1
Teori Ikatan Valensi menyatakan bahwa suatu ikatan kovalen
akan terbentuk ketika dua atom mendekat satu dengan yang
lainnya, sedemikian rupa sehingga orbital yg isi elektron
tunggal dari atom yg satu overlaps dg orbital yg isi elektron
tunggal dari atom yg lainnya. Kedua elektron tunggal ini
kemudian berpasangan.
2
Ketika overlaps terjadi, maka terbentuklah orbital yg meliputi
kedua inti atom itu (dikenal dg Orbital Molekul), yang meliputi
kedua elektron yg berpasangan tsb.
Kedua pasangan elektron tersebut berada dalam orbital molekul,
dan mengalami gaya tarikan oleh dua inti atom yg berikatan.
Ikatan kimia yg terjadi karena berpasangannya dua elektron dg
spin yg berlawanan, disebut Ikatan Kovalen
3
Terbentuknya molekul H2 oleh dua atom hidrogen, merupakan
contoh yg baik dalam menerangkan Teori Ikatan Valensi.
Disebut Teori Ikatan Valensi, karena yg terlibat adalah elektron
terluar, atau elektron valensi
4
Orbital
molekul
Orbital atom 1s
Terbentuknya molekul H2, menurut Teori
Ikatan Valensi:
Ikatan Kovalen H–H terbentuk dari
overlapping dua orbital 1s Hidrogen, yg
masing-masing isi satu elektron.
Ikatan Kovalen H-H yang orbital
molekulnya simetris-silindris (
cylindrically symmetrical) terhadap sumbu
ikatan, disebuat sebagai ikatan sigma (s)
Ikatan sigma (s),
Yaitu ikatan kovalen
yg orbital molekulnya
simetris silindris
pada sumbu ikatan
5
Teori Orbital Molekul menyatakan bahwa terbentuknya
ikatan kovalen sebagai akibat dari adanya kombinasi
matematis dari dua atau beberapa orbital atom atau fungsi
gelombang (Y) dari atom-atom yg berbeda untuk
membentuk orbital molekul.
6
Kombinasi dua fungsi gelombang (Y) ini akan menghasilkan dua
jenis Orbital Molekul, yaitu:
7
Mengapa bisa terbentuk MO Bonding dan MO Anti bonding ?
Jawabannya adalah:
8
Kombinasi 2 Orbital Atom H
Kombinasi Substraktif
Y1sH Y1sH
Y*molanti-bonding
9
Energi Persamaan bonding
(additive combination) sbb:
Y*mol : antibonding
Ymol(bond) = N1(Y1sH + Y1sH)
Persamaan antibonding
Y1sH Y1sH
(substractive combination) sbb:
10
Reaksi antara dua atom hidrogen menjadi gas hidrogen (H2): 2 H·
H2 akan membebaskan energi sebesar 436 kJ/mol
Produk mempunyai 436 kJ/mol less energy dibanding dua tom: H;
Sedang H-H mempunyai kuat ikatan (bond strength) sebesar 436
kJ/mol. (1 kJ = 0.2390 kcal; 1 kcal = 4.184 kJ).
11
Jarak diantara dua inti atom
dlm mol. H2 menggambarkan
stabilitas maksimum dari
ikatan tsb., dan disebut sebagai
Panjang Ikatan (Bond
Length). Panjang Ikatan untuk
H2 adalah 74pm (picometer)
Jika jarak ikatan didekatkan
lagi, maka kedua atom H itu
akan tertolak satu sama
lainnya, karena inti atom
mereka mempunyai muatan
positif.
Jika terlalu jauh, ikatannya
akan lemah.
Panjang ikatan H2 adalah
74pm
12
Molekul gas Hidrogen (H2)
Ikatan s kovalen
Kuat Ikatan 436 KJ/mol
Panjang Ikatan 74 pm
13
Ikatan s C-C pada Etana terbentuk dari overlapping Orbital sp3 atom C yang satu
dengan satu Orbital sp3 atom C yang lainnya.
Sedangkan Ikatan s C-H pada Etana, terbentuk dari overlapping antara sisa tiga
orbital sp3 dari tiap-tiap karbon, masing-masing dengan orbital 1s dari hidrogen.
Konfigurasi yang terbentuk adalah tetrahedral, dg sudut ikatan H-C-H maupun H-C-
C sebesar ~ 109,5o
14
Ikatan s merupakan ikatan kovalen, dimana orbital molekulnya simetris silindris
sepanjang sumbu ikatan
15
Ikatan s C-C pada Etena
terbentuk dari overlapping
Orbital sp2 atom C yg satu
dengan satu Orbital sp2 atom C
yang lainnya.
Sedangkan Ikatan s C-H pada
Etena, terbentuk dari overlapping
antara sisa dua orbital sp2 dari
tiap-tiap karbon, masing-masing
dengan orbital 1s dari hidrogen.
Konfigurasi yang terbentuk
adalah trigonal-planar, dg sudut
ikatan H-C-H maupun H-C-C
sebesar ~ 120o
Sisa orbital p pada masing-
masing karbon sp2 mengadakan
overlapping sesamanya, dg
posisi side-to-side (sisi dengan
sisi) membentuk ikatan pi (p).
Overlapping semacam ini disebut
juga sbg lateral overlapping
16
Overlapping
Orbital p
Ikatan p
Ikatan s
18
Dua orbital hibrida sp dari tiap atom C membentuk ikatan s sp-sp.
Orbital pz dari tiap atom C membentuk ikatan p pz–pz dg
overlapping side to side. Dengan cara yg sama orbital py dari tiap
atom C juga membentuk ikatan p py-py.
Ikatan p pz-pz dan ikatan p py-py adalah tegak lurus sesamanya
Konfigurasi yang terbentuk adalah linier, dg sudut ikatan H-C-C
sebesar ~ 180o
20
Orbital hibrida sp
-Konfigurasi linier
-Sudut ikatan 180o
-Sisa 2 orbital p, tegak-lurus
-sesamanya pd orbital sp
-Overlapping membentuk
ikatan p
Satu ikatan s sp-sp, bersama-sama dua ikatan p memberikan 6
elektron dan membetuk ikatan rangkap tiga (triple bond)
Dua orbital sp masing-masing dari atom C membentuk ikatan s
dengan hidrogen.
Sudut-ikatan H-C-C adalah ~ 180o
Panjang-ikatan C-C 120 pm, dan ikatan C-H 106 pm
22
IKATAN KIMIA:
Ikatan Sigma (s) dan Dua Ikatan pi (p)
23
RESUME
25
Hibridisasi Oksigen
Konfigurasi elektronik 8O: 1s2 2s2 2px2 2py1 2pz1 hibridisasi sp3 menjadi 1s2 2sp3(2)
2sp3(2) 2sp3(1) 2sp3(1) , dengan demikian 2 orbital sp3 isi 2pasang elektron, sedang 2
orbital sp3 lainnya, masing-masing isi 1 elektron
26
Hibridisasi Oksigen sp2
Hibridisasi sp3 pada kulit n=3 menjadi 3sp3(2) 3sp3(2) 3sp3(1) 3sp3(1) , dengan demikian
2 orbital sp3 isi 2 pasang elektron, sedang 2 orbital sp3 lainnya, masing-masing isi 1
elektron
Pada Ikatan Kovalen, pasangan elektron pada orbital molekul
berjarak sama atau distribusi elektronnya simetris terhadap dua
atom yang berikatan.
Jika pasangan elektron lebih tertarik secara kuat ke arah salah satu
atom yang berikatan, sehingga distribusi elektron diantara atom tsb
tidak simetris, maka ikatan spt ini disebut Ikatan Kovalen Polar
Mengapa distribusi elektron pada ikatan kovalen polar tidak simetris?
Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan sifat elektronegatifitas dari
dua atom yang berikatan tersebut.
Elektronegatifitas adalah kemampuan instrinsik/internal dari atom untuk
menarik pasangan-elektron dalam ikatan kovalen.
Dalam Tabel Periodik diatas, sifat elektronegatifitas (EN) umumnya naik dari
kiri ke kanan, serta menurun dari atas ke bawah. Terlihat Harga (acak) EN
dari F=4.0 merupakan atom dg EN terkuat, dan Cs=0.7 merupakan atom dg nilai
EN terlemah. Atom-atom dlm kotak-warna ungu, merupakan atom-atom dg EN
terkuat; sedang yg ada dalam kotak kuning-muda, merup akan atom-atom dg EN
sedang, dan yang berada dalam kotak biru adalah atom-atom dg EN terlemah.