mengoptimalkan tablet sublingual dari esomeprazole sodium yang diindikasikan untuk pengobatan penyakit gastroesophageal reflux (GERD), dimana tablet dibuat 3 dengan metode kompresi langsung. ▹ Prinsip penelitian : tablet dibuat dalam 13 formula yang masing-masing terdapat zat superdesintegrant yaitu pati glikolat, natrium cross carmellose, crosspovidone dan Indion 414. 1. Pendahuluan GERD atau gastroesophageal reflux adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan pada orrgan esofagus atau terjadi refluks isi lambung ke esofagus. Biasanya terapi yang digunakan untuk penyakit GERD yaitu golongan pompa proton inhibitor dimana obatnya terdiri atas omeprazole, lansoprazole, esomeprazol. Esomeprazole memiliki profil tolerabilitas yang baik dan potensi rendah untuk interaksi obat. Di antara berbagai rute pemberian obat, oral adalah salah satu rute yang paling diterima secara luas oleh pasien. 4
Tetapi, setelah pemberian obat oral banyak obat dikenakan
presystemic di hati, yang sering menyebabkan kurangnya korelasi antara permeabilitas membran, penyerapan dan bioavailabilitas. Sehingga dipilihlah rute pemberian obat yang lainnya, yaitu sublingual. Sublingual adalah obat yang penggunaan dibawah lidah, sehingga onset farmakologinya lebih cepat karena dibawah lidah banyak terdapat pembuluh darah. Selain itu dapat diberikan terhadap pasien yang sulit menelan dan dalam hal permeabilitas lebih permeabel dibandingkan rute bukal. 2. Bahan-Bahan natrium esomeprazole Indion 414 selulosa mikrokristalin (Avicel®PH-102) Natrium sakarin Semua bahan pengisi lainnya dan bahan kimia yang lainnya. 5 Ket : SSG :Sodium starch glycolate, CCS: Cross carmellose Formulasi sodium, MCC PH 101: Microcrystalline cellulose PH 101.
6 Cara Pembuatan Tablet :
▹ Sodium esomeprazole dicampurkan dengan masing-
masing zat superdesintegrant (natrium pati glikolat (SSG), cross carmellose natrium (CCS), crosspovidone, Indion 414, natrium sakarin, manitol dan mikrokristalin selulosa PH 101 (PKS PH 101) ) dihomogenkan ▹ Campuran tersebut dicampur dengan magnesium 7
stearat dan talk selama 3-5 menit
▹ kemudian campuran dari batch F1-F13 dievaluasi untuk karakteristik serbuk seperti bulk density, BJ mampat dan sudut istirahat. ▹ Kemudian campuran serbuk dicetak menjadi tablet dengan metode kompresi langsung. HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
8 “
10 “
11 PEMBAHASAN
•Hasil karakteristik serbuk campuran dari
semua batch menunjukkan sifat alir dan kompresibilitas yang baik. 12
•Tablet yang dievaluasi dilakukan dengan
pengujian untuk variasi, bobot, kekerasan, ketebalan, kerapuhan, kandungan obat, waktu membasahi, in vitro disintegrasi waktu, dan Pelepasan In vitro •Diamati bahwa semua formulasi tablet lulus untuk uji bobot variasi, sebagai persentase variasi berat adalah dalam batas-batas Pharmacopeial. •Semua formulasi memiliki sifat kekerasan yang baik 4,1-4,9 kg/cm2 13
•Ketebalan tablet yang seragam antara
3,03 – 3,11 mm pada semua formulasi
•Kerapuhan tablet kurang dari 1, yang
merupakan hasil yang baik KESIMPULAN Dari hasil di atas, menunjukkan bahwa: •Diamati bahwa formulasi F13 , yang mengandung 8% Indion 414 sebagai super- disintegran menunjukkan tingkat disintegrasi lebih cepat dibandingkan dengan formulasi lain 14
•Formulasi F-13 muncul sebagai
keseluruhan formulasi terbaik berdasarkan karakteristik pelepasan obat dengan pH 6,8 penyangga fosfat sebagai medium disolusi. •Studi stabilitas dilakukan yang menunjukkan bahwa formulasi yang dipilih, F-13 ditemukan lebih stabil. THANKS! Any questions? 15