Anda di halaman 1dari 26

A.

LATAR BELAKANG MASALAH

Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN


Sudirman II pada aspek menulis narasi

Nilai rata-rata yang diperoleh


siswa kelas V berada di
Harapan
atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 70

Nilai rata-rata yang diperoleh


siswa kelas V adalah 56,6
Kenyataan
belum mencapai KKM yang
telah ditetapkan
Faktor Penyebab Masalah

Guru :
Metode mengajar guru masih
kurang efektif untuk mampu
memancing ide-ide siswa Siswa :
dalam mengembangkan Siswa mengalami banyak
gagasannya sehingga para kesulitan dalam mencari
siswa masih banyak yang ide, bagaimana mengawali
mengalami kesulitan untuk sebuah karangan,
menciptakan suatu karangan menuangkan, dan
narasi yang baik. mengembangkannya ke
dalam bentuk karangan
narasi yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah

1. Rumusan Masalah

Bagaimanakah penerapan
metode peta pkiran dalam
meningkatkan kemampuan
menulis narasi humor pada
siswa kelas V di SD Negeri
Sudirman II Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan penerapan


metode peta pikiran pada siswa kelas
V SD Negeri Sudirman II Kecamatan
Ujung Pandang Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis :
 Bagi akademisi atau lembaga
pendidikan
 Bagi peneliti lainnya
2. Manfaat Praktis :
 Bagi Siswa
 Bagi Guru
 Bagi Sekolah
Bab II. Kajian Pustaka, Kerangka
Pikir, dan Hipotesis
Tindakan
A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
b. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar
3
. a. Pengertian Narasi
2. Pembelajaran Menulis b. Jenis Narasi
a. Pengertian Menulis K c. Unsur Narasi
b. Jenis-jenis Menulis a d. Penilaian Karangan
c. Pembelajaran Menulis di r Narasi
SD a
n
g
4. Humor
a. Pengertian Humor
b. Fungsi Humor
c. Sifat dan Ciri Humor
d. Jenis-jenis Humor

5. Metode Peta Pikiran


a. Pengertian Metode Peta Pikiran
b. Karakteristik Metode Peta Pikiran
c. Keunggulan Metode Peta Pikiran
d. Penerapan Metode Peta Pikiran dalam Pembelajaran
Menulis Narasi
B. Kerangka Pikir

Rendahnya kemampuan
menulis narasi siswa
kelas V

GURU SISW
A
Penerapan Metode
Peta Pikiran

Kemampuan Menulis Narasi


humor Siswa Kelas V Meningkat
C. Hipotesis Tindakan

Jika metode peta pikiran diterapkan


dalam pembelajaran, maka kemampuan
menulis narasi humor siswa kelas V
SDN Sudirman II Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar akan
meningkat
Bab III. Metode Penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan Jenis Penelitian

Penelitian
Tindakan Kelas
Kualitatif
(PTK)
B. Fokus Penelitian

1. Penerapan metode peta pikiran dalam


pembelajaran menulis narasi humor

2. Hasil belajar menulis narasi humor siswa kelas


V setelah diterapkan metode Peta Pikiran
C. Setting dan Subjek Penelitian

Setting Penelitian :
 SD Negeri Sudirman II
Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar

Subjek Penelitian :
 40

Siswa kelas V
D. Rancangan Tindakan

Perencanaan Pelaksanaan

Siklus
I
Refleksi Pengamatan

Perencanaan Pelaksanaan
Siklus
II

Refleksi Pengamatan

Siklus
N
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Dokumentasi

Observasi

Tes
F. Teknik Analisis Data

Deskriptif Kualitatif
Indikator Keberhasilan

Dari segi proses ditandai dengan meningkatnya


aktivitas proses belajar dan mengajar guru yang
mencapai kategori Baik (B)

Dari segi hasil, penerapan metode Peta Pikiran


dikatakan berhasil apabila 70% siswa mendapat
nilai 70 ke atas
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Paparan Data siklus I


Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan 1
dilaksanakan pada Senin, 27 Januari 2014 dan
pertemuan 2
dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari 2014.
Hasil penelitian pada Siklus I menemukan bahwa:
 Aktivitas mengajar guru berada pada kategori cukup (C) dengan
persentase keberhasilan mencapai 66,6%.
 Aktivitas belajar siswa berada pada kategori baik (B), persentase
mencapai 83,5%.
 Hasil belajar siswa secara klasikal berada pada kategori cukup (C)
dengan nilai rata-rata 65,37. Persentase ketuntasan belajar klasikal
mencapai 50%.
2. Paparan Data siklus II
Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 2
pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan
pada Senin, 10 Februari 2014 dan
pertemuan 2 dilaksanakan pada Jumat,
14
Februari 2014.
Hasil penelitian pada Siklus II menemukan
 Aktivitas
bahwa: mengajar berada
guru kategori baik (B)denganpada persentase
keberhasilan mencapai 83,33%.
 Aktivitas belajar siswa berada
kategori pada baik (SB), persentase
sangat
mencapai 96,3%.
 Hasil belajar siswa secara klasikal berada
pada kategori cukup (C) dengan nilai rata-
rata 68. Persentase ketuntasan mencapai
belajar klasikal 60%, atau meningkat 10%
dari Siklus I.
3. Paparan Data Siklus III
Tindakan Siklus III dilaksanakan dalam 2
pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada
Senin, 3 Maret 2014 dan pertemuan 2
dilaksanakan pada Jumat, 7 Maret 2014.
Hasil penelitian pada Siklus I menemukan
bahwa:
 Aktivitas mengajar guru berada pada
kategori sangat baik (SB) dengan
persentase keberhasilan mencapai 96,6%.
 Aktivitas belajar siswa berada pada
kategori sangat baik (SB), persentase
mencapai 96,3%.
 Hasil belajar siswa secara klasikal berada
pada kategori baik (B) dengan nilai rata-
rata 72,12. Persentase ketuntasan belajar
klasikal mencapai 72,5%.
B. Pembahasan

 Siklus I

Hasil tes yang diperoleh pada siklus I


menunjukkan bahwa dari 40 siswa, hanya
20 siswa (50%) yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan yaitu 70 dan nilai rata-rata kelas
yang diperoleh sebesar 65,37 atau dalam
skala deskriptif dikategorikan cukup (C).
Sehingga secara klasikal hasil belajar siswa
dalam menulis narasi humor masih rendah
karena siswa yang memenuhi KKM belum
mencapai 70%.
 Siklus II

Pada siklus II, hasil tes kemampuan siswa


dalam menulis narasi humor mencapai nilai
rata-rata kelas 68 dengan ketuntasan
belajar siswa sebesar 60% yang memenuhi
KKM ≥70, yang berarti keberhasilan pada
siklus II ini berada pada kategori cukup (C).
Pada dasarnya terjadi peningkatan hasil
belajar siswa sebesar 2,63 dengan
persentase ketuntasan belajar meningkat
sebesar 10% dari siklus I, akan tetapi
belum mencapai indikator keberhasilan
pembelajaran secara klasikal yang
ditetapkan dalam penelitian ini.
 Siklus III

Secara klasikal hasil belajar siswa pada


siklus III setelah penerapan metode peta
pikiran dalam menulis narasi humor
mencapai nilai rata-rata 72,12 dengan
persentase ketuntasan belajar mencapai
72,5%. Dalam skala deskriptif nilai
tersebut berada pada kategori baik (B).
Mengacu pada indikator keberhasilan
yang ditetapkan dalam penelitian ini,
maka penelitian ini dinyatakan berhasil
karena 72,5% siswa telah memenuhi
KKM ≥70.
Bab V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan,
disimpulkan bahwa melalui penerapan
metode peta pikiran kemampuan
menulis narasi humor siswa kelas V SD
Negeri Sudirman II Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar dapat
meningkat.
B. Saran
1. Pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan
metode peta pikiran perlu dilengkapi dengan
penggunaan media pembelajaran yang lebih
menarik .
2. Sebaiknya dalam penerapan metode peta pikiran
pada jumlah subjek penelitian yang banyak, guru
perlu membentuk kelompok diskusi dan
memerhatikan alokasi waktu belajar secara efisien
sehingga tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan dapat tercapai dengan baik.
3. Diharapkan kepada peneliti lain dalam bidang
kependidikan agar melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai penerapan metode peta pikiran karena
dapat merangsang kreatifitas dan hasil belajar
siswa.
Wassalamu’alaikum
wr.wb

Anda mungkin juga menyukai