Anda di halaman 1dari 31

Dua Teori Ikatan Kimia.

Kesemuanya digunakan untuk


menggambarkan terbentuknya Ikatan Kovalen, yaitu
ikatan kimia yang terjadi karena berpasangannya dua buah
elektron yg berlawanan bilangan kuantum spin-nya.

Kedua Teori Ikatan Kimia itu adalah:


(1) Teori Ikatan Valensi (Valence Bond Theory)
(2) Teori Orbital Molekul (Molecular Orbital Theory)

1
Teori Ikatan Valensi menyatakan bahwa suatu ikatan kovalen
akan terbentuk ketika dua atom mendekat satu dengan yang
lainnya, sedemikian rupa sehingga orbital yg isi elektron
tunggal dari atom yg satu overlaps dg orbital yg isi elektron
tunggal dari atom yg lainnya. Kedua elektron tunggal ini
kemudian berpasangan.

2
 Ketika overlaps terjadi, maka terbentuklah orbital yg meliputi
kedua inti atom itu (dikenal dg Orbital Molekul), yang meliputi
kedua elektron yg berpasangan tsb.
 Kedua pasangan elektron tersebut berada dalam orbital molekul,
dan mengalami gaya tarikan oleh dua inti atom yg berikatan.
 Ikatan kimia yg terjadi karena berpasangannya dua elektron dg
spin yg berlawanan, disebut Ikatan Kovalen

3
Terbentuknya molekul H2 oleh dua atom hidrogen, merupakan
contoh yg baik dalam menerangkan Teori Ikatan Valensi.
Disebut Teori Ikatan Valensi, karena yg terlibat adalah elektron
terluar, atau elektron valensi

4
Orbital
molekul

Orbital atom 1s
Terbentuknya molekul H2, menurut Teori
Ikatan Valensi:
 Ikatan Kovalen H–H terbentuk dari
overlapping dua orbital 1s Hidrogen, yg
masing-masing isi satu elektron.
 Ikatan Kovalen H-H yang orbital
molekulnya simetris-silindris (
cylindrically symmetrical) terhadap sumbu
ikatan, disebuat sebagai ikatan sigma (s)
Ikatan sigma (s),
Yaitu ikatan kovalen
yg orbital molekulnya
simetris silindris
pada sumbu ikatan
5
 Teori Orbital Molekul menyatakan bahwa terbentuknya
ikatan kovalen sebagai akibat dari adanya kombinasi
matematis dari dua atau beberapa orbital atom atau fungsi
gelombang (Y) dari atom-atom yg berbeda untuk
membentuk orbital molekul.

 Yang dimaksud dg orbital molekul (MO): wilayah dimana


elektron paling mungkin ditemukan (energi spesifik dan
bentuk umum) dalam suatu molekul.

6
 Kombinasi dua fungsi gelombang (Y) ini akan menghasilkan dua
jenis Orbital Molekul, yaitu:

(1) Orbital Molekul Ikatan (Molecular Orbital Bonding, Ymol)

(2) Orbital Molekul Anti-ikatan (MO Antibonding, Y*mol).

 Pasangan elektron akan mengisi MO Bonding (Ymol), yg


energinya lebih rendah; sedang MO Antibonding (Y*mol), yang
energinya lebih tinggi, kosong.

7
Mengapa bisa terbentuk MO Bonding dan MO Anti bonding ?
Jawabannya adalah:

Kombinasi matematis fungsi-gelombang (Y) pada Teori Orbital Molekul


terjadi melalui dua mekanisme yg simultan, yaitu:

Kombinasi Aditif (Additive combination ) adalah overlapping antara dua


orbital atom Y pada amplitudo yang sama, dan akan membentuk Orbital
Molekul Ikatan (MO bonding, Ymol) yang energinya rendah. Pasangan
elektron mengisi Orbital molekul ini.

Kombinasi Substraktif (Subtractive combination) adalah overlapping


antara dua orbital atom Y pada amplitudo yang berbeda, dan akan
membentuk Orbital Molekul Anti-ikatan (MO antibonding, Y*mol)
yang energinya tinggi. Pasangan elektron tidak mengisi mengisi Anti-
ikatan orbital molekul ini.

8
Kombinasi 2 Orbital Atom H

Kombinasi Substraktif

Y1sH Y1sH

Y*molanti-bonding

Kombinasi Aditif Ymolbonding

9
Energi Persamaan bonding
(additive combination) sbb:
Y*mol : antibonding
Ymol(bond) = N1(Y1sH + Y1sH)

Persamaan antibonding
Y1sH Y1sH
(substractive combination) sbb:

Y*mol(antibond) = N2(Y1sH _ Y1sH)


Ymol :bonding

LCAO Ymol(bond) = Orbital Molekul bonding


Y*mol(antibond) = Orbitl Mol antibonding
Y1sH : Fungsi-gelombang (Orbital atom) 1s ( Atom Hidrogen)
Ymol :bonding : Fungsi-gelombang (orbital molekul)-bonding
N1 = Faktor normalisasi
*
Y mol : antibonding : Fungsi-gelombang (Orbital Molekul)-antibonding N2 = Faktor normalisasi
Jumlah Fungsi-Gelombang (Orbital Atom) yang bergabung dua buah, jumlah Y1sH = Orbital Atom 1s
Orbital Molekul yg terbentuk juga dua ( 1MO bonding dan 1 MO antibonding)

10
 Reaksi antara dua atom hidrogen menjadi gas hidrogen (H2): 2 H· 
H2 akan membebaskan energi sebesar 436 kJ/mol
 Produk mempunyai 436 kJ/mol less energy dibanding dua tom: H;
Sedang H-H mempunyai kuat ikatan (bond strength) sebesar 436
kJ/mol. (1 kJ = 0.2390 kcal; 1 kcal = 4.184 kJ).

11
 Jarak diantara dua inti atom
dlm mol. H2 menggambarkan
stabilitas maksimum dari
ikatan tsb., dan disebut sebagai
Panjang Ikatan (Bond
Length). Panjang Ikatan untuk
H2 adalah 74pm (picometer)
 Jika jarak ikatan didekatkan
lagi, maka kedua atom H itu
akan tertolak satu sama
lainnya, karena inti atom
mereka mempunyai muatan
positif.
 Jika terlalu jauh, ikatannya
akan lemah.
 Panjang ikatan H2 adalah
74pm

12
Molekul gas Hidrogen (H2)
Ikatan s kovalen
Kuat Ikatan 436 KJ/mol
Panjang Ikatan 74 pm

13
 Ikatan s C-C pada Etana terbentuk dari overlapping Orbital sp3 atom C yang satu
dengan satu Orbital sp3 atom C yang lainnya.
 Sedangkan Ikatan s C-H pada Etana, terbentuk dari overlapping antara sisa tiga
orbital sp3 dari tiap-tiap karbon, masing-masing dengan orbital 1s dari hidrogen.
 Konfigurasi yang terbentuk adalah tetrahedral, dg sudut ikatan H-C-H maupun H-C-
C sebesar ~ 109,5o

 Kuat Ikatan C–H pada Etana sebesar 423 kJ/mol


 Panjang ikatan C–C adalah 154 pm dan Kuat-ikatan C-C 376 kJ/mol

14
Ikatan s merupakan ikatan kovalen, dimana orbital molekulnya simetris silindris
sepanjang sumbu ikatan

15
 Ikatan s C-C pada Etena
terbentuk dari overlapping
Orbital sp2 atom C yg satu
dengan satu Orbital sp2 atom C
yang lainnya.
 Sedangkan Ikatan s C-H pada
Etena, terbentuk dari overlapping
antara sisa dua orbital sp2 dari
tiap-tiap karbon, masing-masing
dengan orbital 1s dari hidrogen.
 Konfigurasi yang terbentuk
adalah trigonal-planar, dg sudut
ikatan H-C-H maupun H-C-C
sebesar ~ 120o
 Sisa orbital p pada masing-
masing karbon sp2 mengadakan
overlapping sesamanya, dg
posisi side-to-side (sisi dengan
sisi) membentuk ikatan pi (p).
Overlapping semacam ini disebut
juga sbg lateral overlapping

16
Overlapping
Orbital p
Ikatan p

Ikatan s

 Ikatan s sp2–sp2 dan ikatan p 2p–2p bersama-sama memberikan 4


elektron dan membentuk ikatan rangkap dua C=C
 Elektron-elektron dalam ikatan s, yi elektron-s terlokalisasi
diantara inti atom yg berikatan.
 Elektron-elektron dalam ikatan p menempati area pada sisi atas atau
bawah dari sumbu ikatan dua inti atom. Dengan kata lain elektron-p
terdelokalisasi di atas/bawah bd planar-trigonal. 17
 Atom H membentuk ikatan s dengan 4 orbital sp2
 Sudut ikatan H–C–H dan H–C–C adalah sekitar120°
 Panjang ikatan pd Etena adalah lebih pendek namun juga lebih kuat
dibanding ikatan tunggal pada Etana.
 Panjang ikatan C=C pada Etana 134 pm (C-C 154pm)

18
 Dua orbital hibrida sp dari tiap atom C membentuk ikatan s sp-sp.
 Orbital pz dari tiap atom C membentuk ikatan p pz–pz dg
overlapping side to side. Dengan cara yg sama orbital py dari tiap
atom C juga membentuk ikatan p py-py.
 Ikatan p pz-pz dan ikatan p py-py adalah tegak lurus sesamanya
 Konfigurasi yang terbentuk adalah linier, dg sudut ikatan H-C-C
sebesar ~ 180o

20
Orbital hibrida sp
-Konfigurasi linier
-Sudut ikatan 180o
-Sisa 2 orbital p, tegak-lurus
-sesamanya pd orbital sp
-Overlapping membentuk
ikatan p
 Satu ikatan s sp-sp, bersama-sama dua ikatan p memberikan 6
elektron dan membetuk ikatan rangkap tiga (triple bond)
 Dua orbital sp masing-masing dari atom C membentuk ikatan s
dengan hidrogen.
 Sudut-ikatan H-C-C adalah ~ 180o
 Panjang-ikatan C-C 120 pm, dan ikatan C-H 106 pm

22
IKATAN KIMIA:
Ikatan Sigma (s) dan Dua Ikatan pi (p)

23
RESUME

hibrida sp2 hibrida sp3


+ orbital p hibrida sp
+ 2 orbital p

C2H4 : 5s + 1 p C2H6 : 7s C2H2 : 3s + 2 p

Etena Etana Etuna


 Hibridisasi Nitrogen
Konfigurasi elektronik 7N: 1s2 2s2 2px1 2py1 2pz1 hibridisasi sp3 menjadi 1s2
2sp3(2) 2sp3(1) 2sp3(1) 2sp3(1) , dengan demikian 1 orbital sp3 isi 2pasang elektron,
sedang 3 orbital sp3 lainnya, masing-masing isi 1 elektron

Sudut ikatan H–N–H pda metilamina 107.3°


Sudut ikatan C-N-H 110.3°

Satu orbital sp3 diduduki oleh 2 elektron,


Elektron ini disebut non-bonding electron;
Atau lone pair of electrons

.. 2
CH3-NH
Sedang 3 orbital sp3 lainnya diduduki
1 lone pair of masing-masing 1 elektron, membentuk
Metilamina electron Ikatan dengan H dan CH3

25
 Hibridisasi Oksigen
Konfigurasi elektronik 8O: 1s2 2s2 2px2 2py1 2pz1 hibridisasi sp3 menjadi 1s2 2sp3(2)
2sp3(2) 2sp3(1) 2sp3(1) , dengan demikian 2 orbital sp3 isi 2pasang elektron, sedang 2
orbital sp3 lainnya, masing-masing isi 1 elektron

Sudut ikatan H–O–C pda metanol (CH3OH) 108.5°

Dua orbital sp3 diduduki masing-masing


oleh 2 elektron, elektron ini disebut
non-bonding electron; atau lone pair of
Electrons.

Sedang 2 orbital sp3 lainnya diduduki
.. masing-masing 1 elektron, membentuk
..
CH3-OH
ikatan dengan H dan CH3
2 lone pair of electrons

26
Hibridisasi Oksigen sp2

Gugus Karbonil (C=O).


Csp2 berikatan dengan Osp2 membentuk Ikatan C=O.
Satu ikatan s C-O dan satu ikatan p C-O
Hibridisasi Sulfur
Konfigurasi elektronik 16S: 1s2 2s2 2px2 2py2 2pz2 3s2 3px2 3py1 3pz1

Hibridisasi sp3 pada kulit n=3 menjadi 3sp3(2) 3sp3(2) 3sp3(1) 3sp3(1) , dengan demikian

2 orbital sp3 isi 2 pasang elektron, sedang 2 orbital sp3 lainnya, masing-masing isi 1

elektron
Pada Ikatan Kovalen, pasangan elektron pada orbital molekul
berjarak sama atau distribusi elektronnya simetris terhadap dua
atom yang berikatan.
Jika pasangan elektron lebih tertarik secara kuat ke arah salah satu
atom yang berikatan, sehingga distribusi elektron diantara atom tsb
tidak simetris, maka ikatan spt ini disebut Ikatan Kovalen Polar
Mengapa distribusi elektron pada ikatan kovalen polar tidak simetris?
Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan sifat elektronegatifitas dari
dua atom yang berikatan tersebut.
Elektronegatifitas adalah kemampuan instrinsik/internal dari atom untuk
menarik pasangan-elektron dalam ikatan kovalen.
Dalam Tabel Periodik diatas, sifat elektronegatifitas (EN) umumnya naik dari
kiri ke kanan, serta menurun dari atas ke bawah. Terlihat Harga (acak) EN
dari F=4.0 merupakan atom dg EN terkuat, dan Cs=0.7 merupakan atom dg nilai
EN terlemah. Atom-atom dlm kotak-warna ungu, merupakan atom-atom dg EN
terkuat; sedang yg ada dalam kotak kuning-muda, merup akan atom-atom dg EN
sedang, dan yang berada dalam kotak biru adalah atom-atom dg EN terlemah.

Anda mungkin juga menyukai