Metode Analisa Kegagalan
Metode Analisa Kegagalan
Disusun oleh :
No Nama NIM
1 Aditiyha Octa Wahyu P. 157022596
2 Kamlia Nur 157022451
3 Satria Setiawan 157022482
Kasus 13
Kegagalan Pompa Bahan Bakar di Pesawat
(Failure of a Fuel Pump in an Aircraft)
Kasus pertama ini adalah kecelakaan sebuah pesawat yang terbakar sesaat setelah lepas landas.
Kecelakaan ini disebabkan karena kerusakan pada pompa bahan bakar.
6
Kegagalan Pompa Bahan Bakar di Pesawat
(Failure of a Fuel Pump in an Aircraft)
7
Kegagalan Pompa Bahan Bakar di Pesawat
(Failure of a Fuel Pump in an Aircraft)
Salah satu dari kondisi ini secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat menyebabkan kelelahan resah atau muatan tidak
seragam pada piston, yang menyebabkan kegagalan.
Rekomendasi:
• Ganti semua pegas, dudukan pegas, dan pemandu pegas setiap kali pompa dirombak.
• Periksa dan gunakan pegas dengan panjang / kekakuan yang benar.
• Periksa penyumbatan lubang pelumas pada slipper pad.
• Piston harus memiliki dimensi yang benar. Di pompa itu sendiri, diamati bahwa lancip di ujung piston bervariasi dari piston
ke piston. Lancip sangat penting untuk menghindari keausan pegas.
• Saat membongkar pompa, selalu lakukan praktik yang baik untuk mengidentifikasi bagian-bagian dan lokasi relatifnya
dengan benar.
9
Kegagalan Pompa Bahan Bakar di Pesawat
(Failure of a Fuel Pump in an Aircraft)
Kesimpulan
Kerusakan pompa bahan bakar disebabkan karena rusaknya salah satu piston pompa. Quill part yang rusak
merupan akibat dari piston yang rusak. Piston ini rusak diawali dengan adanya retakan (crack) akibat dari
kelelahan (fatique). Dari fakta-fakta yang ditemukan, membuktikan bahwa adanya retakan awal sebelum piston
hancur berkeping-keping.
Piston mengalami kerusakan karena mengalami fretting fatique yang berawal dari fretting fatique pada barrel.
Namun fretting fatique ini belum bisa diidentifikasi penyebab utamanya. Kemungkina penyebab terbesar sudah
disebutkan sebelumnya.
10
Kegagalan Pompa Bahan Bakar di Pesawat
(Failure of a Fuel Pump in an Aircraft)
Istilah-istilah :
1. Fuel pump : mengalirkan bahan bakar ke sistem bahan bakar.
2. Beachmark : tanda yang dapat terlihat pada permukaan yang patah. Di indikasi menjadi awal mula patahan.
3. Preexisting crack : awal mula terjadi sebuah retakan.
4. Piston : sumbat geser yang terpasang dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam, silinder hidraulik,
pneumatik dan silinder pompa.
5. Deformed : perubahan bentuk yang terjadi pada sebuah material akibat kejadian tertentu.
6. Abnormalities : kelaian yang terdapat pada suatu material, dapat menjadi pemicu munculnya kegagalan
material.
7. Excessive wear : keausan yang terjadi secara berlebihan.
8. Stereobinacular microscope : sebuah alat untuk mengidentifikasi permukaan benda.
9. Fretting fatique : kerusakan yang terjadi akibat dari siklus stress pada suatu benda.
10. Case-hardened steel : baja cor yang telah dikeraskan.
Referensi:
V. Ramachandran, A.C. Raghuram, R.V. Krishnan, and S.K. Bhaumik, Failure Analysis of Engineering Structures,
ASM International, 2005, p 92 11
Kasus 23
Kegagalan Struts Undercarriage Utama di Pesawat
(Failure of Main Undercarriage Struts in an Aircraft)
Kasus kedua adalah kasus 23, yaitu terjadinya kegagalan Strut undercarriage utama dari pesawat.
Berikut beberapa gambar dari bagian yang bermasalah :
12
Kegagalan Struts Undercarriage Utama di Pesawat
(Failure of Main Undercarriage Struts in an Aircraft)
13
Kegagalan Struts Undercarriage Utama di Pesawat
(Failure of Main Undercarriage Struts in an Aircraft)
Terdapat 3 area:
Area (a): menunjukkan pergerakan dari permulaan
retakan yang bergerak lambat, sepanjang 2 mm.
Area (b): menunjukkan pergerakan dari retakan yang
bergerak cepat.
Area ( c): menunjukkan patahan terakhir/ujung.
16
Kegagalan Struts Undercarriage Utama di Pesawat
(Failure of Main Undercarriage Struts in an Aircraft)
Kesimpulan
Dalam pengamatan visual dan makroskopik, tidak ditemukan adanya cacat material. Dari pengamatan retakan,
menunjukkan adanya keratakan yang disebabkan fatique yang bisa disebabkan adanya beban yang berlebih.
Strut kanan gagal dengan retakan kelelahan yang berasal dari pinggiran luar dekat ujung atas dan merambat ke
dalam hingga kedalaman 2 mm sebelum menimbulkan satu kegagalan kelebihan beban. Penyangga sisi port
rusak karena kelebihan beban dan fraktur/retakan akibat sekundarnya.
17
Kegagalan Struts Undercarriage Utama di Pesawat
(Failure of Main Undercarriage Struts in an Aircraft)
Istilah-istilah :
1. Half-moon-shaped : bentuk seperti setengah bulan.
2. SEM : Mikroskop elektron yang didesain untuk menyelidiki permukaan dari objek solid secara langsung.
3. Undercarriage : sistem penggerak pada sebuah kendaraan.
4. Fractography : Studi untuk mempelajari permukaan dari sebuah material.
5. Macroscopic : sesuatu yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat.
6. Strut : biasanya digunakan pada monoplane kecil yang menghubungkan sayap pada pesawat.
7. Ultra sonic : Suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar manusia
8. Crack propagation : perambatan dari sebuah crack.
9. Periphery : keliling atau batas luar dari suatu area.
10. Low-cycle fatique : fatique yang terjadi pada suatu material dalam waktu yang tidak lama.
Referensi :
V. Ramachandran, A.C. Raghuram, R.V. Krishnan, and S.K. Bhaumik, Failure Analysis of Engineering Structures,
ASM International, 2005, p 120
18
THANK YOU
F O R YO U R AT T E N T I O N