Lapkas Ppok Tia
Lapkas Ppok Tia
PPOK
laki-laki 70 tahun dengan sesak nafas
DISUSUN OLEH:
FATHIA MAULIDA HASTI
Pembimbing:
Dr. ROYANI SP.P
• PROGRAM INTERNSHIP
DOKTER
PROGRAMINDONESIA
INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
• RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM
UMUM DAERAH DR.DARSONO
• DAERAH
PACITAN DR.DARSONO
PACITAN
1
Pendahuluan
Anamnesis
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) / Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
Pemeriksaan saat ini menduduki perikngkat 4 penyebab kematian di dunia. dan diprediksi akan
Fisik dan menjadi peringkat 3 pada tahun 2020. Lebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK
Penunjang
pada tahun 2012 terhitung 6% dari semua kematian secara global. PPOK merupakan
Diagnosis representasi penting sebagai tantangan kesehatan publik terkait pencegahan dan
dan Terapi penanganannya. PPOK adalah penyebab mayor dari penyakit kronik dan kematian di
Tinjauan dunia, banyak penderita penyakit ini setiap tahunnya dan kematian lebih cepat
Pustaka karenanya atau komplikasinya. Seacara global, PPOK merupakan suatu masalah yang
akan meningkat di masa akan datang karena rentannya paparan terhadap faktor
Pembahasan resikonya dan seiring bertambahnya usia pada suatu populasi.
Penutup
2
Pendahuluan
Anamnesis
A. Identitas Pasien
Pemeriksaan •Nama : Tn. T
Fisik dan
Penunjang •Umur : 70 tahun
•Alamat : Desa jetis lor, nawangan
Diagnosis
Hasil •Pekerjaan : Petani
•No RM : 2822xx
•Tanggal Masuk : 2 April 2019
Diskusi
Terapi •Tanggal keluar : 5 April 2019
•Jam : 18.15 WIB
Pembahasan
Kesimpulan
Rekomendasi
Penutup
3
Pendahuluan
B. Keluhan Utama
Pemeriksaan
Bahan & C. Riwayat Penyakit Sekarang
Fisik dan
Metode
Penunjang
Dialami sejak 3 hari dan memberat 1 hari ini, sesak nafas
Diagnosis
Hasil terjadi secara perlahan dan memberat dengan aktivitas, semakin
dan Terapi
berat aktivitas semakin bertambah sesak nafas. Sesak nafas
Tinjauan disertai dengan batuk, batuk berdahak, dahak warna kehijauan
Diskusi dan banyak, tidak ada darah, batuk terus menerus yang semakin
Pustaka
memperberat sesak nafas. Nyeri dada disangkal.
Pembahasan
Kesimpulan
Rekomendasi
Penutup
4
Pendahuluan D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pembahasan
Kesimpulan
F. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Rekomendasi
Penutup Pasien seorang petani, berobat dengan menggunakan BPJS.
5
Pendahuluan
Abstrak
PEMERIKSAAN FISIK
Anamnesis
Pendahuluan
Status Generalis
•Keadaan Umum : Compos Mentis, tampak gelisah
Pemeriksaan
Bahan &
Fisik dan
GCS : E4V4M6
Metode
Penunjang
•Tanda vital
Diagnosis
Hasil
dan Terapi
Tekanan Darah : 106/ 74 mmHg
Tinjauan Frek. Napas : 28x/menit
Diskusi
Pustaka Nadi : 120 x/menit
Suhu : 37,80 C
Pembahasan
Kesimpulan SpO2 : 89%
Rekomendasi
Penutup
6
Pendahuluan
Abstrak Kepala : Pursed lips
breathing (+) Mata : CA (-/-), SI (-/-),
pupil isokor, RC (+/+),
Leher : JVP deviasi konjugat (-)
Anamnesis
Pendahuluan tidak meningkat
Thorax : simetris
Cor : BJ I-II murni,
Pemeriksaan reguler, bising (-)
Bahan & Abdomen : dinding
Fisik dan Pulmo : Inspeksi :
Metode perut supel,
Penunjang barrel chest (-),
peristaltik (+) N,
Perkusi : hipersonor
nyeri tekan (-),
hemitoraks dextra
Diagnosis
Hasil massa (-)
basal paru, Palpasi:
stem fremitus N,
Auskultasi : SDV (+/+)
Diskusi
Terapi ekspirasi
memanjang, Rh (+/+),
Whz (+/+)
Pembahasan
Kesimpulan
Ekstremitas : akral
hangat (+/+),
edema (-/-), CRT
Rekomendasi
Penutup < 2 detik
7
Pendahuluan
Abstrak
Pembahasan
Kesimpulan
Rekomendasi
Penutup
8
Pendahuluan EKG :
DALAM BATAS NORMAL
Diagnosis
Terapi
Pembahasan
Penutup
9
Pendahuluan
Abstrak RESUME
Rekomendasi
Penutup Diagnosa Sementara : PPOK Eksaserbasi Akut
10
Pendahuluan
Abstrak TERAPI di IGD
1. Posisi Semifowler
Anamnesis
Pendahuluan 2. Oksigen via NRM 10 lpm
3. Inf. RL 20 TPM
Pemeriksaan
Bahan & 4. Nebule combivent + flixotide
Fisik dan 5. Methylprednisolon inj 1A
Metode
Penunjang
Terapi
Tinjauan
Diskusi
Pustaka
Pembahasan
Kesimpulan
Rekomendasi
Penutup
11
Follow up di Bangsal Tulip 03 April 2019
Pendahuluan
S : Sesak nafas sudah berkurang,batuk berdahak masih
O : GCS E4M6V5
Anamnesis Tanda vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Frek. Napas : 24x/menit
Nadi : 98 x/menit
Follow Up Suhu : 37,50 C
SpO2 : 98%
Kepala CA(-/-) , (SI -/-) pupuil isokor, RC (+/+)
Torak : spv +/+, BJ S1s2 reg rh (+) whz (+)
Diagnosis
Abdomen : datar,soepel, Peristaltik (+)
dan Terapi Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
A : PPOK Eksaserbasi Akut
Tinjauan P:
Pustaka - 02 3 lpm nasal kanul
- IVFD asering 20 tpm
- Inj ranitidin/12 jam
Pembahasan - Inj Ceftriaxone/12 jam
- Inj acetylsistein/ 8jam
- Nebule combivent + flixotide/8 jam
Penutup
12
Pendahuluan Follow up di Tulip 4 April 2019
Penutup
14
APA ITU PPOK
Menurut Global Initiative for Chronic
Obstructive Lung Disease (GOLD) PPOK
adalah penyakit dengan karakteristik
keterbatasan saluran napas yang tidak
sepenuhnya reversibel.
Eksaserbasi merupakan amplifikasi lebih
lanjut dari respon inflamasi dalam saluran
napas pasien PPOK, dapat dipicu oleh infeksi
bakteri atau virus atau oleh polusi lingkungan
16
17
18
19
DIAGNOSIS
Anamnesis
PDPI
20
• Pursed - lips breathing (mulut
INSPEKSI setengah terkatup mencucu)
• Barrel chest
• Penggunaan otot bantu
napas
• Hipertropi otot bantu napas
• Pelebaran sela iga
• Bila telah terjadi gagal
jantung kanan terlihat denyut
vena jugularis dan edema
tungkai
• Penampilan pink puffer atau
blue bloater
PDPI 21
PALPASI
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak
diafragma rendah, hepar terdorong ke bawah
Auskultasi
suara napas vesikuler normal, atau melemah
terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa
atau pada ekspirasi paksa
ekspirasi memanjang
PDPI 22
Pemeriksaan Penunjang :
PDPI 23
24
25
26
PPOK EKSASERBASI AKUT
ANTONIENSEN CRITERIA :
SESAK NAFAS BERTAMBAH
BERAT
BATUK BERTAMBAH BERAT
PRODUKSI SPUTUM
BERTAMBAH dan BERUBAH
WARNA
27
28
Short-acting inhaled β2-agonists and short-
acting anticholinergics are the initial
treatment of COPD exacerbations
29
Nebulized budesonide alone may be a
suitable alternative for treatment of
exacerbations in some patients,(Maltais et
al., 2002, Gunen et al., 2007, Stallberg et
al., 2009) and provides similar benefits to
intravenousmethylprednisolone,
although the choice between these options
may depend on local cost issues.(Ding et
al.,2016)
Intensified combination therapy with
ICS/LABA for 10 days at URTI onset
could be associated with a reduction of
exacerbations, particularly in patients
with severe disease.(Stolz et al.,2018)
30
31
Antibiotic reduce the risk of shorte term mortality
by 77%, treatment failure 53%, and sputum
purulence 44%, Empirical antibiotic is an
aminopenicillin with clavulanic acid, macrolide, or
tetracyclin.
GOLD,2019
32
INDIKASI ICU
Sesak Nafas Berat ( RR > 35 kali per menit) dengan
penggunan otot-otot bantu pernafasan
Hipoksemia mengancam jiwa (Pa02<40 mmHg)
Asidosis berat pH < 7.25, Hipercapnia PCO2 > 60 mmHg)
Henti Nafas
Penurunan Kesadaran
Komplikasi ke jantung ( hipotensi, syok, gagal jantung)
Komplikasi lain : sepsis, pneumonia, efusi pleura masif
PDPI
33
Berhenti Merokok
Vaksinasi Influenza atau
Pneumococcal (Walters et
al. 2017)
PENCEGAHAN
GOLD, 2019 34
TERIMA KASIH
35