Anda di halaman 1dari 21

PEMBEKAPAN (SMOTHERING)

• Merupakan asfiksia dimana lubang luar


saluran nafas seperti hidung dan mulut
ditutup secara mekanis oleh benda-benda
padat seperti tangan, kain, bantal, handuk.
TEMUAN AUTOPSI
• Daerah pucat di sekitar mulut dan hidung (circumoral dan
circumnasal pallor) tergantung dari benda yang digunanakan,
contoh bantal dengan sianosis di wajah, hidung mendatar dan
septum nasi fraktur
• Wajah tampak kongesti atau ptechi
• Jika menggunakan bahan lembut untuk menutup mulut dan lubang
hidung maka tidak tampak adanya luka eksternal. Akan tetapi,
benda yang digunakan bisa ternodai oleh saliva, darah, dan sel
mukosa.
• Tampak kontusio di bibir, gusi, dan lidah. Permukaan dalam bibir
tampak laserasi akibat tekanan dari gigi.
• Tampak sisa benang atau sisa kain di cavitas oral jika menngunakan
benda padat untuk menutup mulut dan hidung.
Medikolegal
• Pembunuhan dengan dibekap meupakan hal
biasa
• Pembunuhan tanpa disengaja sangat jarang
• Pelaku kelainan seks biasa menutup kepala
dengan kantung plastik saat melakukan seks
dan kemudian dicekik
• Bayi yang baru lahir bisa meninggal karena
pencekikan jika bayi lahir dengan membran
(amniotic sac) yang tertutup.
PENYUMBATAN (GAGGING)
• Asfiksia yang disebabkan karena
penghambatan masuknya udara ke dalam
saluran nafas dengan memasukkan benda
penyumbat ke dalam mulut. Benda
penyumbat tersebut berupa kain yang
digulung, kapas, kertas.
Mekanisme gagging
• Penyumbat ditekan ke dalam mulut hingga
menutupi faring. Awalnya saluran nafas tetap
patent melalui lubang hidung tetapi karena
adanya iritasi dari benda asing menyebabkan
sekresi saliva dan cairan mukus. Sekresi
tersebut membasahi benda penyumbat,
akibatnya benda tersebut membesar dan
menyebabkan obstruksi saluran nafas.
Temuan autopsi
• Tampak kongesti dan abrasi palatum durum
dan mole dengan edema faring
Medicolegal
• Pembunuhan dengan cara gagging
(menyumbat) biasanya dilakukan dengan
menyumbat mulut korban.
• Terkadang pembunuhan tidak disengaja
terjadi ketika mulut korban ditutup ketika
korban akan berteriak
CHOKING (TERSEDAK)
• Merupakan asfiksia yang disebabkan oleh
obstruksi mekanis lumen saluran nafas akibat
benda padat seperti koin, gigi palsu, tulang
ikan, biji, kancing baju, dll.
MEKANISME CHOKING
• Benda padat yang besar diobstruksi di faring
dan laring dan menutup keseluruhan lumen
dan menyebabkan asfiksia
• Benda yang kecil menghalangi lumen saluran
nafas dan mengiritasi saluran respirasi. Iritasi
tersebut menyebabkan peningkatan sekeresi
dan menginduksi spasme laring.
PENYEBAB KEMATIAN
• Asfiksia
• Penghambatan refeks vagal
• Spasme laring
PENEMUAN HASIL AUTOPSI
• Tampak benda asing yang menyebabkan
obstruksi di jalan nafas
• Kongesti saluran respirasi dan benda asing
tersebut menyebabkan edema dan inflamasi
KEPENTINGAN MEDIKOLEGAL
• Tersedak biasanya terjadi karna kecelakaan.
• Anak-anak, tersedak terjadi saat bermain
dengan benda kecil atau ketika makan
terhirup partikel padat.
• Pada orang tua atau kelainan jiwa, bisa terjadi
saat menelan makanan tanpa mengunyah.
• Pembunuhan dengan tersedak merupakan hal
jarang terjadi. Sebuah kasus dilaporkan
seorang dewasa dibunuh karna tersedak
akibat kertas tissue.
• Cafe coronary: seorang yang dipengaruhi
alkohol menelan tulang atau daging karna
intokasikasi menyebabkan depresi dari gag
refleks. Benda asing yang berada di laring atau
trakea tersebut menstimulasi parasimpatis
nervus laringeal sehingga menyebabkan
cardian arrest dan kematian.
TRAUMATIC ASFIKSIA /CRUSH
ASFIKSIA/ ASFIKSIA KOMPRESI
• Asfiksia disebabkan oleh penekanan pada
dinding dada sehingga menyebabkan dada
terfiksasi dan menghambat dari pergerakan
sistem pernafasan.
ETIOLOGI
• Dinding dada dan abdomen ditekan oleh
benda keras sehingga menghambat
pergerakan dinding dada dan diafragma. Hal
ini terjadi pada :
– Korban reruntuhan bangunan
– Orang yang tertimbun pasir, tanah.
– Orang yang terperangkap di mobil
• Tergencet saat berdesakan. Dinding dada
ditekan dan pergerakannya terhambat disebut
riot crush atau human pile crush
TEMUAN AUTOPSI
• Cardinal features: kongesti , ptechi, sianosis
pada kepala, leher dan dinding dada di atas
daerah yang tertekan. Ptechi juga ditemukan
pada daerah konjungtiva dan periorbital.
Tampak juga perdarahan di jaringan sekitar
tempat kompresi.
• Bagian dalam tampak perdarahan pleura,
fraktur costae, kontusio dan atau laserasi
paru-paru dan jantung.
KEPENTINGAN MEDIKOLEGAL
• Kematian terjadi karena kecelakaan
• Pembunuhan terjadi karena burking
(gabungan smothing dan asfiksia traumatik)
TENGGELAM
• Merupakan asfiksia karena masuknya air ke
dalam saluran nafas dengan kriteria posisi
mulut dan lubang hidung berada di bawah
permukaan air
ETIOLOGI
• Tidak tersedianya alat untuk mengapungkan
badan
• Kelelahan
• Hipotermia
• Terjebak di dalam pusaran air
KLASIFIKASI
• Tenggelam tipikal (wet drowning)
– Fresh water
– Salt water
• Tenggelam atipikal (dry drowning)
• Shallow water drowning
• Immersion syndrome
• Secondary drowning

Anda mungkin juga menyukai