Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

Nurul Aini (1178010175)


Rifaldi Hasbi Ashidiqi 91178010196)
Rifqi Abdul Ghany (1178010199)
Risma Nurfitriani ( 1178010205)
Institusi birokrasi merupakan ruang mesin negara. Di
dalamnya berisi orang-orang (pejabat) yang digaji dan
dipekerjakan oleh negara untuk memberikan nasihat dan
melaksanakan kebijakan politik negara. Walaupun secara teoritis
pengertian birokrasi dapat dipahami secara simpel sebagai
aparatur negara, secara praktis, pengertian birokrasi ini masih
sering menimbulkan kontroversi.
Birokrasi sering disebut sebagai badan/sektor pemerintah, atau dalam konsepsi Bahasa inggris disebut
public sector, atau juga public service, atau public administration. Konsepsi itu mencakup instituasi atau orang yang
penghasilannya berasal secara langsung atau tidak langsung dari uang negara atau rakyat yang biasanya tercantum
dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Dibandingkan dengan subyek ilmu pengetahuan yang lain, sesungguhnya eksistensi birokrasi-baik sebagai
fenomena politik-administrasi maupun sebagai subyek ilmu pemerintahan dapat dikatakan masih relative baru.
Eksistensi birokrasi secara institusional, muncul setelah manusia mulai mengenal bentuk negara modern. Sedangkan
sebagai objyek kajian ilmu pengetahuan, kajian terhadap birokrasi mulsi dilakukan pada waktu di sekitar revolusi
Perancis pada abad ke-18 (1760-an).
Albrow membagi menjadi 7 cara pandang mengenai birokrasi. Ketujuh cara pandang
ini dipergunakan sebagai pisau analisis guna menganalisis fenomena birokrasi yang banyak
dipratekkan di era modern. Ketujuh konsepsi birokrasi Albrow adalah :

1. Birokrasi sebagai organisasi rasional.


2. Birokrasi sebagai Infesiensi Organisasi.
3. Birokrasi sebagai kekuasaan yang dijalankan oleh pejabat.
4. Birokrasi sebagai administrasi negara (publik).
5. Birokrasi sebagai administrasi yang dijalankan pejabat.
6. Birokrasi sebagai suatu organsasi
7. Birokrasi sebagai Masyarakat Modern
Penggunaan istilah “birokrasi” pada awalnya hanya tampak terbatas pada
karya-karya pembuat polemik dan novelis saja. Seorang penulis Perancis, Balzac pada
awal abad ke-19 sangat berperan besar memublikasikan kata tersebut di dalam bahasa
Perancis dengan novelnya yang berjudul ”Les Employees”, di mana novel tersebut
menceritakan tentang praktik birokrasi dengan nada yang kasar dan penuh hinaan atau
ejekan. Separoh dari kisahnya menceritakan tentang cara-cara birokrasi yang
sebenarnya. Kamus Littre edisi 1873 masih menganggap istilah birokrasi merupakan
kata baru (neologisme) yang sedikit saja kebenarannya. Bahkan sebuah kamus politik
bahasa Perancis menyajikan pendapat bahwa kata birokrasi berasal dari Jerman dan
hanya Balzac yang kemudaian mempopulerkannya di Perancis.
Literatur Inggris tentang teori birokrasi sebagian besar banyak merupakan terjemahan
dari literatur-literatur Jerman. Terjemahan literatur Jerman tersebut dapat dibuktikan
antara lain melalui karya awal Gorres, Germany and the Revolution (1819) yang
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam dua versi, terjemahan
langsung dari bureaukratisch menjadi “bureaucratic”.

John Stuart Mill dalam karyanya Principles of Political Economy (1848) melihat bahwa
birokrasi sebagai bentuk utama pemerintahan yang dibedakan dan dipertentangkan
dengan monarki dan aristokrasi maupun demokrasi. Ia memberikan kritik dan
menentang konsep birokrasi model kontinental di mana pemusatan segala ketrampilan
dan pengalaman dalam menangani kepentingan-kepentingan besar di tangan birokrasi
yang dominan, dan semua kekuasaan yang mengorganisasikan tindakan yang ada
dalam masyarakat. Menurut John Stuart Mill dominasi birokrasi yang sangat kuat
merupakan penyebab rendahnya kualitas kehidupan politik negara kontinental.
Rumusan konsep birokrasi John Stuart Mill ini jika dianalisis merupakan pertentangan
antara birokrasi dan demokrasi. Perbedaan keduanya adalah dalam hal letak
pengambilan keputusan dan kekuasaan yang sesungguhnya dan bukan pada seleksi
formal calon pejabat
Pertentangan antara tulisan bahasa Inggris dan Jerman tentang birokrasi menjadi stimulus untuk
membahas teori kontinental. Para penulis Inggris merasa lebih enak mengambil jarak dari tipe pemerintahan
kontinental. Di Jerman, gagasan tentang birokrasi sangat terkait dengan perubahan-perubahan radikal dalam
teori dan praktek administrasi yang mengiringi kekalahan Prussia oleh Napoleon pada tahun 1806.
Pada awal perkembangannya, gagasan birokrasi lebih didominasi oleh konsep collegium, yaitu
suatu badan jabatan yang bertugas menasehati penguasa dan bertanggungjawab secara kolektif atas fungsi-
fungsi tertentu dalam pemerintahan. Kelebihan dari bentuk koligial adalah terjadinya diskusi yang mendalam
dari berbagai sudut pandang tetapi kelemahannya adalah inefisiensi waktu karena cenderung bertele-tele.
Setelah tahun 1806, sistem koligial diganti dengan sistem biro atau Einheitssystem. Pada sistem ini
tanggungjawab individual lebih terjamin di mana sehingga bersifat lebih pasti, menyatu dan energik.
Akibatnya adalah penyusunan dokumen dapat dilakukan lebih cepat dan menghemat biaya personal. Tetapi
aspek lain yang mungkin muncul adalah bahaya administrasi terperangkap dalam keanehan-keanehan
individu yang membentuknya pada masing-masing pemegang kewenangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai