http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sistem Transportasi Laut
Disusun Oleh :
Contents Contents
Pelabuhan Khusus
dikembangkan untuk menunjang
pengembangan kegiatan atau fungsi
tertentu,
Contents
pelabuhan internasional,
jaringan pelayaran yang menghubungkan
antara pelabuhan internasional hub dan
pelabuhan internasional dengan pelabuhan
Contents Contents
hub,
alur pelayaran yang menghubungkan
antarpelabuhan nasional,
alur pelayaran yang menghubungkan antara
Contents Contents
jalan.
Kapal Kargo Kontainer
Ada juga yang diberi nama kapal kargo
kontainer. Di mana ukurannya lebih besar dari
kapal kargo barang. Pasalnya, kapal ini tidak
Contents
Contents Contents
Kapal Tunda
Kapal tunda digunakan untuk menarik kapal
lain yang lebih besar ketika akan merapat atau
meninggalkan pelabuhan yang sempit. Meski
Contents
Contents Contents
Pelabuhan di
Provinsi Jambi
Pelabuhan Talang Duku
Berada di Desa Talang Duku, Kecamatan
Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi yang
terletak di tepi sungai Batanghari dengan jarak
Contents
Contents
Contents Contents
Pelabuhan Regional
Tol Laut
Konsep pengangkutan logistik kelautan bebas hambatan yang bertujuan untuk
menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan
adanya hubungan antar pelabuhan laut, maka dapat diciptakan kelancaran
distribusi barang hingga ke pelosok dengan harga transportasi yang jauh lebih
murah, biaya logistik yang murah, dan harga-harga kebutuhan akan turun.
Strategi dan kebijakan pemerintah pada tol laut memusatkan fitur jalan darat dan
membuat banyak pengirim barang memilih jalur ini. Program tol laut akan siap
mengakomodasi pengalihan muatan kargo dari jalan darat menuju transportasi
laut.
Kekurangan
1. Barang tertahan, lamanya barang yang tertahan di pelabuhan menimbulkan biaya
tambahan yang menjadi tanggungan customer;
2. Tidak cocok untuk barang-barang yang tidak tahan lama karena waktu tempuh
umumnya lama;
3. Biaya pembuatan dan pemeliharaan kanal transportasi laut mahal;
4. Mempunyai hambatan alam (tergantung pada kedalaman dan kelebaran alur);
5. Fluktuasi air pada musim kemarau;
6. Pada musim hujan terkadang terjadi banjir;
7. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai;
8. Tingkat reliabilitas kurang terjaga;
9. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity;
10. Investasi tinggi untuk kapal baru;
11. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan penumpang;
12. Budaya yang konservatif dan tradisional pada operasional penyediaan jasa
angkutan perairan daratan;
13. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi;
14. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit berlayar dengan sarana bantu
navigasi yang terbatas.
Kelebihan
1. Transportasi laut merupakan jangkauan terhadap sumber yang dibutuhkan suatu
daerah dan memungkin digunakan sumber yang lebih murah ataupun lebih tinggi
mutunya. Sebagai tambahan barang yang tidak bisa didapatkan di daerah
setempat, didapatkan di daerah lain;
2. Pemakaian sumber daya lebih efisien menyakibatkan timbulnya kekhususan
setiap daerah ataupun pembagian setiap tenaga kerja yang sesuai, yang
mengakibatkan pemahaman jumlah barang yang dikonsumsi, yang berhubungan
erat dengan ini adalah memungkinkan untuk melayani daerah yang luas, sehingga
keuntungan ekonomi dalam skala produksi dapat dimanfaatkan;
3. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja, maka
barang-barang dapat disalurkan dari sumber-sumber alternatif lainnya, apabila
sumber yang biasa dipakai tidak dapat memenuhi semua kebutuhan;
4. Pengiriman cepat, dibandingkan pengiriman via darat pengiriman via laut lebih
efisien terutama jika menyangkut pengiriman barang dalam jumlah besar. Melalui
via laut perusahaan – perusahaan bisa mengirimkan beberapa barang ketempat
tujuan masing – masing dengan kapasitas yang begitu besar, kapal laut dapat
menampung berbagai jenis barang kiriman dalam jumlah besar dengan sekali
angkut;
5. Polusi yang dihasilkan rendah;
6. Cocok untuk jumlah muatan banyak;
7. Infrastruktur sungai hanya perlu dipelihara dengan biaya yang murah sehingga
kapasitas infrastruktur umumnya akan mencukupi.
8. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil (remote area) dimana
konstruksi jalan belum dibangun;
9. Amat cocok untuk angkutan wisata, seperti yang sudah mulai dikembangkan di
sungai-sungai besar;
10. Mampu mengangkut secara langsung dari angkutan perairan laut dalam ke
perairan daratan dan sebaliknya.
11. Mampu mengangkut dengan volume besar, sepanjang kedalaman dan lebar alur
sesuai dengan kapal yang digunakan;
12. Penggunaan bahan bakar lebih efisien, walaupun semakin tinggi kecepatan kapal
penggunaan bahan bakar akan meningkat secara eksponensial, sehingga angkutan
perairan lebih sesuai untuk barang dengan nilai rendah dan volume besar;
Permasalahan
1. Persaingan harga tiket yang tidak terkendali.Jika dulu angkutan laut merupakan
alternatif yang paling murah bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, maka
sekarang setelah adanya perang tarif antarangkutan udara, darat, dan laut maka
banyak masyarakat berpindah menggunakan angkutan udara karena dengan harga
yang sama mereka dapat menghemat waktu tempuh.
2. Pascakenaikan BBM, biaya operasional kapal makin membengkak karena 40%
biaya operasional kapal untuk sekali berlayar dihabiskan untuk bahan bakar.
3. Lemahnya penegakan hukum dalam manajemen pengelolaan sistem transportasi
laut.
4. Lemahnya sistem informasi prakiraan cuaca. Padahal, dengan sumber informasi
yang lengkap dan akurat serta peralatan yang memadai, nakhoda dapat
memprediksikan cuaca yang akan dihadapi selama pelayaran.
Standar
Dasar-Dasar Hukum
Dasar Hukum Pengangkutan Laut, diatur di dalam:
1. KUH Dagang pada:
• Buku II Bab V Tentang Perjanjian Carter Kapal
• Buku II Bab VA Tentang Pengangkutan Barang-barang
• Buku II Bab V B Tentang Pengangkutan Orang
• Pasal 307 s/d pasal 747
2. Ketentuan Peraturan Perundang-undangan:
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
• Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan
• Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 Tentang kepelabuhan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 Tentang
Angkutan Di Perairan
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2001 Tentang
Penyelenggaraan dan Penguasaan Angkutan Laut
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
4. UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
5. Peraturan Internasional
Tanda Pertolongan.
Contoh : Arah penyelamatan
Bentuk segi empat, dasar warna hijau, garis
luar putih, logo / gambar putih
BENTUK DASAR
(KELOMPOK) ARTI PENJELASAN
Tanda Pemadam Api. Contoh:
Bentuk segi empat, Dasar warna merah,
garis luar putih, logo / gambar didalam warna
putih