OLEH
Wahyu Widiyati
(16307141071)
Ika Pramita
(16307141073)
Luthfy Dwi S
(16307144030)
EFEK TERAPEUTIK
Terapi Terapi
kausal substitusi
Terapi
simptomatis
yaitu pengobatan dengan meniadakan atau
memusnahkan penyebab penyakitnya.
Misalnya sulfonamid, antibiotika, obat
malaria, pemusnahan kuman, virus atau
parasit
TERAPI KAUSAL
yaitu pengobatan untuk menghilangkan
atau meringankan gejala penyakit,
sedangkan penyebabnya yang lebih
mendalam tidak dipengaruhi, misalnya
pemberian analgetik pada reumatik atau
sakit kepala, obat hipertensi dan obat
jantung
TERAPI SIMPTOMATIS
yaitu pengobatan dengan cara menggantikan zat-
zat yang seharusnya dibuat oleh organ tubuh yang
sakit , misalnya insulin pada penderita diabetes
karena produksinya oleh pankreas kurang atau
terhenti, tiroksin pada penderita hipotiroid dan
estrogen pada hipofungsi ovarium pada masa
klimakterium wanita.
TERAPI SUBSTITUSI
Variasi biologi
SETIAP ORANG DAPAT MEMBERIKAN RESPONS YANG BERLAINAN TERHADAP SUATU OBAT SESUAI KEPEKAANNYA
MASING-MASING. PERBEDAAN RESPONS INI BISA BESAR SEKALI, KARENA UNTUK SETIAP OBAT SELALU ADA ORANG
YANG SANGAT RENTAN DAN DENGAN DOSIS RENDAH SEKALI SUDAH DAPAT MEMBERIKAN EFEK TERAPEUTIS. SEBALIKNYA,
ADA PULA ORANG YANG HANYA MEMBERIKAN RESPONS PADA DOSIS YANG SANGAT TINGGI. INILAH SEBABNYA
MENGAPA DOSIS OBAT YANG DIBERIKAN PADA SUATU PASIEN DENGAN HASIL YANG BAIK, ADAKALANYA TIDAK AMPUH
UNTUK PASIEN LAIN, PADA BEBERAPA MUNGKIN DOSISNYA HARUS DINAIKKAN UNTUK MEMBERIKAN EFEK YANG SAMA.
DALAM KEADAAN PENTING HENDAKNYA KADAR OBAT PASIEN DITENTUKAN DALAM DARAHNYA UNTUK MENDAPATKAN
KEPASTIAN MENGENAI TAKARAN YANG OPTIMAL.
Jenis
penyakit
Patient
faktor frekuensi
individual takarannya
Compliance
Relasi
Sifat
dokter-
individual
pasien
sifat individual: misalnya watak,
tingkat pendidikan dan kepekaan
untuk rasa nyeri, pengobatan
dianggap tidak perlu, relasi dokter-pasien: bila pasien tidak
kekhawatiran mengenai efek senang dengan perlakuan dokter atau
samping dan ketergantungan, tidak menerima perhatian dan informasi
kurang percaya terhadap terapi. secukupnya mengenai penyakitnya,
compliance akan menurun. Begitu pula
bila dokter tidak memberikan instruksi
yang lengkap atau cukup jelas mengenai
penggunaan obat.
jenis penyakit: semakin berat penyakit semakin baik
compliance-nya, juga bila pasien merasa nyeri. Sebaliknya
compliance berkurang bila obat harus diminum untuk waktu
yang lama atau menahun