Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KUNJUNGAN

RUMAH KASUS
FARINGITIS

Oleh : Yuliana Diadi, S.Ked

Pembimbing : dr. I. Putu


Sudayasa, M.Kes
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepanitraan Klinik
Pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Kendari
2015
LATAR BELAKANG
Faringitis akut adalah sindroma inflamsi yang terjadi pada
faring yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme

Di Amerika Serikat, faringitis terjadi


lebih sering terjadi pada anak-anak
daripada pada dewasa. Sekitar 15 30
% faringitis terjadi pada anak usia
sekolah,
Indonesia tahu 2013 Setiapterutama
tahunnya usia 4 7 tahun, dan
sekitar 10% pusat
40 juta orang mengunjungi diderita oleh usia dewasa
pelayanan kesehatan karena
faringitis. Anak-anak dan orang
dewasa umumnya mengalami 35kali
infeksi virus pada saluran pernafasan
Di sulawesi tenggara angka
kesakitan penderita ISPA di
peroleh 22,2% kasus ISPA
dimana data penderita di
bawah 1 tahun sebanyak
1.312 penderita dan umur
1-4 tahun 3.270.
Angka kejadian ISPA di
Propinsi sulawesi tenggara
khususnya di puskesmas
abeli dalam 3 tahun terakhir
mendapat urutan pertama
dari penyakit terbanyak
salah satunya adalah
faringitis
DEFINISI

Faringitis adalah penyakit


inflamasi dari mukosa dan
submukosa pada
tenggorokan., Jaringan yang
terkena meliputi orofaring,
nasofaring, hipofaring,
tonsil, dan adenoid.
Faringitis merupakan
peradangan dinding faring
yang dapat disebabkan oleh
virus (40-60%), bakteri (5-
40%), alergi, trauma, toksin,
KLASIFIKASI
Faringitis akut
Faringitis viral
Faringitis bacterial
Faringitis fungal
Faringitis gonorea
Faringitis kronik
Faringitis kronik hiperplastik
Faringitis kronik atrof
Faringitis spesifk
Faringitis luetika
Faringitis tuberkulosis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. Suci
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : SMA
Suku : Bugis
Alamat : Kelurahan Lapulu Kec.Abeli
Tanggal kunjungan rumah : 19 Juni 2015
Nama Hubungan Pendidikan/pekerja Keadaan
Umur L/P
anggota keluarga an fsik
Tn. Abd.
L/62Tahun KK S1/ PNS Sehat
Razak
P/ 59
Ny. Mina Istri S1/ PNS Sehat
Tahun
P/ 23
Tn. Dayat Anak S1/swasta Sehat
Tahun
Nn. Suci P/16 Tahun Anak SMA Penderita
Genogram Keluarga
ANAMNESI
S
Keluhan Utama : Nyeri menelan
Keluhan tambahan : demam

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli umum puskesmas abeli dengan keluhan
nyeri menelan yang dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Awalnya
pasien merasakan gatal pada leher dan sekarang pasien
merasakan nyeri yang disertai susah menelan makanan.

Keluhan ini disertai demam (+) dan batuk (+). Batuk yang
dirasakan awalnya kering dan baru 2 hari ini dirasakan
berlendir. Pasien mengatakan keluhan ini sebelumnya belum
perna dirasakan dan belum berobat selama sakit. Mual (-),
muntah (-), nyeri kepala (-), nyeri sendi (-), BAK lancar dan BAB
biasa
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat dengan keluhan yang sama disangkal
riwayat alergi cuaca dingin (+) alergi obat (-)

Riwayat Kebiasaan Pasien


Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang
digoreng terutama gorengan yang dibeli di jalanan.
Pasien juga lebih suka makan makanan instant seperti
indomie yang disiram atau indomie mentah.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan yang sama dikeluarga disangkal oleh pasien
namun riwayat kontak dengan keluhan yang sama (+) teman
sekaligus tetangganya. Riwayat tekanan darah tinggi yang
diderita oleh ayah pasien namun sering mengontrol penyakitnya
di puskesmas, riwayat penyakit gula disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang, compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekwensi nadi : 88x/menit
Frekwensi napas : 20 x/menit
Suhu : 37,2oC
Berat badan : 44 Kg
Tinggi Badan : 156 cm
IMT : 18,10 (Normal)
Kepala
Thoraks Dalam Batas Normal
Abdomen
Stasus THT
Daun Telinga
Liang Telinga
Belakang Telinga Dalam Batas Normal
Membran Timpani
Tes Pendengaran (-)
Pemeriksaan Luar : tidak ada kelainan
Rhinoskopi anterior : tidak dilakukan
Sinus Paranasal : tidak dilakukan
Konka Nasalis : tidak dilakukan
Meatus Inferior dan Media : tidak dilakukan
Rhinoskopi Posterior : tidak dilakukan
Cavum Oris dan Orofaring
Mukosa : tidak ada kelainan
Uvula : Tidak ada deviasi
Gigi geligi : Normal
Lidah : Normal
Tonsil
Hipertrof : T1
Hiperemis : (+)
Kripta : ( - /- )
Detritus : ( - /- )
Faring
Mukosa : Hiperemis
Granula : ( - )
Post Nasal : (-)
Laring : tidak diperiksa
Pemeriksaan Penunjang
yang Diperlukan
Pemeriksaan swab tenggorok
Darah rutin
Kultur BTA
Diagnosis Kerja
Faringitis Akut
Diagnosa Banding :
Faringitis virus, Faringitis Bakteri, Faringitis jamur
Penyelesaian Masalah yang
Dihadapi
Menyarankan pasien untuk menjaga
makanan terutama hindari makanan
jajanan diluar yang digoreng
Menyarankan pasien untuk minum
obat secara teratur dan menghindari
terpapar asap rokok
Kapan dirujuk
Kasus faringitis akut bisa diobati
dipuskesmas dirujuk jika dengan
pemberian pengobatan dipuskesmas
tidak mengurangi gejala dan jika
pasien semakin susah menelan bisa
dirujuk ke ahli THT
Diagnostik Holistik
Aspek personal
Pasien datang berobat dengan harapan
rasa sakit yang dirasakan dapat
berkurang dengan bantuan dokter di
puskesmas.
Aspek risiko internal
umur pasien Faktor internal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien yaitu: umur pasien 16
tahun dengan keluhan nyeri menelan yang
disertai susah menelan sehingga pasien
diharapkan agar menjaga makanannya, selain
itu menhindari terpapar dengan asap rokok.
Aspek psikososial keluarga
a. Hubungan penderita dengan anggota keluarga lainnya
baik. Semua masalah yang ada selalu dibicarakan
dengan baik-baik dan keputusan diambil berdasarkan
hasil musyawarah atau kesepakatan bersama. Tiap
waktu luang digunakan untuk nonton TV sama-sama,
rekreasi dan lain-lain.
b. Hubungan dengan tetangga atau orang sekitar serta
teman-temannya juga baik
Diagnosis Sosial, Ekonomi, Pencarian
Pelayanan Kesehatan Dan Perilaku

Sosial
Hubungan keluarga dengan tetangga atau orang sekitar baik, teman
sebaya aling membantu jika ada kesulitan.
-Tidak ada masalah baik di rumah, maupun di masyarakat.
- Pendidikan tertinggi pada keluarga tersebut yaitu S1. Dalam hal ini
keluarga tersebut memiliki kesadaran yang tinggi untuk menyekolahkan
anak-anaknya
- Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dengan ayah dan
ibu adalah seorang PNS
Ekonomi
Dari segi ekonomi pasien termasuk golongan ekonomi menengah ke
atas dengan melihat suami, kedua anaknya memiliki penghasilan
tetap, memiliki rumah yang cukup besar, barang-barang elektronik
yang cukup memadai, serta kendaraan roda 2 sebanyak 1. Prioritas
penggunaan uang disesuaikan dengan kebutuhan dari kebutuhan
primer hingga kebutuhan tersier. Penghasilan ayah dan ibu rata-rata
kurang lebih 3 juta perbulan

Penggunaan
Pelayanan
Kesehatan
Jika salah satu keluarga pasien sakit maka pasien lebih sering ke
puskesmas dari pada rumah sakit atau tempat praktek dokter, tetapi
jika sudah pernah ke Puskesmas namun tidak kunjung sehat, pasien
dan keluarga pasien segera ke Dokter Praktek.
Perilaku yang
tidak
menunjang
kesehatan
Ayah pasien yang tinggal dalam serumah merupakan
perokok aktif dan pasien sering terpapar dengan asap
rokok sehingga bisa saja faktor risiko dari faringitis
anaknya sering terpapar asap rokok dalam hal ini perokok
pasif, tidak minum minuman beralkohol, begadang dan
narkoba serta pasien tidak melakukan olahraga.
Kepemilikan rumah (milik sendiri, kontrak, Milik sendiri
menumpang) Padat, bersih
Daerah perumahan (kumuh, padat,
berjauhan, bersih, mewah,)

Karakteristik rumah dan lingkungan

Luas rumah : 20x8 meter

Bertingkat / tidak tidak

Jumlah penghuni rumah : 4 orang

Kondisi halaman : Bersih

Lantai rumah dari : Tehel

Dinding rumah dari : Tembok

Kondisi dalam rumah : Bersih


Identifikasi Fungsi-
Fungsi Keluarga
Fungsi Biologis dan Reproduksi
saat ini anggota keluarga dalam keadaan sehat kecuali pasien dan ayah pasien yang
menderita hipertensi namun tekanan darahnya terkontrol. Untuk fungsi biologis dan
reproduksi dari keluarga ini masih baik dimana dapat dilihat dari pekerjaan ayah dan
ibu pasien seorang PNS yang bisa menghidupi anak-anaknya.

Fungsi Psikologis
Saat ini penderita tinggal bersama suami, anak, serta kemenakan. Pekerjaan suami
wiraswata (tukang bangunan), anak wiraswasta dengan tinggkat pendidikan S1,
kemenakan pasien seorang bidan magang di salah satu RS swasta dikendari. Hubungan
antar anggota keluarga baik. Semua masalah yang ada selalu dibicarakan dengan baik-
baik dan keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah atau kesepakatan bersama
sehingga pasien tidak pernah mendapat tekanan psikologis baik di dalam rumah.

Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir ayah pasien S1, Ibu pasien S1, kakak pasien S1 serta pasien yang
masih SMA dengan keinginan keluarga tersebut untuk menyekolahkan anak-anaknya
sangat tinggi sehingga fungsi pendidikan dikeluarga ini sudah tercapai dengan baik.
Fungsi Sosial
Penderita tinggal di kawasan yang penduduknya cukup
padat. Hubungan dengan tetangga terjalin baik dan
pergaulan umumnya berasal dari kalangan menengah
ke bawah.

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Sumber penghasilan dalam keluarga dari ayah dan
ibu pasien yang bekerja sebagai PNS guru dengan
jumlah pendapatan kira-kira kurang lebih 3
juta/bulan sehingga kebutuhan keluarga dapat
dipenuhi.
Kesimpulan
Dari hasil kunjungan rumah tanggal 19 juni 2015 diperoleh
informasi pasien perempuan usia 16 tahun di diagnosa
menderita faringitis akut dimana karakteristik keluarga pasien
adalah pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara
dimana orang tua sehat kecuali ayah pasien menderita
hipertensi namun terkontrol. Pekerjaan ayah dan ibu sebagai
PNS guru dengan penghasilan yang cukup untuk membiayai
sekolah dan kehidupan sehari-hari pasien. Pasien tinggal
besama ayah, ibu dan kakanya dirumah orang tuanya dengan
kebersihan rumah bersih yang berukuran 20x8 meter yang
berdindingkan beton dan berlantaikan tehel. Hubungan
anggota keluarga dan tetangga baik sehingga lingkungan
tempat tinggalnya harmonis.
Faktor risiko terjadinya faringitis pada pasien ini
adalah kontak dimana pasien selalu terpapar
dengan asap rokok atau sebagai perokok pasif,
dan kemungkinan faktor lain faktor alergi dimana
pasien alergi cuaca yang menyebabkan pasien
selalu batuk pilek serta faktor riwayat kontak
dengan keluhan yang sama.
Penyelesaian masalah pada pasien faringitis yaitu
dengan menghindari faktor pencetusnya serta yang
memperberat keluhan pasien sehingga pasien
diharapkan agar selalu memakai masker atau
menghindar dari paparan asap dan diharapkan
kepada kedua orang tua agar bekerja sama dalam
penyembuhan pasien terutama ayah pasien agar
mengurangi asupan merokok sehingga pasien tidak
terpapar selain itu keuntungan kepada ayah pasien
sendiri agar terhindar dari penyakit jantung.
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai