0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan8 halaman
Pasien perempuan berusia 8 tahun datang dengan keluhan gigi depan bawah susah keluar. Pasien sedang menjalani pengobatan TB kelenjar selama 3 bulan. Pemeriksaan menunjukkan persistensi gigi depan bawah dan beberapa gigi berlubang. Diagnosa persistensi gigi dan rencana pengobatan meliputi pencabutan gigi susu, pemberian sealan, serta edukasi.
Pasien perempuan berusia 8 tahun datang dengan keluhan gigi depan bawah susah keluar. Pasien sedang menjalani pengobatan TB kelenjar selama 3 bulan. Pemeriksaan menunjukkan persistensi gigi depan bawah dan beberapa gigi berlubang. Diagnosa persistensi gigi dan rencana pengobatan meliputi pencabutan gigi susu, pemberian sealan, serta edukasi.
Pasien perempuan berusia 8 tahun datang dengan keluhan gigi depan bawah susah keluar. Pasien sedang menjalani pengobatan TB kelenjar selama 3 bulan. Pemeriksaan menunjukkan persistensi gigi depan bawah dan beberapa gigi berlubang. Diagnosa persistensi gigi dan rencana pengobatan meliputi pencabutan gigi susu, pemberian sealan, serta edukasi.
• Subyektif : Perempuan berusia 8 th datang ke drg dengan keluhan gigi
depan bawah sudah tumbuh namun gigi susu masih kuat. keluhan sudah sejak 3 bulan yang lalu. saat ini pasien sedang dalam pengobatan TB kelenjar sejak 3 bulan yang lalu. pasien pernah cacar air saat usia 4 tahun dan imunisasi lengkap. pasien siswi kelas 2 sd dan susah makan. • Obyektif : - ekstraoral : Tampak kurus dan anemis -intraoral : gigi 71 dan 81 masih kuat, gigi 31 dan 41 erupsi disisi lingual gigi 71 dan 81. kebersihan mulut dan gigi geligi baik. gigi 36,37,46,47 tampak pit dan fissure yang dalam. -Dx : Persistensi gigi 71 dan 81 prognosis : ? baik jika dilakukan pencabutan pada gigi susu • Anamnesa : - keluhan utama : Pasien usia 8 tahun mengeluhkan gigi depan bawah sudah tumbuh namun gigi susu masih kuat. - riwayat perjalanan penyakit : keluhan sudah dirasakan sudah sejak 3 bulan yang lalu dibagian gigi depan bawah . ibu pasien menginginkan gigi anaknya di cabut. - oral history : pasien pernah ke dokter gigi untuk menambalkan gigi dan rutin menggosok gigi 2x sehari. - medical history : saat ini pasien sedang pengobatan TB kelenjar sejak 3 bulan yang lalu, pernah cacar air usia 4 tahun dan sudah imunisasi lengkap (obatnya apa aja). - family history : - (orang tua apakah memiliki keadaan yang serupa) - social history : pasien seorang siswi sd kelas 2 dan susah makan IMT menurut asia pasific : Kurus : < 18,5 ideal : 18,5 - 23,5 obesitas 1 : 23,5 - 30 obesitas 2 : >30 Rumus : BB (Kg) / ((TB(m))2 Anemis : lemah, lesu, letih, konjungtiva pucat , kuku tampak pucat pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah Hb (eritrosit, leukosit, trombosit ? PENTING Pernah cacar air ketika usia 4 tahun : - varicela zooster (di seluruh badan) akan laten di ganglion syaraf dan akan kambuhan - Herpes zooster (hanya di satu sisi bagian tubuh) - HSV 1 , HSV 2 ? Imunisasi lengkap • TB paru : batuk berdahak lama disertai darah (lebih dari 2-3 minggu) , menular, pada anak anak untuk deteksi : pengerokan di lambung , menular atau tidaknya dilihat dari BTA positif atau negatif, kelelahan, kehilangan berat badan, demam, berkeringat dingin. • TB kelenjar : bakteri sudah menyebar ke kelenjar getah bening. pasien biasanya tidak batuk tetapi muncul benjolan pada kelenjar getah bening, demam, nafsu makan turun, bisa menular tergantung BTA , tidak menular , sehingga drg dapat melakukan tindakan dental. menyerang kelenjar getah bening Obat TB kelenjar dan paru : 1. tahap intensif : rimfapisin, isoniazid, etambutol, pirazinamide (diberikan selama 2 bulan) 2. tahap lanjutan : rimfapisin, isoniazid, streptomisin (dilanjutkan sampai 6 bulan) • Infeksi menular : Dirujuk ke rumah sakit • jika kondisi emergency dan tidak akut : perlindungan diri (baju steril, masker, handscoon) , tapi jika drg yang terkena TB maka drg menggunakan masker khsusus. dental chair nya dilapisi plastik • menurut tedy : pada kasus skenario bisa dikerjakan langsung oleh drg PENATALAKSANAAN pasien infeksius : - Jika bisa dirujuk terlebih dahulu ke RS DENTAL Persistensi : gangguan hormon tiroid dan hipotiroid, gangguan nutrisi (pada kasus karena pasien susah makan) fase istirahat (Osteoblast) lebih panjang daripada fase aktifnya (osteoklas), posisi gigi permanen tidak pada tempatnya, infeksi gigi decidui, ankylosis, tumbuhnya benih gigi yang abnormal. obat anti TB : efek samping mual muntah obat TB lanjutan : menyebabkan hipotiroid , sehingga akar tidak mudah teresopsi TP : 1. KIE komunikasi : kondisi persistensi informasi : mengenai etiologi edukasi : perawatan dan pasca perawatan 2. Pencabutan gigi 71 dan 81, setelah pencabutan Ibu pasien di edukasi untuk mendorong gigi anak ke arah labial 3. Fisur sealant pada gigi 36,37,46,47 4. kontrol dan evaluasi pergerakan gigi apabila ada tekanan minimal 6 jam