Anda di halaman 1dari 12

DISENTRI AMOEBA

DEFINISI

 Disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinjanya.


 Amoeba termasuk kelas Rhizopoda filum protozoa. Manusia merupakan
hospes utama 6 spesies amoeba yang hidup di usus besar;
 Entamoeba histolytica : penyebab disentri amoeba.
 Entamoeba coli : sifatnya tidak patogen pada manusia.
 Endolimax nana: sifatnya tidak patogen pada manusia.
 Iodomoeba butshii: sifatnya tidak patogen pada manusia.
 Dientamoeba fragilis : sifatnya tidak patogen pada manusia.
 Entamoeba hartmani : sifatnya tidak patogen pada manusia.

“Disentriamoeba adalah penyakit infeksi usus


yang disebabkan oleh entamoeba histolytica.”
Entamoeba histolytica

 Protozoa usus
 Apatogen pada mamalia, kecuali pada kondisi:
Membentuk koloni di dinding usus dan menembus
dinding usus menimbulkan ulserasi
Epidemiologi

 Insiden tertinggi pada anak usia 1-5 tahun


 Penularan fekal oral baik melalui kontak langsung
dengan tangan atau melalui makanan dan minuman.
 Sumber penularan kista yang mengandung amoeba.
 Insiden tertinggi di daerah tropis
Morfologi
Siklus hidup

3 stadium:
 Bentuk histolitika (trofozoit)
bersifat patogen, ukurannya 20-40 mikron
 Bentuk minuta (trofozoit)
Bentuk pokok, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak
dapat berlangsung.
 Bentuk kista
Dibentuk di rongga usus besar, ukurannya 10-2- mikron,
mempunyai dinding kista dan inti entamoeba.
Patogenesis

Di usus halus dinding


Histoliktia: patogen
Kista matang tertelan kista dihancurkan
dan hidup di usus
(tahan asam dan keluar lah bentuk
besar dan
lambung) minuta ke rongga
menimbulkan gejala.
usus besar

Mengeluarkan enzim
histolisin yang dapat
Ulkus amoeba/luka Masuk ke submukosa
menghancurkan
jaringan,

Bentuk histolitika
banyak terdapat d
dasar dan dinding
ulkus serta masuk ke
tinja
Gejala klinis

 Buang air besar berisi darah atau lendir


 Sakit perut
 Anoreksia
 BB menurun
 Demam
 Menggigil
 Bisa ekstra-intenstinalis:
Gejala pada hati ( demam berulang, menggigil, rasa
sakit bahu kanan).
diagnosis

 Menemukan entamoeba histolytica pada feses dalam


bentik histolitika.
terapi

1. Metronidazol
Efektif untuk bentuk histolitika dan kista
Dosis dewasa: 2gr sehari selama 3 hari berturut-turut.
SE: mual, muntah, pusing (ringan)
2. Emetin hidroklorida
Efektif untuk bentuk histolitika
Dosis untuk dewasa 65 g perhari, anak < 8 tahun 10 mg
perhari selama 4-6 hari berturut-turut.
3. Klorokuin
Efektif untuk bentuk histolitika
Dosis untuk orang dewasa 1 gr sehari selama 2 hari,
kemudian 500 mg sehari selama 2-3 minggu.
Pencegahan

 Cuci tangan
 Air minu dimasak sampai mendidih
 Mencuci sayuran dan buah
 BAB pada tempatnya
 Menutup dengan baik makanan yang dihidangkan
 Tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk.
sumber

 Jurnal fk unimus (universitas Muhamadiyah


Semarang)

Anda mungkin juga menyukai