Anda di halaman 1dari 87

Sistem Transportasi Laut

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sistem Transportasi Laut
Disusun Oleh :

Najuan Isham (M1C118005)


Rini Rahmayanti (M1C118009) Annisa Khairani Masni (M1C118026)
Wisnu Ade Wardana (M1C118013) Gerardo Houtlas Naibaho (M1C118030)
Alfin Misrizal (M1C118019) Najmi Lufris Siregar (M1C117056)
Muhammad Alvin Erwinsyah (M1C116025)

Dosen Pengampu : Christ Andy Vic Sinuhaji, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Pengertian Sejarah Tujuan
Dasar Hukum

Sistem Jaringan Sarana Tol Laut

Kekurangan Kelebihan Permasalahan

Standar Dasar Hukum Rambu-Rambu K3


Pengertian
Transportasi laut yaitu suatu sistem
pemindahan manusia atau barang yang
beroperasi dilaut dengan menggunakan alat
sebagai kendaraan dengan bantuan tenaga
atau mesin.

Transportasi laut juga dapat didefinisikan


sebagai kendaraan pengangkut penumpang
dan barang di laut yang digerakkan dengan
tenaga angin dan tenaga mekanik.
Sejarah
Transportasi air merupakan sarana
transporasi yang berkembang lebih awal
dibandingkan denangan transportasi lainnya.
Hal ini terjadi karena permukaan air yang
datar serta tidak banyak mengalami
rintangan alam.

Manusia purba sudah dapat membuat


sebuah alat penyebrangan dalam bentuk
yang sederhana. Yaitu dengan melubangi
batang kayu dan meruncingkan ujungnya.
Alat ini mereka gunakan sebagai alat untuk
menyebrangi sungai ataupun danau.
Di Indonesia alat itu dikenal dangan nama
perahu, di Afrika dan Amerika Selatan
dikenal dengan nama kano. Orang Eskimo
menamakan perahu dengan nama kayak. Di
Inggris perahu dinamakan coracle.

Seiring waktu perahu mengalami


perkembangan yang pesat. Mereka
menambahkan layar di perahu. Kapal layar
mulai ada sejak 4000 tahun sebelum
masehi di Timur Tengah.
Orang Mesir, orang pertama yang berani
berlayar mengarungi samudra.

Pada tahun 600 SM, bangsa Phoenix


berlayar mengelilingi Afrika, juga ke Inggris
untuk berdagang dan menangkap ikan
bahkan sampai ke muara sungai di Jerman
dan India.

Bangsa Yunani menggunakan kapal untuk


meperkuat angkatan perangnya. Kapal
bangsa Yunani dinamakan galley.
Bangsa Romawi membuat kapal dengan
ukuran yang besar untuk pengangkut
barang atau penumpang, hingga untuk
memperkuat angkatan perangnya. Salah
satu kapal perang Romawi adalah attic
trireme.

Bangsa Norman atau yang lebih dikenal


dengan sebutan Viking membuat kapal
berukuran kecil namun kokoh. Mereka
menggunakan kapal untuk mengembara ke
seluruh dunia, untuk mencari daerah yang
banyak persediaan makanannya.
Kapal mengalami kemajuan pesat dengan
ditemukannya kompas pada tahun 2634 SM
di Cina. Kompas untuk kapal ditemukan
oleh Flavo Gioja pada akhir abad ke 14.

Dengan ditemukannya mesin uap membuat


orang berusaha membuat kapal dengan
tenaga mesin uap. Pada tahun 1583 di
Barcelona, Blasco Degaray berhasil
membuat kapal bertenaga uap pertama.
William Hendri kemudian membuat kapal
bertenaga mesin uap tahun 1770 di
Lancaster dan Pensilvania.
Kemudian John Fitch berhasil membuat
kapal api. Kapal ini disempurnakan oleh
William Swymington dari Skotlandia dengan
kapal yang bernama Charlotte Dundas. Lalu
disempurnakan lagi oleh Robert Fulton
dengan kapal yang bernama Clermont.

Setelah ditemukan nuklir, para ilmuwan


berusaha membuat kapal dengan tenaga
nuklir. Tahun 1950 Rusia berhasil membuat
kapal dengan tenaga nuklir yang pertama.
Kapal ini diberi nama kapal pemecah es
lenin. Lalu Amerika berhasil membuat kapal
dengan tenaga nuklir pada tahun 1961 dan
diberi nama kapal savannah.
Tujuan
1. Meningkatkan peran armada pelayaran
nasional, baik untuk angkutan dalam negeri
maupun ekspor-impor dengan
memberlakukan azas cabatage. Untuk itu
diperlukan dukungan perbankan dalam
penyediaan kredit murah bagi peremajaan
82% armada.
2. Mengurangi bahkan menghapus pungutan-
65% pungutan tidak resmi di pelabuhan,
sehingga tarif yang ditetapkan otoritas
pelabuhan tidak jauh berbeda dengan biaya
55%
yang secara riil dikeluarkan pengguna jasa
kepelabuhan, melalui peningkatan kordinasi
bagi semua instansi yang terkait dalam
proses bongkar muat barang.
Sistem Jaringan

Jaringan Prasarana Jaringan Pelayanan


Jaringan Prasarana

Tatanan Kepelabuhan Alur Pelayaran

Pelabuhan Umum Alur Pelayaran Internasional

Pelabuhan Khusus Alur Pelayaran Nasional


Tatanan Kepelabuhan
Pelabuhan Umum

Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan


Internasional Internasional Nasional Regional Lokal
Hub
Pelabuhan Internasional Hub dan
Pelabuhan Internasional
 melayani kegiatan pelayaran dan alih
muat peti kemas angkutan laut nasional
dan internasional dalam jumlah besar,
Contents
 menjangkau wilayah pelayanan yang
sangat luas,
 menjadi simpul jaringan transportasi
laut internasional,
 berhadapan langsung dengan Alur Laut
Kepulauan Indonesia dan jalur
Contents Contents
pelayaran internasional,
 berjarak paling jauh 500 mil dari Alur
Pelabuhan Bitung Laut Kepulauan Indonesia atau jalur
Bitung, Sulawesi Utara. pelayaran internasional,
 bagian dari prasarana penunjang fungsi
pelayanan PKN dalam sistem
transportasi antarnegara,
 berfungsi sebagai simpul utama
Contents pendukung pengembangan produksi
kawasan andalan ke pasar internasional,
 berada di luar kawasan lindung,
 berada pada perairan yang memiliki
kedalaman paling sedikit 12 meter
untuk pelabuhan internasional hub dan
Contents Contents 9 meter untuk pelabuhan internasional.
Pelabuhan Nasional
 melayani kegiatan pelayaran dan alih
muat peti kemas angkutan laut nasional
dan internasional dalam jumlah
menengah,
Contents  menjangkau wilayah pelayanan
menengah,
 memiliki fungsi sebagai simpul jaringan
transportasi laut nasional,
 merupakan bagian dari prasarana
penunjang fungsi pelayanan PKN dalam
Contents Contents sistem transportasi antarprovinsi,
Pelabuhan Bakauheni
Bakauheni, Lampung Selatan.
 berfungsi sebagai simpul pendukung
pemasaran produk kawasan andalan ke
pasar nasional,
 memberikan akses bagi pengembangan
Contents pulau-pulau kecil dan kawasan andalan
laut, termasuk pengembangan kawasan
tertinggal,
 berada di luar kawasan lindung,
 berada pada perairan yang memiliki
kedalaman paling sedikit 9 (sembilan)
Contents Contents meter.
Pelabuhan Regional
 melayani kegiatan pelayaran dan alih
muat angkutan laut nasional dan
regional, pelayaran rakyat, angkutan
sungai, dan angkutan perintis dalam
Contents jumlah menengah,
 menjangkau wilayah pelayanan
menengah,
 merupakan bagian dari prasarana
penunjang fungsi pelayanan PKN atau
PKW dalam sistem transportasi
Contents Contents antarprovinsi,
Pelabuhan Lembar
Lombok Barat, NTB.
 berfungsi sebagai simpul pendukung
pemasaran produk kawasan andalan ke
pasar regional,
 memberikan akses bagi pengembangan
Contents kawasan andalan laut, kawasan
pedalaman sungai, dan pulau-pulau
kecil, termasuk pengembangan
kawasan tertinggal,
 berada di luar kawasan lindung,
 berada pada perairan yang memiliki
Contents Contents kedalaman paling sedikit 4 (empat)
meter.
Pelabuhan Lokal
 melayani kegiatan pelayaran dan alih
muat angkutan laut lokal dan regional,
pelayaran rakyat, angkutan sungai, dan
angkutan perintis dalam jumlah kecil,
Contents  menjangkau wilayah pelayanan terbatas,
 merupakan bagian dari prasarana
penunjang fungsi pelayanan PKW atau
PKL dalam sistem transportasi
antarkabupaten/kota dalam satu
provinsi,
Contents Contents

Pelabuhan Kali Adem


Muara Angke, Jakarta.
 berfungsi sebagai simpul pendukung
pemasaran produk kawasan budi daya
di sekitarnya ke pasar local,
 berada di luar kawasan lindung,
Contents  berada pada perairan yang memiliki
kedalaman paling sedikit 1,5 (satu
setengah) meter,
 dapat melayani pelayaran rakyat.

Contents Contents
Pelabuhan Khusus
 dikembangkan untuk menunjang
pengembangan kegiatan atau fungsi
tertentu,
Contents

 dapat dialihkan fungsinya menjadi


pelabuhan umum dengan memperhatikan
sistem transportasi laut,
 ditetapkan oleh menteri yang tugas dan
Contents Contents

tanggung jawabnya di bidang transportasi


laut setelah mendapat rekomendasi dari
gubernur dan bupati/walikota.
Alur Pelayaran Internasional
 Alur Laut Kepulauan Indonesia,
 jaringan pelayaran yang menghubungkan
antarpelabuhan internasional hub dan
Contents

pelabuhan internasional,
 jaringan pelayaran yang menghubungkan
antara pelabuhan internasional hub dan
pelabuhan internasional dengan pelabuhan
Contents Contents

internasional di negara lain.


Alur Pelayaran Nasional
 alur pelayaran yang menghubungkan
pelabuhan nasional dengan pelabuhan
internasional atau pelabuhan internasional
Contents

hub,
 alur pelayaran yang menghubungkan
antarpelabuhan nasional,
 alur pelayaran yang menghubungkan antara
Contents Contents

pelabuhan nasional dan pelabuhan regional,


 alur pelayaran yang menghubungkan
antarpelabuhan regional.
Jaringan Pelayanan

Berdasarkan kegiatan Berdasarkan sifat


pelayanan

Jaringan transportasi laut dalam negeri

Jaringan transportasi laut luar negeri

Jaringan pelayanan transportasi laut tetap dan teratur

Jaringan pelayanan transportasi laut tidak tetap dan tidak teratur


Jaringan Transportasi Laut Dalam Negeri

 jaringan transportasi laut utama yang menghubungkan antar pelabuhan


yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi,
 jaringan transportasi laut pengumpan yaitu yang menghubungkan
pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi
dengan pelabuhan yang bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan
distribusi. disamping itu, jaringan ini juga menghubungkan pelabuhan-
pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi,
 jaringan transportasi laut perintis yaitu menghubungkan daerah
terpencil atau daerah yang belum berkembang dengan pelabuhan yang
berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi atau pelabuhan yang
bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi.
Jaringan Transportasi Laut Luar Negeri

Jaringan transportasi laut luar negeri ditetapkan dengan memperhatikan


perkembangan pusat industri, perdagangan dan pariwisata
pengembangan daerah, keterpaduan intra dan antar moda transportasi
dan perwujudan kesatuan wawasan nusantara.
Jaringan Pelayanan Transportasi Laut Tetap dan Teratur

Jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang telah ditetapkan.


Jaringan Pelayanan Transportasi
Laut Tidak Tetap dan Tidak Teratur

Jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang tidak ditetapkan.


Sarana atau Moda
Transportasi
Perkembangan Angkatan Laut
Setiap tahun terdapat lebih dari 50.000 kapal
besar yang membawa 40 persen perdagangan
dunia yang dibawa oleh angkutan laut. Untuk
Contents

Indonesia, pelayaran nasional merupakan aset


nasional untuk melayani lebih dari 17.000 pulau
dengan wilayah lautan yang memiliki exclusive
economic zone sekitar 7,9 juta km2, atau empat
Contents Contents

kali lebih luas dari luas daratan yang hanya


memiliki luas 1,9 juta km2.
Kapal Feri
Berfungsi sebagai alat penyeberangan untuk
melintasi selat atau laut diantara dua pulau. Meski
ukurannya tidak sebesar kapal penumpang, kapal
Contents
feri mampu mengangkut banyak penumpang
sekaligus kendaraan-kendaraan seperti mobil, bus,
dan truk. Untuk transportasi laut antar pulau, kapal
inilah yang diandalkan. Di Indonesia, feri
Contents Contents mengalami waktu sibuk setiap libur lebaran,
malayani ribuan pemudik yang ingin pulang
kampung keluar pulau.
Kapal Pesiar
Kapal pesiar merupakan jenis transportasi laut
yang bertujuan untuk mengantarkan banyak
orang ke suatu tujuan. Biasanya, kapal pesiar
Contents

dipakai untuk melancong atau bepergian ke


tempat yang jaraknya cukup jauh. Kapal pesiar
dilengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan
orang di kehidupan sehari-hari.
Contents Contents
Kapal Tanker
Dengan ukurannya yang besar, kapal ini
digunakan untuk mengangkut minyak,
dikendalikan dengan komputer dan sistem
Contents

navigasi yang canggih melalui satelit. Tanker


yang berukuran raksasa disebut supertanker.
Panjang supertanker bisa mencapai 378 meter
dengan lebar 50 meter dan berat kosong 167000
Contents Contents

ton. Ukurannya yang jumbo mampu


mengangkut minyak mentah hampir satu juta
barrel.
Kapal Kargo Barang
Kapal kargo barang dibuat dengan tujuan
mengirimkan banyak kargo yang berisi barang
dengan berbagai jenis dan macamnya. Barang-
Contents

barang tersebut akan dikirimkan ke suatu


tempat melalui jalur laut. Kapal kargo ini
memiliki ukuran besar karena bisa menyimpan
banyak barang dan mengantarkannya sekali
Contents Contents

jalan.
Kapal Kargo Kontainer
Ada juga yang diberi nama kapal kargo
kontainer. Di mana ukurannya lebih besar dari
kapal kargo barang. Pasalnya, kapal ini tidak
Contents

mengangkut barang-barang lagi, tetapi sudah


bersama kontainernya.

Contents Contents
Kapal Tunda
Kapal tunda digunakan untuk menarik kapal
lain yang lebih besar ketika akan merapat atau
meninggalkan pelabuhan yang sempit. Meski
Contents

ukurannya kecil, tenaganya cukup besar untuk


menarik kapal-kapal besar. Kadang-kadang,
untuk menarik kapal yang berukuran super
seperti kapal induk, diperlukan beberapa kapal
Contents Contents

tunda untuk menariknya.


Kapal Tongkang
Tongkang atau Ponton adalah suatu jenis kapal
yang dengan lambung datar atau suatu kotak
besar yang mengapung, digunakan untuk
Contents

mengangkut barang dan ditarik dengan kapal


tunda atau digunakan untuk mengakomodasi
pasang-surut seperti pada dermaga apung.

Contents Contents
Pelabuhan di
Provinsi Jambi
Pelabuhan Talang Duku
Berada di Desa Talang Duku, Kecamatan
Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi yang
terletak di tepi sungai Batanghari dengan jarak
Contents

lebih kurang 7.5 mil laut dari Pelabuhan Jambi.


Jenis kapal yang datang yaitu non feri, tidak
mengangkut penumpang namun mengangkut
batubara, semen, keramik, tepung, dan mie
Contents Contents

Pelabuhan Regional instan yang berasal dari pelabuhan Muaro


Sabak.
Pelabuhan Kuala Tungkal
Berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
berjarak ±110 arah timur Kota Jambi, memiliki
kapasitas sandar kapal hingga bobot 800 dwt,
Contents

setiap hari melayani lalu lintas hydrofoil


(speedboat) yang menghubungkan Kuala
Tungkal dengan Batam, Tanjung Pinang dan
kepulauan lainnya di Provinsi Kepulauan Riau.
Contents Contents

Pelabuhan Lokal Juga merupakan tempat berlabuhnya nelayan


pencari ikan.
Pelabuhan Muaro Sabak
Berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, berjarak ±100 arah timur Kota Jambi,
merupakan dermaga laut terbesari di Provinsi Jambi, yang dapat disandari kapal
berbobot hingga 5.000 dwt dan dalam perencanaan untuk ditingkatkan menjadi 15.000
dwt. Dermaga ini berhadapan langsung ke Selat Berhala yang terhubung langsung ke
Selat Malaka. Perusahaan PetroChina International Jabung Ltd. yang Terminal 3 Asam
Pipih menggunakan fasilitas area dermaga ini dalam aktivitas operasional ekspor LPG
dan LNG mereka dari FPU ke kapal tanker di laut lepas.
Pelabuhan Lokal
Pelabuhan Nipah Panjang
Berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dan terletak di tepi Sungai Lokan.

Contents

Contents Contents

Pelabuhan Regional
Tol Laut
Konsep pengangkutan logistik kelautan bebas hambatan yang bertujuan untuk
menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan
adanya hubungan antar pelabuhan laut, maka dapat diciptakan kelancaran
distribusi barang hingga ke pelosok dengan harga transportasi yang jauh lebih
murah, biaya logistik yang murah, dan harga-harga kebutuhan akan turun.
Strategi dan kebijakan pemerintah pada tol laut memusatkan fitur jalan darat dan
membuat banyak pengirim barang memilih jalur ini. Program tol laut akan siap
mengakomodasi pengalihan muatan kargo dari jalan darat menuju transportasi
laut.
Kekurangan
1. Barang tertahan, lamanya barang yang tertahan di pelabuhan menimbulkan biaya
tambahan yang menjadi tanggungan customer;
2. Tidak cocok untuk barang-barang yang tidak tahan lama karena waktu tempuh
umumnya lama;
3. Biaya pembuatan dan pemeliharaan kanal transportasi laut mahal;
4. Mempunyai hambatan alam (tergantung pada kedalaman dan kelebaran alur);
5. Fluktuasi air pada musim kemarau;
6. Pada musim hujan terkadang terjadi banjir;
7. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai;
8. Tingkat reliabilitas kurang terjaga;
9. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity;
10. Investasi tinggi untuk kapal baru;
11. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan penumpang;
12. Budaya yang konservatif dan tradisional pada operasional penyediaan jasa
angkutan perairan daratan;
13. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi;
14. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit berlayar dengan sarana bantu
navigasi yang terbatas.
Kelebihan
1. Transportasi laut merupakan jangkauan terhadap sumber yang dibutuhkan suatu
daerah dan memungkin digunakan sumber yang lebih murah ataupun lebih tinggi
mutunya. Sebagai tambahan barang yang tidak bisa didapatkan di daerah
setempat, didapatkan di daerah lain;
2. Pemakaian sumber daya lebih efisien menyakibatkan timbulnya kekhususan
setiap daerah ataupun pembagian setiap tenaga kerja yang sesuai, yang
mengakibatkan pemahaman jumlah barang yang dikonsumsi, yang berhubungan
erat dengan ini adalah memungkinkan untuk melayani daerah yang luas, sehingga
keuntungan ekonomi dalam skala produksi dapat dimanfaatkan;
3. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja, maka
barang-barang dapat disalurkan dari sumber-sumber alternatif lainnya, apabila
sumber yang biasa dipakai tidak dapat memenuhi semua kebutuhan;
4. Pengiriman cepat, dibandingkan pengiriman via darat pengiriman via laut lebih
efisien terutama jika menyangkut pengiriman barang dalam jumlah besar. Melalui
via laut perusahaan – perusahaan bisa mengirimkan beberapa barang ketempat
tujuan masing – masing dengan kapasitas yang begitu besar, kapal laut dapat
menampung berbagai jenis barang kiriman dalam jumlah besar dengan sekali
angkut;
5. Polusi yang dihasilkan rendah;
6. Cocok untuk jumlah muatan banyak;
7. Infrastruktur sungai hanya perlu dipelihara dengan biaya yang murah sehingga
kapasitas infrastruktur umumnya akan mencukupi.
8. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil (remote area) dimana
konstruksi jalan belum dibangun;
9. Amat cocok untuk angkutan wisata, seperti yang sudah mulai dikembangkan di
sungai-sungai besar;
10. Mampu mengangkut secara langsung dari angkutan perairan laut dalam ke
perairan daratan dan sebaliknya.
11. Mampu mengangkut dengan volume besar, sepanjang kedalaman dan lebar alur
sesuai dengan kapal yang digunakan;
12. Penggunaan bahan bakar lebih efisien, walaupun semakin tinggi kecepatan kapal
penggunaan bahan bakar akan meningkat secara eksponensial, sehingga angkutan
perairan lebih sesuai untuk barang dengan nilai rendah dan volume besar;
Permasalahan
1. Persaingan harga tiket yang tidak terkendali.Jika dulu angkutan laut merupakan
alternatif yang paling murah bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, maka
sekarang setelah adanya perang tarif antarangkutan udara, darat, dan laut maka
banyak masyarakat berpindah menggunakan angkutan udara karena dengan harga
yang sama mereka dapat menghemat waktu tempuh.
2. Pascakenaikan BBM, biaya operasional kapal makin membengkak karena 40%
biaya operasional kapal untuk sekali berlayar dihabiskan untuk bahan bakar.
3. Lemahnya penegakan hukum dalam manajemen pengelolaan sistem transportasi
laut.
4. Lemahnya sistem informasi prakiraan cuaca. Padahal, dengan sumber informasi
yang lengkap dan akurat serta peralatan yang memadai, nakhoda dapat
memprediksikan cuaca yang akan dihadapi selama pelayaran.
Standar
Dasar-Dasar Hukum
Dasar Hukum Pengangkutan Laut, diatur di dalam:
1. KUH Dagang pada:
• Buku II Bab V Tentang Perjanjian Carter Kapal
• Buku II Bab VA Tentang Pengangkutan Barang-barang
• Buku II Bab V B Tentang Pengangkutan Orang
• Pasal 307 s/d pasal 747
2. Ketentuan Peraturan Perundang-undangan:
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
• Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan
• Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 Tentang kepelabuhan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 Tentang
Angkutan Di Perairan
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2001 Tentang
Penyelenggaraan dan Penguasaan Angkutan Laut
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
4. UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
5. Peraturan Internasional

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menjadi dasar hukum karena dapat


digunakan sebagai landasan untuk menghindari kekosongan hukum dalam bidang hukum
pengangkutan. Yaitu apabila di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang tidak ada
dan / atau belum diatur, maka kita bisa menemukannya di dalam peraturan perundang-
undangan yang sifatnya umum, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Rambu-Rambu K3
Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanda–tanda yang
dipasang ditempat kerja/laboratorium, guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada
semua pelaksana kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, resiko yang
terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Yang dimaksud adalah semua bentuk
peraturan yang dituangkan dalam bentuk :
1. Gambar-gambar/poster
2. Tulisan/logo/semboyan/motto
3. Simbol-simbol
Guna mempertegas suatu tanda atau rambu, dalam pelaksanaannya dibedakan dalam
bentuk warna-warna dasar yang sangat menyolok dan mudah dikenali. Warna yang
dipasang pada setiap rambu berupa warna :
1. Warna Merah : tanda Larangan
2. Warna kuning : tanda Peringatan atau Waspada atau beresiko bahaya
3. Warna Hijau : tanda zona aman atau pertolongan
4. Warna Biru : tanda wajib ditaati atau prasyarat
5. Warna Putih : tanda informasi umum
6. Warna oranye : tanda beracun
Warna-warna diatas merupakan warna dasar sebagai latar belakang, sedangkan
gambar atau logo/symbol diatas warna dasar merupakan warna kontras. Menurut standar
yang berlaku secara internasional berupa warna putih atau hitam.
Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda-tanda atau symbol ada 3 bentuk dasar
yaitu :
1. Bentuk Bulat : Wajib atau bentuk larangan
2. Segitiga : tanda peringatan
3. Segi Empat : darurat, informasi dan tanda tambahan
Adapun rambu dalam workshop/lab dan tempat umum yang sering dipasang adalah :
1. Rambu Larangan
2. Rambu Peringatan
3. Rambu Pertolongan
4. Rambu Prasyarat
BENTUK DASAR
(KELOMPOK) ARTI PENJELASAN
Tanda Larangan. Contoh:
Bentuk Bulat, dasar warna putih, lingkaran
merah, dengan garis 45° miring dari kiri atas
ke bawah, logo hitam

Tanda Wajib/prasyarat. Contoh:


Bentuk Bulat, dasar warna Biru, lingkaran
putih, logo atau keterangan gambar warna
putih
BENTUK DASAR
(KELOMPOK) ARTI PENJELASAN
Tanda Waspada.

Bentuk segitiga, dasar warna kuning garis Contoh : Peringatan


hitam, dengan logo / gambar warna hitam

Tanda Pertolongan.
Contoh : Arah penyelamatan
Bentuk segi empat, dasar warna hijau, garis
luar putih, logo / gambar putih
BENTUK DASAR
(KELOMPOK) ARTI PENJELASAN
Tanda Pemadam Api. Contoh:
Bentuk segi empat, Dasar warna merah,
garis luar putih, logo / gambar didalam warna
putih

Tanda informasi lokasi. Contoh :


Bentuk segi empat, dasar warna putih, garis
luar hitam, gambar / logo didalam warna
hitam
Rambu Perairan Pedalaman
1. Rambu Larangan
Berbentuk empat persegi panjang berukuran 100 x 40 cm warna dasar putih dengan
sebuah garis diagonal dan garis tepi warna merah setebal 10 cm, sedang petunjuk
berwarna hitam dan angka-angka di dalam rambu berukuran tinggi 60 cm dan tebal 10
cm. Rambu larangan berbentuk lingkaran berukuran diamater 100 cm. Warna dasar
putih dengan sebuah garis diagonal dan garis tepi lingkaran berwarna merah dengan
ketebalan 10 cm. Papan tambahan pada rambu larangan berukuran 100 x 40 cm dengun
warna dasar putih dan warna huruf dan/atau angka berwarna hitam.
Dilarang melewati dan mendahului.

Dilarang melewati bagi kapal-kapal yang sedang menggandeng


/mendorong kapal lain.

Dilarang bertambat dipinggir jalan air, dimana rambu dipasang.


2. Rambu Wajib
Berbentuk empat persegi panjang. ukuran 100 x 140 cm dengan diameter
linnkaran di dalamnya 50 cm. warna dasar.putih. gatis tepi warna me-rah. warna
petunjuk hitam dengan ketebalan 10 ca. ketinggian angka 50 cm. Rambu wajib
berupa pelampung, berbentuk silinder diameter 100 cm tinggi 140 cm. warna
dasar putih, tepi atas dan tepi bawah berwarna merah, warna petun-juk berwarna
merah dengan ketebalan 10 cm.
Kapal tetap berjalan mempertahankan
haluannya pada sisi /arah panah yang bergaris tebal.

Kapal tetap berjalan mempertahankan


haluannya pada sisi /arah panah yang bergaris tebal.

Kapal pertahankan haluan dengan mengeluarkan tanda isyarat


bunyi (peluit).
3. Rambu Peringatan
Berbentuk bujur sangkar, ukuran 100 x 100 cm, warna dasar putih, garis tepi
warna mera, warna petunjuk hitam dengan ketebalan 10 cm. Rambu peringatan
berbentuk empat persegi panjang, ukuran 100 x 140 cm. warna dasar putih,
garis tepi warna merah, warna petunjuk hitam dengan ketebalan 10 cm.
Rambu peringatan berbentuk papan-papan, ukuran 30 x 200 cm warna putih
bersilangan tersusun tegak lurus. Rambu peringatan berbentuk segi tiga sama sisi,
panjang sisi 100 cm, warna dasar putih, garis tepi warna merah dengan ketebalan
10 cm.
Tinggi maximum dari permukaan air terbatas, (angka tertera
menunjukkan maximum dari permukaan air, ukuran dalam meter).

Dalam alur terbatas (angka yang tertera menunjukkan dalamnya


air, ukuran dalam meter).

Lebar perairan yang dapat dilayari terbatas (angka yang


tertera menun jukkan lebar maximum dalam meter).
4. Rambu petunjuk/penuntun
Rambu petunjuk/penuntun berbentuk bujur sangkar, ukuran 100 x 100 cm,
warna dasar biru warna petunjuk putih. Rambu petunjuk/penuntun berbuntuk
papan-papan ukuran 30 x 200 cm warna putih. Rambu petunjuk/penuntun ber-
bentuk segitiga sama sisi berwarna putih dengan panjang sisi 100 cm.
Berlayar dalam arah panah.

Melintasi saluran listrik dengan tekanan tinggi.

Diijinkan untuk berlabuh di pinggiran dalam perairan


dimana rambu dipasang.
DAFTAR PUSTAKA
Nempung, Tibertius, Jusna. 2016. Peranan Transportasi Laut dalam Menunjang
Arus Barang dan Orang di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Kendari :
Universitas Halu Oleo.
http://www.academia.edu/29496458/makalah_trasnportasi_laut.docx
http://www.aneukgunong.blogspot.com/2014/11/makalah-sistemtrasnportasi-
laut.html?m=1
https://ardiansyahbc.wordpress.com/2012/10/09/hukum-angkutan-laut/
https://ekbis.sindonews.com/read/1242119/34/dampak-tol-laut-mulai-terasa-harga-dan-
biayaproduksi-makin-murah-1506085217
http://habibahsalma.blogspot.co.id/2015/11/optimalisasi-tol-laut-dalam.html
http://www.hendrapedia.blogspot.com/2014/11/makalah-trasnportasi-laut.html?m=1
http://www.jambinetwork.com/2015/08/daftar-pelabuhan-di-provinsi-jambi.html?m=1
http://www.kampus-sipil.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-trasnportasi-
laut.html?m=1
http://www.nautikaperkapalan.blogspot.com/2017/01/trasnportasi-laut.html?m=1
http://www.materiips.com/kenggulan-dan-kelemahan-trasnportasi-darat-air-dan-
udara/amp
http://www.penataanruang.com/trasnportasi-laut.html
http://soegeng-poernomo.blogspot.com/2015/05/hukum-transportasi-laut.html?m=1
http://sule-epol.blogspot.com/2018/03/makalah-tol-laut.html?m=1
Thank You
Sistem Transportasi Laut

Anda mungkin juga menyukai