0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Muhammadiyah di luar negeri melalui pembentukan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). PCIM didirikan pada tahun 2000 untuk memperluas dakwah Islam dan melayani kader Muhammadiyah yang menyebar ke berbagai negara. PCIM berperan dalam silaturahmi, mediasi, peningkatan anggota, pembinaan organisasi, dan dakwah sesuai ajaran Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Muhammadiyah di luar negeri melalui pembentukan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). PCIM didirikan pada tahun 2000 untuk memperluas dakwah Islam dan melayani kader Muhammadiyah yang menyebar ke berbagai negara. PCIM berperan dalam silaturahmi, mediasi, peningkatan anggota, pembinaan organisasi, dan dakwah sesuai ajaran Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Muhammadiyah di luar negeri melalui pembentukan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). PCIM didirikan pada tahun 2000 untuk memperluas dakwah Islam dan melayani kader Muhammadiyah yang menyebar ke berbagai negara. PCIM berperan dalam silaturahmi, mediasi, peningkatan anggota, pembinaan organisasi, dan dakwah sesuai ajaran Muhammadiyah.
MUHAMMADIYAH DI LUAR NEGERI (INTERNASIONALISASI MUHAMMADIYAH)
Kelompok 5 Anggota kelompok 5 :
REFOKTO SETIAWAN (20180410011)
RIDHO IRVA MAHENDRA (20180410012) NURUL ANZANI (20180410015) ARIFIN PRASETYA (20180410019) MARLINA (20180410029) NADINI ILYA NANDA (20180410030) ARYA BIMA ANDHIKA (20180410040) Sejarah PCIM Setelah semakin bertambah dewasa, pada Muktamar Muhammadiyah di Jakarta tahun 2000 muncul gagasan pendirian cabang Muhammadiyah di luar negeri dengan berbagai alasan sebagai berikut: 1. perlunya memperluas dakwah perjuangan Islam yang rahmatan lil alamin dalam perspektif Muhammadiyah tidak hanya di negara Indonesia tetapi ke berbagai negara. 2. banyaknya kader, anggota dan warga Muhammadiyah yang menyebar ke berbagai negara baik karena alasan studi maupun kerja dan mereka memerlukan ruang untuk berorganisasi. Atas dasar alasan dan tujuan di atas tersebut, pada akhirnya Muhammadiyah di luar negeri dinamakan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). Pentingnya Kajian internasionalisasi Muhammadiyah 1. kajian atas tendensi internasionalisasi Muhammadiyah akan membuka pemahaman atas perilaku organisasi dalam merespon minat kader dan simpatisan Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi ini di negara mukimnya masing-masing. Dengan demikian memperlihatkan posisi Muhammadiyah yang tidak pasif dalam penyebaran ideologi lintas negara-bangsa. 2. tendensi internasionalisasi dalam Muhammadiyah membuktikan bahwa gerakan ini fokus pada mengambil peran sebagai partisipan aktif dalam berbagai kepentingan internasional, dan memperkuat basis gerakannya dengan membentuk komunitas sebagai bentuk kontak langsung dan fokus pada misi dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin. Dengan demikian, tendensi internasionalisasi memperlihatkan wujud kerja organisasi yang meluas dari Muhammadiya Proses internasionalisasi muhammadiyah tiga konteks proses internasionalisasi Muhammadiyah. 1. muncul jejaring Muhammadiyah di luar negeri melalui kebijakan pendirian Pimpinan Cabang Istimewa (PCI). 2. internasionalisasi Muhammadiyah dalam pengertian partisipasinya terhadap berbagai isu dan aktivitas global. 3. internasionalisasi Muhammadiyah dalam konteks relasi lembaga-lembaga pendidikan dengan dunia akademik global.2 Sejak awal berdirinya pada tahun 1912, Muhammad Konsep PCIM terdapat tiga konsep internasionalisasi 1. internasionalisasi radikal, yaitu internasionalisasi yang ditujukan dengan misi “mengubah dunia”. 2. internasionalisasi hegemonik, yakni proses penguasaan dunia melalui penyebaran perangkat ideologis. Internasionalisasi hegemonik dilakukan dengan membawa ideologi dari suatu tempat untuk diterapkan pada tempat yang lainnya tanpa proses asimilasi. 3. internasionalisme liberal, yakni proses penyebaran ideologi sebagai bentuk keniscayaan akibat globalisasi. Internasionalisme liberal menitikberatkan pada proses interaksi, pertukaran, dan distribusi ide, daripada membawa misi radikal atau hegemonial. Peran PCIM 1. sebagai penyelenggara silaturahmi antar angggota, warga, dan simpatisan Muhammadiyah. 2. Kedua, menjadi mediator antara Persyarikatan dengan pemerintah dan lembaga lain setempat. 3. Ketiga, sebagai forum peningkatan kualitas dan kuantitas anggota dan simpatisan Muhammadiyah. 4. Keempat, menjadi media pembinaan organisasi dan ideologi Muhammadiyah. 5. Kelima, sebagai pelaksana dakwah serta pengembangan syiar Islam sesuai dengan paham dalam Muhammadiyah Keuntungan dibentuknya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah bagi orgnisasi Muhammadiyah di Indonesia 1. Dapat menjalin silaturahmi anatara kader kader muhammadiyah di luar negeri 2. melalui pemanfaatan ruang publik. Muhammadiyah memiliki website dan majalah terbitan berkala, dan akses terhadap ruang publik yang luas melalui ribuan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta aksesnya terhadap proses politik Indonesia.