MKP1 Perwilkot
MKP1 Perwilkot
GAMBARAN UMUM
ANALISA-KOMPARASI
KESIMPULAN
LATAR
BELAKANG Memiliki tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat
atau tidak kumuh merupakan kebutuhan dasar manusia dan adalah hak
PROGRAM warga negara Indonesia. Di dalam Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015
tentang perubahan kedua atas UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
KOTAKU Daerah, ditegaskan bahwa penyediaan pelayanan dasar perumahan
rakyat dan kawasan permukiman merupakan urusan wajib pemerintah
dimana pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada
daerah Kabuten/Kota merupakan tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Sejalan dengan itu, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan
pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas
lingkungan permukiman yaitu peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan
tumbuh kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan.
Pada tahun 2016 masih terdapat 35.291 Ha permukiman kumuh perkotaan yang
tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia sesuai hasil perhitungan pengurangan
luasan permukiman kumuh perkotaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta
Karya. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus mengalami penambahan apabila tidak
ada bentuk penanganan yang inovatif, menyeluruh, dan tepat sasaran.
BACK
Masih adanya permukiman kumuh saat ini di Indonesia salah satunya kota
Palangka Raya tentunya memerlukan penataan agar perkembangan suatu
kawasan menjadi kebih baik, jauh dari kesan kumuh, dan kepedulian terhadap
keberlanjutan permukiman.
Oleh karena itu, sebagai salah satu langkah mewujudkan sasaran RPJMN
2015-2019 yaitu kota tanpa permukiman kumuh di tahun 2019, Direktorat
Jenderal Cipta Karya menginisiasi pembangunan platform kolaborasi melalui
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Rumah tangga yang menghuni rumah dengan luas lantai
Tengah sebanyak 2.212.089 jiwa kurang dari 20 m2 paling banyak dijumpai di Kota Palangka
mencakup mereka yang bertempat Raya (4.842 rumah tangga) (BPS Palangka Raya)
tinggal di daerah perkotaan sebanyak Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat
740 256 jiwa (33,46 persen) menjadikan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat
pula.
Berdasarkan hasil penelitian Bank Dunia
(1993) menyimpulkan bahwa
pertambahan penduduk yang tinggi
ternyata diikuti dengan menaiknya
jumlah permukiman kumuh dan liar
dengan kondisi lingkungan yang sangat
memprihatinkan.
P
rogram Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah program
pencegahan & peningkatan kualitas permukiman kumuh yang
merupakan Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta
Karya, dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat
peran Pemerintah Daerah sebagai nahkoda dalam percepatan
penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 di
perkotaan pada tahun 2016 - 2020, dalam rangka mewujudkan
permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan dengan
kolaborasi sebagai platform serta masyarakat sebagai pelaku
penanganan kumuh
Program Kotaku diimplementasikan di Kota Palangka Raya dalam
bentuk peningkatan kualitas permukiman dan pencegahan kawasan
kumuh. Prioritas penanganan kumuh dilakukan pada lokasi-lokasi
prioritas seluas 105,20 ha sesuai SK Wali Kota Palangka Raya Nomor
188.45/130/2016 Tanggal 1 Februari 2016 terdapat di Kelurahan
Pahandut, Langkai, Pahandut Seberang, Palangka, Menteng, Tumbang
Rungan, Kereng Bengkirai dan Tangkiling.
Tujuan Program KOTAKU adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan
pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya
Tujuan
permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. Melalui Program
Kotaku ini diharapkan munculnya paradigma baru yaitu :
1. Pemerintah kota/kab berperan sebagai Nakhoda yang menjadi pengendali
berbagai kegiatan penanganan kumuh di wilayahnya.
2. Partisipasi masyarakat untuk berperan aktif, khususnya melalui revitalisasi peran
BKM dalam percepatan penanganan kumuh di wilayahnya
Dengan adanya tujuan tersebut maka sasaran yang harus diupayakan ialah
Sasaran
permukiman kawasan kumuh dapat dikendalikan dengan baik dan kota Palangka Raya
mampu menjadi kota yang sehat tanpa kumuh, serta layak huni yang tentunya dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik sosial, fisik dan ekonomi.
STUDI KASUS
Program KOTAKU di Desa Montong Terep, Lombok Tengah Program KOTAKU di Kelurahan Langkai Flamboyan Bawah
Palangka Raya
Sanitasi Rumah
Jalan Lingkungan
KESIMPULAN
Permukiman kumuh di kota-kota besar dan kecil
salah satunya di kota Palangka Raya pada saat ini
semakin banyak contoh misalnya pada daerah
Kampung Pahandut seberang, Medawai, Flamboyan
Bawah dll sehingga mengurangi kualitas ruang kota.
Jika tidak diatasi segera maka akan semakin
mengalami penurunan kualitas permukiman. Oleh
karena itu Program KOTAKU ini lah yang sangat tepat
untuk mengatasi permasalahan kumuh saat ini, dapat
dilihat dari contoh Program KOTAKU di kota lain yang
sukses dan tepat sasaran maka bukan tidak mungkin
permukiman kumuh di kota Palangka Raya juga akan
mengalami peningkatan kualitas hingga tidak ada lagi
kawasan kumuh.
SEKIAN
TERIMA KASIH