Anda di halaman 1dari 29

PEMBENTUKAN DAN

PENGEMBANGAN PENGETAHUAN
Disusun Oleh :
Unggul Satrio Nugroho 141170183
Ayu Anisa Fitrilianti 141170201
Amalia Prasetiyowati 141170231
Rifqi Yanuar Suseno 141170306
Ontologi dan Epistemologi
Pengetahuan : Sebuah Konsep
Dalam peninjauan pengetahuan di
organisasi, terarah pada dua dimensi ontologis
dan dimensi episemologis, karena memahami
dimensi ontologis dan epistemologi
merupakan proses penciptaan pengetahuan
sangat penting diketahui, terutama dalam
konteks pengelolaan proses penciptaan
pengetahuan dalam organisasi.
Perbedaan Tacit Knowledge dan Explicit
Knowledge
Tacit Knowledge (Subjective) Explicit Knowledge (Objective)

Knowledge of experience (body) Knowledge of reationality (mind)

Simuktaneous knowledge (here and Sequential knowledge (there and


now) then)

Analog Knowledge (practice) Digital knowledge (theory)


Proses Penciptaan dan Pengelolaan
Pengetahuan di Organisasi
Dalam proses penciptaan pengetahuan
organisasi, harus dipahami dalam terminologi
suatu proses yang secara organisasional
memperbesar kemungkinan penciptaan
pengetahuan individu dan mengkristalisasikan
pengetahuan tersebut sebagai bagian dan
jaringan pengetahuan organisasi.
De Jannet (1996, dalam Erikson, 2006)
menyebutkan peristilahan knowledge creaton, knowledge
interpration, knowledge dissemination and us, serta
knowledge retention and refinemen sebagai peroses
utama dalam manajemen pengetahuan. Peristilahan
tersebut dapat dikonsepsikan sebagai berikut :
a. Knowledge akuisisi
b. Knowledge sharing
c. Knowledge inlepration
d. Knowledge creation
e. Knowledge interpration
f. Knowledge dissemination and use
g. Knowledge retentaion and refinement
Proses Penciptaan Pengetahuan Organisasi

Enabling Condition
Intention Chaos/
Fluctuation Autonomy
Redudancy Requesite
variety

Entaring Individual Sharing Tacit Knowledge


Conceptualitaion Justification Networking Knowledge
Knowledge

Cristallization
Organisasi dapat mneyediakan pengetahuan dengan berbagai
cara , yaitu seperti berikut :
a. Melakukan modifikasi pengetahuan, kemudian menyimpannya di data
base pengetahuan
dan memberi otoritas kepada pekerja atau unit yang membutuhkan
untuk mengakses
dan me-retieve pengetahuan yang dibutuhkan.
b. Mengirim personel yang telah discleksi untuk mengikuti pelatihan dan
mengakuisisi/
penambahan pengetahuan yang dibutuhkan.
c. Mengundang expert, baik internal maupun eksternal untuk
membagikan pengetahuarn
melalui program yang mirip dengan in house training.
d. Melakukan benchmarking kepada perusahaan yang dianggap memiliki
pengetahuan yang dibutuhkan.
e. Mendorong anggota organisasi menggali secara mandiri pengetahuan
yang dibutuhkan, misalnya dengan melakukan bedah buku,
melakukan riset dan melakukan prototype dan memfasilitasi
kelompok diksusi (SIG), Focus Group Discussion (FGD) atau
Community of Practice (CoP).
Sebagian besar langkah mungkin terlihat kompleks dan
bias menyesatkan, tapi yang penting untuk diperhatikan
bahwa pengetahuan perusahaan hanya akan kuat jika seluruh
langkah dijalankan dengan baik. Langkah – langkah tersebut,
seperti berikut :
1. Cari
2. Dapatkan
3. Evaliasi
4. Susun
5. Pahami
6. Analisis
7. Simpulkan
8. Sebarkan/distribusikan
9. Bertindaklah berbasis informasi
10. Gabung, perlihara, dan perbaruhi
Identifikasi Informasi dan
Pengetahuan
Dalam kegiatan identifikasi, informasi harus
berdasarkan kebutuhan knowledge pada
organisasi, dilakukan dengan identifikasi aset
data, informasi, dan knowledge yang sudah
atau belum dimiliki karyawan.
Alternatif Sumber Informasi dan Pengetahuan
di Lingkungan Eksternal Organisasi
No. Sumber Keterangan

1. Pelanggan Pengguna Produk

2. Perusahaan Sesama perusahaan kosmetika


pesaing

3. Perusahaan Perusahaan-perusahaan yang memasok bahan baku, bahan kemasan, suku cadang mesin, serta
pemasok bahan, alat, dan mesin lainnya yang dibutuhkan bagi kegiatan pengembangan, produksi, dan
penjualan produk perusahaan kosmetika

4. Perusahaan mitra Perusahaan-perusahaan kosmetika asing, perusahaan farmasi, dan perusahaan jamu yang
mempunyai hubungan formal dengan perusahaan kosmetika.

5. Perusahaan lain Perusahaan-perusahaan lain yang berhubungan dengan perusahaan kosmetika, seperti perusahaan
perbankan/keuangan.

6. Perusahaan Perusahaan anak perusahaan atau perusahaan lain yang mendistribusikan produk-produk
distributor perusahaan kosmetika dari produsen ke pelanggan distributor.
7. Pemerintah Organisasi-organisasi pemerintahan yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan peraturan
dan kebijakan, serta organisasi-organisasi pemerintahan yang mengawasi penerapan
peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan industri kosmetika.

8. Asosiasi – asosiasi Organisasi yang beranggotakan berbagai perusahaan dalam industry sejenis, yang bergabung
untuk kebaikan bersama.

9. Organisasi Organisasi yang menawarkan jasa pendidikan dan pelatihan formal bagi berbagai perusahaan,
pendidikan dan termasuk perusahaan kosmetika.
pelatihan

10. Organisasi jasa Organisasi yang menawarkan jasa riset, baik riset produk, riset data industri, riset system
riset produksi bagi berbagai perusahaan, termasuk perusahaan kosmetik.

11. Perusahaan Organisasi yang menawarkan jasa periklanan dan publikasi di berbagai macam periklanan dan
periklanan dan media media massa.
media massa

12. Konsultan Individu atau organisasi yang memberikan jasa konsultansi manajemen dan/atau teknis bagi
perusahaan kosmetika.

13. Masyarakat Misalnya masyarakat yang tinggal disekitar pabrik, masyarakat yang menjadi target CSR
umum perusahaan.
Penyelarasan Sistem Manajemen Pengatahuan
dengan Strategi Organisasi Penyelarasan dimulai
dengan melakukan analisis SWOT pada organisasi
dan faktor- faktor yang menjadi penentu
keberhasilan organisasi sehingga dapat ditentukan
sasaran dan strategi organisasi untuk mencapai
sasaran tersebut. Faktor kunci sukses pada suatu
organisasi adalah sebagai berikut:
1. Pangkalan data yang sudah divalidasi.
2. Adanya asosiasi organisasi profesi yang relevan.
3. Adanya perangkat yang dapat menunjang seluruh
kegiatan.
4. Adanya motivasi dan inovasi yang tumbuh di
lingkungan organisasi.
5. Koordinasi antarbidang dan subbidang.
Hasil dari analisis SWOT yang telah dilakukan, terdapat sejumlah tantangan
nyata
yang harus dihadapi oleh suatu organisasi yaitu:
a. Banyaknya lembaga/organisasi yang sejenis
b. Asosiasi profesi peneliti makin kritis terhadap organisasi.
c. Banyaknya tenaga professional.
d. Banyaknya prasyarat dari dunia usaha dan industri.
e. Banyaknya lembaga sejenis yang mempunyai program pengembangan
profesi secara konsisten.
f. Banyaknya dunia usaha dan industri yang belum sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
g. Masyarakat makin kritis terhadap layanan organisasi.
h. Berlakunya era pasar bebas (globalisasi).
i. Perubahan pola user akibat reformasi/gesekan nilai.
j. Derasnya arus informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
(IPTEK).
k. Banyaknya lembaga dokumentasi, informasi, dan perpustakaan, terutama
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang sudah mempunyai
fasilitas lengkap.
l. Adanya peraturan dan perundang-undangan yang mengikat.
m. Belum semua bidang keahlian punya asosiasi profesi.
Dengan mempertimbangkan hasil-hasil analisis
SWOT yang tclah dilakukan, strategi organisasi
untuk mencapai sasarannya, yaitu seperti berikut:
a. Memanfaatkan secara maksimal seluruh sumber
daya dan network yang dimiliki, baik didalam
maupun di luar organisasi, serta pengbaik di
tingkat nasional maupun internasional.
b. Memiliki sistem informasi strategis sesuai
dengan perkembangan teknologj
informasi,untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
c. Menggunakan proses perencanaan jangka
pendek, menengah, dan panjang serta
aplikatif dalam mengantisipasi perubahan.
Pengembangan Pengetahuan dalam
Organisasi
Cara yang paling efektif dalam pengembangan atau akuisisi
yaitu dengan membeli. Dalam arti membeli melalui organisasi atau
menyewa orang yang menguasai pengetahuan. Organisasi dapat
memperoleh pengetahuan melalui beberapa metode, sebagai berikut:
a. Patok duga dari organisasi lain
b. Menghadiri kegiatan seminar, konferensi, lokakarya, dll
c. Menyewa konsultan
d. Membaca surat kaba, email, dan terbitan jurnal
e. Menonton televisi, video, dan film
f. Pengamatan persoalan ekonomi, sosial, dan teknologi
g. Menyewa staf yang memiliki kualifikasi pengetahuan dan
keterampilan
h. Berkolaborasi dengan organisasi lain.
Fungsi patok duga dalam membantu organisasi
yaitu:
a. Menyusun dan memperbaiki strategi
b. Merekayasa proses kerja dan sistem
organisasi
c. Membangun, menyusun perencanaan
strategi dan sasarannya
d. Menyelesaikan masalah
e. Mendidik dan memperkaya ide-ide organisasi
f. Memberikan perbandingan dan evaluasi
kinerja organisasi
g. Membuat perubahan.
Sumber pengembangan pengetahuan dari
dalam organisasi yaitu:
a. Menyerap pengetahuan yang berasal dari
anggota organisasi
b. Belajar dari pengalaman dari anggota
organisasi maupun pengalaman organisasi itu
sendiri
c. Menerapkan proses perubahan yang terus
menerus.
Ragam Kesenjangan Pengetahuan dan
Penanganannya
Langkah-langkah yang diperlukan pasca
pengembangan pengetahuan dalam organisasi
adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan tim perubahan yang akan
melakukan sosialisasi keseluruh organisasi
b. Penunjukan personal yang bertanggungjawab
dalam pengoperasian pengetahuan
organisasi
c. Penyediaan insentif berupa rekognisi dan
penghargaan berdasarkan aktifitas karyawan
dalam penggunaan pengetahuan oraganisasi
Proses Penyusunan Program Pelatihan dan
Pengembangan di Organisasi
Pendapat lain tentang pengembangan
pengetahuan menurut Stapleton (2003) dengan
langkah-langka sebagai berikut :
a. Sumber informasi
b. Evaluasi informasi
c. Susunan informasi
d. Pemahaman informasi
e. Pengaruh faktor luar organisasi
f. Penetapan parameter pengembangan
pengetahuan
g. Penggabungan pemeliharaan semua langkah
pengembangan dan tindakan pengembangan
pengetahuan
Sarana dan Infrastuktur
Pengembangan Pengetahuan
1. Penggunaan Internet dalam Manajemen Pengetahuan
Penggunaan internet dalam aktivitas manajemen pengetahuan sangat
membantu pekerjaan karena beberapa keunggulannya :
a. Mampu memfasilitasi penyebaran informasi dengan lebih cepat.
b. Mampu menciptakan sebuah pasar dimana pembeli dan penjual dapat bertemu
di dalam ruang maya, tanpa harus bertemu secara fisik.
c. Memfasilitasi interaksi manusia sehingga memungkinkan terjadi transfer
informasi dan bahkan penciptaan pengetahuan.
d. Dapat menghilangkan diskriminasi antara perusahaan global dengan perusahaan
yang berskala menengah dan kecil.
e. Memungkinkan perusahaan untuk menemukan diri mereka kembali.
f. Menawarkan peluang pasar yang signifikan.
g. Dapat digunakan untuk mengelola sistem penyimpanan dengan efektif.
h. Memungkinkan sumber daya dan kemampuan organisasi secara strategik
dicapai.
i. Memberikan konsumen informasi berharga.
j. Memotong waktu dan biaya dari rangkaian suplai.
k. Menyediakan jangkauan pemasaran global.
l. Memfasilitasi jaringan dan penciptaan pengetahuan dengan efektif.
m. Memungkinkan one to one marketing.
2. Intranet dan Ekstranet
Menurut Bergeron (2003), berbagai bentuk
aplikasi teknologi yang secara signifikan dapat
membantu tahap-tahap aktivitas manajemen
pengetahuan sehingga berlangsung dengan efektif
dan efisien, antara lain sebagai berikut :
• Tahap penciptaan/pengakuisisian
• Tahap permodifikasian
• Tahap penggunaan
• Tahap pengarsipan
• Tahap pentransferan
• Tahap pengaksesan
• Tahap penghapusan
3. Piranti Lunak
Piranti lunak merupakan suatu piranti yang
memungkinkan kelompok berkolaborasi melalui
satu jaringan, Berbagai bentuk groupware
antara lain sarana mengarang bersama,
whiteboard elektronik, video konferensi, form
online, email, layar online, dan multimodal
konferensi.
4. Penyesuaian Pola
Pattern matching adalah teknologi utama
dari sistem keahlian, yaitu program yang dapat
membantu manusia membuat keputusan,
terutama di dalam kondisi yang tidak pasti.
5. Database
Bentuk sarana database berbasis
penyimpanan dan penemuan intelijen bisnis
terkait dengan apa yang telah terjadi di dalam
perusahaan untuk selanjutnya dapat dibentuk
data yang berbasis prediksi akan masa depan.
6. Pengontrol Kosa Kata
Pengontrol kosa kata sangat penting
karena ia menentukan mudahnya karyawan dan
manajer menyimpan dan menemukan kembali
informasi di dalam alat manajemen
pengetahuan.
7. Database Profesional
Database profesional atau database komersil dan
mesin pencari memberi kontribusi pada tahap
pengakuisisian pengetahuan secara virtual di setiap
organisasi.
8. Program Aplikasi Khusus
Proses manajemen pengetahuan secara khusus
difasilitasi melalui groupware dan aplikasi jaringan
lainnya. Oleh karena itu, ratusan aplikasi program khusus
dapat digunakan dalam membantu karyawan untuk
mengurangi waktu maupun kesalahannya.
9. Simulasi
Simulasi merupakan alat yang sempurna
menggambarkan proses yang kompleks ke dalam suatu
cara yang lebih mudah dipahami.
Perekaman Data, Visualisasi, dan
Penulisan
1. Penangkap atau Perekaman Data
Menangkap data, mendapatkan informasi
secara akurat dan efisien ke dalam mesin-
bentuknya dapat dibaca, apakah sebuah
keseluruhan daftar gaji atau catatan dari hasil
pertemuan komunitas yang terakhir-secara
khusus merupakan hal yang paling menantang
dari bagian memulai manajemen pengetahuan.
2. Visualisasi
Grafik dan animasi dapat mengurangi waktu
yang diperlukan bagi karyawan untuk mengatasi
proses yang kompleks, dan memungkinkan orang
yang tidak ahli untuk mampu menguji keakuratan
hubungan yang mungkin tidak dapat dijelaskan
dengan tabel data.
3. Penulisan
Data yang telah direkam, kemudian
divisualisasikan, dimasukkan ke database. Mesin
pengubah teks ke percakapan bermanfaat
mengubah percakapan ke bentuk tayangan teks di
layar yang disebut dengan text to speech.

Anda mungkin juga menyukai