Anda di halaman 1dari 13

PERMASALAHAN FMEA DI PABRIK

PETROKIMIA IIIB GRESIK


1. DWI KRISTANTO
2. MARINI HERMANINGSIH
3. MARIA STEFANI BETHAN
4. MOHAMMAD AFANDY F
5. JUZMA ILMAHUR M
6. DZIKRIYAH IKRIMA S
PENGERTIAN ABSORBPSI

• Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda
fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen
kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir
pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas,
destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
PRINSIP KERJA

Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara
absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke
dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini
terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber
pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.
FUNGSI ABSORBER YANG ADA DI PT
PETROKIMIA GRESIK :

• Gas SO3 bersama gas SO2 dan sisa dry air outlet bed IV converter dengan suhu
428oC dimasukkan ke Economizer II untuk diturunkan suhunya menjadi 190oC dan
tekanan 405 mmAq. Selanjutnya, gas tersebut dialirkan ke absorption tower II (T-
1302).
• Gas SO3 dari converter bed III diserap oleh larutan absorbent H2SO4 98,5% secara
counter current. Larutan H2SO4 dipompakan oleh 2nd Absorption Tower Circulation
Pump (P-1303) dari 2nd absorption tower pump tank (D-1302) masuk ke absorption
tower II melalui sisi bagian atas dan gas SO3 masuk melalui sisi bagian bawah.
- Larutan H2SO4 98,5% dialirkan melalui distributor acid supaya penyebaran larutan
H2SO4 dapat merata, absorption tower juga dilengkapi packing berupa ceramic saddle
ring untuk memperluas permukaan absorpsi. Reaksi yang terjadi adalah:
H2SO4 (aq) + SO3 (g) H2S2O7 (l)
• Hasil dari reaksi tersebut menghasilkan H2S2O7. Mist acid dipisahkan oleh demister dari
gas SO2 agar system outlet absorption tower II tidak terkorosi, sisa gas SO2 dan sisa dry
air temperature 170oC dan tekanan 35 mmAq dibuang ke atmosfer melalui Stack (D-
1303) sebagai emisi dengan kadar maks. 150 ppm. H2S2O7 dari sisi bawah absorption
tower II mengalir ke 2nd absorption tower pump tank.
• Air demineralisasi ditambahkan secara otomatis ke dalam 2nd absorption tower pump
tank untuk mengencerkan H2S2O7 dan membentuk asam sulfat 98,5%. Reaksi yang
terjadi adalah:
H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (aq)
Larutan asam sulfat 98,5% yang terbentuk di dalam 2nd absorption tower pump tank,
sebagian digunakan kembali sebagai larutan absorbent pada absorption tower II, serta
sebagian dialirkan menuju Sulphuric acid storage tank (TK-1401) di Departemen III B PT.
Petrokimia Gresik untuk didistribusikan
PERMASALAHAN :

- Demister yang ada di dalam kolom absorber dimana


demister berfungsi sebagai penyaring SO2 agar SO2
dapat di lepas di udara sesuai dengan SNI.
- Pemasalahan yang sering terjadi pada demister yaitu alat
ini mengalami kejenuhan sehingga SO2 tidak dapat
terserap optimum dan menyebabkan SO2 dilepas tidak
sesuai dengan ambang batas SNI.
BAKU MUTU

900 ug/Nm3 = 0,35 ppm


365 ug/Nm3 = 0,14 ppm
60 ug/Nm3 = 0,02 ppm
METODE FMEA

Equipmen Functiio Function Description of Failure Effect of Dampak Peluang Risiko Kategor
t n Failure Failure i Resiko
Failure Mode Failure Detection (D) (P) (D) x
Mechanism of Failure (P)

Demister sebagai gagal untuk lama waktu Tidak ada tidak SO2 4 4 16 Sedang
yang ada penyaring menyaring penggunaan maintenance sesuainya melebihi
di kolom SO2 agar SO2 berkala kondisi di ambang
absorber SO2 dapat lapangan batas SNI
di lepas di Tidak dengan
udara dilakukan control
sesuai cleaning room
dengan
SNI
REKOMENDASI

1. Melakukan cleaning pada demister


2. Melakukan pengecekan jumah konsentrasi so3 gas inlet
3. Melakukan pengecekan efisiensi pompa H2SO4 pekat
4. Melakukan cleaning pada rasching ring
5. Mengganti rasching ring dengan paddle ring sehingga terdapat waktu kontak
lebih lama saat proses absorbs SO3 dengan H2SO4 pekat.
TABULASI
KESIMPULAN

• Permasalahan yang terjadi ada pada alat absorber bagaian demister.


• Analisa FMEA masuk dalam kategori sedang dengan nilai 16.
• Basic cause SO2 lepas ke lingkungan dengan konsentrasi yang berlebih.

Anda mungkin juga menyukai