu didunia ini secara harmoni
yang berkaitan dengan aktifitas sehari – hari, baik dalam hubungannya dengan sesame manusia,
dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa pencipta segala sesuatu dimuka bumi
ini. Busana Kejawen yang akan dijelaskan dibawah ini terdiri dari busana atau pakaian yang
dikenakan pada bagian atas tubuh, seperti iket, udheng;bagian tubuh seperti rasukan atau bisa
disebut dengan baju, jarik, sabuk, epek,timang,bagian belakang tubuh yakni keris, dan bagian
bawah kaki yaitu candela.
JENISIPUN BUSANA KAKUNG

 Blangkon
 Sorjan,peranakan beskap
 Setagen cindh,atau setagen polos berwarna
 Kamus timang yang dihiasi dengan sulaman benang him,atau sulaman kristik
 Keris branggah atau gayaman
 Kain batik Yogyakarta parang atai motif lainya seperti Sido
asih,ciptoning,khoinor dll
 selop
JENISIPUN BUSANA PUTRI

 Kebaya Kartini dan kebaya kutu baru


 Kain batik latar putih motif parang atau lainya
 Selop terbuka bagi kebaya kutu baru dan selop tertutup bagi kebaya Kartini
 Selendang
 Gelung tekuk dan Gelung kondhe
 Aksesoris: bross,kalung,tusuk kondhe,Subang,sisir,peniti
renteng,penetep,ceplok jebehan,ceplok jenthit
URUTANING BUSANA KAKUNG

 Peranganipun busana Jawi ingkang dipunangge ing Karaton Surakarta ing wekdal
sakpunika, saking nginggil dumugi ngandhap kanthi urut kados ing ngandhap
punika:
 1.Udheng
 2.Kulambi
 3.Sinjang /Dodot
 4.Setagen
 5.Sabuk
 6.Epek Timang lan Lerep
 7.Samir
 8.Dhuwung
 9.Cenela utawi selop
URUTANING BUSANA PUTRI

 Sanggul lan kerudung


 Rasukan kebaya
 Lonthong/stagen
 Jarit/sinjang
 canela
FILOSOFI BUSANA JAWA
 Busana adat Jawa biasa disebut dengan busana kejawen mempunyai perlambang tertentu bagi orang
Jawa. Busana Jawa penuh dengan piwulang sinandhi (ajaran tersamar) kaya akan ajaran Jawa.
Dalam busana Jawa ini tersembunyi ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara
harmoni yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama
manusia, diri sendiri maupun Tuhan Yang Maha Kuasa Pencipta segalanya.Pakaian adat yang
dikenakan pada bagian kepala adalah, seperti iket, udhengDibagian tubuh ada rasukan (baju): jarik
sabuk, epek, timangDibagian belakang tubuh yakni kerisDikenakan dibagian bawah atau bagian kaki
yaitu canela.Penutup KepalaUntuk bagian kepala biasanya orang Jawa kuna (tradisional)
mengenakan iket yaitu ikat kepala yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi penutup kepala.
Cara mengenakan iket harus kenceng (kuat) supaya ikatan tidak mudah terlepas. Makna iket
dimaksudkan manusia seyogyanya mempunyai pemikiran yang kenceng, tidak mudah terombang-
ambing hanya karena situasi atau orang lain tanpa pertimbangan yang matang.Hampir sama
penggunaannya yaitu udheng juga, dikenakan di bagian kepala dengan cara mengenakan seperti
mengenakan sebuah topi. Jika sudah dikenakan di atas kepala, iket dan udheng sulit dibedakan
karena ujud dan fungsinya sama. Udheng dari kata kerja Mudheng atau mengerti dengan jelas,
faham. Maksudnya agar manusia mempunyai pemikiran yang kukuh, mengerti dan memahami tujuan
hidup dan kehidupan atau sangkan paraning dumadi. Selain itu udheng juga mempunyai arti bahwa
manusia seharusnya mempunyai ketrampilan dapat menjalankan pekerjaannya dengan dasar
pengetahuan yang mantap atau mudheng. Dengan kata lain hendaklah manusia mempunyai
ketrampilan yang profesional.
BEDANIPUN BUSANA SURAKARTA LAN
NGAYOGYAKARTA
 1. Blangkon = Perbedaannya ada pada gelung belakang. Kalau Yogya menonjol
dan agak besar. Sementara Solo bentuknya pipih.
 2. Surjan dan beskap = terletak pada bentuk pemberian kancing, pada gaya
Solo bentuk kancing berada di samping akan tetapi pada gaya Jogja letak
kancing berada lurus dari atas kebawah.
 3. Motif batik = model batik Jogja berwarna putih dengan corak hitam,
sedangkan baju batik Surakarta berwarna kuning dengan corak tanpa putih.

Anda mungkin juga menyukai