DAN
HIPERTENSI
By : Farmasi A Kelompok Ganjil
350
300
Prevalensi Diabetes di
seluruh dunia ( juta )
300
250 221
200
150
150
100
2000 2010 2025
DM Tipe 1
DM Tipe 2
DM Tipe lain-lain
DM GESTASIONAL
DM Tipe 1
• Kurang dari 5-10% dari keseluruhan populasi penderita diabetes.
• DM tipe 1 dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM).
• Gangguan produksi insulin pada DM Tipe 1 umumnya terjadi karena kerusakan sel-sel β pul
au Langerhans yang disebabkan oleh reaksi otoimun
• Penyebab lain, diantaranya virus Cocksakie, Rubella, CMVirus, Herpes, dan lain sebagain
ya.
• Ada beberapa tipe otoantibodi yang dihubungkan dengan DM Tipe 1, antara lain ICCA (Islet
Cell Cytoplasmic Antibodies), ICSA (Islet cell surface antibodies), dan antibodi terhadap GA
D (glutamic acid decarboxylase).
• Defisiensi insulin menyebabkan gangguan metabolisme yang menyertai DM Tipe 1.
• Fungsi sel-sel α kelenjar pankreas pada penderita DM Tipe 1 juga menjadi tidak normal
sehingga ditemukan sekresi glukagon yang berlebihan oleh sel-sel α pulau Langerhans.
• Manifestasi : ketoasidosis diabetik apabila tidak mendapat terapi insulin.
DM Tipe 2
• Penderita DM Tipe 2 mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi
penderita diabetes.
• DM tipe 2 dikenal juga dengan istilah Non Insulin Dependent Diabetes Mellitu
s (NIDDM). Disebabkan oleh resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif.
• Faktor lingkungan antara lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat,
serta kurang gerak badan juga merupakan faktor penyebab DM tipe 2
• “RESISTENSI INSULIN” disebabkan karena sel-sel sasaran insulin gagal atau
tak mampu merespon insulin secara normal.
catatan :
# Gula darah sewaktu diambil sewaktu-waktu tanpa memperhatikan kapan
asupan kalori atau waktu makan terakhir.
# Gula darah puasa diartikan pasien tidak mendapatkan asupan kalori atau
makanan sedikitnya 8 jam.
Kriteria Diagnosa DM
DIAGNOSIS DM
1. Kriteria diagnosis DM apabila terdapat gejala 3P & penurunan
tanpa sebab ditambah satu dari :
– GDA ≥ 200 mg/dl
– GDP ≥ 126 mg/dl
– Tes toleransi Glucosa Oral (TTGO) di dpt hasil kadar gula darah
2 jam ≥ 200 mg/dl sesudah pemberian glucosa 75 gram
Alogaritma
Diagnosis DM
Evaluasi Medis Berkala
Pmx Lab
Dx Pemantauan
MARKER AUTOIMUN
- Gula Darah Sesaat (GDS) - Hb A1C (N : 4-5,9 %)
- ICA
- Gula Darah Puasa (GDP) - MIKRO-ALBUMINURI
- IAA
- TTGO
- ANTI-GAD - PROFIL LEMAK
- C peptide - FUNGSI GINJAL
- DL, URINALISA
- ELEKTROLIT
- GAS DARAH
- KETON BODIES
KOMPLIKASI DM
Komplikasi
Diabetes Melitus
Akut Kronik
KAD
Koma KHONK Mikro Makro
(Ketoacidosis
Hipoglikemia vaskuler vaskuler
diabetic) (Koma
Hiperosmoler
Non Ketotik)
Retinopati, Jantung,
Neuropati, Hipertensi,
Nefropati Hiperlipid
KOMPLIKASI DM AKUT
1. HIPOGLIKEMIA
Akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein,
karbohidrat dan lemak
Hyperglycaemic non-ketotic
Feature Diabetic Ketoacidosis (KAD) coma
(KHONK)
Diabetic history Known type I or new diabetic Mild or new type II diabetes
Karena penyakit-penyakit jantung sangat besar risikonya pada penderita diabetes, maka
dilakukan pencegahan dengan pengendalian tekanan darah, kadar kolesterol dan lipid dar
ah. Penderita diabetes sebaiknya selalu menjaga tekanan darahnya tidak lebih dari 130/8
0 mm Hg
2. KOMPLIKASI MIKROVASKULAR
ORAL ANTIDIABETES
ORAL ANTIDIABETES
Insulin a. Sulfonilurea
Secretagogue b. meglitinide
Biguanides
Thiazolidindion
A-Glukokinase Inhibitor
1. Insulin Secretagogue
a. Sulfonilurea
1. Glimepiride
Aspek Informasi Obat Pustaka
Komposisi Glimepiride MIMS ED 11 hal 279
Indikasi sebagai obat tambahan untuk diet dan latihan pada penderita DM tipe 2 yang mana hiepr
A TO Z
glikemia nya tidak dapat di control dengan diet dan olahraga saja.
MIMS ED 11 hal 279
berikan segera sebelum makan utama pertama pada hwaktu yang sama. Dosis awal 1-2
A TO Z
Dosis mg 1x/hri. Pemeliharaaan 1-4mg 1x/hri. Maks: 8 mg 1x/hri.
MIMS ED 11 hal 279
A TO Z
Kontraindikasi ketoasidosis diabetic dengan atau tanpa disertai koma.
MIMS ED 11 hal 279
Muntah, nyeri lambung, diare, pruritus, eritema, urtikaria, erupsi yang menyerupai ruam
Efek Samping morbili atau amkulopapular, hiponatremia, gangguan pengelihatan atau pengelihatan kab A TO Z
ur. Leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastic, pan MIMS ED 11 hal 279
sitopenia.
potensiasi dengan B-bloker, bezafibrat, biguanid, klofibrat, fenfluramin, MAOI, mikonaz
ol, salisilat, pentoksifillin (dosis tinggi) fenilbutazon, feniramidol, kloramfenikol, fosfam
id, sulfinpyrazon, sulfonamide,tetrasiklin. Efek diperingan dengan kortikosteroid, diureti
Interaksi obat c gestagen, estrogen, derivate fenotiazid, asam nikotinat, hormone tiroid, simpatomimeti A TO Z
k, ketergantungan laksatif. MIMS ED 11 hal 279
pasien dengan gangguan fungsi ginjal, lemah fisik atau malnutrisi. Insufisiensi adrenal, h
A TO Z
ipofisis, atau hati. Lansia. Pasien yang mendapat B-bloker atau simpatolitik lain. Hamil, l
Perhatian MIMS ED 11 hal 279
2. Glyburide
Aspek Informasi Obat Pustaka
A TO Z
Komposisi Glyburide
Indikasi Tambahan diet untuk menurunkan glukosa darah pada pasien dengan diabetes mellitus non-insulin-dependent (tipe II) yang h
iperglikemia tidak dapat dikontrol dengan diet saja; dalam kombinasi dengan metformin ketika diet dan glyburide atau diet d A TO Z
an metformin saja tidak menghasilkan kontrol glikemik yang memadai.
Hipersensitif terhadap sulfonilurea; diabetes yang disertai dengan ketoasidosis dengan atau tanpa koma; Terapi tunggal
Kontraindikasi diabetes mellitus tergantung insulin (tipe I); diabetes yang disebabkan oleh (saat) kehamilan. A TO Z
Efek Samping dapat mengalami peningkatan risiko kematian kardiovaskular bila dibandingkan dengan pasien yang diobati dengan diet saja. SSP:
Pusing; vertigo. Derm: reaksi kulit alergi; eksim; pruritus; eritema; urtikaria; morbiliformis atau makulopapular letusan; Reaksi lich
enoid; fotosensitifitas. EENT: Tinnitus. GI: Mual, kepenuhan epigastrium; mulas. GU: diuresis ringan; ringan sampai sedang keting
A TO Z
gian di BUN dan kreatinin. HEMA: Leukopenia; trombositopenia; anemia aplastik; agranulositosis; anemia hemolitik; pansitopenia;
porfiria hati. HEPA: ikterus kolestatik; hasil tes fungsi hati yang tinggi. META: Hipoglikemia. LAIN: Disulfiram seperti reaksi; kel
emahan; paresthesia; kelelahan; malaise.
Perhatian Alkohol: Menghasilkan reaksi disulfiram (kemerahan pada wajah, sakit kepala, sesak napas). Androgen, kloramfenikol, clofibrate, d
icumarol, fenfluramine, flukonazol, gemfibrozil, antagonis histamin H2, garam magnesium, metildopa, inhibitor monoamine oxidas
e, fenilbutazon, probenecid, salisilat, sulfinpirazon, sulfonamid, antidepresan trisiklik, Acidifier kemih: Dapat meningkatkan efek hi
A TO Z
poglikemik. Beta-blocker, cholestyramine, diazoxide, hydantoins, rifampin, diuretik thiazide, alkalinizers kemih: Dapat menurunka
n efek hipoglikemik. Ciprofloxacin: Kemungkinan interaksi antara glyburide dan ciprofloxacin telah dilaporkan, mengakibatkan pot
3. Glipizide
Aspek InformasiObat Pustaka
Glipizide A TO Z
Komposisi
Tambahan untuk diet untuk menurunkan glukosa darah pada pasien dengan diabetes mellitus non-insulin-
A TO Z
Indikasi dependent (tipe II) yang hiperglikemia tidak dapat dikontrol oleh diet saja.
PO 5 mg / hari 30 menit sebelum sarapan. Dosis harus disesuaikan secara bertahap 2,5-5 mg / hari berdas
arkan respon glukosa darah. Dosis terbagi dapat diberikan (maksimum 15 mg (single dose) ; maksimum d A TO Z
Dosis
osis harian total 40 mg). PASIEN LANSIA DENGAN ATAU LIVER PENYAKIT: PO 2,5 mg / hari awalnya.
Hipersensitif terhadap sulfonilurea; diabetes yang disebabkan oleh ketoasidosis, dengan atau tanpa koma;
A TO Z
Kontraindikasi Terapi tunggal tergantung insulin (tipe I) diabetes melitus; diabetes disebabkan oleh kehamilan.
EfekSamping
CV: Dapat telah meningkatkan risiko kematian kardiovaskular bila dibandingkan dengan pasien yang dioba
ti dengan diet saja. SSP: Pusing; vertigo. Derm: reaksi kulit alergi; eksim; pruritus; eritema; urtikaria; morbilif
ormis atau makulopapular letusan; Reaksi lichenoid; fotosensitifitas. EENT: Tinnitus. Gangguan GI (misalnya,
mual, kepenuhan epigastrium, mulas);: GI diare. GU: diuresis ringan; BUN tinggi dan kreatinin. HEPA: ikteru A TO Z
s kolestatik; hasil tes fungsi hati yang tinggi. HEMA: Leukopenia; trombositopenia; anemia aplastik; agranul
ositosis; anemia hemolitik; pansitopenia; porfiria hati. META: Hipoglikemia. LAIN: Disulfiram seperti reaksi; k
elemahan; paresthesia; kelelahan; malaise.
Perhatian Alkohol: Menghasilkan reaksi disulfiram (kemerahan pada wajah, sakit kepala, sesak napas). Androgen, klor
amfenikol, clofibrate, fenfluramine, flukonazol, gemfibrozil, antagonis histamin H2, garam magnesium, metil
dopa, monoamine oxidase, antikoagulan oral, fenilbutazon, probenecid, salisilat, sulfinpirazon, sulfonamid,
antidepresan trisiklik, Acidifier kemih: efek hipoglikemik dapat ditingkatkan. Betablockers, cholestyramine,
A TO Z
diazoxide, hydantoins, rifampin, diuretik thiazide, alkalinizers kemih: Dapat menurunkan efek hipoglikemik.
Makanan: Penyerapan tertunda ketika diminum bersamaan dengan makanan. Berikan obat »30 menit sebel
um makan.
4. Glibenclamid
Aspek e InformasiObat Pustaka
Martindale 36 ed hal
Glibenclamide
Komposisi 440, 460, 461
ISO ed 45 hal 264
Indikasi NIDDM; terapi tahap 2 untuk diabetes tipe 2 bila diet, olahraga dan pen Martindale 36 ed hal
gobatan awal dengan suatu sulfonylurea atau metformin tidak menghasi 440, 460, 461
lkan control glikemik yang cukup ISO ed 45 hal 264
Martindale 36 ed hal
awal 5mg/ hari. Harus ditingkatkan secara bertahap 2.5 mg dengan inter
Dosis 440, 460, 461
val 1 minggu. Maks : 15 mg/hari.
ISO ed 45 hal 264
IDDM, diabetes, koma, ketoasidosis, DM dengan komplikasi (demam, tra Martindale 36 ed hal
Kontraindikas
uma, gangrene), kerusakan fungsi hati & adrenokortikal, kerusakan ginjal 440, 460, 461
i
berat, kehamilan, laktasi. ISO ed 45 hal 264
Martindale 36 ed hal
sensitisasi kulit, gangguan GI, leukopenia, intoleransi alkohol & icterus, p
440, 460, 461
erubahan dari system hemopoitik.
ISO ed 45 hal 264
EfekSamping
Indikasi NIDDM; terapi tahap 2 untuk diabetes tipe 2 bila diet, olahraga dan pengobatan aw
al dengan suatu sulfonylurea atau metformin tidak menghasilkan control glikemik y ISO ed 45 hal 264
ang cukup
awal 5mg/ hari. Harus ditingkatkan secara bertahap 2.5 mg dengan interval 1 ming
Dosis ISO ed 45 hal 264
gu. Maks : 15 mg/hari.
Efek Samping sensitisasi kulit, gangguan GI, leukopenia, intoleransi alkohol & icterus, perubahan d
ISO ed 45 hal 264
ari system hemopoitik.
Perhatian
B- blocker, bezafibrat, biguanid, kloramfenikol, klofibrat, derivate kumarin, fenfluramin,
MAOI, pentoksifilin, fenilbutazon, fenilramidol, fosfamid, salisilat, sulfinpirazon, tetrasik
ISO ed 45 hal 264
lin. Laksatif, kortikosteroid, asam nikotinat dosis tinggi, estrogen, gestagen, derivate fe
notiazin, saluretik, obat simpatomimetik, hormone tiroid
6. Gliklazide
Komposisi Gliklazide pustaka
Indikasi gliklaziddigunakansebagaiantidiabetes sulfonylurea. Diberikansecara oral untukpengoba Martindale 36 th editi
tan diabetes mellitus tipe 2 on hal 440
- Pengobatan diabetes tipe 2 BNF editioen 61 hal 4
28
Dosis dosisawal yang diberikan 40 sampai 80 mg sehari, secaraberkalameningkat, jikaperluhi Martindale 36 th editi
ngga 320 mg perhari. Dosisebihdari 160 mg hariandiberikandalam 2 dosisterbagi. Table on hal 440
t yang dimodifikasi release jugaadapadapemberiandosisawal yang diberikan 30 mg sek
alisehari, meningkatjikaperlusampaimaksimum 120 mg setiaphari. - BNF edition 61 h
- Awalnya, 40-80mg per hari, disesuaikan dengan al 428
respon; sampai 160mgsebagai dosis tunggal, dengan sarapan; dosis yang lebih tin
ggidibagi; max. 320mgsetiap hari
Efeksamping
Interaksi
lanjutan...
• Efeksamping : pemakaian vitamin B6 dalamdosisbesardandalamjangkawa
ktu yang lama dapat menyebabkan sindrom neuropatik
(http://www.farmasi-id.com/neurodex/)
• Perigatandanperhatian :sebaiknya tidak digunakan untuk pasien yang se
dang menerima terapi levodopa
(http://www.farmasi-id.com/neurodex/)
• Farmakologi :
• Vitamin B1 sebagai koenzim pada dekarboksilasi asam alfa-keto dan be
rperan dalam metabolisme karbohidrat. Vitamin B6 di dalam tubuh beru
bah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat memba
ntu dalam metabolisme protein dan asam amino.
• VitaminB12 berperandalamsintesaasamnukleatdanberpengaruhpadapema
tanganseldanmemeliharaintegritasjaringansyaraf.
• Penggunaan :Dapatdiberikanbersamamakananuntukmengurangi rasa tida
knyamanpada GI.Vitamin B6 bekerjamenstimulasisoistemsaraf yang akan
mempengaruhidarah.
b. Meglitinide
1. Nateglinide
Farmakokinetik :nateglinide dalam pemberian oral cepat diserap dengan puncak plasma terapi dalam wakt
u satu jam dan memiliki bioavabilitas 73%. Nateglinide sebanyak 9% terikat pada protein plasma, dandimet
abolisme oleh sitokrom P450 isoenzim CYP2C9 dan metabolism rendah oleh CYP3A4.Metabolit utamaya it
u M1 yang kurang kuat dibandingkan nateglinide. Pada orang lansia, metabolit banyak diekskresikan dalam
urin namun 10% dieliminasi melalui feses.Waktu paruh eliminasi sekitar 1.5 jam.
Komposisi NATEGLINIDE Pustaka
Indikasi nateglinidasepertirepaglinideyaitumaglitinideantidiabetes yang digunakandaampe Martindale 36 th edition
ngobatan diabetes mellitus tipe 2. hal 455
Dosis dosis oral 60 atau 120 mg tiga kali sehariditingkatkansampai 180 mg tiga kali se Martindale 36 th edition
harijikaperlu hal 455
Kontraindikasi harus diberikandengan hati-hatiuntukpasiendengankerusakan hati. Martindale 36 th edition
hal 455
Efeksamping samadenganrepaglinide : gangguan GI (mual, muntah, sakitperut, diare, sembelit) Martindale 36 th edition
, hipoglikemia, nyerisendi, reaksihipersensitifitas (pruritis), ruam, urtikaria. hal 455
Interaksi
Dosis dan Cara pemberian: pada golongan obat ini diberikan 30 menit sebelum m
akan dalam dosis oral 60 atau 120 mg tiga kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sam
pai 180 mg tiga kali sehari jika perlu.Nateglinide juga diberikan dalam dosis yang sa
ma dengan metformin atau thiazolidione. Penyesuaian dosis tidak diperlukan pada p
2. Starlix
Komposisi Nateglinide Mims edisi 11 (20
11/2012) hal 285
Indikasi Terapiuntuk DM tipe 2 (non insulin) sebagaiterapitunggalata Mims edisi 11 (201
ukombinasidengan metformin 1/2012) hal 285
Indikasi Menurunkan gula darah di pasiedn dengan DM tipe 2 dimana hiperglikemi tidak dapat di A to Z
kontrol dengan diet saja
Food: Food decreases the extent and slightly delays the absorption. May decrease absorption
of vitamin B12 and/or folic acid
2. Glucovance
Informasi Obat Pustaka
komposisi Per tab 1.25mg/ 250 mg glibenclamide 1.25 mg, metformin HCl 250 mg. per tab 2.5 mg/500 mg gl ISO ed 45 hal 268
ibenclamide 2,5 mg, metformin HCl 500 mg. pertab 5mg/500 mg glibenclamide 5 mg. metformin
HCl 500 mg.
indikasi terapi awal, sebagai tambahan tdp diet dan olahraga, untuk memperbaiki control gula darah pada p ISO ed 45 hal 268
asien dengan diabetes tipe 2 dg HbAc >8% dengan hiperglikemia yang tidak dapat diatasi dengan
diet dan olahraga saja . terapi lini kedua dimana diet dan olahraga & terapi awal dengan sulfonylur
ea atau metformin tidak menghasilkan control gula darah yang adekuat pada pasien diabetes tipe 2.
Dosis terapi awal anjuran dosis awal : 1.25 mg/250 mg 1-2 x/hr. terapi lini kedua anjuran dosis awal : 5 ISO ed 45 hal 268
mg/500 mg atau 2.5 mg/500 mg 2x/hr, s/d dosis maks harian 20mg glibenclamide/2000 mg metfor
min.
Kontraindikasi penyakit ginjal atau gangguan fungsi ginjal, gagal jantung kongestif yang membutuhkan terapi farma ISO ed 45 hal 268
kologi, asidosis metabolic akut atau kronik, termasuk ketoasidosis diabetikum dengan atau tanpa ko
ma. Terapi hrs dihentikan utk pasien yang sedang menjalani pemeriksaan radiologi termasuk pember
ian intravaskuler dri bahan komtras teryodisasi. Insufisiensi hati, alkoholik, porfiria, laktasi, pemberi
an bersama dengan mikonazol
Efek samping infeksi sal. Napas atas, reaksi GIT seperti diare, mual/ muntah, & nyeri perut, sakit kepala, pusing, ISO ed 45 hal 268
hipoglikemia.
perhatian Asidosis laktat jarang & dapat tjd pada insufisiensi ginjal yang signifikan. Lakukan pemantauan b ISO ed 45 hal 268
erkala pada fungsi ginjal, terutama pd lanjut usia. Hindari pemberian pd pasien dengan gejala klini
s atau lab peny. Hati. Pasien harus diingatkan thdp asupan alkohol yang berlebihan.
In teraksi media kontras yang tertodisasi, alkohol, obat kationik, yg dieliminasi melalui sekresi tubulus ginjal, f ISO ed 45 hal 268
urosemide, nifedipin. Mengurangi absorpsi vit B12. Tiazid & diuretic lain, kortikosteroid, fenotiazin,
produk tiroid, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik, penghambat kana
l Ca & INH dpt menimbulkan hiperglikemia, & hilangnya control gula darah.
3. Golongan Tiazolidindion
4. A-Glukosidase Inhibitor
1. Acarbose
Komposisi Acarbose
Indikasi merupakan inhibitor alpha glucosidase, terutamasukrase. Kerjanyame Martindale 36 th edition hal
mperlambatpencernaandanpenyerapankarbohidratdiususkecildanmeng 436
urangipeningkatankonsentrasiglukosadarah. Diberikanpadapasien Dia
betes mellitus tipe 2. Untukpengobatanhipoglikemia, hiperlipoprotein.
Diastolik mengendur
kembali(diastole)
ETIOLOGI
Hipertensi primer (essensial)
• > 90% pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi essensial (hipertensi prim
er).
• Hipertensi primer ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat di kontrol.
• Disebabkan oleh faktor genetik.
• Adanya mutasi-mutasi genetik yang merubah ekskresi kallikrein urine, pelepasan n
itric oxide, ekskresi aldosteron, steroid adrenal, dan angiotensinogen.
Hipertensi sekunder
• < 10% penderita hipertensi merupakan sekunder dari penyakit komorbid atau oba
t-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
• Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit
renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering.
• Apabila penyebab sekunder dapat diidentifikasi, maka dengan menghentikan obat
yang bersangkutan atau mengobati/mengoreksi kondisi komorbid yang menyertai
nya sudah merupakan tahap pertama dalam penanganan hipertensi sekunder.
Berdasarkan bentuk hipertensi, yaitu
hipertensi diastolic, campuran, dan sistolik.
Hipertensi sistolik
Hipertensi diastolik
(isolated systolic
(diastolic hypertension)
Hipertensi campuran hypertension) yaitu
yaitu peningkatan tekanan
(sistol dan diastol yang peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti
meninggi) yaitu sistolik tanpa diikuti
peningkatan tekanan
peningkatan tekanan darah peningkatan tekanan
sistolik. Biasanya
pada sistol dan diastol. diastolik. Umumnya
ditemukan pada anak-anak
ditemukan pada usia
dan dewasa muda.
lanjut.
Patofisiologi :
3. Stres ( ketegangan
1. Garam : ion natrium emosional) dapat
mengakibatkan retensi
meningkatkan TD 4. Hormon pria dan
air, sehingga volume
2. Merokok. untuk sementara kortikosteroid juga 5. Kehamilan. Yang
darah bertambah dan
akibat pelepasan berkhasiat retensi terkenal adalah kenaikan
menyebabkan daya tahan
Nikotin dalam rokok adrenalin dan air. Setelah
TD yang dapat terjadi
pembuluh meningkat,
berkhasiat selama kehamilan.
juga memperkuat efek noradrenalin penggunaan hormon Mekanisme hipertensi ini
vasokontruksi vasokontruksi dan (hormon stress), ini atau pil antihamil serupa dengan proses
noradrenalin. Secara meningkatkan TD. yang bersifat dihentikan, atau ginjal, bila uterus
statis ternyata bahwa
Merokok vasokonstriktif. TD pemakaian garam diregangkan terlampau
pada kelompok yang
memperkuat efek meningkatkan pula sangat dikurangi,
banyak (oleh janin) dan
banyak mengonsumsi
buruk dari hipertensi menerima kurang darah,
terlalu banyak garam pada waktu pada umumnya TD maka dilepaskan nya zat-
terdapat lebih banyak terhadap sistem ketengangan fisik menurun dan zat yang meningkatkan
hipertensi dari pada pembuluh. (pengeluaran tenaga, menjadi normal TD.
orang-orang yang
memakan hanya sedikit olahraga). Bila stres kembali.
garam. hilang, TD bisa turun
lagi.
KONTROL TUBUH TERHADAP TEKANAN DARAH
Mekanisme kontrol melalui sympathetic autonomic
norvous system dan oleh ginjal.
• Ketika terjadi penurunan TD, saraf simpatik merangsang kelenjar adrenal untuk me
release epinephrine dan norepinephrine. NE bekerja pada reseptor alfa tetapi juml
ahnya lebih sedikit dibanding Epi. Sedangkan Epi bekerja langsung pada jantung.
Peningkatan β1 akan menyebabkan peningkatan Cardiac Output sehingga jantung
berdenyut lebih cepat. Peningkatan α1 akan menyebabkan peningkatan TD melalui
peningkatan resistensi peripheral. Pada akhirnya akan terjadi peningkatan tekanan
darah.
• Kontrol darah oleh ginjal adalah apabila tekanan darah turun maka ginjal akan me
nurunkan ekskresi garam natrium dan air, ginjal mengeluarkan enzim renin yang a
kan mengubah angiotensinogen menjadi AT I. Oleh ACE diubah menjadi AT II yan
g menyebabkan vasokonstriksi arteriol, menstimulai saraf simpatik dan menyebabk
an pelepasan hormon aldosterone dan antiduretik yang menyebabkan ginjal mere
tensi air dan natrium. Sebaliknya ketika tekanan darah naik, maka ginjal akan men
ingkatkan ekskresi air dan garam.
OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI
OBAT-OBAT HIPERTENSI
Calcium-channel blockers
Antihipertensi Diuretik
1. Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
Dosis A TO Z
Efek samping Sakit kepala, pusing, lemah, Sinusitis; pharyngitis; rhinitis. GI: Abdominal pain; diarrhe
a; nausea. HEMATOLOGIC: Neutropenia. METABOLIC: Hyperkalemia. RESPIRATORY: Co
ugh. OTHER: Fatigue; viral infection; edema; arthralgia.
perhatian
Category D (second and third trimester); Category C (first trimester).
Cara pengguanaan
Sehari sekali (tiap 24 jam) sebelum atau sesudah makan
Cara pengguana Dosis awal diberikan saat mau tidur untuk menghindari terjadinya s A to z
an ycope(Syncope
merupakan suatu mekanisme tubuh dalam mengantisipasi perubahan
suplai darah keotak dan biasanya terjadi secara mendadak dan seben
tar atau kehilangan kesadaran dan kekuatan posturaltubuh serta kem
ampuan untuk berdiri karena pengurangan aliran darah ke otak. Ping
san, "blacking out",atau
syncope juga bisa diartikan sebagai kehilangan kesadaran sementara
yang diikuti oleh kembalinyakesiagaan penuh)
Hipertensi : oral 12,5 mg sehari dua kali, bila perlu dapat ditingkatkan setelah 2- 4 (Martindale ed 36 p.
minggu. Ketika terapi awal dengan ACE inhibitor, dosis pertama seharusnya diber 1240)
ikan saat bedtime. Dosis 6,25 mg sehari dua kali direkomendasikan jika captopril
diberikan kepada pasien yang menggunakan diuretic, jika memungkinkan diuretic
seharusnya dihentikan selama 2 atau 3 hari sebelum meminum captopril. Dosis un
tuk maintenance adalah 25 – 50 mg sehari dua kali dan tidak boleh lebih dari 50
mg sehari tiga kali.
Efeksamping Takikardia, berat badan turun , stomatitis, acidosis, kemerahan, photo sensitive. (BNF ed. 57 p.102)
Efek samping yang sering adalah batuk kering, hilangnya rasa (kadang-kadang ju
ga pencium) dan exanthema.
Perhatian Kehamilan katagori D, di sekresi dalam asi,Angioedema: Gunakan dengan sangat A TO Z DRUG FAC
hati-hati pada pasien dengan angioedema herediter TS
interaksi Dg obat diuretika meningkatkan efek sampingnya, dg beta bloker menimbulkan a A TO Z DRUG FAC
disi (OOP) TS
Lanjutan Captopril...
:
3. Antihipertensi Beta Blocker
indikasi hypertensi A to z
Kontraindikasi A to z
Sick sinus syndrome; second- or third-degree AV block, except with f
unctioning pacemaker.
DOSIS Oral: Initial: 10 mg 3 times/day as capsules or 30 mg once daily as su DIH
stained release
Usual dose: 10-30 mg 3 times/day as capsules or 30-60 mg once dail
y as sustained release
Maximum: 120-180 mg/day
Efek samping Hipotensi, palpitasi, aritmia, edem pulmonary, angina, takikardi, pusi
ng,insomnia, cemas, pruritis, urtrikaria, sinusitis, rinitis A to z
interaksi A to z
perhatian
Pregnancy: Category C. Lactation: Excreted in breast milk in small a A to z
mounts
Pada orang tua : resiko terjadi hipotensi
Cara pengguana Sebelum atau sesudah makan, A to z
an Tappering obat 7 -14 hari
Jangan kunyah dan gerus tablet
penyimpanan Suhu ruang, jauhkan dari paparan cahaya langsung dan kelembaban A to z
5. Antihipertensi Diuretik
Penjelasan:
• Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga terjadi penurunan volu
me darah yang berakibat pada penurunan cardiac aoutput dan TD.
• Diuretik kuat (Furosemid, Torsemid, Bumetanid, As.etakrinat) bekerja di Lengkung Henle deng
an cara menghambat Co transport Na+, K+, Cl- dan menghambat absorpsi air dan elektrolit. Diur
etik kuat jarang digunakan untuk pasien hipertensi kecuali dengan gagal ginjal.
• Tiazid sebagai obat tunggal hipertensi ringan sampai sedang. Tiazid dapat menyebabkan hipergli
kemia pada pasien DM.
Acetazolamide
• Mekanisme : Menghambat enzim karbonat anhidrase, menguran
gi laju pembentukan aqueous humor dan dengan demikian menu
runkan TIO; menghasilkan efek diuretik; menghambat konduksi sa
raf di otak. (A to Z drug fact)
• Farmakokinetik : acetazolamide cepat diserap disaluran pencerna
an dengan konsentrasi puncak plasma sekitar 2 jam setelah diberi
kan oral. Memiliki waktu paruh 3 sampai 6 jam. Sel darah merah
pada korteks ginjal terikat pada protein plasma. Diekskresikan dal
am urin. (martindale 36 th edition page 1875)
• Merupakan inhibitor karbonat anhydrase dengan aktivitas diuretic
lemah.
Komposisi
Indikasi Terapi ajuvan glaucoma kronis dan glaucoma sekunder, glaucoma akut, pencegahan atau berkurang A to Z drug fact
nya gejala yang berhubungan dengan mountain sickness akut, terapi tambahan, edema yang diseba
bkan oleh CHF atau edema akibat obat, epilepsi centrencephalic (misalnya, petit mal, kejang umum).
Dosis Epilepsy, dewasa dan anak : 8-30 mg/kg sehari dalam dosis terbagi, rentang maksimal 375-1000 mg A to Z drug fact
sehari.
Chronic simple glaucoma : dewasa peroral 250 mg-1g/hari,
Diuresis in CHF : dewasa peroral diberikan dosis pada umumnya 250-375 mg (5-10 mg/hari)
Acute Mountain Sickness: dewasa peroral 500-1000 mg/hari dalam dosis terbagi
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap sulfonamida lain; natrium atau kalium serum tingkat depresi, penyakit hati, ke A to Z drug fact
gagalan kelenjar suprarenal, asidosis hiperkloremik, obstruksi paru berat, peningkatan asidosis, sirosis
, tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai antikonvulsan atau untuk pengobatan edema yang diseb
abkan oleh CHF atau edema akibat obat.
Efek samping malaise, kelelahan, depresi, kesenanga, sakit kepala, kehilangan berat badan, dan gangguan pencern martindale 36 th ed
aan, Mengantuk dan parestesia melibatkan mati rasa dan kesemutan wajah, asidosis, ketidakseimban ition page 1875
gan elektrolit termasuk hiponatremia dan hipokalemia. kristaluria, batu ginjal, dan kolik ginjal; lesi gi
njal, reaksi alergi pada kulit, demam, rasa haus, pusing, ataksia, lekas marah, kebingungan, menguran
gi libido, hematuria, glikosuria, gagal ginjal,
Interaksi Penggunaan acetazolamide dengan aspirin dapat mengakibatkan asidosis berat dan peningkatan tok martindale 36 th ed
sisitas SSP. rendering acetazolamide basa dapat mengurangi ekskresi urin, dapat meningkatkan obat ition page 1875
amfetamines, efedrin, dan quinidine.
- Primidone : dapat menurunkan primidone
- Quinidine : kadar serum quinidine dapat meningkat
- Salisilat : dapat menyebabkan akumulasi acetazolamide dan terjadi toksisitas, termasuk depresi A to Z drug fact
SSP dan asidosis metabolic.
- Antasida. Sodium bicarbonatetherapy meningkatkan risiko pembentukan kalkulus ginjal pada p
asien yang memakai acetazolamide
- Acetazolamide dapat meningkatkan konsentrasi serum carbamazepine
-
Martindale 36 th ed
ition page 1876
Perhatian Kehamilan: Kategori C. Laktasi: belum ditentukan. Dosis meningkat: Meningkatkan dosis tidak menin A to Z drug fact
Methazolamide
Dosis Dosis oral diberikan 50 sampai 100 mg 2-3 kali sehari. martindale 36 th edition
martindale 36 th edition page 1883 page 1883
kontraindikasi
Efek samping malaise, kelelahan, depresi, kesenanga, sakit kepala, kehilangan berat ba martindale 36 th edition
dan, dan gangguan pencernaan, Mengantuk dan parestesia melibatkan page 1883
mati rasa dan kesemutan wajah, asidosis, ketidakseimbangan elektrolit te
rmasuk hiponatremia dan hipokalemia. kristaluria, batu ginjal, dan kolik
ginjal; lesi ginjal, reaksi alergi pada kulit, demam, rasa haus, pusing, atak
sia, lekas marah, kebingungan, mengurangi libido, hematuria, glikosuria,
gagal ginjal,
Interaksi
Perhatian Kehamilan: Kategori C. Laktasi: belum ditentukan. Dosis meningkat A to Z drug fact
: Meningkatkan dosis tidak meningkatkan diuresis tetapi dapat me
ningkatkan rasa kantuk dan parestesia. Kondisi paru: Gunakan obs
truksi paru dan emfisema dapat memperburuk atau memicu asido
sis.
Manitol
Indikasi memperlancar diuresis dan ekskresi material toksik dal [ISO VOL
am urin, mengurangi TIK, dan TIO yang tinggi 47: 248]
Kontraindik kongesti atau edema paru; pendarahan intrakranial kec [ISO VOL
asi uali selama prosedur kraniotomi, gagal jantung konges 47: 248]
tif, edema metabolik dengan fragilitas kapiler abnormal
; gagal ginjal.
Efek sampin gangguan keseinbangan cairan tubuh ddan elekttrolit, [ISO VOL
g gg saluran cerna, rasa haus; sakit kepala, pusing, meng 47: 248]
gigil demam; takikardi, nyeri dada; hiponatremia; dehid
rasi; penglihatan kabur; urtikaria; hipotensi atau hipert
ensi.
Perhatian jangan ditambahkan ke dalam darah transfusi. Monitor [ISO VOL
kondisi cairan tubuh dan elektrolit. 47: 248]
Kontra Indikasi :
Hiperkalemia, Hiponatremia, Anuria, Penyakit Addison
( BNF ed 61 p. 88)
Dosis :
100 – 200 mg sehari, bila perlu ditingkatkan hingga 400 mg
( BNF ed 61 p. 88)
Efek samping :
Spironolakton bisa menyebabkan pusing dan gangguan gastroinstetinal termasuk kram dan diare. Ataksia, ke
bingujgan mental dan kulit kemerahan. Hiponatremia dan hiperkalemia. Pada penggunaan lama dan dosis tin
ggi efeknya antiandrogen dengan gynecomastiae, gangguan potensi dan libido pada pria, sedangkan pada w
anita nyeri buah dada, dan gangguan haid. Pada tikus ternyata berefek karsinogen menyebabkan tumor, mak
a hendaknya digunakan dalam jangka pendek.
Perhatian :
Ibu Hamil kategori D
Amiloride HCl
Indikasi Pengobatan pada CHF atau hipertensi (dikombinasikan deng A to z drug facts
an tiazid atau loop diuretic) dan dapat menginduksi-diuretik
hipokalemi.
Penggunaan Diminum saat sedang makan agar tidak mengganggu GIT DIH
Dosis Dewasa; oral; 5-10 mg sehari A to Z drug Fact
Induksi-litium: 10-20 mg sehari
Cysctic fibrosis: dilarutkan dalam 0,3% saline dan dilepaskan ol
eh nebulizer
Oedema: 5 -10 mg sehari, 2.5 mg sehari sekali jika pasien sudah mengg
unakan diuretic lain atau antihipertesi Martindale hal.1210
Aksi Meningkatkan ekskresi natrium dan menurunkan ekskresi potas Martindale hal.1210
ium
Efek samping Hiprkalemi terutama pada geriatric, pusing dan penglihatan ka Martindale hal.1210, A to z drug
bur
Kontraindikasi Serum potassium > 5.5 mEq/L; suplemen potassium; kerusakan A to z drug
fungsi ginjal: spironolakton or terapi triamterene
Pasien DM
DIH
Perhatian Tidak diberikan pada pasien DM A to Z, martindale
Interaksi Suplemen potassium atau potesium-diuetik; dapat meningkatkan resiko Martindale hal.1210
hiperkalemi
ACE inhibitors, angiotensin II receptor antagonists, dan trilostane: hiperk
alemi
NSAIDs or ciclosporin; dapat meningkatkan resiko hiperkalemi dan nuer
otoksik
Triamteran
Aksi Mengganggu reabsorbsi natriumpada tubulus distal, meningkatkan ekskres A to Z drug
i sodium dan air dan menurunkan ekskresi potasium
Indikasi DIH
Diberikan sendiri atau dikombinasi dengan diuretic lain pad pengobatan edem
a dan hipertensi, menurunkan ekskresi potassium yang disebabkan oleh diureti
c kaliuretik
Efek samping Meningkatkan keasaman urin, dan dyscrasis darah, phtosensitivitas (peka caha Martindale 1417
ya)
Perhatian Hamil: kategori B DIH, A to Z
DM: gula darah dpt meningkat
Jangan diberikan suplemen potassium, garam yang mengandung potasium
Interaksi ACE inhibitordan Potassium dan garamnya : dapat meningkatkan level kalium A to Z
Indometacin: dapat mempercepat progresi gagal ginjal akut
ASSESMENT
Pasien DM