Anda di halaman 1dari 57

OBSERVASI KEAMANAN PANGAN UNTUK JAJANAN

ANAK SEKOLAH DAN MAHASISWA DI KOTA MALANG

Kelompok 1 Off P

Anna Iriansyah Fairus Zain


Fransiska P Mega Berliana
Latar Belakang
• Jajanan makanan dan minuman sangat beragam jenisnya dan berkembang dengan pesat di
Indonesia.
• Jajanan makanan juga merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, karena
terdapat beberapa jajanan makanan yang tidak higienis dan kurang memenuhi syarat kesehatan
sehingga sangat berisiko terhadap pencernaan yang dapat mengganggu kesehatan, terutama pada
anak-anak.
• Masalah keamanan pangan yang aman, bermutu dan bergizi seimbang tidak terlepas dari
faktor keamanan pangan.
• Pemerintah menyadari bahwa pentingnya keamanan pangan yang dikonsumsi oleh manusia
sehingga menetapkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 yang mengatur pangan di Indonesia.
Disamping itu terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan
gizi pangan dengan memberikan wewenang kepada Badan POM untuk melakukan pengawasan
keamanan, mutu dan gizi pangan yang beredar .
Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah keamanan pangan pada jajanan yang dijual


disekitar SMPN 4, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 8,
Brawijaya Smart School (BSS), Car Free Day (CFD), sekitar UM,
dan Taman Singa Stasiun Kota Malang?

2. Faktor apa yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan


makanan dan minuman yang tidak sehat?

3. Dampak yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi jajanan


makanan dan minuman yang tidak sehat?
Kajian Teori
Kajian Teori

Pangan Sehat
 Pangan yang baik harus memiliki nilai gizi yang dapat mencukupi
kebutuhan tubuh manusia. Nilai gizi pangan meliputi karbohidrat,
lemak, protein, vitamin dan mineral
 Selain nilai gizi, pangan sehat harus bersifat tidak membahayakan
tubuh
 Pangan sehat dan tidak berbahaya merupakan pangan yang tidak
terkena cemaran mikrobiologi maupun kimia yang dapat
mengganggu kesehatan
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
 Makanan jajan atau biasa dikenal street food yaitu sejenis makanan
yang dijual di kaki lima, pinggir jalan, stasiun, pasar, tempat
pemukiman serta lokasi yang sejenis yang langsung dimakan atau
dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut
Jenis Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
 Makanan yang berbentuk panganan misalnya kue-kue kecil, pisang
goreng, kue putu, kue bugis, dan sebagainya
 Makanan jajanan yang diporsi seperti pecel, mie bakso, asinan, toge
goreng, dan sebagainya
 Makanan jajanan dalam bentuk minuman seperti cendol, bajigur,
cincau, es krim, dan sebagainya
Anak Usia Sekolah
 Anak pada usia sekolah berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan, serta berangsur-angsur menjadi banyak mengetahui
tentang diri dan kesukaannya
Masalah Anak Usia Sekolah
 Penyakit
 Kegemukan

Penyebab :
 Kontaminasi
 Keracunan
Kebiasaan Anak Jajan
 kebiasaan jajan adalah bagian perilaku berbentuk tindakan yang
menjadi suatu pola dari tingkah laku seseorang atau kelompok yang
cenderung sulit untuk berubah
 Frekuensi bawa bekal = 4,1%, dan tidak bawa bekal = 20,05%
Dasar Hukum Kebijakan Jajanan Anak
Bahan Tambahan pada Makanan
Fungsi bahan tambahan pangan antara lain :
 Sebagai pengawet pangan dengan cara mencegah pertumbuhan dan

aktivitas mikroba perusak pangan (menahan proses biokimia) atau


mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu
pangan
 Menjadikan pangan lebih baik dan menarik sehingga menambah dan

merangsang timbulnya selera makan


 Meningkatkan kualitas pangan

 Menghemat biaya
Bahan Pengawet
 Asam benzoat
 Asam propionat
 Asam sorbat
 Belerang oksida
 Formalin dan boraks
Antioksidan
 Biasanya ditambahkan pada minyak untuk mencegah tengik
Zat/bahan Pengemulsi
 Agar-agar
 Alginat
 Dekstrin
 Gelatin
 Karagen
 Lesitin
 Karboksimetil selulosa
 Pektin
 Pati asetat
Bahan pewarna
 Alami : karoten, klorofil, miglobin, daun pandan, kunyit, buah coklat,
wortel
 Sintesis : amaranth, erythrosine, indigo sulfonat, kuning napthol,
tatrazin
Bumbu penyedap
 Alami : merica, kayu manis, jahe, cengkeh, dll
 Sintesis : MSG

Menurut WHO, konsumsi MSG yang diperbolehkan adalah 120


mg/kg per hari
Dampak Penambahan BTM

Positif

Negatif
HASIL OBSERVASI Sekitar SMPN 4 Malang dan
SMAN 8 Malang
Cilok Daging

• Sanitasi: Penataan dan kebersihan cukup rapi dan bersih


karena diberi penutup serbet bersih dan kertas minyak.
• Warna : Warna cilok yang dijual seperti sebagaimana biasanya
bewarna abu-abu. Saos sebagai pendamping bewarna merah
• Rasa: Rasa kurang enak, terlalu dominan rasa pati.
• Bahan : Daging ayam, tepung kanji, penyedap rasa, gula,
garam, bawang putih, dan kaldu.
• Cara pembuatan : Bumbu yag meliputi gula, garam, dan
bawang putih dihaluskan terlebih dahulu dan dicampur dengan
daging yang telah digiling dan tepung kanji. Disiapkan air
mendidih dengan kaldu didalamnya, lalu adonan dicetak
danat.
• Penjualan : Dalam sehari penghasilan rata-rata 500.000 rupiah.
• Ketahanan makanan : Setengah hari
• Asal bahan : Pasar Besar
Sekitar SMPN 4 Malang dan
batagor SMAN 8 Malang

 Sanitasi : Untuk penataan bahan dan barang agak


berantakan, kebersihan kurang terjamin.
 Warna: Warna pucat dan kurang menarik
 Rasa: Rasa batagor hambar karena hanya diberi sedikit
bumbu saja
 Bahan: Tahu, tepung terigu, garam, gula, penyedap rasa
 Cara pembuatan: Tepung yang telah diberi bumbu
dimasukkan ke dalam tahu, lalu digoreng hingga kering dan
setelah itu ditiriskan.
 Penjualan: Untuk sehari sebesar 100.000 – 500.000 rupiah
 Ketahanan makanan: Setengah hari
 Asal bahan: Pasar dinoyo
Sekitar SMPN 4 Malang dan
cimol SMAN 8 Malang

 Sanitasi: Untuk penataan bahan dan barang agak berantakan,


kebersihan kurang terjamin.
 Warna: Warna pucat dan bumbu yang mencolok jadi kurang
menarik
 Rasa Rasa kurang pas karena kebamnyakan bumbu bubuk yang
diberikan
 Bahan :Tepung terigu, Tepung tapioka, garam, gula, penyedap
rasa, bumbu bubuk
 Cara pembuatan :Campuran tepung terigu dan tepung tapioka
diberi garam, gula dan penyedap rasa, kemudian diberi air
hangat dan diueni dan dibentuk bulat, lalu digoreng
 Penjualan: 300.000 rupiah
 Ketahanan makanan: Setengah hari
 Asal bahan: Pasar dinoyo
Sekitar SMPN 4 Malang dan
Telur gulung SMAN 8 Malang

 Sanitasi : Penataan dan kebersihan rapi dan cukup bersih, karena


tidak banyak barang yang bawa.
 Warna: Warna telur gulung kuning kecoklatan menarik, warna
saosnya orange muda.
 Rasa: Enak sebagaimana rasa telur goreng, rasa saosnya agak asam
 Bahan: Telur, garam, dan penyedap rasa
 Cara pembuatan: Minyak dipanaskan terlebih dahulu. Telur dikocok
dengan ditambahkan air, garam dan penyedap rasa. Setelah itu
dituangkan satu sendok telur ke wajan penggorengan kemudian
digulung ke tusuk sate. Setelah matang ditiriskan.
 Penjualan: 250.000-300.000 rupiah
 Ketahanan makanan: Setengah hari
 Asal bahan: Toko kelontong
Sekitar SMPN 4 Malang dan
Pentol korea SMAN 8 Malang

 Sanitasi: Tempat penjualan kurang bersih karena ada ceceran telur, penataan rapi.
 Warna: Warna kuning kecoklatan dari telur, menarik
 Rasa: Rasa enak dan pas
 Bahan: Tepung kanji, telur, daging ayam, garam, gula, dan penyedap rasa.
 Cara pembuatan
 Pembuatan pentol
 Bumbu yag meliputi gula, garam, dan bawang putih dihaluskan terlebih dahulu dan dicampur dengan daging yang telah
digiling dan tepung kanji. Adonan kemudian diatuk rata sambil ditambahi dengan air hangat sampai adonan dapat
dibentuk. Disiapkan air mendidih dengan kaldu didalamnya, lalu adonan dicetak dan dimasukkan dalam air kaldu
tersebut. Ditunggu adonan hingga mengapung lalu dingkat.
 Pembuatan adonan pebalut pentol
 Pentol yang sudah jadi dibaluti dengan tepung terigu, kemudian digoreng. Setelah kering lalu dimasukkan ke dalam telur
yang telah dikocok dan digoreng lagi hingga warna kuning kecoklatan. Setelah itu ditiriskan dan diberi saos dan kecap
sebagai pendamping.
 Penjualan: 500.000 rupiah
 Ketahanan makanan: Setengah hari
 Asal bahan: Toko klontong dan pasar dinoyo
Sekitar SMPN 4 Malang dan
Telur gulung SMAN 8 Malang

 Sanitasi/kebersihan : Bersih , cangkang telur serta tempat jualan bersih.


 Tidak menggunakan pewarna
 Rasa enak karena masih telur segar
 Bahan yang digunakan yaitu telur, masako, minyak sayur (bersih)
 Cara pembuatan : Diaduk 2 telur, diberi bumbu masako secukupnya,
kemudian satu sendok teh telur di goreng dan disiapkan tusuk sate,
dengan teknik tertentu kemudian gulung telur hinggat menempel pada
tusuk sate, tiriskan dan siap di santap.
 Sehari biasanya habis 400-475 tusuk, jika tidak telur utuh disimpan
dikulkas
 Telur dapat bertahan sampai semninggu jika tidak di masuk kulkas
 Harga 1000 per satu telur gulung (terjangkau).
Sekitar SMAN 1 Malang,
cilok SMAN 3 Malang dan SMAN
4 Malang

 Sanitasi tempat bersih


 Tidak menggunakan pewarna
 Rasa : ayam
 Bahan : tepung terigu dan daging ayam
 Cara membuat: Daging ayam dihaluskan ditambah tepung yang
bumbu, dibentuk bulat2 lalu dimasukkan ke air panas dan direbus
sampe matang.
Sekitar SMAN 1 Malang, SMAN 3

batagor Malang dan SMAN 4 Malang

 Sanitasi kebersihan cukup


 Tidak menggunakan pewarna
 Rasa: cukup terasa
 Bahan : Kentang , sosis, tempura, tahu bakso, bakso ikan, dan aci. Dengan
saos kacang
 Cara pembuatan: Untuk sosis, tempura dan bakso ikan di beli dalam
bentuk jadi, kentang di potong dan di goreng, tahu bakso digoreng, aci di
rebus lalu digoreng. Kemudian dicampurkan semua dengan saos kacang.
 Ketahanan : untuk kentang, aci, dan tahu bakso dibuat dan digoreng
langsung dan bertahan sehari saja, sedangkan sosis,tempura, bakso ikan
dibeli dan disimpan dikulkas dan untuk bahan saos nya dibuat untuk sehari.
Sekitar SMAN 1 Malang, SMAN 3

Es cao Malang dan SMAN 4 Malang

 Sanitasi tempat bersih dan pengemasan


 Tidak menggunakan pewarna
 Rasa: Tidak terlalu manis dan menyegarkan
 Bahan : Daun cao & cincau hitam
 Cara pembuatan: Daun cao direbus
dihaluskan sampai mengental menjadi gula
cao.
 Ketahanan: 3-4 hari disimpan dikulkas
 Harga: sangat terjangkau
Sekitar SMP dan SMA Brawijaya

Es kopyor Smart School (BSS) Malang

 Bahan Pembuatan : Nutrijell, air kelapa, gula, sirup, es batu


 Cara Pembuatan :
 Nutrijell dimasak hingga mendidih dengan dicampur air kelapa, dan gula
 Setelah mendidih dibiarkan sebentar, kemudian dituangkan ke wadah
berisi es batu besar sedikit demi sedikit untuk membuat kopyor
 Cara penyajian:
 Kopyor diletakkan didalam cup, Ditambahkan es batu dan air,
Ditambahkan susu dan sirup
 Ketahanan : Maksimal 3 hari
 Penjualan : 70-80 cup, musim dingin ±50 cup
 Warna : Menarik
 Rasa : Enak, sesuai bahan, masin pas
 Sanitasi : Bersih
Sekitar SMP dan SMA Brawijaya

Pentol korea Smart School (BSS) Malang

 Bahan Pembuatan: Pentol korea dari kentang ;


Sempol dari ayam
 Cara pembuatan ; Penjual membeli langsung
dari supplier
 Cara penyajian : Dibungkus dengan plastic
dan ditambahi bumbu seperti sambal dan kecap
sesuai selera pembeli
 Ketahanan : 1 hari setelah digoreng
 Penjualan : Tidak menentu
 Warna : Menarik
 Rasa : Hambar
 Sanitasi : Bersih
Sekitar SMP dan SMA Brawijaya

Telur gulung Smart School (BSS) Malang

 Bahan pembuatan : Telur, garam, royco, lada dan


minyak
 Cara pembuatan :
 Campurkan telur, air, garam, royco, lada Kocok hingga
merata. Panaskan minyak, lalu goring. Gulung telur dengan
tusuk sate, tiriskan. Sajikan dengan saus sambal
 Cara penyajian : Dibungkus dengan plastic dan
ditambahi bumbu seperti sambal dan kecap sesuai selera
pembeli
 Ketahanan : Hanya beberapa menit
 Penjualan : 7-8 kg
 Warna : Menarik
 Rasa : enak
 Sanitasi : Bersih
Sekitar SMP dan SMA Brawijaya

Jagung susu keju Smart School (BSS) Malang

 Bahan Pembuatan : Jagung manis, keju


 Cara Pembuatan :
 Jagung manis diambil bijinya, Biji jagung direbus hingga
lunak, Disajikan dengan ditaburi keju diatas jagung
 Cara penyajian:
 Jagung yang telah lunak dimasukkan ke dalam cup,
Ditaburi parutan keju
 Ketahanan : Maksimal 2 hari
 Penjualan : 6-7 kg perhari
 Warna : Menarik
 Rasa : Enak, sesuai bahan,
 Sanitasi : Bersih
CFD Malang

Tahu walik
 Bahan: Seperti adonan bakso, daging ayam, wortel, seledri, daun pre
 Masa simpan: Sekitar 2 hari
 Penjualan: Di CFD dan melalui GoFood
 Sanitasi: Kebersihan kurang
 Rasa: Gurih dan pedas
 Warna: Kurang menarik
 Harga: Rp 5000 dapat 3 tahu walik
CFD Malang

Kue leker

 Bahan: Tepung, mentega, gula, selai, vanili,


meses, air
 Masa Simpan: 4 hari, kalau sudah jadi
hanya 1 hari
 Cara pembuatan: Semua bahan di mixer,
lalu diaduk tiap ingin dimasak
 Sanitasi: Bersih
 Rasa: Enak 8/10
 Warna: cukup menarik
 Penjualan: di CFD, sekolah (SD)
CFD Malang

cilok
Cimol
 Bahan: Daging, tepung kanji, kacang Bahan: Tepung kanji
 Masa Simpan: Selama 2 hari Masa Simpan: Sehari
 Warna: Saos kecoklatan Sanitasi: Kurang kebersihan
Rasa: Rasa gurih dominan rasa
 Sanitasi: Kurang bersih
vetsinnya
 Rasa: Agak hambar Warna: Merah mencolok
 Penjualan: Di CFD dan Pasar Besar Harga: Rp 5000 / Plastik
 Harga: Rp 200 / biji
Es mojito Es Latte Matcha
Bahan: Air, gula, susu bubuk, bubuk matcha
 Bahan: Sirup, soda, dan buah Masa Simpan: Tahan sampai 2 hari jika ditaruh kulkas
 Masa Simpan: Jika sudah dalam Cara pembuatan: Air, bubuk matcha, gula dicampur
kemasan tahan sampai 2 hari dengan cara dikocok pakai botol kocokan.. Disajikan ke
 Warna: Merah, biru gelas plastik lalu diatasnya diberi susu cair
 Rasa: Soda lebih dominan Penjualan: di CFD, disekitar rumah.
Rasa: Cukup manis, namun rasa matcha sedikit kurang
 Sanitasi: Kurang kebersihan terasa karena mungkin kebanyakan air
 Penjualan: Di CFD Warna: Cukup menarik 7/10
 Harga: Rp 10.000 Sanitasi: Bersih 8/10
Sekitar UM dan Jl. Ambarawa

Jus Buah
 Bahan : buah, es batu, gula pasir, susu krimer
 Prosedur : masukkan buah secukupnya ke blender,
ditambahkan es, susu, gula kemudian diblender
 Ketahanan simpan : 3 hari
 Harga : Rp 5000
 Sanitasi : terdapat beberapa potongan buah yang
tidak di beri penutup sehingga sanitasi kurang baik
 Warna : cerah seperti buah
 Rasa : rasa buah kurang terasa lebih dominan gula
dan air
 Asal bahan : pasar
Sekitar UM dan Jl. Ambarawa

Cilok bandung

 Bahan : terigu 1 kg, kanji 2 kg, bumbu racik, air


 Cara membuat:
 Terigu ditambahkan air, bumbu, kemudian diaduk rata, ditambah
kanji, diaduk lagi. Dicetak manual. Direbus 10 menit
 Ketahanan : 2 hari di kulkas,
 Harga 1 biji : Rp 500
 Sanitasi : cukup bersih karena etalase yang bersih dan tertutup
rapat
 Warna : putih
 Rasa : Kenyal dan gurih
 Asal bahan : Pasar
Sekitar UM dan Jl. Ambarawa

Kentang goreng

 Bahan : Kentang, tepung crispy, bumbu racik


 Cara membuat : kentang dikupas dan dipotong menjadi kecil-
kecil berbentuk stick, kemudian dicuci 3 sampai 4 kali sampai
bening, kemudian direndam dalam air 12 jam, kemudian
dicuci lagi 1 kali saat dipakai dan pada saat ingin di goreng,
kentang dicampur tepung krispi 3 kali lalu penggorengannya
sendiri dua kali
 Ketahanan : 1 hari
 Harga : mulai Rp 1000
 Sanitasi : Kurang baik karena minyak yang digunakan agak
kecoklatan sehingga tidak baik untuk digunakan
 Warna : Kuning kecoklatan
 Rasa : Gurih
 Asal bahan : Pasar
TAMAN SINGA BARAT STASIUN KOTA
Es puter MALANG
Lokasi cukup dekat dengan tempat
bimbingan belajar anak sekolah

 Bahan : gula, santan kelapa muda, garam, ketan


 Masa simpan : bisa sampai 3 hari dengan syarat es dan garam
sering diganti.
 Cara pembuatan : Penjual membuat produk dagangannya sendiri
dengan mencampur bahan kemudian diputar selama kurang
lebih 1 jam.
 Rasa : enak, segar. Namun jika sudah tiga hari penyimpanan
rasanya lebih kasar
 Warna : Menarik karena dicampur dengan agar dan mutiara
jeli.
 Sanitasi : Bersih, pengemasan menggunakan cup plastic baru
 Penjualan : harga Rp 5000 / porsi. Penjualan setiap hari dan
tidak selalu habis. Lokasi penjualan di sekitar taman singa tempat
rekreasi keluarga.
cilok

 Bahan : Tepung dan daging ayam. Saus kacang,


sambal, kecap produk pabrik.
 Masa simpan : sampai 5 hari jika disimpan di
lemari es
 Cara pembuatan : dibuat adonan campuran
tepung dan daging ayam, diuleni, direbus.
 Rasa : Enak, Saus tidak masam.
 Warna : cilok keabuan, saus merah gelap,
sambal jingga, saus kacang cokelat.
 Sanitasi : cukup bersih
 Penjualan : Harga sesuai permintaan pembeli. Di
jual disekitar taman rekreasi patung singa
Jagung susu keju

 Bahan : Jagung manis rebus, bumbu perasa,


keju, susu kental manis.
 Masa Simpan : satu hari
 Cara pembuatan : jagung dipipil dan direbus,
diberi varian rasa sesuai selera
 Topping buatan pabrik.
 Rasa : Enak, tidak masam
 Warna : Menarik. Topping berwarna sangat
mencolok dari varian balado, matcha,
blueberry, stroberi, mayonnaise.
 Sanitasi : Bersih
 Penjualan : Harga Rp 5000 / porsi.
sempol

 Bahan : tepung tapioka, tepung sagu, daging ayam, telur,


garam dan MSG
 Masa Simpan : 3 hari
 Cara pembuatan : dibuat adonan tepung tapioka, tepung
sagu, daging ayam yang digiling, garam dan MSG. dibuat
bulatan pada tusuk, digoreng, disajikan dengan saus.
 Rasa : cukup enak
 Warna : Cokelat gelap karena menggunakan minyak yang
sudah berwarna hitam
 Sanitasi : Cukup bersih
 Penjualan : 1 tusuk Rp 500. Biasa berjualan di taman
rekreasi dan SD di Kota Malang
Sate telur
 Bahan : Telur, MSG, Saus membuat sendiri
bukan pabrik
 Masa simpan : tidak ada karena sekali
membuat langsung disajikan
 Rasa : Enak
 Warna : Menarik, tidak kehitaman karena
menggunakan minyak baru yang masih kuning.
Warna saus merah cukup mencolok
 Sanitasi : cukup bersih
 Penjualan : Satu tusuk Rp 500. Biasa berjualan
di taman rekreasi dan SN di Kota Malang.
Pembahasan
 Menurut observasi, pedagang yang menjual dagangannya dengan
kategori baik yakni pada lokasi sekitar SMAN 1 Malang, SMAN 3
Malang, dan SMAN 4 Malang, dalam hal kebersihan / sanitasi yang
bersih, minyak yang digunakan untuk menggoreng berwarna jernih,
proses pembuatan bersih dan higienis, bahan-bahan yang digunakan
tidak menggunakan pewarna, proses pengemasan dengan plastik
yang baru, makanan yang dijual disimpan di tempat yang tertutup
sehingga debu tidak masuk dan lalat tidak berterbangan.
 Sedangkan, menurut observasi pedagang yang menjual dagangannya
dengan kategori tidak baik/tidak bersih yakni pada lokasi sekitar UM
dan Jl. Ambarawa, dikarenakan makanan yang dijual tidak disimpan di
tempat yang tertutup/tidak ditutupi sehingga bisa saja debu dan lalat
dapat hinggap di makanan, minyak yang digunakan untuk menggoreng
berwarna hitam, menggunakan bahan penyedap rasa dan pewarna
makanan dalam proses pembuatan makanan.
 Menurut FAO, jajanan (street food) di defisinisikan sebagai makanan
dan minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki
lima di jalanan dan ditempat-tempat keramaian umum yang langsung
dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih
lanjut. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di olah
oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan
sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain
yangdisajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel
(KEPMENKES, 2003).
 Hasil penelitian YLKI (Warta konsumen 2000) menyimpulkan bahwa
persentase makanan jajanan anak SD yang dicampur dengan
berbagai zat berbahaya masih sangat tinggi sebagai salah satu
alternatif makanan bagi anak sekolah, nilai gizi dan nilai keamanan
makanan jajanan masih perlu mendapat perhatian (Khomsan, 2006).
 Di Indonesia sendiri masih banyak permasalahan yang terkait dengan
penggunaan bahan tambahan makananan. Meskipun sudah diatur
melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 235/ Menkes/ Per/ VI/ 79 dan
direvisi melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 722/ Menkes/ Per/ IX/
88 mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM), penyalahgunaan
pemakaian zat pengawet, zat pewarna dan zat pemanis masih sering
ditemukan.
Berbagai dampak dari mengonsumsi jajanan/makanan yang tidak sehat
dan mengandung bahan tambahan pada makanan diantaranya sebagai
berikut (Winarno, 2002) :
 Pemanis buatan : sacharin, menyebabkan kanker kandung kemih
 Pewarna tekstil : Rhodamine B, menyebabkan pertumbuhan lambat, gelisah
 Bahanpengenyal (boraks): menyebabkandemam, kerusakanginjal, diare,mual, muntah, pingsan, kematian
 Penambah rasa : Mono Sodium Glutamat (MSG), menyebabkan pusing, selera makan terganggu, mual,
kematian
 Bahan pengawet : formalin, menyebabkan sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah, tidak bisa
kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian.
 Timah : pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,mual, muntah
 Makanan tidak bergizi menyebabkan gangguan berfikir
 Makanan mengandung mikroba, basi atau beracun menyebabkan sakit perut, diare
 Makanan yang digoreng dengan minyak yang berwarna hitam mengandung lemak trans yang dapat
mengubah proses metabolisme dalam tubuh, mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat
pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan inflamasi
dan berkurangnya suplai oksigen. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk
darah ke otak, bisa terjadi demensia.
Dr. Saptawati menganjurkan bebera pasyarat makanan jajanan
yang baik, yang harus dipersiapkan oleh penjual makanan siap
konsumsi seperti :

 Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),


 Tidak lebih dari satu pemanis
 Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak
goreng yang berulang-ulang)
 Rendah kandunngan gula, minyak dan garam
 Aman, enak, serta harganya terjangkau
Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi
jajanan yang tidak sehat :
 Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya
yang senang mengkonsumsi jajan di sekolah.
 Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang
didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang
diproduksinya apabila menggunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses
produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku
 Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli
karena jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok
 Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar
area sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi
kesehatan siswa-siswinya
Faktor anak suka jajan diluar :
 Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang
disajikan di rumah tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin
makan di rumah tidak di sediakan oleh orang tuanya
 Kebiasaan mengemil.
 Orang tua yang royal belanja.
 Cukup uang untuk jajan.
Mengingat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat
mengonsumsi jajanan/makanan dan minuman tidak sehat, berikut ini
adalah upaya untuk menghindarinya antara lain (Supariasa, 2001) :

 Tidak jajan sembarangan


 Menghindari jajanan dengan warna mencolok
 Memilih jenis jajanan yang bersih dan higienis
 Memilih jajanan di tempat yang bersih
 Memperhatikan kebersihan pedagang dan dagangan yang dijual
 Mencaritahu proses pembuatan makanan yang akan kita beli
 Membekali anak dengan makanan yang sehat
 Biasakan anak mengkonsumsi makanan sehat di rumah
 Membatasi uang saku pada anak
 Menjelaskan bahaya jajan sembarangan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai