Anda di halaman 1dari 23

 Adalahinfeksi post partum

dengan meningkatnya
temperatur di atas 38°C tanpa
mengikutertakan hari pertama

(Penuntun Kepaniteraan klinik Obstetri dan Ginekologi)


Gejala dan tanda yang Gejala lain yang mungkin Kemungkinan
selalu didapat didapat diagnosis
• Nyeri perut bag.bawah • Perdarahan pervaginam Metritis
• Lochea purulen dan berbau • Syok (Endometritis /
• Uterus tegang dan sub involusi • Peningkatan sel darah putih terutama Endomiometritis )
polimorfonuklear

• Nyeri perut bag.bawah • Dengan antibiotik tidak membaik Abses pelvik


• Pembesaran perut bawah • Pembengkakan pada adnexa atau
• Demam terus menerus kavum Douglas

• Nyeri perut bag.bawah • Perut yang tegang (rebound Peritonitis


• Bising usus tidak ada tenderness)
• Anoreksia/ muntah
Nyeri payudara dan tegang • Payudara yang mengeras dan Bendungan pada
membesar (pada kedua payudara) payudara
• Biasanya terjadi antara hari ke3-5
pasca persalinan

Payudara yang tegang dan padat • Pembengkakan dengan adanya Abses payudara
kemerahan fluktuasi
• Mengalir nanah
Gejala dan tanda yang Gejala lain yang mungkin didapat Kemungkinan
selalu didapat diagnosis
• Nyeri pada luka/ irisan dan • Luka /irisan pada perut dan perineal Selulitis pada luka
tegang /indurasi yang mengeras/ indurasi (perineal/ abdomen)
• Keluar pus
• Kemerahan

• Luka yang mengeras Abses atau hematoma


• Pengeluaran cairan serous pada luka insisi
• Kemerahan dari luka
• Tidak ada/sedikit erithema
dekat luka insisi
Disuria • Nyeri dan tegang pada daerah pinggang Infeksi pada Traktus
• Nyeri suprapubik Urinarius
• Uterus tidak mengeras
• Menggigil
• Demam yang tinggi • Ketegangan pada otot kaki • Thrombosis vena dalam
walaupun mendapat • Komplikasi pada paru, ginjal, (deep vein thrombosis)
antibiotika persendian, mata dan jaringan subkutan (a)
• Thromboflebitis :
• Menggigil  Pelviotromboflebitis
 Femoralis
Gejala dan tanda yang Gejala lain yang mungkin didapat Kemungkinan
selalu didapat diagnosis
• Konsolidasi • Kerongkongan yang terasa penuh Pneumonia
• Batuk • Keluar dahak
• Peningkatan frekuensi nafas • Kesukaran bernafas
• Nyeri dada
Menggigil • Pembesaran liver • Malaria
• Pembesaran limpa • Tifoid (b)
• Kuning • Hepatitis (c)
• Nyeri epigastrium

Catatan :
(a)Beri infus heparin
(b)Obati dengan antibiotika dan berikan terapi suportif dan
observasi
(c) Berikan terapi suportif (hepatoprotektor)
A. Metritis
Adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat
menjadi abses pelviks, peritonitis, syok septik, thrombosis vena yang dalam, emboli
pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, dispareunia, penyumbatan tuba dan
infertilitas
 Berikan transfusi bila di butuhkan
 Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi
 Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis
 Bila dicurigai adanya sesa plasenta, lakukan pengeluaran (Digital atau dengan
kuret tumpul besar)
 Bila ada pus lakukan drainase, ibu dalam posisi fowler
 Bila tidak ada perbaikan dengan penngobatan konsevatif dan ada tanda peritonitis
generalisata lakukan laparotomi dan keluarkan pus. Bila pada evaluasi uterus
nekrotik dan septik lakukan histerektomi subtotal
B. Bendungan Payudara
Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena
dab limfe pada payudara dalam rangka
mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini bukan
disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi.
A.Bila ibu menyusui bayinya :
 Susukan sesering mungkin kedua payudara
 kompres dengan air hangat sebelum disusukan
 bantu dengan memijat payudara untuk permulaan
menyusui
 Sangga payudara
 Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui
 Bila demam tinggi berikan paracetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam
 Lakukan evaluasi untuk mengetahui hasilnya
B. Bila ibu tidak menyusui :
 Sangga payudara
 Kompres dingin payudara untuk mengurangi
pembengkakan dan rasa sakit
 Bila diperlukan berikan Paracetamol 500mg per
oral tiap 4 jam
 Jangan pijat atau memakai kompres hangat
pada payudara
 Pompa dan kosongkan payudara
C. Infeksi Payudara
1. Mastitis
Payudara tegang / indurasi dan kemerahan
o Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam
selama 10 hari.
o Sangga payudara
o Kompres dingin
o Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg
peroral setiap 4 jam
o Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian
pengobatan
2. Abses Payudara
Terdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan.
 Diperlukan anastesi umum (ketamin)
 Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya
tidak memotong saluran ASI
 Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan (pean) atau jari
tangan.
 Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24 jam.
 Berikan klokasilin 500 mg setiap 6 jam
 Sangga payudara
 Kompres dingin
 Berikan parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan
 Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI
 Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari
D. Abses Pelvis
 Bila pelviks abses ada tanda cairan
fluktuasi pada daerah cul-de-sac,
lakukan kolpotomi atau dengan
laparatomi. Ibu posisi fowler.
 Berikan antibiotik spektrum luas dalam
dosis tinggi
 Ampisilin 2 g IV di lanjut kemudian 1 g setiap
6 jam
 Gentamicin 5mg/kg bb IV dosis tunggal / hari
 Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam.
Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak
panas selama 24 jam
E. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan lapisan tipis di
dinding bagian dalam perut (peritoneum).
Lakukan pemasangan selang nasogastrik
bila perut kembung akibat ileus.
Berikan infus (NaCl dan Ringer Laktat)
sebanyak 3000 ml.
Berikan antibiotika sehingga bebas panas
selama 24 jam
Laparatomi diperlukan untuk pembersihan
perut bila terdapat kantong abses
E. Infeksi Luka Perianal dan Luka Abdominal
Disebabkan oleh keadaan yang kurang
bersih dan tindakan pencegahan infeksi
yang kurang baik
 Bedakan antara Wound abses, wound
seroma, wound hematoma, dan wound
selulitis
 Wound Abses, wound seroma, dan wound
hematoma suatu pengerasan yang tidak biasa
dengan mengeluarkan cairan serous atau
kemerahan dan tidak ada/ sedikit erithema
sekitar luka insisi
 Wound Sellullitis didapatkan erithema dan
edema yang meluas mulai dari tempat insisi.
 bila terdapat pus dan cairan pada luka,
buka jahitan dan lakukan pengeluaran
serta kompres antiseptik.
 Daerah jahitan yang terinfeksi dihilangkan dan
lakukan debridemen
 Bila infeksi sedikit tidak perlu antibiotika
 Bila infeksi relatif superfisial, berikan Ampicilin 500
mg per oral selama 6 jam dan metronidazole 500
mg per oral 3 kali/hari selama 5 hari
 Bila infeksi dalam melibatkan otot dan
menyebabkan nekrosis, beri penisilin G 2 juta U IV
setiap 4 jam (atau Ampisilin inj 1 g 4 x/hari)
ditambah dengan gentamicin 5 mg/kgBB/hari IV
sekali, ditambah dengan metronidazole 500 mg IV
setiap 8 jam, sampai bebas panas selama 24 jam.
Bila ada jaringan nekrotik harus dibuang. Lakukan
jahitan sekunder 2-4 mingg setelah infeksi
membaik
 Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian
pembalut yang bersih dan sering ganti.
F. Tromboplebitis
Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau
invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah di
sepanjang vena dan cabang-cabangnya sehingga terjadi
tromboplebitis

KLASIFIKASI
 Pleviotromboplebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan
ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena uterina, vena
hipogastrika. Vena yang paling sering terkena ialah vena
ovarika dekstra karena infeksi tempat implantasi plasenta
terletak dibagian atas uterus.
Perluasan infeksi dari vena ovarika sinistra ialah ke vena
renalis , sedangkan peluasan infeksi dari vena ovarika dekstra
ialah ke vena kava inferior
 Tromboflebitis femuralis mengenai vena-vena pada tungkai,
misalnya vena poplitea dan vena safvena
 Nyeri yang terdapat pada perut bagian
bawah adan perut bagian samping, timbul
pada hari ke 2-3 ,asa nifas dengan atau
tanpa panas.
 Penderita tampak sakit berat dengan
gambaran karakteristik sebagai berikut :
› Menggigil berulang kali.
› Suhu badan naik turun secara tajam
› Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan
› Cenderung berbentuk pus
 Gambaran darah
› Terdapat leukositosis
› Meskipun bakteri ditemukan di dalam darah
selama menggigil, kultur darah sangat sukar
dibuat karena bakterinya adalah anaerob
 Pada pemeriksa dalam hampir tidak
ditemukan apa-apa karena yang paling
banyak terkena ialah vena ovarika yang
sukar dicapai pada pemeriksaan.
 Komplikasi pada paru-paru : infark, abses,
pneumonia
 Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri
mendadak yang diikuti dengan proteinuria dan
hematuria
 Komplikasi persendian, dan jaringan subkutan
 Rawat Inap
Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit
dan mencegah terjadinya emboli pulmonum
 Terapi Medik
Pemberian antibiotika (Ampisilin 2 g IV di lanjut
kemudian 1 g setiap 6 jam) dan heparin jika terdapat
tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonum
 Terapi Operatif
peningkatan vena kava inferior dan vena
ovarika jika emboli septik terus berlangsung
sampai mencapai paru-paru, meskipun
sedang dilakukan heparinisasi
 Keadaan umum tetap baik, suhu badan
subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu
mendadak naik kira-kira pada hari ke 10-20,
yang disertai dengan menggigil dan nyeri
sekali
 Pada salah satu kaki yang terkena biasanya
kaki kiri, akan memberikan tanda-tanda
sebagai berikut :
› kaki sukar bergerak dan lebih panas dibanding
dengan kaki lainya
› Seluruh bagian dari salah satu vena pda kaki terasa
tegang dan keras pada paha bagian atas.
› Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
› Reflektorik akan terjadi spasmus atreria sehingga
kaki menjadi bengkak, tegang, pucat, nyeri, dan
pulsasi menurun
 Edema kadang-kadang terjadi sebelum
atau setelah nyeri pada umumnya
terdapat pada bagian atas, tetapi lebih
sering dimulai dari jari-jari kaki dan
pergelangan kaki, kemudian meluas dari
bawah ke atas
 Nyeri pada betis, yang akan terjadi
spontan atau dengan memijit betis atau
dengan meregangkan tendo akhiles
 Perawatan -> kaki ditinggikan untuk
mengurangi edema, lakukan kompres
pada kaki. Setelah mobilisasi kaki
hendaknya tetap dibalut elastik atau
memakai kaos kaki panjang yang elastik
selama mungkin.
 Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek,
sebaiknya jangan menyusui.
 Terapi medik : pemberian antibiotika dan
analgetika

Anda mungkin juga menyukai