Anda di halaman 1dari 14

DECISION ANALYSIS MODEL Afriandi

Jerry Wilson Sitompul


PENGAMBILAN KEPUTUSAN / DECISION MAKING

Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Ahli


Pengertian Keputusan menurut Irham Fahmi (2014:233), Keputusan adalah proses
penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah
hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang
selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan
keputusan.
Pengertian Pengambilan keputusan menurut Sondang P. Siagian, Pengambilan
Keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling cepat.
JENIS-JENIS DECISION MAKING

Pengambilan keputusan (Decision Making) dan Pemecahan masalah (Problem


Solving) merupakan suatu proses yang berkesinambungan (continuous process) untuk
menganalisis dan mempertimbangkan berbagai alternatif dalam berbagai kondisi,
memilih tindakan-tindakan yang paling tepat dan mengikuti perkembangan
penerapan tindakan tersebut hingga masalah yang dihadapinya diselesaikan.
Berdasarkan masalah yang dihadapi, Pengambilan Keputusan dapat dibagi
menjadi 2 jenis yaitu Keputusan yang diprogramkan (program decision) dan
Keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision).
JENIS-JENIS DECISION MAKING

- Keputusan yang diprogramkan (Program Decision)


Keputusan yang diprogramkan atau Program Decision adalah Keputusan yang
dibuat pada kondisi ataupun hal-hal yang bersifat rutin dan sering terjadi dengan
menggunakan prosedur operasi standar atau biasanya dikenal dengan SOP
(Standard Operation Procedure).
Keputusan Terprogram ini cukup efektif dalam menangani masalah sehari-hari
pada organisasi seperti permintaan cuti karyawan, permintaan pembelian peralatan
kantor maupun permintaan lembur karyawan. Begitu keputusan diambil, program
menentukan proses atau prosedur yang harus diikuti ketika situasi yang sama terulang
kembali. Aturan, prosedur maupun kebijakan yang dibuat untuk menghadapi
permasalahan rutin biasanya ditetapkan sebagai Standar Perusahaan.
JENIS-JENIS DECISION MAKING

- Keputusan yang tidak diprogramkan (Non-Programmed Decision)


Keputusan yang tidak diprogramkan atau Non-Programmed Decision adalah
Keputusan yang diambil pada permasalahan yang unik dan belum pernah terjadi.
Non-Program Decision tidak terstruktur dan tidak memiliki prosedur baku seperti
pada Program Decision. Karena permasalahan yang belum pernah terjadi
sebelumnya, maka diperlukan penilaian dan kreatifitas dalam pengambilan
keputusannya.
KONDISI DECISION MAKING
KONDISI DECISION MAKING

Kondisi-kondisi dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making) –


Pengambilan Keputusan merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi
Manajemen. Keputusan yang diambil pada dasarnya adalah berdasarkan informasi
yang diterima oleh pihak manajemen dalam berbagai kondisi dan akan
mempengaruhi pihak manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Kondisi-kondisi
tersebut dapat berupa kondisi pasti (Certainty), kondisi tidak pasti (Uncertainty)
dan kondisi beresiko (Risk).
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING UNDER UNCERTAINTY

Kondisi Tidak Pasti (Uncertainty)


Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh dengan ketidakpastian,
probabilitas hasil dari pengambilan keputusan tersebut tidak diketahui. Kondisi tidak
pasti ini bisa saja timbul dikarenakan minimnya informasi yang diterima. Manajer
yang mengambil keputusan dalam kondisi tidak pasti ini harus membuat asumsi
tertentu tentang situasi yang dihadapi untuk memberikan kerangka yang wajar untuk
pengambilan keputusan. Intuisi, penilaian dan pengalaman Manager tersebut
memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan
dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini.
Teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan dalam
kondisi tidak pasti ini diantaranya seperti Metode Maximax, Metode Maximin,
Metode Regret, Metode Laplace dan Metode Realisme.
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING UNDER RISK

Kondisi Risiko (Risk)


Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi yang lengkap dalam mengambil
suatu keputusan maka timbulah risiko (Risk). Manajer yang bersangkutan mungkin
memahami permasalahan yang terjadi dan juga memiliki alternatifnya, namun
manajer tidak dapat memastikan apakah alternatif-alternatif yang diberikan
tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi sesuai dengan hasil yang
diharapkannya. Dalam situasi risiko ini, manajer harus menentukan probabilitas yang
terkait dengan setiap alternatif atas dasar informasi yang tersedia dan juga
berdasarkan pengalamannya.
Teknik yang sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam kondisi Risiko ini
teknik probabilitas seperti model keputusan probabilistik, model inventori
probabilistik, model antrian probabilistik.
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING UNDER CERTAINTY

Kondisi Pasti (Certainty)


Yang dimaksud dengan kondisi pasti (Certainty) adalah kondisi dimana pihak
manajemen atau manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui hasil
keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat. Manajer mengetahui dengan jelas
alternatif yang tersedia serta kondisi dan konsekuensi dari tindakan pengambilan
keputusan tersebut. Kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti ini relatif kecil.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan
dalam kondisi pasti ini diantaranya seperti program linear atau analisis jaringan
kerja yaitu CPM (Critical Path Method) atau PERT (Project Evaluation and Review
Technique).
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING WITH PERFECT INFORMATION
Expected Value of Perfect Information (EVPI)
Jika seorang manajer dapat menentukan keadaan alami mana yang akan terjadi,
maka ia akan tahu keputusan yang harus diambil. Begitu seorang manajer tahu
keputusan mana yang harus diambil, imbalannya meningkat karena imbalan itu
sekarang merupakan kepastian, bukan probabilitas. Karena imbalannya akan
meningkat dengan mengetahui keadaan alam yang akan terjadi, pengetahuan ini
memiliki nilai. Oleh karena itu, sekarang kita melihat bagaimana menentukan nilai
informasi ini. Kami menyebut perbedaan antara ketidakpastian pembayaran dan
imbalan yang berisiko nilai yang diharapkan dari informasi sempurna (EVPI)
EVPI = Expected value under certainty - Maximum EMV
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING WITH IMPERFECT INFORMATION

Informasi yang tidak sempurna (imperfect information)


Beberapa ahli statistik berpendapat bahwa tidak perlu mempraktikkan
pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian karena seseorang selalu memiliki
setidaknya beberapa info probabilistik yang berkaitan dengan keadaan alam.
Bayesian Statistics berperan dalam menilai informasi tambahan yang diperoleh
dari berbagai sumber.
Informasi tambahan ini dapat membantu menyempurnakan estimasi probabilitas
asli, dan membantu meningkatkan pengambilan keputusan.
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING WITH IMPERFECT INFORMATION

Bayes Theorem
 Seringkali kita memulai analisis probabilitas dengan probabilitas awal atau sebelumnya.
 Kemudian, dari sampel, laporan khusus, atau tes produk kami mendapatkan beberapa informasi
tambahan.
 Dengan informasi ini, kami menghitung probabilitas yang direvisi atau posterior.
 Teorema Bayes menyediakan sarana untuk merevisi probabilitas sebelumnya.
KONDISI DECISION MAKING
- DECISION MAKING WITH IMPERFECT INFORMATION

Bayes Theorem

Anda mungkin juga menyukai