Anda di halaman 1dari 40

Presentasi Kasus

Oleh :
Yongky Suganda

Pembimbing :
dr. Panji Sp. PD
dr. Mathink
dr. Chyntia
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
2019 RUMAH SAKIT KEN SARAS KABUPATEN SEMARANG
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
Batu ginjal merupakan salah satu penyakit ginjal yang
merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih.
Anamnesis
Lokasi batu ginjal dijumpai di kaliks, pelvis ginjal, dan

Pemeriksaan menyumbat pada daerah ureter dan kandung kemih. Batu


Fisik dan
Penunjang ginjal terbentuk dari kalsium, oksalat, fosfat, asam urat,
namun paling sering pada batu kalsium.
Diagnosis
dan Terapi Penyebab pasti batu ginjal belum diketahui oleh karena

Tinjauan banyak faktor dilibatkannya. Diduga dua proses terlibat


Pustaka dalam batu ginjal yakni supersaturasi dan nukleasi.
Prevalensi penyakit ini 7% pada perempuan dewasa dan
Pembahasan
13% pada laki-laki dewasa. Di Indonesia penyakit ginjal

Penutup paling sering ditemui adalah gagal ginjal dan nefrolithiasis


Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
A. Identitas Pasien

Anamnesis •Nama : Tn. M


•Umur : 48 tahun
Pemeriksaan •Alamat : Perumahan depot
Fisik dan RT01/07 Bergas Kab. Semarang
Penunjang
•Pekerjaan :-
Diagnosis
Hasil
•Tanggal Masuk : 18 Mei 2019

Diskusi
Terapi

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan B. Keluhan Utama


Sesak

Anamnesis
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pemeriksaan
Bahan & Sesak dirasakan seminggu dan memberat 2 hari terakhir.
Fisik dan
Metode
Penunjang Pasien merasa sesak bila malam saja, tetapi berkurang
jika pagi hari. Sejak 2 hari ini pasien merasa sesak jika
Diagnosis
Hasil berbaring dan sesak berkurang jika pasien dalam posisi
dan Terapi
duduk. Sehari-harinya pasien tidur dalam posisi duduk.
Tinjauan Sesak dirasakan baru pertama kali ini.
Diskusi
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
D. Riwayat Penyakit Dahulu

Anamnesis  Riwayat batu ginjal (-)


 Riwayat Hipertensi (-)
Pemeriksaan
Bahan &
 Riwayat DM (-)
Fisik dan
Metode  Algeri Obat (-)
Penunjang

Diagnosis E. Riwayat Sosial dan Ekonomi


Hasil
dan Terapi

Tinjauan
 Pasien memiliki kebiasaan minum kurang dari 1 liter air
Diskusi setiap hari. Pasien suka mengkonsumsi minuman bersoda.
Pustaka

F. Riwayat Penyakit Keluarga


Pembahasan
Kesimpulan

 Tidak ada yang memiliki penyakit serupa dengan pasien


Rekomendasi
Penutup maupun penyakit sistemik lainnya.
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
Abstrak
PEMERIKSAAN FISIK

Anamnesis
Pendahuluan Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Pemeriksaan
Bahan & • Kesadaran : Compos Mentis
Fisik dan
Metode
Penunjang
• Tanda vital :
Tekanan Darah : 130/70
Diagnosis Nadi : 84 x/menit
Hasil
dan Terapi Frek. Napas : 20 x/menit
Tinjauan Suhu : 37,30 C
Diskusi SpO2 : 100%
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
Abstrak Kepala : Mata : rc (+/+), SI (-/-),
normocephal pupil bulat isokor
Leher : KGB tidak (3mm/3mm)
Anamnesis
Pendahuluan membesar, JVP
Thorax : simetris
tidak meningkat
Cor : BJ I-II murni,
Pemeriksaan reguler, bising (-)
Bahan & Abdomen : dinding Pulmo : SDV (+/+),
Fisik dan
Metode perut // dinding dada, suara tambahan (-/-)
Penunjang supel, peristaltik (+)
N, Ekstremitas : akral
Diagnosis
Hasil Ballotement -/- hangat (+/+),
Nyeri ketok CVA -/+ edema (-/-), CRT
< 2 detik
Diskusi
Terapi

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pendahuluan
Abstrak 1. Laboratorium Darah tanggal 18 Mei 2019
• Hb : 13,2 g/dl
• Leukosit : 13,5 /UL
• Trombosit : 335x103 /UL
Anamnesis
Pendahuluan • Eritrosit : 4,5x106 /UL
• Hematokrit : 39 %
• MCV : 85
Pemeriksaan
Bahan & • MCH : 29
Fisik dan • MCHC : 34
Metode
Penunjang • Gol Darah :O
• Rhesus : Positif
Diagnosis
Hasil
2. Kimia klinik
• Ureum : 23 mg/dl
• Creatinin : 1,2 mg/dl
Diskusi
Terapi
3. Elektrolit
• Na : 140 mmol/L
• K : 4,1 nmol/L
Pembahasan
Kesimpulan • Cl : 102 nmol/L

4. Radiologi
Rekomendasi
Penutup • Usul BNO-IVP
• USG
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
Abstrak RESUME

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri


Anamnesis
Pendahuluan sejak 1 minggu. Nyeri pinggang dirasakan menjalar hingga
ke perut bagian depan dan terus-menerus. Pasien
Pemeriksaan
Bahan &
mengatakan BAK terasa anyang-anyangan, sulit untuk BAK,
Fisik dan dan BAK sedikit dan tidak puas. Urin berwarna jernih tanpa
Metode
Penunjang
disertai darah, keruh, maupun berpasir saat BAK. Pasien
Resume dan juga merasa badan demam disetai mual. BAB normal.
Hasil
Diagnosis Pemeriksaan fisik Nyeri ketok CVA kiri (+). Hasil Lab
leukosit 13.500, creatinin 1,2 mg/dl.
Tinjauan
Diskusi
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan Diagnosis kerja

Kolik Renal dd Nefrolithiasis


Rekomendasi
Penutup
Pyelonephritis
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
Abstrak TERAPI di IGD

1. Inf. RL 20 tpm
Anamnesis
Pendahuluan
2. Inj. Dexketoprofen
3. Inj Ranitidine
Pemeriksaan
Bahan & 4. Inj Ondansetron 4 mg
Fisik dan
Metode
Penunjang 5. Inj Buscopain

Terapi

Tinjauan
Diskusi
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Follow up 18 mei 2019


Pendahuluan
Status Generalis
S : Pasien mengatakan nyeri pinggang
O : GCS E4V5M6
Anamnesis Ku : tampak sakit sedang
Skala nyeri : 5
Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
Follow Up Frek. Napas : 20x/menit
Nadi : 785 x/menit
Suhu : 36,30 C
Diagnosis SpO2 : 99%
dan Terapi Kepala : KA -/-
Torak : ves +/+, BJ S1s2 reg
Tinjauan Abdomen : Soeple, BU (+) n, nyeri ketok CVA -/+
Ekstremitas : akral hangat
Pustaka
A : kolik renal
Pembahasan P : advis dr. Sulaiman Sp. BU
- USG abdomen
- Inj. Ketorolac 2x1
Penutup
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Follow up 19 mei 2019


Pendahuluan
Status Generalis
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : GCS E4V5M6
Anamnesis Ku : tampak sakit ringan
Skala nyeri : 3
Tanda vital :
TD : 99/66 mmHg
Follow Up Frek. Napas : 20x/menit
Nadi : 77 x/menit
Suhu : 36,30 C
Diagnosis SpO2 : 99%
dan Terapi Kepala : KA -/-
Torak : ves +/+, BJ S1s2 reg
Tinjauan Abdomen : Soeple, BU (+) n, nyeri ketok CVA -/+
Ekstremitas : akral hangat
Pustaka
A : kolik renal
Pembahasan P : advis dr. Sulaiman Sp. BU
- Inj Ceftriaxone 2x1 gr
- Inj Ranitidine 2x1
Penutup - Inj ketorolac 2x1
- Alprazolam 0,25 k/p
Perempuan 31 Tahun Dengan Nyeri Pinggang

Pendahuluan
Abstrak PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hasil USG 19 Mei 2019

Anamnesis
Pendahuluan Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal, batas korteks medulla jelas,
ekogenitas normal. PCS melebar, tampak batu ukuran 8mm

Pemeriksaan Kesan
Bahan &
Fisik dan Nefrolithiasis dan Hidronefrosis kiri grade 1, curiga
Metode
Penunjang ureterolithiasis kiri.

Diagnosis
Hasil

Diskusi
Terapi

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Laki-laki 35 tahun dengan perdarahan pada anus

Follow up 20 mei 2019


Pendahuluan
Status Generalis
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : GCS E4V5M6
Anamnesis Ku : tampak sakit ringan
Skala nyeri : 3
Tanda vital :
TD : 96/65 mmHg
Follow Up Frek. Napas : 20x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,30 C
Diagnosis SpO2 : 99%
dan Terapi Kepala : KA -/-
Torak : ves +/+, BJ S1s2 reg
Tinjauan Abdomen : Soeple, BU (+) n, nyeri ketok CVA -/+
Ekstremitas : akral hangat
Pustaka
A : Hidronefrosis Gr 1
susp. Batu ureter
Pembahasan
P : advis dr. Sulaiman Sp. BU
- Terapi lanjut
Penutup - Besok rencana pulang
- Terapi pulang Natrium Diclofenac 2x1
Laki-laki 35 tahun dengan perdarahan pada anus

Follow up 21 mei 2019


Pendahuluan
Status Generalis
S : Nyeri berkurang, Bak berdarah (-)
O : GCS E4V5M6
Anamnesis Ku : tampak sakit ringan
Skala nyeri : 3
Tanda vital :
TD : 89/62 mmHg
Follow Up Frek. Napas : 20x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,30 C
Diagnosis SpO2 : 99%
dan Terapi Kepala : KA -/-
Torak : ves +/+, BJ S1s2 reg
Tinjauan Abdomen : Soeple, BU (+) n, nyeri ketok CVA -/+
Ekstremitas : akral hangat
Pustaka
A : Hidronefrosis Gr 1
susp. Batu ureter
Pembahasan
P:
- BLPL kontrol kamis
Penutup - Terapi pulang Natrium diclofenac 2x1
Laki-laki 35 tahun dengan perdarahan pada anus

Pendahuluan
Abstrak
Definisi
Anamnesis
Pendahuluan  Urolitiasis adalah proses terbentuknya batu (kalkuli)
pada traktus urinarius. Kalkuli yang ditemukan pada
Pemeriksaan
Bahan & ginjal disebut nephrolitiasis dan kasus ini paling sering
Fisik dan ditemukan. Jika kalkuli ditemukan pada ureter dan vesica
Metode
Penunjang
urinaria sebagian besar berasal dari ginjal. Urolitiasis
Diagnosis adalah penyebab umum adanya keluhan ditemukan darah
Hasil
dan Terapi dalam urin dan nyeri di abdomen, pelvis, atau inguinal.
Tinjauan Urolitiasis terjadi pada 1 dari 20 orang pada suatu waktu
Diskusi dalam kehidupan mereka.
Pustaka

Pembahasan
Kesimpulan

Rekomendasi
Penutup
Epidemiologi
 Urolithiasis merupakan masalah kesehatan yang umum sekarang
ditemukan.
 Diperkirakan 10% dari semua individu dapat menderita urolitiasis
selama hidupnya, meskipun beberapa individu tidak menunjukkan
gejala atau keluhan.
 Setiap tahunnya berkisar 1 dari 1000 populasi yang dirawat di rumah
sakit karena menderita urolitiasis. Laki-laki lebih sering menderita
urolitiasis dibandingkan perempuan, dengan rasio 3:1. Dan setiap
tahun rasio ini semakin menurun.
 Dari segi umur, yang memiliki risiko tinggi menderita urolitiasis adalah
umur diantara 20 dan 40 tahun.
Etiologi
 Menurut Williams et al. (eds) (2008), ada beberapa etiologi
penyebab terbentuknya batu saluran kemih, diantaranya:
1. Diet
2. Perubahan kelarutan urin
3. Penurunan sitrat
4. İnfeksi ginjal
5. Tidak adekuatnya proses pengeluaran urin
6. Pembatasan pergerakan
7. hiperparatiroidisme
Faktor Resiko
 Fakto-faktor yang menyebabkan tingginya angka
insiden urolitiasis meliputi:
1. Laki-laki
2. Etnis
3. Riwayat keluarga
4. Riwayat kesehatan
5. Diet
6. Lingkungan
7. Obat-obatan
Anatomi
Klasifikasi
European Association of Urology (EAU)
pada tahun 2014, Klasifikasi batu
berdasarkan etiologi :
Klasifikasi Berdasarkan
Gambaran Radiologis

Radiopak
Ca Oksalat
Ca Phospat

Radiopak lemah
MAP/staghorn / struvit
sistin

Radiolusen
Asam urat
Amonium urat
Xanthin
Tahapan pembentukan batu saluran kemih
Gejala dan Tanda
Gejala pasti dari urolitiasis tergantung pada lokasi dan ukuran kalkuli
dalam traktus urinarius. Jika kalkuli berukuran kecil tidak menunjukkan
gejala. Namun perlahan keluhan akan dirasakan seiring bertambahnya
ukuran kalkuli seperti :
 Nyeri kolik renal
 Mual muntah
 Hematuria
 Urin berisi pasir, berwarna putih
 Nyeri saat buang air kecil
 Infeksi saluran kencing
 Demam.
Lokasi Gejala

GINJAL Nyeri regio flank/ nyeri pinggang berupa


(Nefrolithiasi - Nyeri kolik (akibat aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises)
s) - Non kolik ( akibat peregangan kapsul ginjal, hidronefrosis, atau infeksi
pada ginjal )
- Nyeri ketok kostrovertebra (+)
- Massa ginjal (+) bila hidronefrosis

URETER Nyeri pinggang kolik dan menjalar (nyeri alih) tergantung letak batu :
(Ureterolithi - Ureter proksimal  pinggang setinggi pusar (T10)
asis) - Ureter medial  medial paha, inguinal, scrotum (L1-3)
- Ureter distal  ujung penis (S2-3), disuria

VESICA Gejala iritatif ( frekuensi, urgensi, nokturia)


(Vesicolithia - Miksi tiba-tiba berhenti dan menjadi lancar kembali dengan perubahan
sis) posisi tubuh
- Nyeri berkemih pada ujung penis, scrotum, perineum, pinggang, atau
kaki
- Nyeri tekan suprapubik
URETHRA Miksi tiba-tiba berhenti, menetes, nyeri ( retensi urin )
(Urethrolithi - Batu pada urethra anterior  benjolan keras di penis, tampak di MUE,
asis) nyeri glan penis, kencing bercabang
- Batu urethra posterior  nyeri pada perineum atau rektum
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
 Hematuria, kristal, dan infeksi

Darah Rutin dan kimia darah


 Terutama ureum, kreatinin, asam urat

Radiologi
 BNO/KUB  untuk batu radiopak (kalsium, sistin, staghorn)
 IVP  untuk batu radiolusen (asam urat)
 USG  aman untuk ibu hamil dan pasien kontraindikasi IVP.
Dapat melihat semua batu
 CT Scan Non-Contras Gold Standard
BNO = Blass Nier Overzicht/KUB = Kidney Ureter Bladder
Penatalaksanaan
Indikasi pengeluaran batu aktif

 Adanya obstruksi saluran kemih persisten


 Ukuran batu > 15 mm
 Nyeri menetap atau berulang
 Batu metabolik yang tumbuh cepat
 Adanya gangguan fungsi ginjal

Indikasi terapi konservatif

 Pada batu <5mm


 Lokasi ureter distal
 Tidak ada obstruksi total
Tatalaksana

Tujuan
 Mengatasi nyeri, menghilangkan batu, mencegah rekurensi

Terapi konservatif/ terapi ekspulsif medikamentosa


 Peningkatan asupan minum (1-2L/hari)
 Manajemen nyeri  1. NSAID (metamizole) drug of choice, Diclofenac.
 2. Opioid 3. a- blocker
 Pemantauan berkala setiap 10-14 hari sekali selama maksimal 6 minggu

Pelarutan
 Hanya pada urin asam (pH <4,5) dapat terbentuk batu asam urat  alkalinisasi urin
dengan Na/sodium bicarbonat 4,5 g/hari atau alkaline citrate 5-12g/hari
Lithotripsi  Active Stone Removal
Pembedahan
 Batu kaliks  adanya hidrokalis, nefrolithiasis kompleks, ESWL gagal
 Batu pelvis  adanya hidronefrosis, infeksi, nyeri hebat, staghorn calculli
 Batu ureter  terjadi gangguan fungsi ginjal, nyeri hebat, impaksi ureter
 Batu buli-buli  ukuran > 3mm
Pasien dengan
batu ginjal
LYTHOTRIPSY

> 5mm < 5mm

5-10mm 10-20mm >20mm


Konservatif,
Observasi,
Terapi ekspulsif
medikamentosa.
1. ESWL/RIRS 1. ESWL/RIRS 1. PNL
2. PNL 2. Endourologi 2. ESWL/RIRS

1. ESWL
< 10mm
2. URS ESWL : Extracorporeal Shock Wave
Lithotripsy
Batu ureter RIRS : Retrograde Renal Surgery
PNL : Percutaneous Nephrolithotomi
1. URS
> 10mm URS : Ureterorenoscopy
2. ESWL
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

 ESWL adalah pemecahan batu hingga menjadi fragmen yang lebih kecil dari ukuran
1 mm, sehingga dapat keluar dengan spontan dan tidak membuat nyeri pada saluran
kemih saat miksi (Hanafiah, 2006).

 Terapi ESWL dimulai gelombang listrik yang rendah kemudian perlahan


ditingkatkan sampai mencapai nilai maksimum 4000 dalam waktu 60-90 menit.
Sedasi dengan diazepam dan petidin. Selama sesi terapi, furosemid dan cairan
intravena diberikan pada pasien.

 Kontraindikasi
Menurut guildelines yang dikeluarkan EAU (2014), yaitu:
• Kehamilan
• Gangguan perdarahan
• Infeksi saluran kemih yang tidak terkontrol
• Aneurisma aorta
• Malformasi rangka tubuh yang serius dan obesitas yang serius
Prognosis
Keberhasilan ESWL pada batu yang terbentuk di bagian
bawah ginjal lebih rendah (60%) dari pada PNL (90%)
pada ukuran batu yang lebih besar dari 10 mm
(Ferrandino et al., 2012).
TERIMA KASIH
Daftar pustaka
 Armed Forces Health Surveillance Center. Urinary Stones, Active Component, U.S. Armed
Forces, 2001-2010. Medical Surveillance Monthly Report (MSMR). 2011. December; Vol 18
(No12): 6-9.

 Kidney stones in adults. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic- diseases/kidney-stones/definition-
facts . Accessed Jan. 16, 2018.

 Medical Definition of Urolithiasis. Medicine.Net.com.


https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=6649 . Accessed Jan. 16, 2018.

 Dave C. 2017. Nephrolithiasis. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/437096-


overview. Dec 12. 2017. Accessed Jan. 16, 2018.

 Evan AP, Coe FL, Lingeman JE, Shao Y, Sommer AJ, Bledsoe SB, et al. Mechanism of
formation of human calcium oxalate renal stones on Randall's plaque. Anat Rec (Hoboken).
2007 Oct. 290(10):1315-23

 Kolik Ginjal. Catatan Urologi. https://urologynotes.wordpress.com/2009/06/21/kolik-ginjal/.


Accessed Jan. 16, 2018.

 10. Turk C, Knoll T, Pterick A et al. Guidelines on Urolithiasis. European Association of


Urology 2015. March 2015.

Anda mungkin juga menyukai