Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 6

1. Andika Dwi Jayanto


2. Haris Raditio
3. Hijriati Aisha Putri
4. Mayland Ayu Saputri
5. Yusiana Nurrahmadania

Bioteknolog
i Tempe
TEMPE

Tempe merupakan makanan tradisional


yang telah lama dikenal masyarakat Organisme yang digunakan
Indonesia. Tempe dibuat dengan cara
fermentasi atau peragian. Fermentasi
merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan. Mikrobia yang terlibat dalam Rhizopus Oryzae
fermentasi tempe adalah beberapa jenis
kapang seperti rhizopus oligosporus,
rhizopus oryzae, yang dikenal sebagai ragi
tempe (Nopianto, 2009)
Ragi merupakan zat yang menyebabkan
fermentasi. Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme yang melakukan
fermentasi dan media untuk tempat
hidup mikroorganisme tersebut.
Rhizopus oryzae

Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan


tempe. Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karna tidak menghasilkan toksin dan
mampu menghasilkan asam laktat. rhizopus oryzae mempunyai kemampuan
mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino. Selain itu, mampu
menghasilkan protease. Menurut Sorenson dan Hesseltine (1986).

Rhizopus termasuk jamur berfilamen. Jamur berfilamen sering disebut kapang.


Rhizopus oryzae memiliki karakteristi, yaitu miselia putih, ketika dewasa maka
miselia putih akan tertutup oleh spongarium yang berwarna abu-abu kecoklatan.
Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid, sporangiofor dan
sporangium. Suhu pertumbuhan optimum adalah 30 derajat celcius dan tidak
tumbuh pada 45 derajat celcius
FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PEMBUATAN TEMPE

1. Oksigen
Oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang.
Aliran udara yang terlalu cepat menyebabkan proses
metabolisme akan berjalan cepat sehingga dihasilkan
panas yang dapat merusak pertumbuhan kapang. Oleh
karena itu apabila digunakan kantong plastik sebagai
bahan pembungkusnya maka sebaiknya pada kantong
tersebut diberi lubang dengan jarak antara lubang
yang satu dengan lubang lainnya sekitar 2 cm.
2. Uap air
Uap air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan
kapang. Hal ini disebabkan karena setiap jenis kapang
mempunyai Aw optimum untuk pertumbuhannya.

3. Suhu
Kapangtempedapat digolongkan kedalam mikroba yang
bersifat mesofilik, yaitu dapat tumbuh baik pada suhu ruang
(25-27oC). Oleh karena itu, maka pada waktu pemeraman,
suhu ruangan tempat pemeraman perlu diperhatikan.
KESIMPULAN

dapat disimpulkan bahwa pabrik rumahan atau usaha sendiri sangatlah


menunjang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, serta dapat
pula menciptakan manusia yang kreatif, cerdas, dan berusaha untuk
maju, dan juga dapat memberikan masukan kepasa pembaca untuk dapat
sekiranya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai