Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

Anisa Barokah
Dian N Ferly
Eka Wijayati
Evi Novianty
Filda Yolanda Naipospos
Aborsi tidak aman (Unsafe Abortion) adalah penghentian kehamilan yang dilakukan
oleh orang yang tidak terlatih/kompeten dan menggunakan sarana yang tidak
memadai, sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahkan kematian.
1. Kehamilan yang terjadi akibat pemerkosaan.
2. Masalah ekonomi.
3. Alasan karir atau masih sekolah ( karena kehamilan dan konsekuensi lainnya yang
dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar ).
4. Kehamilan karena incest.
5. Alasan kesehatan
6. Kegagalan pemakaian alat kontrasepsi.
7. Hamil diluar nikah
8. Masalah sosial
9. Tenaga kesehatan yang kurang kompeten.
10. Aborsi dengan non tenaga kesehatan.
1. Kuretase tidak steril
2. Mengkonsumsi obat-obatan
3. Memasukkan benda asing ke dalam vagina
4. Pijat
5. Injeksi
6. Melompat
1. Dilakukan oleh tenaga medis atau non medis
2. Kurangnya pengetahuan baik pelaku ataupun tenaga pelaksana
3. Kurangnya fasilitas dan sarana
4. Status ilegal
1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti
berolahraga, seni, dan keagamaan.
3. Menghindari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan dorongan
seksual, seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton video
porno.
4. Sex education.
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia.
6. Penyuluhan tentang aborsi dan bahayanya.
7. Kerjasama dengan pemuka agam dan tokoh adat.
Di Indonesia sering dilakukan aborsi yang tidak aman bahkan tidak lazim dan oleh
dukun aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara fisik, psikis, ekonomi,
sosial terutama bila dilakukan secara tidak aman.
1. Memberikan dukungan moril pada ibu yang melakukan aborsi.
2. Mencegah terjadinya komplikasi.
3. Mengatasi adanya perdarahan, perlukaan dan infeksi.
1. Merujuk pada paradigma sehat, yaitu mencegah lebih baik dari pada ,
meningkatkan upaya pencegahan dengan melakukan pendidikan seks,
pendidikan moral dan agama dan penggunaan alat kontrasepsi secara
oleh pasangan suami istri.
2. Mengusahakan dan meningkatkan pelayanan aborsi yang aman.
3. Mengembangkan pelayanan pasca aborsi dirumah sakit dan di puskesmas.
Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992.
Pasal 15
1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau
janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) hanya dapat dilakukan:
a) indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut.
b) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan
tim ahli.
c) Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya.
d) Pada sarana kesehatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai