Anda di halaman 1dari 37

Kesehatan Reproduksi

MARIA ANTONIA VALENTIN SARI


 Tujuan Umum
 Menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan
reproduksi terpadu dalam rangka pencapaian akses
universal kesehatan reproduksi.
 Tujuan Khusus
 - Menyediakan acuan pelayanan kesehatan reproduksi
terpadu di pelayanan kesehatan dasar dengan
memperha an keadilan dan kesetaraan gender.
 - Meningkatnya penyelenggaraan kesehatan
reproduksi terpadu ditingkat pelayanan kesehatan
dasar.
 - Meningkatnya capaian indikator pelayanan program
dalam lingkup kesehatan reproduksi
 Sasaran
 Pemangku kebijakan, penanggung jawab program,
pengelola program dan pelaksana program di fasilitas
pelayanan kesehatan dasar di setiap tingkatan
KELUARGA BERENCANA

 Menurut WHO (dalam Hartanto, 2003), Keluarga


Berencana adalah program yang bertujuan membantu
pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang
tidak dinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran (dalam
hubungan dengan suami istri), dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga.
 Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga
Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui
promosi, perlindungan, serta bantuan sesuai dengan
hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
Tujuan Program Keluarga Berencana

 Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, kebijakan


Keluarga Berencana diarahkan untuk:
 a. Mengatur kelahiran yang diinginkan
 b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian
ibu, bayi, dan anak
 c. Meningkatkan akses dan kualitas informasi,
pendidikan, serta konseling Keluarga Berencara dan
Kesehatan Reproduksi
 d. Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria
dalam praktek Keluarga Berencana
 e. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya
menjarangkan jarak kehamilan.
Ruang Lingkup Program KB

 Ruang lingkup program KB secara umum adalah


sebagai berikut :
 a. Keluarga berencana
 b. Kesehatan reproduksi remaja
 c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
 d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
 e. Keserasian kebijakan kependudukan
 f. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
 g. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan
kepemerintahan.
Sasaran dan Target Program Keluarga Berencana

 Menurut Depkes RI (2002),


 S asaran yang mesti digarap untuk mencapai target
tersebut adalah :
 a. Pasangan Usia Subur (PUS) , yaitu pasangan suami
istri yang hidup bersama dimana istrinya berusia 15-49
tahun harus dimotivasi terus-menerus sehingga menjadi
peserta Keluarga Berencana lestari
 b. Non PUS, yaitu anak sekolah, orang yang belum
kawin, pemuda-pemudi, pasangan suami istri diatas
usia 45 tahun, dan tokoh masyarakat
 c. Institusional, yaitu berbagai organisasi, lembaga
masyarakat, pemerintahan, dan swasta.
Manfaat Keluarga Berencana

 Kehamilan terlalu dini


 Kehamilan terlalu “telat”
 Kehamilan yang terlalu berdekatan jaraknya
 Terlalu sering hamil dan melahirkan
KB Pria

1. Kondom
 Menurutt Syaifudin (2003), kondom merupakan
selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan , diantaranya lateks (karet), plastik
(vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Kondom umumnya terbuat dari karet sintesis yang
tipis, berbentuk silinder dengan muaranya berpinggir
tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai
bentuk seperti putting susu. Kini berbagai bahan
kondom telah dikembangkan untuk meningkatkan
efektifitasnya.
Sejarah Penemuan dan Pengembangan Kondom

Jaman mesir kuno dan dibuat dari kulit atau usus binatang

Atas perintah raja Inggris Charles II ,


dokter Condom membuat kondom dari kulit binatang dengan panjang 190 mm,
berdiameter 6mm, dan tebal 0,038 mm.

Pada tahun 1564, dokter Fallopio dari Italia membuat kondom dari linen
dengan tujuan utama untuk menghindari infeksi hubungan seks.

Dokter Hercule Saxonia pada tahun 1597 membuat kondom


dari kulit binatang yang apabila hendak dipakai direndam
terlebih dahulu.

Kondom yang terbuat dari karet dikembangkan oleh


dokter Hancock pada tahun 1944 dan Goodyer 1970 (Manuaba, 1998)
2. MOP (Metode Operasi Pria)
 MOP merupakan tindakan menutup, dimana
saluran sperma (vas deferens) yang berfungsi
membawa sperma dari skrotum ke testis dipotong,
sehingga tidak ada sperma yang keluar bersama air
mani ketika ejakulasi
Macam-macam kontrasepsi WANITA

1. Metode Kontrasepsi Sederhana:


 A. Tanpa alat: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL),
Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir
Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik
 B. Menggunakan alat : kondom, diafragma, cup
serviks dan spermisida
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
a. Kombinasi : Pil dan Suntikan Injeksi
b. Progesteron : Pil, Suntik, Implant
3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a. Mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron/ Leuonorgestrel yaitu
Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung
Leuonorgestrel.
b. Tidak mengandung hormon.
4. Metode Kontrasepsi Mantap
a. Metode Operatif Wanita (MOW) Tubektomi ( mengikat saluran tuba/tuba
fallopi
b. Metode Operatif Pria (MOP) vasektomi (memotong/mengikat saluran vas
deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar/ejakulasi)
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
 Seks pranikah
 Pernikahan usia muda
 Kehamilan pada remaja
 “re” : kembali
 “produksi” : membuat/ menghasilkan

 Reproduksi : suatu proses kehidupan manusia


dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya

 Organ/alat reproduksi : alat tubuh yang berfungsi


untuk reproduksi manusia
Siapa yang perlu?
 Remaja
 Orang Tua
Untuk apa?

 Mempunyai kesehatan reproduksi yang baik,


meliputi:
- Tumbuh kembang remaja
- Kehamilan dan melahirkan
- Usa ideal hamil/melahirkan
- Kehamilan yang tidak diinginkan & aborsi
- Pendidikan seks
- Perilaku seksual
- Masalah IMS dan HIV/AIDS
- Narkoba/napza terhadap kespro
- Kemampuan berkomunikasi
- Keterampilan hidup
- Hak-hak reproduksi
Remaja ?
 Menurut WHO remaja: bila anak mencapai usia 10-
18 tahun
 menurut BKKBN remaja adalah anak yang berumur
10-24 tahun dan belum menikah
Perubahan pada remaja

1. Pertumbuhan Fisik Badan lebih berotot


BB & TB BERTAMBAH
Suara membesar
Membesarnya kelenjar gondok/jakun
Tumbuh rambut sekitar alat kelamin, kaki,
tangan, dada dan ketiak
Testis dan penis membesar
Tumbuh jerawat dan mimpi basah

TB bertambah
Tumbuh rambut sekitar kelamin &
ketiak
Payudara membesar
Pinggul makin besar
Tumbuh jerawat
Menarche (haid/mens)
2. Perubahan Emosi
3. Perubahan Sosial
4. Perubahan Moral
Pengenalan organ/alat reproduksi
5 Dasar Kesehatan Reproduksi

A. KESEHATAN IBU DAN ANAK


- Kehamilan :
- Remaja usia < 20tahun
- Usia 21 – 35 tahun
- Usia > 35 tahun
- Persalinan
- Nifas dan menyusui
- Bayi baru lahir
- Balita dan anak prasekolah
B. GIZI REMAJA
- Mengukur TB & BB
- IMT merupakan rasio BB/TB (kg/m)
C. KELUARGA BERENCANA REMAJA
- Alat kontrasepsi :
a. Non hormonal:
- KB alami
- Kondom pria dan wanita
- IUD
- Vasectomi dan MOW
b. Alat kontrasepsi hormonal :
- Pil KB
- Suntik KB
- Implant / susuk KB
D. Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Penyakit kencing nanah/GO
- Sifilis/ raja singa
- Kondiloma akuminata/ jegger ayam
- Trikomoniasis
- Herpes genitalis
- Kandidiasis
E. HIV dan AIDS
CARA PENCEGAHAN HIV AIDS

A: ABSTINENCIA

B: BE FAITHFUL

C : CONDOM

D : DRUG

E : EDUCATION
 EQUIMENT
Kesehatan Reproduksi Lansia
a. Menopause
b. Andropause
c. Gangguan seksual
- Laki-laki : fungsi ereksi, ketidakmampuan penetrasi,
ketidakmampuan mempertahankan ereksi.
- Wanita : penurunan hasrat berhubungan seksual,
masalah lumbrikasi vagina memerlukan waktu yang
lama, sekresi vagina berkurang keasaman dan bisa
terjadi infeksi, iritasi orang reproduksi, anorgasme,
dan lain-lain.
Masalah kesehatan reproduksi
lainnya
1. Kanker payudara
2. Kanker leher rahim
3. Kekerasan pada perempuan dan anak
4. Keguguran (aborsi)
5. Infertilitas
6. Fistula vesiko vaginal dan rekto vaginal :
-Rectovaginal fistula merupakan kondisi abnormal pada saluran
antara bagian bawah usus besar atau rektum dengan vagina.
Karena kondisi ini, isi usus bisa bocor melalui fistula sehingga
penderita dapat mengeluarkan gas atau tinja lewat vagina.
- Merupakansuatu keadaan ditandai fistel antara kandung
kemih dengan vagina yang menyebabkan rembesan urin keluar
melalui vagina.
7. Prolapsus uteri
8. Ca prostat
9. BPH
 http://www.netralnews.com/news/kesra/read/1165
03/bkkbn-sosialisasi-kesehatan-reproduksi-bagi-
genre
 https://www.slideshare.net/kimbwook/buku-saku-
kespro-remaja
 http://www.depkes.go.id/resources/download/pusd
atin/infodatin/infodatin%20reproduksi%20remaja-
ed.pdf

Anda mungkin juga menyukai