Anda di halaman 1dari 104

Studi Wilayah

Ponorogo
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Contents

1. Gambaran Umum 5. Sarana dan Prasarana


2. Kependudukan 6. NSDA
3. Ekonomi 7. Struktur Ruang

4. Sosial Budaya 8. Pola Ruang


Part 01
Gambaran Umum
Kondisi Geografis

Merupakan salah satu


Merupakan salah satu
kabupaten yang terletak di
kabupaten yang terletak di
Provinsi Jawa Timur,
Provinsi Jawa Timur,
Indonesia.
Indonesia.

Luas wilayah 1.371,78 km2


k Luas wilayah 1.371,78 km2
dengan
k sebagian besar
dengan sebagian besar
wilayahnya merupakan area
wilayahnya merupakan area
bagi kehutanan dan area
bagi kehutanan dan area
sawah.
sawah.

Berada pada ketinggian 92


Berada pada ketinggian 92
hingga 2.563 meter di atas
hingga 2.563 meter di atas
permukaan air laut.
permukaan air laut.
Batas Administrasi
Analisis Kesesuaian RTRW dan
RPJMD Kabupaten Ponorogo
RTRW RPJMD

Visi Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo sebagai pusat “Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya, dan Religius”
agropolitan dan agribisnis serta budaya unggulan di
Jawa Timur.

RTRW
Misi • Pengembangan pertanian unggulan dan berdaya • Mengelola sumber daya daerah pada sektor industri,
Visi saing tinggi;
Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo sebagai pusat perdagangan, dan pengembangan pariwisata
• Pengembangan prasarana
agropolitan dan wilayah
agribisnis sebagaiunggulan •di Mewujudkan pengelolaan infrastruktur strategis
serta budaya
pendukung
Jawa Timur.pengembangan agropolitan dan • Membangun pertanian sebagai pengembangan model
sentra budaya lokal; berbasis ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
• Pengembangan pusat agribisnis Kabupaten tangguh
Ponorogo yang mendukung kelestarian alam. • Menata kawasan yang nyaman untuk semua, dengan
ketersediaan ruang publik yang memadai dan
berwawasan lingkungan
• Membangun prinsip kemandirian dalam upaya
pemberdayaan masyarakat dan desa miskin
• Meningkatkan peran aktif pemerintah daerah dalam
memajukan sistem pelayanan pendidikan dan kesehatan
masyarakat
RTRW RPJMD

Tujuan • Ruang wilayah produktif berbasis pertanian • Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo sebagai pusat
dan dan pariwisata unggulan agar berwawasan agropolitan dan agribisnis serta budaya unggulan di
Strategi lingkungan hidup di Jawa Timur. Jawa Timur.
• Pengembangan produk unggulan Kabupaten • Peningkatan jumlah dan daya siang sektor UMKM
Ponorogo dalam mendorong perwujudan dan Koperasi berbasis potensi daerah
RTRWsistem agropolitan. • Peningkatan volume industri dan perdagangan
• Meningkatkan potensi alam dan budaya • Peningaktan cakupan infrasturktur irigasi teknis
Visi Ruangdalam mewujudkan
Wilayah Kabupatenpengembangan
Ponorogo sebagai pusat • Peningkatan ketahanan pangan daerah
pariwisata
agropolitan unggulan.serta budaya unggulan di
dan agribisnis • Mewujudukan sentra pertanian, perkebunan,
• Timur.
Jawa Mengembangkan kawasan pertanian untuk peternakan, dan perikanan organik
mendukung industri pengolahan hasil • Optimalisasi sektor pariwisata daerah
pertanian.
• Mengembangkan industri pengolahan hasil
pertanian dalam mendukung percepatan
perwujudan agropolitan.
• Mengembangkan kawasan strategis dalam
mendorong pengembangan wilayah.
• Peningkatan fungsi kawasan untuk
pertahanan dan keamanan negara
• Mengembangkan kawasan dan event wisata
unggulan
RTRW RPJMD

Tujuan dan • Mengembangkan sistem perkotaan dalam membentuk • Peningkatan kualitas sarana, prasarana
Strategi pusat pertumbuhan secara berjenjang di Kabupaten jalan, jembatan, dan perhubungan
Ponorogo (PKL, PKLp, dan PPK). • Perwujudan kawasan yang sesuai
RTRW
• Mengembangkan kawasan perdesaan dalam menunjang dengan dokumen tata ruang
pengembangan wilayah sekaligus mengurangi kesenjangan. • Peningkatan persentase rumah layak
Visi Ruang Wilayah Kabupaten
• Pengembangan fungsiPonorogo sebagai
wilayah sesuai pusat
karakteristik dan huni dan sehat
agropolitan dan agribisnis serta budaya unggulan di
potensinya. • Peningkatan sistem mitigasi SDA dan
Jawa Timur.
• Meningkatkan aksesibilitas antar wilayah melalui lingkungan
penyediaan dan pengembangan jalan dalam mempercepat
pengembangan.
• Menyediakan infrastruktur wilayah sesuai hierarkinya.
• Mempertahankan kawasan lindung dalam menjaga
keberlanjutan pembangunan.
• Meningkatkan pengelolaan kawasan lindung dalam
meminimasi kemungkinan terjadinya bencana..
• Mengembangkan kualitas kawasan permukiman perkotaan
dan perdesaan
Part 02
Kependudukan
Jumlah Penduduk dan
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk tertinggi Kab.
Ponorogo berada kecamatan
Ponorogo dan sekitarnya
Piramida Penduduk
Chart Title
75+ 22179
-22179

Sex Ratio
70-74 14684
-14684
65-69 17484
-17484
21297 434.793
-21297 60-64
= x 100 = 99,93
-27718 55-59
50-54
27718
32670
435.101
-32670
45-49 34210
-34210
40-44 34449
-34449
35-39 32308
-32308
-28736 30-34 28736 Dependency Ratio
26951
25-29 𝑃0−14 + 𝑃65+
= xk
-27559
20-24 23952
-27781
15-19 29872 𝑃15−64
182.873+108.694
-36541
31193
= x 100 = 48,96
-33323 10--14
-30432 5--9
0-4
28695
28703
595.432
-30527
-50000 -40000 -30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000 40000
Perempuan Laki-laki

Sumber: Kabupaten Ponorogo dalam Angka, 2018


Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Penduduk
872000
869894
870000 868814 Jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo terus meningkat setiap
868000
867393 tahunnya, namun besar laju pertumbuhan penduduk terus menurun.
866000
865809 Sehingga pertumbuhan penduduk Kabupaten Ponorogo semakin
864000
863900 melambat.
862000
860000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk
0.3
2012 - 2013 0.24
0.2 2013 - 2014 0.22
0.1 2014 - 2015 0.18
0 2015 - 2016 0.16
2013 2014 2015 2016 2017
2016 - 2017 0.12
Proyeksi Penduduk
Pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo sebanyak 869.894 jiwa dengan laju
pertimbuhan penduduk tahun 2010-2017 sebesar 1,54%. Kemudian didapat proyeksi penduduk Kabupaten
Ponorogo pada tahun 2037 sebagai berikut:

Pt = Po (1+r)t
P2037 = 869.894 (1+0,0154)20
P2037 = 869.894 (1,0154)20
P2037 = 869,894 x 1,3575
P2037 = 1.180.890

Jadi, jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo tahun 2037 berdasar hasil proyeksi sebanyak
1.180.890 jiwa.
Harapan Lama Sekolah : 13,7
Rata-rata Lama Sekolah : 7,01
Indeks Pembangunan Angka Harapan Hidup : 72,27
Manusia Pengeluaran per Kapita : 9.107

IPM : 69,26
Part 03
Ekonomi
Mata Pencaharian
Mata Pencaharian
No Nama Kecamatan Jumlah
Pertanian Pertambangan Industri Kontruksi Perdagangan Jasa Transportasi

1 Ngrayun 33945 14 327 370 1159 445 652 36912


2 Slahung 20066 117 2725 1847 2953 1474 196 29378
3 Bungkal 14096 96 691 480 670 918 177 17128
4 Sambit 7442 0 1062 300 825 8384 205 18218
5 Sawoo 21928 595 2893 2024 1993 892 270 30595
6 Sooko 7491 6 331 32 563 25 42 8490
7 Pudak 3143 0 52 44 112 20 48 3419
8 Pulung 18205 215 1112 1607 2185 436 388 24148
9 Mlarak 7138 2 198 563 1051 6550 88 15590
10 Siman 12977 12 7638 4668 1335 7559 701 34890
11 Jenangan 20360 1144 2225 2077 2686 2842 287 31621
12 Babadan 31062 78 2267 879 1620 5552 1311 42769
13 Jetis 14156 6 979 1557 419 2768 61 19946
14 Ngebel 10685 118 455 864 1362 1272 115 14871
15 Ponorogo 5514 4 1178 1271 11635 14592 1553 35747 Mata pencaharian
16 Sukorejo 12860 77 1295 1644 2002 714 222 18814 terbanyak di suatu
17 Sampung 18505 1887 4579 1612 712 1413 170 28878 Kecamatan
18 Badegan 4739 246 235 45 885 556 162 6868 Sektor mata pencaharian
terbanyak di Kabupaten
19 Jambo 6160 62 516 29 465 5323 109 12664
20 Kauman 8515 448 495 127 1049 10879 235 21748
Sektor mata pencaharian paling
21 Balong 13190 77 534 908 694 467 148 16018 sedikit di Kabupaten
Jumlah 292177 5204 31787 22948 36375 73081 7140 468712
Sumber Mata Pencahariaan
tra
Transportasi
Jasa 1%
16%

Pertanian menjadi sumber mata


Perdagangan
8%
pencaharian terbesar di Kabupaten
Ponorogo dengan Persentase 62 %
Kontruksi sedangkan Pertambangan dan
5% Transportasi menjadi yang terkecil dengan
Industri
Pertanian
62%
persentase 1 %
7%
Pertambangan
1%

Pertanian Pertambangan Industri Kontruksi Perdagangan Jasa Transportasi


Produk Domestik Regional Bruto Kab. Ponorogo
PDRB menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Ponorogo
Nilai PDRB tahun 2017 17,760,419.00 ribuan T.
20,000,000.00
18,000,000.00
16,000,000.00
14,000,000.00
12,000,000.00
10,000,000.00
8,000,000.00
6,000,000.00
4,000,000.00
2,000,000.00
0.00
2013 2014 2015 2016 2017
PDRB menurut Lapangan Usaha

Sumber : Kabupaten Ponorogo dalam Angka 2018 dan BPS


Kabupaten Banyumas
Pertanian
Industri Pengolahan
Konstruksi
Perdagangan dan reparasi mobil motor
Informasi dan Komunikasi
Administrasi pemerintah

Distribusi Persentase
PDRB atas Harga Dasar 16%

Menurut Harga Berlaku


29%

9%

5%

7% 7%

10%
17%
Sektor LQ DLQ Kategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.268336017 1.176168786 Basis Location Quotient
Pertambangan dan Penggalian 0.558608294 3.942281459 Non basis
Industri Pengolahan 0.241012634 0.996767129 Non basis Basis :
Pengadaan Listrik dan Gas 0.250793956 2.063711911 Non basis Pertanian, kehutanan dan Perikanan; Konstruksi;
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan
0.978192827 1.354121871 Non basis
Limbah dan Daur Ulang Asuransi; Real Estate; Administrasi; Jasa
Konstruksi 1.000758347 0.790320095 Basis Pendidika, Layanan Kesehatan; Jasa Lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran,
0.951221366 0.942641832 Non basis
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 0.505745793 0.687448556 Non basis
Penyediaan Akomodasi dan Makan
0.549074001 0.540180279 Non basis
Minum Non Basis :
Informasi dan Komunikasi 1.509133497 1.218546403 Basis Pertambangan dan Penggalian; Indutri Pengolahan;
Jasa Keuangan dan Asuransi 1.197714512 0.895611302 Basis Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah;
Real Estate 1.537324363 1.143695813 Basis Transportasi dan Pergudangan; Perdagangan
Jasa Perusahaan 0.551274603 0.928417677 Non basis besar dan eceran; Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
2.318077557 1.524121234 Basis
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 3.248683723 1.236327569 Basis
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.233169107 0.86600868 Basis
Jasa Lainnya 1.427500423 1.01432492 Basis
Tabel Klasifikasi Analisis Location Quotient

DLQ>1 DLQ<1

Pertanian, Informasi dan Pertambangan dan


Komunikasi, Real Estate, Penggalian, Pengadaan
SLQ>1 Administrasi Pemerintahan, Listrik dan Gas,
Jasa Pendidikan, Jasa Lainnya Pengadaan Air,

Industri Pengolahan, Unggulan


Perdagangan Besar,
Konstruksi, Jasa Keuangan
Transportasi dan
SLQ<1 dan Asuransi, Jasa Kesehatan
Pergudangan,
Potensial
dan Kegiatan Sosial
Penyediaan Akomodasi, Berkembang
Jasa Perusahaan
Terbelakang
Shift-Share
D (dampak Riil
Lapangan Usaha Rij rin rn N (Pertumbuhan Nasional) M (Bauran Industri) C (Keunggulan Kompetitif)
pertumbuhan daerah)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.35 2.09 3.08 158807.7876 -51045.3603 13405.8522 121168.2795

Pertambangan dan Penggalian 2.37 7.62 3.08 12234.6532 18034.1966 -20854.5225 9414.3273
Industri Pengolahan 3.81 3.4 3.08 38278.394 3976.976 5095.5005 47350.8705
Pengadaan Listrik dan Gas 13.1 4.88 3.08 453.53 265.05 1210.395 1928.975 Kesimpulan :
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
3.1 2.11 3.08 491.0752 -154.6568 157.8456 494.264 Sektor yang memiliki dampak riil
Konstruksi 2.95 2.42 3.08 53599.2072 -11485.5444 9223.2402 51336.903 pada pertumbuhan ekonomi
Perdagangan Besar dan Eceran, ialah Perdagangan Besar dan
4.27 3.46 3.08 94621.8504 11674.1244 24884.3178 131180.2926
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Eceran, resparasi mobil dan
Transportasi dan Pergudangan 5.56 3.36 3.08 9477.9608 861.6328 6769.972 17109.5656 sepeda motor
Penyediaan Akomodasi dan Makan
4.49 2.45 3.08 17263.6156 -3531.1941 11434.3428 25166.7643
Minum
Informasi dan Komunikasi 1.41 2.07 3.08 37992.878 -12458.7035 -8141.331 17392.8435
Jasa Keuangan dan Asuransi 3.9 4.16 3.08 17856.7312 6261.4512 -1507.3864 22610.796
Real Estate 4.17 3.23 3.08 13360.6396 650.6805 4077.5978 18088.9179
Jasa Perusahaan 4.1 3.42 3.08 2427.7484 267.9982 535.9964 3231.743
Administrasi Pemerintahan,
4.43 3.69 3.08 28724.696 5688.982 6901.388 41315.066
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 2.61 2.82 3.08 46622.5144 -3935.6668 -3178.8078 39508.0398
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4.7 3.81 3.08 4213.286 998.6035 1217.4755 6429.365
Jasa Lainnya 3.03 1.54 3.08 10594.3376 -5297.1688 5125.1828 10422.3516
Tipologi Klassen
Kabupaten Provinsi
Lapangan Usaha R sektor proporsi sektor i pada PDRB R sektor proporsi sektor i pada PDRB
Kategori

Pertanian, Kehutanan, dan


0.34 29.031 0.39 12.799 Berkembang
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 0.37 2.237 0.10 4.004 Berkembang
Industri Pengolahan 0.52 6.998 0.47 29.034 Berkembang
Pengadaan Listrik dan Gas 0.63 0.083 0.29 0.331 Potensial

Pengadaan Air, Pengelolaan


0.36 0.090 0.36 0.092 Berkembang
Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Konstruksi 0.56 9.798 0.55 9.791 Unggulan

Perdagangan Besar dan Eceran,


0.58 17.298 0.50 18.185 Potensial
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Transportasi dan Pergudangan 0.74 1.733 0.63 3.426 Potensial


Penyediaan Akomodasi dan
0.73 3.156 0.71 5.748 Potensial
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 0.47 6.945 0.41 4.602 Unggulan
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.55 3.264 0.51 2.725 Unggulan
Real Estate 0.47 2.442 0.42 1.589 Unggulan
Jasa Perusahaan 0.50 0.444 0.49 0.805 Potensial
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial 0.33 5.251 0.32 2.265 Unggulan
Wajib
Jasa Pendidikan 0.49 8.523 0.41 2.624 Unggulan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
0.43 0.770 0.50 0.625 Berkembang
Sosial
Jasa Lainnya 0.47 1.937 0.46 1.357 Unggulan
Part 04
Sosial Budaya
Angka Pengangguran Kab.
Ponorogo

angka pengangguran 17873


dari total angkatan kerja
485245 atau sekitar 3,6%
Rumah Tangga
Sasaran
Part 05
Sarana dan
Prasarana
Pendidikan
Kecamatan Jumlah SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
Pendud 1600 4800 4800 Sarana pendidikan di kabupaten Ponorogo masih
terdapat kecamatan yang belum memenuhi
uk SNI Eksisti Kura SNI Eksisti Kura SNI Eksisti Kura
ng ng ng ng ng ng
Ngrayun 56600 35 50 0 12 17 0 12 8 4 standar seperti,
Sarana Pendidikan SD/MA dimana terdapat
Slahung 49350 31 43 0 10 12 0 10 9 1
Bungkal 34634 22 32 0 7 7 0 7 5 2
Sambit 35632 22 28 0 7 6 1 7 4 3 kecamatan yang belum memenuhi standar yaitu
Sawoo 53770 34 42 0 11 10 1 11 5 6
Kecamatan Ponorogo ( kurang 8 SD),
Sooko 21995 14 23 0 5 3 2 5 1 4
Pudak 9550 6 8 0 2 1 1 2 0 2
sementara untuk sarana SMP/MTs terdapat 12
kecamatan yang belum memenuhi standar yaitu
Pulung 46826 29 46 0 10 7 3 10 3 7
Mlarak 37004 23 29 0 8 8 0 8 7 1
Siman 43240 27 32 0 9 5 4 9 4 5 kecamatan Sambit (1), Sawoo (1), Sooko (2), Pudak
Jetis 28943 18 26 0 6 9 0 6 8 0 (1), Pulung (3), Siman (4), Balong (2), Kauman (1),
Jambon (1), Badegan (2), Sukorejo (5) dan
Balong 41539 26 31 0 9 7 2 9 7 2
Kauman 38869 24 29 0 8 7 1 8 7 1
Jambon 39118 24 30 0 8 7 1 8 5 3 Babadan (2)
Badegan 29413 18 23 0 6 4 2 6 2 4
Sampung 35430 22 35 0 7 7 0 7 4 3 yang terakhir untuk sarana Pendidikan
Sukorejo 51073 32 43 0 11 6 5 11 3 8 SMA/MA/SMK hampir semua belum memenuhi
Ponorogo
Babadan
77545
66423
48
42
40
42
8
0
16
14
22
12
0
2
16
14
31
13
0
1
standar kebutuhan kecuali 2 kecamatan yaitu Jetis
Jenangan 53391 33 45 0 11 13 0 11 10 1 dan Ponorogo. Selain itu terlihat bahwa untuk
Ngebel 19549 12 18 0 4 4 0 4 2 2 jenjang SMA terpusat di kecamatan Ponorogo.
Jumlah 869894 544 695 8 181 174 25 181 137 60

Tabel Analisis Sarana Pendidikan Kabupaten Ponorogo


Sumber: Analisis Kelompok Studio Analisis Wilayah Kabupaten Ponorogo 1
Jangkauan SD
• Hampir melayani seluruh
permukiman, tersebar
merata
Jangkauan SMA
• Kurang tersebar merata,
tetapi terdapat sejumlah
simpiul permukiman yangg
belum terlayani dengan
baik
Jangkauan SMA
Cenderung bergerombol di dekat
pusat kota dan kurang
menjangkau permukiman
terpencil
Sarana Kesehatan
Kecamatan Jumlah Puskesmas Posyandu Balai Pengobatan
Pendudu
k
SNI Eksisti Kura SNI Eksisti Kura SNI Eksisti Kura Sarana kesehatan di Kabupaten Ponorogo
ng ng ng ng ng ng terdiri dari rumah sakit (umum dan
Ngrayun 56600 2 1 0 45 56 0 23 - 23 swasta),puskesmas, posyandu, dan balai
Slahung
Bungkal
49350 2 2
1
0
0
39 69
71
0
0
20 -
-
20
14
pengobatan. Pada tahun 2017, terdapat 6
rumah sakit yang berada di kecamatan
34634 1 28 14
Sambit 35632 1 2 0 29 48 0 14 - 14
Sawoo 53770 2 2 0 43 59 0 22 1 21 Ponorogo.
Sooko 21995 1 1 0 18 29 0 9 - 9
Pudak 9550 0 1 0 8 12 0 4 - 4 Menurut Peraturan Kemenpan 534-2011, skala
Pulung 46826 2 2 0 37 71 0 19 2 17 pelayanan rumah sakit yaitu sebesar 240.000
Mlarak
Siman
37004 1 1
2
0
0
30 51
48
0
0
15 -
1
15 jiwa. Kabupaten Ponorogo dengan jumlah
Jetis
43240
28943
1
1 1 0
35
23 44 0
17
12 -
16
12
penduduk sebesar 869.894 jiwa sehingga
Balong 41539 1 1 0 33 66 0 17 2 15 memiliki standar sebanyak 64 rumah sakit
Kauman 38869 1 2 0 31 59 0 16 - 16 yang berarti jumlah rumah sakit saat ini sudah
Jambon
Badegan
39118 1 1
1
0
0
31 47
39
0
0
16 1
-
15
memenuhi standar.
29413 1 24 12 12
Sampung 35430 1 2 0 28 50 0 14 - 14
Sukorejo 51073 2 1 1 41 63 0 20 5 15
Ponorogo 77545 3 2 1 62 76 0 31 17 14
Babadan 66423 2 2 0 53 59 0 27 8 19
Jenangan 53391 2 2 0 43 75 0 21 3 18
Ngebel 19549 1 1 0 16 37 0 8 1 7
Jumlah 869894 29 31 2 696 1129 0 348 41 310
Sarana Peribadatan
Kecamata Jumlah Masjid Mushola Gereja Pura Vihara/
n Pendudu Klenten Sarana peribadatan agama Islam berupa
k
SNI Eksistin Kuran SNI Eksistin Kurang Eksisting Eksistin
g
Eksistin
masjid pada tahun 2017 sudah mencukupi
g g g g g kebutuhan bahkan melebihi dari jumlah
Ngrayun 56600 23 184 0 226 152 74 1 0 0 minimum yang dibutuhkan.
Slahung 49350 20 98 0 197 199 0 3 0 0
Bungkal
Sambit
34634 14 69
61
0
0
139 142
171
0 0
0
0
0
0
0
namun untuk mushola masih belum
memenuhi seperti di kecamatan Ngrayun,
35632 14 143 0
Sawoo 53770 22 135 0 215 268 0 0 0 0
Sooko 21995 9 50 0 88 101 0 1 0 0 Pudak, Siman, Kauman, Jambon, Sampung,
Pudak
Pulung
9550
46826
4
19
26
112
0
0
38
187
36
205
2
0
0
3
0
0
0
0
Sukorejo, Ponorogo, Babadan dan yang
Mlarak 37004 15 60 0 148 176 0 0 0 0 terakhir yaitu kecamatan Ngebel, namun
Siman 43240 17 87 0 173 134 39 0 0 0
kekurangan musholla masih dapat tercover
dengan adanya masjid yang sangat banyak.
Jetis 28943 12 45 0 116 137 0 0 0 0
Balong 41539 17 75 0 166 213 0 0 0 0
Kauman 38869 16 59 0 155 154 1 2 0 0
Jambon 39118 16 50 0 156 146 10 0 0 1
Badegan 29413 12 53 0 118 118 0 0 0 0
Sampung 35430 14 64 0 142 136 6 4 0 1
Sukorejo 51073 20 87 0 204 203 1 1 0 0
Ponorogo 100 0 185 12 0 0
125
77545 31 310
Babadan 66423 27 114 0 266 236 30 0 0 0
Jenangan 53391 21 121 0 214 222 0 2 0 0
Ngebel 19549 8 56 0 78 61 17 1 0 0
Jumlah 869894 348 1706 0 3480 3395 305 30 0 2
Sarana Perniagaan
Kecamatan Jumlah PASAR PASAR TOKO RESTAURAN WARUNG
Penduduk SNI Eksisting Kurang HEWAN Terdapat 87 pasar umum/tradisional di
Kabupaten Ponorogo, dimana setiap
Ngrayun 56600 2 11 0 1 125 29 107 kecamatan minimal memiliki pasar
Slahung
Bungkal
49350 2 2
2
0
0
0
0
433
152
72
35
237
87
sendiri dan berdasar standar kebutuhan
34634 1
Sambit 35632 1 4 0 0 256 12 85 pasar di tiap kecamatan sudah terpenuhi.
Sawoo 7 0 0 83 54 88
Sooko
53770
21995
2
1 3 0 0 161 0 67 Kecamatan yang memiliki jumlah pasar
Pudak 9550 0 1 0 0 77 0 12 terbanyak yaitu kecamatan Ngrayun
Pulung 46826 2 5 0 0 151 0 185 dengan 11 pasar.
Mlarak 37004 1 3 0 0 120 3 90
Siman 43240 1 4 0 0 274 54 257 Restauran dan warung berkembang
Jetis 28943 1 3 0 1 324 32 172 dengan pusat di kecamatan Ponorogo
sebagai ibu kota kabupaten Ponorogo.
Balong 41539 1 4 0 2 220 48 216
Kauman 38869 1 4 0 1 583 113 302
Jambon
Badegan
39118 1 6
4
0
0
0
1
217
214
22
13
225
79
Selain itu jumlah koperasi pada tahun
29413 1
Sampung 35430 1 5 0 0 365 11 141 2017 mencapai 972 unit dengan rincian
Sukorejo 51073 2 7 0 0 360 7 321 26 koperasi berbentuk KUD dan 946 non
Ponorogo 77545 3 6 0 1 601 254 318 KUD.
Babadan 66423 2 1 0 1 289 28 112
Jenangan 53391 2 3 0 0 609 2 338
Ngebel 19549 1 2 0 1 195 49 270
Jumlah 869894 29 87 0 9 5809 838 3709
Pariwisata
Kecamatan Pesta Gua Makam telaga Hutan Mata Air Gunung Kolam Jumlah
Rakyat Wisata AIr Terjun Renang Sarana wisata di Kabupaten Ponorogo
terdiri dari wisata pesta rakyat, gua,
Ngrayun - - - - - - - - - - makam, telaga, hutan wisata, mata air, air
Slahung 1 - - - - - - 2 - 3
terjun, gunung, dan kolam renang.
Bungkal - - - - - 1 - - - 1
Sambit 1 - - - - 1 - - - 2 Terlihat bahwa wisata di Kabupaten
Sawoo
Sooko
1 - - - - -
1
3
2
1
-
2
-
7
3
Ponorogo beranekaragam mulai dari
wisata alam, budaya, hingga wisata
- - - - -
Pudak - - - - - - 3 - - 3
Pulung - - 1 - - - - - 3 4 khusus. Wisata di Kabupaten Ponorogo
Mlarak - - - - - - - - - - didominasi oleh wisata kolam renang
Siman - - - - 1 1 - - 1 3
dilanjutkan dengan wisata air terjun.Selain
itu, kecamatan yang memiliki jumlah
Jetis 1 - - - - - - - 2 3
Balong - - - - - - - - 1 1
Kauman 1 - - - - - 1 - 1 3 wisata terbanyak yaitu kecamatan
Jambon - - 1 - - - - - - 1 Ponorogo.
Badegan - - - - 1 - - - - 1
Sampung - 1 - - - - 1 - - 2
Sukorejo - - - - 1 - - - - 1
Ponorogo 2 - 1 - 3 - - - 5 11
Babadan 1 - - - - - - 1 2
Jenangan - - 1 - - 1 - - - 2
Ngebel 1 - - 1 - 2 2 - - 6
Jumlah 9 1 4 1 6 7 12 3 16 59
KECAMATAN
WISATA SARANA PENDUKUNG AKSESIBILITAS FASILITAS SUMBER DAYA Meskipun menjadi obyek
UMUM MANUSIA wisata unggulan di
Telaga Ngebel, Rumah Makan, Sedang MCK, musholla, Admin, Juru Parkir, Kabupaten Ponorogo,
Ngebel
Upacara Larungan, Penginapan, Pasar Buah klinik Pemandu Wisata pengelolaan obyek wisata
Kampung Durian masih belum optimal.
Seperti wisata Ngebel
Air Terjun Plethuk, S. Peternakan Sapi Perah, Baik - Pemandu Wisata yang aksesibilitasnya
Sooko Plongko, Gua Lowo Toko oleh-oleh khas Sooko sedang dan wisata Arung
Jeram Sungai Kajar yang
Jetis
Masjid Tegalsari - Baik Klinik Admin, Juru Parkir,
aksesibilitasnya jelek.
Pemandu Wisata Namun wisata unggulan
Grebeg Suro, - Baik MCK, Musholla - selain dua obyek wisata
Kauman Monumen tersebut sudah memiliki
Batyarangin aksesibilitas yang baik.
Makam Batoro Sate Ayam Ponorogo Baik MCK, Musholla Admin, Juru Parkir,
Hal lain yang perlu
Jenangan Katong Pemandu Wisata diperhatikan yaitu
Sendang Beji, Arung Buah dan Sayur Jelek - Pemandu Wisata kurangnya sarana
Jeram Sungai Kajar pendukung dan fasilitas
Goa Petanda, Goa Agrowisata Bengkoang Baik - Pemandu Wisata umum
Balong
Dloko, Paralayang

Tabel obyek wisata unggulan di Kabupaten Ponorogo


Sumber : olah data dari BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
Sarana Transportasi

Jenis Sarana SNI Jumlah Pada tabel jumlah sarana disamping, dapat dilihat
bahwa Kabupaten Ponorogo hanya memiliki 1 terminal
yaitu terminal type A yaitu Terminal Seloaji yang
berapa di Kecamatan Ponorogo. Dilihat dari SNI,
Stasiun 0 seharusnya Kabupaten Ponorogo memiliki 4 terminal.
Terminal 4 1
Total 1
Jalan yang terdapat di Kabupaten Ponorogo tergolong
Kondisi Jalan baik, dengan jenis permukaan yang sudah di aspal dan
kondisi yang mayoritas baik denga rincian Sekitar 55 %
termasuk dalam kategori baik, 21% termasuk dalam
55% 15% kategori sedang, rusak ringan 15% dan rusak berat 9%.
RUSAK
Mayoritas merupakan jalan yang sudah diaspal lalu
BAIK RINGAN
sisanya kerikil dan tanah untuk rinciannya yaitu sebesar
21% 9% 87% jalan sudah di aspal, 10% jalan berupa kerikil, dan
sisanya yaitu berupa tanah. Kelas jalan pada jalan
RUSAK kabupaten ada kelas III, kelas IIIA, kelas IIIB, dan kelas
SEDANG BERAT IIIC.
Sarana Air Bersih
Sarana air bersih perpipaan diperoleh dari PDAM dan non PDAM
yang dikelola masyarakat. Sistem air minum non perpipaan
menggunakan sumur gali, penangkap air hujan serta dari mobil
tangki.

Di Kabupaten Ponorogo penduduk dengan akses air minum


”Aman” sebesar 92,72% penduduk. Di Kabupaten Ponorogo
secara garis besar, terdapat 2 jenis kebutuhan air, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan domestik (rumah tangga) dan kebutuhan non
domestik (memenuhi kebutuhan non rumah tangga)
jumlah pemakaian air non domestik Kabupaten Ponorogo pada
tahun 2015 sebanyak 264.323 m3. Jika dibandingkan dengan jumlah
pemakaian total, konsumsi air non domestik ini sekitar 9,01% dari
total konsumsi air di Kabupaten Ponorogo.
Sarana Persampahan
Timbulan sampah Sarana pengumpul sampah
57000
1. TPS : 26 unit
2. Sarana pengangkut sampah
Dump truck : 2 unit
56000
Arm roll truck : 6 unit
Pick up : 1 unit
55000
3. TPA Mrican
Luas TPA : Luas lahan TPA saat ini seluas
54000
3.01 Ha,
Tinggi timbunan sampah : TPA Mrican
53000
terdapat 4 lift landfill
Peralatan dan sarana yang terdapat di TPA
52000
Mrican
1) Excavator : 1 unit
51000
2) Bulldozer : 1 unit
2012 2013 2014 2015 2016
3) Alat composer
Timbulan sampah
Permasalahan persampahan di kabupaten
Ponorogo yaitu TPA Mrican sebagai tempat
pembuangan akhir sampah di Ponorogo
dimana kapasitas penampungan sampah
sudah melebihi batas sehingga diperlukan
pembuatan TPA di lokasi yang baru.
Sarana Telekomunikasi
Pelanggan Jasa telekomunikasi yang disediakan oleh PT. Telkom
Kabupaten Ponorogo dari jenis cunsumer memiliki persentase
terbanyak yaitu 94%. Sehingga hampir seluruh masyarakat
sudah memanfaatkan telekomunikasi yang disediakan oleh
pemerintah kabupaten Ponorogo.
Part 06
Sumber Daya
Alam
Salah satu cara menganalisis sumber daya alam ialah
dengan melakukan analisis neraca sumber daya alam

Aktiva
- Pasiva = Cadangan
Analisis Kesesuaian Lahan

=
Guna lahan selain permukiman,
hutan, badan air dan lahan
terbangun

Curah Hujan Kesesuaian Lahan


Jenis Tanah 0 – 13,25 Kawasan Budidaya
Aluvial Cokelat Kelabu 13,26 – 20,45 Kawasan Lindung
20,46 – 23,37 Kawasan Penyangga
Aluvial Kelabu
Asosiasi Aluvial Kelabu 23,38 – 25,53
Asosiasi Andesol 25,53 – 30,04
Kesesuaian Lahan
Asosiasi Litosol dan Mede
Asosiasi Litosol dan Medetran
Asosiasi Mediteran Cokelat dan Grumosol
Grumosol Kelabu Tua
Komplek Latosol Lahan Potensial
Latosol
Latosol Cokelat
Latosol Cokelat Kemerahan
Latosol Merah
Medetran Cokelat Tua

Kelerengan
0–2%
2 – 15 %
15 – 40 %
> 40 %
Telaga
NSDA Tanaman Hortikultura
01 Sayur-Sayuran

Faktor penentu kawasan hortikultura sayur sayuran :


1. Ketinggian <1000 meter
2. Kelerengan <40%
3. Curah Hujan >1500 mm per tahun
4. Jenis tanah yang memenuhi adalah alluvial, grumosol, dan
latosol.
5. Kawasan budidaya
6. Bukan kawasan hutan
7. Bukan sawah irigasi
8. Bukan area badan air
9. Bukan lahan terbangun
LUAS EKSISTING PRODUKSI
KOMODITAS (HA) (TON) HARGA TON MONETER EKSITING

Bawang Putih 0 0.00 IDR - IDR 0.00


Bawang Merah 290.75 2811.60 IDR 13,500,000.00 IDR 37,956,600,000.00
Bawang Daun 498.44 4660.40 IDR 3,300,000.00 IDR 15,379,320,000.00
Kentang 0.38 7.00 IDR 5,000,000.00 IDR 35,000,000.00
Kubis 288.27 6065.20 IDR 3,500,000.00 IDR 21,228,200,000.00

DATA Petsai/Sawi 219.02 2172.70 IDR 2,850,000.00 IDR 6,192,195,000.00


Wortel 436.63 7379.10 IDR 4,000,000.00 IDR 29,516,400,000.00

PASSIVA Kacang Panjang 39.22 249.80 IDR 2,000,000.00 IDR 499,600,000.00


Cabe Besar 54.31 460.00 IDR 20,500,000.00 IDR 9,430,000,000.00
Cabe Rawit 434.38 2906.00 IDR 23,500,000.00 IDR 68,291,000,000.00
LUAS = 2994.38
Jamur 0 0.00 IDR - IDR 0.00

PRODUKSI = 34689.5 Tomat 15.5 237.30 IDR 3,500,000.00 IDR 830,550,000.00


Terong 18.56 211.00 IDR 300,000.00 IDR 63,300,000.00
MONETER = 226,886,485,000.00 Buncis 279.59 3067.10 IDR 3,500,000.00 IDR 10,734,850,000.00
Ketimun 10.26 104.60 IDR 1,700,000.00 IDR 177,820,000.00
Labu Siam 1.08 74.00 IDR 2,000,000.00 IDR 148,000,000.00
Kangkung 14.27 80.60 IDR 1,500,000.00 IDR 120,900,000.00
Bayam 7.05 26.00 IDR 1,800,000.00 IDR 46,800,000.00
Melinjo 66.24 1061.10 IDR 9,000,000.00 IDR 9,549,900,000.00
Petai 258.08 1976.90 IDR 7,000,000.00 IDR 13,838,300,000.00
Semangka 62.35 1139.10 IDR 2,500,000.00 IDR 2,847,750,000.00
TOTAL 2994.38 34689.50 IDR 226,886,485,000.00
LUAS AKTIVA PRODUKSI
KOMODITAS (HA) (TON) HARGA TON NERACA MONETER
Bawang Putih 0.00 0.00 IDR - IDR -
Bawang Merah 915.89 8856.83 IDR 13,500,000.00 IDR 119,567,257,571.18
Bawang Daun 1570.14 14680.75 IDR 3,300,000.00 IDR 48,446,465,587.27
Kentang 1.20 22.05 IDR 5,000,000.00 IDR 110,253,658.52
Kubis 908.08 19106.01 IDR 3,500,000.00 IDR 66,871,048,965.73
DATA AKTIVA Petsai/Sawi 689.94 6844.23 IDR 2,850,000.00 IDR 19,506,061,514.89
Wortel 1375.43 23244.94 IDR 4,000,000.00 IDR 92,979,745,324.24

Kacang Panjang 123.55 786.90 IDR 2,000,000.00 IDR 1,573,792,222.76


LUAS = 9432.61 Cabe Besar 171.08 1449.05 IDR 20,500,000.00 IDR 29,705,485,709.90
Cabe Rawit 1368.34 9154.20 IDR 23,500,000.00 IDR 215,123,788,400.27
PRODUKSI = 109275.55 Jamur 0.00 0.00 IDR - IDR -
Tomat 48.83 747.52 IDR 3,500,000.00 IDR 2,616,319,316.69
MONETER = 714,716,144,001.71
Terong 58.47 664.67 IDR 300,000.00 IDR 199,401,616.70
Buncis 880.74 9661.69 IDR 3,500,000.00 IDR 33,815,899,604.76
Ketimun 32.32 329.50 IDR 1,700,000.00 IDR 560,151,587.37
Labu Siam 3.40 233.11 IDR 2,000,000.00 IDR 466,215,470.31
Kangkung 44.95 253.90 IDR 1,500,000.00 IDR 380,847,637.57
Bayam 22.21 81.90 IDR 1,800,000.00 IDR 147,424,891.96
Melinjo 208.66 3342.58 IDR 9,000,000.00 IDR 30,083,183,242.94
Petai 812.98 6227.44 IDR 7,000,000.00 IDR 43,592,091,505.75
Semangka 196.41 3588.28 IDR 2,500,000.00 IDR 8,970,710,172.89
TOTAL 9432.61 109275.55 IDR 714,716,144,001.71
LUAS CADANGAN PRODUKSI CADANGAN
KOMODITAS (HA) (TON) HARGA TON NERACA MONETER

Bawang Putih 0.00 0.00 IDR - IDR 0.00

Bawang Merah 625.14 6045.23 IDR 13,500,000.00 IDR 81,610,657,571.18


Bawang Daun 1071.70 10020.35 IDR 3,300,000.00 IDR 33,067,145,587.27
Kentang 0.82 15.05 IDR 5,000,000.00 IDR 75,253,658.52
Kubis 619.81 13040.81 IDR 3,500,000.00 IDR 45,642,848,965.73

DATA CADANGAN Petsai/Sawi 470.92 4671.53 IDR 2,850,000.00 IDR 13,313,866,514.89


Wortel 938.80 15865.84 IDR 4,000,000.00 IDR 63,463,345,324.24

Kacang Panjang 84.33 537.10 IDR 2,000,000.00 IDR 1,074,192,222.76

LUAS = 6438.23 Cabe Besar 116.77 989.05 IDR 20,500,000.00 IDR 20,275,485,709.90
Cabe Rawit 933.96 6248.20 IDR 23,500,000.00 IDR 146,832,788,400.27
PRODUKSI = 74586.05 0.00 0.00 IDR 0.00
Jamur IDR -
MONETER = 487,829,659,001.71 Tomat 33.33 510.22 IDR 3,500,000.00 IDR 1,785,769,316.69
Terong 39.91 453.67 IDR 300,000.00 IDR 136,101,616.70
Buncis 601.15 6594.59 IDR 3,500,000.00 IDR 23,081,049,604.76
Ketimun 22.06 224.90 IDR 1,700,000.00 IDR 382,331,587.37
Labu Siam 2.32 159.11 IDR 2,000,000.00 IDR 318,215,470.31
Kangkung 30.68 173.30 IDR 1,500,000.00 IDR 259,947,637.57
Bayam 15.16 55.90 IDR 1,800,000.00 IDR 100,624,891.96
Melinjo 142.42 2281.48 IDR 9,000,000.00 IDR 20,533,283,242.94
Petai 554.90 4250.54 IDR 7,000,000.00 IDR 29,753,791,505.75
Semangka 134.06 2449.18 IDR 2,500,000.00 IDR 6,122,960,172.89

TOTAL 6438.23 74586.05 IDR 487,829,659,001.71


Tabel aktiva dan pasiva

Cadangan
Aktiva/Potensi Pasiva/Eksisting
Jenis Komoditi
(ha) (ha)
Fisik (ha) Moneter (Rp)

Sayur-sayuran 9432.61 2994.38 6438.236 IDR 487,829,659,001.71


NSDA Pertanian Lahan
02 Kering

Analisis Potensi Pertanian Lahan Kering

Secara sederhana, area potensial pertanian lahan kering merupakan area yang
mencakup kriteria:
- Tidak merupakan kawasan lindung
- Tidak merupakan kawasan guna lahan permukiman
- Tidak merupakan kawasan guna lahan hutan
- Tidak merupakan kawasan guna lahan tambak
- Tidak merupakan kawasan guna lahan sawah basah
Dengan kriteria-kriteria tersebut maka dapat
diformulasikan:

Aktiva Pasiva Cadangan


Jenis Luas Panen Persentase Aktiva - Pasiva Perkiraan luasan pada Standar Produksi Perkiraan Total Cadangan
Tanaman (ha) Luasan (%) (Ha) lahan cadangan (Ha) (Ton/Ha) Pangan (Ton)
Jagung 35048 55,21% 16694 9216,6 5,2 47926,6
Kedelai 4657 7,34% 16694 1224,7 1,5 1837,0
Kacang
Analisis Neraca Fisik Tanah 1425 2,24% 16694 374,7 1,3 487,2

Kacang Hijau 1636 2,58% 16694 430,2 1,1 473,2


Ubi Kayu 20692 32,60% 16694 5441,4 24,4 132770,7
Ubi Jalar 24 0,04% 16694 6,3 17,9 113,0
Jumlah 63482 16694,0

Jenis Perkiraan Total Cadangan Standar Harga Hasil Pendapatan Produksi


Tanaman Pangan(Ton) (Rp/Ton) (Rupiah)
Jagung 47926,6 Rp3.800.000 Rp182.121.080.000
Kedelai 1837,0 Rp1.750.000 Rp3.214.750.000

Analisis Neraca Kacang


Tanah 487,2 Rp3.100.000 Rp1.510.320.000
Moneter Kacang Hijau
Ubi Kayu
473,2
132770,7
Rp16.500.000
Rp13.000.000
Rp7.807.800.000
Rp1.726.019.100.000
Ubi Jalar 113,0 Rp7.000.000 Rp791.000.000
Jumlah Rp1.921.464.050.000
Aktiva/Potensi Pasiva/Eksisting Cadangan
Jenis Komoditi
(ha) (ha)
Fisik (ha)
Moneter (Rp)
Rp1.921.464.050
Buah-buahan 55085 38391 16694,0 .000
03 NSDA Tanaman Hortikultura Buah-Buahan

Kesesuaian lahan pada komoditas tanaman hortikultura menurut Permentan


No.79/Permentan/OT.140/9/2013 ialah sebagai berikut :
-Merupakan kawasan budidaya
-Bukan merupakan kawasan permukiman
-Bukan peruntukan kawasan hutan
-Jenis tanah alluvial, latosol, grumusol, regosol
-Bukan sawah irigasi
-Bukan area badan air
-Bukan lahan terbangun
-Bukan kawasan lindung dan penyangga
-Kelerengan < 40%
Pasiva Aktiva
Cadangan
Analisis Kesesuaian Lahan

Aktiva/Potensi Pasiva/Eksisting Cadangan


Jenis Komoditi
(ha) (ha)
Fisik (ha) Moneter (Rp)

Buah-buahan 33039.8 10222.34 22817.46 2453555834744.92


04 NSDA Tanaman Lahan Basah)

Kesesuaian lahan pada komoditas pertanian lahan basah ialah:


• Merupakan kawasan budidaya (skoring dari SK Menteri Pertanian No.
837/Kpts/Um/11/1980)
• Bukan merupakan kawasan permukiman
• Bukan peruntukan kawasan hutan
• Jenis tanah aluvial, latosol, grumosol, litosol, mediteran
• Bukan area badan air
• Bukan lahan terbangun
• Bukan kawasan lindung dan penyangga
• Kelerengan <8%
Analisis Kesesuaian Lahan

Lahan selain permukiman, hutan,


Kawasan Budidaya badan air dan lahan terbangun Lahan padi
Pasiva Komoditi Luas Pasiva (ha) Produksi (kg) Moneter (Rp)
Padi Sawah 78962 455058000 2207031300000

Komoditi Luas Activa (ha) Produksi (kg) Moneter (Rp)


Activa
Padi Sawah 105343 607091701 2944394749800

Luas Cadangan
Komoditi Produksi (kg) Moneter (Rp)
Cadangan (ha)
Padi Sawah 26381 152033701 737363449800
Tabel Aktiva dan Pasiva

Cadangan
Aktiva/Potensi Pasiva/Eksisting
Jenis Komoditi
(ha) (ha) Fisik (ha) Moneter )Rp)

Padi Sawah 105343 79932 25411 11476700000

Lahan Padi
Data pasiva
Produksi Eksisting luas panen
Perkebunan luas cadangan neraca moneter
(ton) (hektar)
tebu 8160.44 813.79 556.0575872 IDR 72,487,705,055.31
tembakau
virginia 149.25 507.99 347.1063711 IDR 3,263,410,752.59
tembakau
jawa 464.3 282.38 192.9484775 IDR 80,899,583,578.09
NSDA Perkebunan
05 wijen
nilam
4.47
16.25
8.95
50
6.115478693
34.16468543
IDR 91,629,686.33
IDR 155,449,318.72
kelapa 6960 1520.96 1039.262399 IDR 99,870,208,458.64
kopi arabika 61.32 140.01 95.66795215 IDR 1,382,685,817.11
kopi robusta 146.36 295.19 201.7014699 IDR 2,850,195,715.21
cengkeh 250.12 1150.95 786.436894 IDR 16,321,467,840.30
jambu mete 197.85 917.3 626.785319 IDR 23,658,190,545.43
kapuk randu 199.92 611.58 417.8887663 IDR 4,303,028,464.45
panili 0.49 1.6 1.093269934 IDR 251,110,437.93
lada 2.08 5.32 3.63512253 IDR 220,293,891.67
cabe jamu 3.95 7.8 5.329690928 IDR 174,086,154.63
kakao 647.09 882.8 603.211686 IDR 7,958,745,466.93
aren 3.41 42.13 28.78716395 IDR 30,290,410.11
jarak pagar 6.86 159.84 109.2176664 IDR 8,437,310.71
total 17274.16 7398.59 5055.41 IDR 313,926,518,904.17
Produksi Aktiva luas panen
Perkebunan moneter Aktiva
(ton) aktiva (hektar)
tebu 13736.41731 1369.847587 IDR 178,573,425,055.32
tembakau
virginia 251.231586 855.0963711 IDR 8,039,410,752.59
tembakau
jawa 781.5532689 475.3284775 IDR 199,296,083,578.09
wijen 7.524322878 15.06547869 IDR 225,729,686.33
nilam 27.35352277 84.16468543 IDR 382,949,318.72

Data Aktiva kelapa


kopi arabika
11715.72421
103.2195702
2560.222399 IDR 246,030,208,458.64
235.6779522 IDR 3,406,245,817.11
kopi robusta 246.3668672 496.8914699 IDR 7,021,455,715.21
cengkeh 421.0254224 1937.386894 IDR 40,207,927,840.30
jambu mete 333.0396603 1544.085319 IDR 58,281,940,545.43
kapuk randu 336.5240782 1029.468766 IDR 10,600,508,464.45
panili 0.824813917 2.693269934 IDR 618,610,437.93
lada 3.501250914 8.95512253 IDR 542,693,891.67
cabe jamu 6.649010149 13.12969093 IDR 428,861,154.63
kakao 1089.242526 1486.011686 IDR 19,606,365,466.93
aren 5.740031547 70.91716395 IDR 74,620,410.11
jarak pagar 11.54739484 269.0576664 IDR 20,785,310.71
total 29077.48485 12454 IDR 773,357,821,904.17
produksi cadangan luas cadangan
Perkebunan neraca moneter
(ton) (hektar
tebu 5575.977312 556.0575872 IDR 72,487,705,055.31
tembakau
virginia 101.981586 347.1063711 IDR 3,263,410,752.59
tembakau
jawa 317.2532689 192.9484775 IDR 80,899,583,578.09
wijen 3.054322878 6.115478693 IDR 91,629,686.33
nilam 11.10352277 34.16468543 IDR 155,449,318.72

Data Cadangan kelapa


kopi arabika
4755.724212
41.89957022
1039.262399
95.66795215
IDR 99,870,208,458.64
IDR 1,382,685,817.11
kopi robusta 100.0068672 201.7014699 IDR 2,850,195,715.21
cengkeh 170.9054224 786.436894 IDR 16,321,467,840.30
jambu mete 135.1896603 626.785319 IDR 23,658,190,545.43
kapuk randu 136.6040782 417.8887663 IDR 4,303,028,464.45
panili 0.334813917 1.093269934 IDR 251,110,437.93
lada 1.421250914 3.63512253 IDR 220,293,891.67
cabe jamu 2.699010149 5.329690928 IDR 174,086,154.63
kakao 442.1525259 603.211686 IDR 7,958,745,466.93
aren 2.330031547 28.78716395 IDR 30,290,410.11
jarak pagar 4.687394841 109.2176664 IDR 8,437,310.71
total 11803.32485 5055.41 IDR 313,926,518,904.17
Lahan perkebunan

cadangan
Jenis Komoditas Aktiva /potensi (ha) Pasiva
Fisik (ha) Moneter (Rp)
Perkebunan 12454 7398.59 5055.41 IDR 313,926,518,904.17
06 NSDA Perikanan

• SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/11/1980


• Faktor pembatas utama dalam pengembangan perikanan adalah
kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, drainase tanah, ketinggian lahan,
dan ketebalan gambut. Lahan yang sesuai untuk perikanan adalah lahan
dengan tekstur halus sampai sedang, kondisi drainase sangat terhambat
dengan kedalaman efektif tanah diatas 150 cm, dan tidak bergambut.
Sedangkan kemiringan lahan yang paling baik adalah kurang dari 3%.
Identifikasi Kesesuaian Lahan Perikanan Aktiva

• OVERLAY

POTENSI LAHAN PERIKANAN AIR BEBAS AKTIVA: 47.342,3 ha


Identifikasi Cadangan Lahan Sumber Daya Perikanan
• Potensi – Penggunaan lahan = Cadangan lahan
• Peta kesesuaian lahan perikanan (aktiva) - peta penggunaan lahan (permukiman) - luas perikanan eksisting (pasiva)

LUAS
PERIKANAN
EKSISTING

252,19 ha
47.342,3 ha 25.504,3 ha

21.585,81 ha
Perikanan Kolam
Terbuka

Total Produktivitas (ton/ha) Produktivitas (Rp/ha)

Kecamatan Luas Area(ha) Produksi (Ton) Nilai (Rp.000,-)


Ngrayun
Slahung 4.6 1.5 48003 0.326086957 10435.43478
Bungkal 30.7 10.1 323219 0.328990228 10528.30619
Sambit 7.71 2.5 80005 0.324254215 10376.7834
Sawoo 4 1.3 41602 0.325 10400.5
Analisis Neraca Fisik Sooko
Pudak
7.2
1.3
2.4
0.4
76805
12.801
0.333333333
0.307692308
10667.36111
9.846923077
Pulung 4.8 1.6 51.203 0.333333333 10.66729167
Mlarak
Siman
Jetis 1.36 0.4 12801 0.294117647 9412.5
Balong 5.1 1.7 54403 0.333333333 10667.2549
Kauman 2.23 0.7 22401 0.313901345 10045.29148
Jambon 1.2 0.4 12801 0.333333333 10667.5
Badegan 1.9 0.6 19201 0.315789474 10105.78947
Sampung 8 2.6 83205 0.325 10400.625
Sukorejo
Ponorogo 7.09 2.3 73604 0.324400564 10381.38223
Babadan
Jenangan 5 1.6 51203 0.32 10240.6
Ngebel 160 52.7 1686501 0.329375 10540.63125
Total 252.19 82.8 2649758 0.328323883 10506.99076
Analisis Neraca Moneter
Perikanan
Kolam
Terbuka
Total Jenis Ikan (Kg)
Luas Produksi Nilai Produktivitas Nilam/Ngokngok Udang(Rp Katak(Rp5000
Kecamatan Area(ha) (Ton) (Rp.000,-) (ton/ha) Baung Tempeh (Rp25000/kg) HargaXProduksi 50000/kg)HargaXProduksi 0/kg) HargaXProduksi Lainnya
Ngrayun
Slahung 4.6 1.5 48003 0.326086957 305 15250000 70 3500000 1363
Bungkal 30.7 10.1 323219 0.328990228 2057 102850000 471 23550000 9181
Sambit 7.71 2.5 80005 0.324254215 509 25450000 117 5850000 2272
Sawoo 4 1.3 41602 0.325 265 13250000 61 3050000 1182
Sooko 7.2 2.4 76805 0.333333333 489 24450000 112 5600000 2182
Pudak 1.3 0.4 12.801 0.307692308 81 4050000 19 950000 364
Pulung 4.8 1.6 51.203 0.333333333 326 16300000 75 3750000 1454
Mlarak
Siman
Jetis 1.36 0.4 12801 0.294117647 81 4050000 19 950000 364
Balong 5.1 1.7 54403 0.333333333 346 17300000 79 3950000 1545
Kauman 2.23 0.7 22401 0.313901345 143 7150000 33 1650000 636
Jambon 1.2 0.4 12801 0.333333333 81 4050000 19 950000 364
Badegan 1.9 0.6 19201 0.315789474 122 6100000 28 1400000 545
Sampung 8 2.6 83205 0.325 529 26450000 121 6050000 2363
Sukorejo
Ponorogo 7.09 2.3 73604 0.324400564 468 23400000 107 5350000 2091
Babadan
Jenangan 5 1.6 51203 0.32 326 16300000 75 3750000 1454
Ngebel 160 52.7 1686501 0.329375 10762 269050000 37121
Total 252.19 82.8 2649758 0.328323883 10762 6129 306450000 1404 70200000 64482
Analisis Neraca Cadangan

Perikanan Kolam Terbuka


Total Produktivitas (ton/ha) Persentase Produktivitas Total Luas Cadangan Neraca Fisik
Kecamatan Luas Area(ha) Produksi (Ton) Nilai (Rp.000,-) Luas Cadangan (Ton)
Ngrayun Cadangan
Slahung 4.6 1.5 48003 0.326086957 6.30% 1359.90603 443.4476185
Bungkal 30.7 10.1 323219 0.328990228 6.40% 1381.49184 454.4973154
Sambit 7.71 2.5 80005 0.324254215 6.30% 1359.90603 440.9552626
Sawoo 4 1.3 41602 0.325 6.30% 1359.90603 441.9694598
Sooko 7.2 2.4 76805 0.333333333 6.50% 1403.07765 467.69255
Pudak 1.3 0.4 12.801 0.307692308 5.90% 1273.56279 391.8654738
Pulung 4.8 1.6 51.203 0.333333333 6.50% 1403.07765 467.69255
Mlarak
Siman
Jetis 1.36 0.4 12801 0.294117647 5.70% 1230.39117 361.8797559
Balong 5.1 1.7 54403 0.333333333 6.40% 21585.81 1381.49184 460.49728
Kauman 2.23 0.7 22401 0.313901345 6% 1295.1486 406.5488879
Jambon 1.2 0.4 12801 0.333333333 6.40% 1381.49184 460.49728
Badegan 1.9 0.6 19201 0.315789474 6.10% 1316.73441 415.8108663
Sampung 8 2.6 83205 0.325 6.30% 1359.90603 441.9694598
Sukorejo
Ponorogo 7.09 2.3 73604 0.324400564 6.30% 1359.90603 441.1542834
Babadan
Jenangan 5 1.6 51203 0.32 6.20% 1338.32022 428.2624704
Ngebel 160 52.7 1686501 0.329375 6.40% 1381.49184 455.0288748
Total 252.19 82.8 2649758 5.167941071 1 21585.81 6979.769389
Tabel Cadangan Ternak
Kapasitas Penambahan
Potensi Ternak Cadangan ternak
Kecamatan Unggas
No (ekor) (ekor) (ekor)
A (B/0.11546775)-C B/0.057733875 (B/0.057733875)-C

1 Ngrayun 352,348.03 784,620.06 744,658.06


2 Slahung 351,908.19 815,372.39 759,594.39
3 Bungkal 182,390.28 508,476.57 436,628.57
4 Sambit 323,209.71 757,333.41 701,876.41
5 Sawo 833,523.28 1,856,176.55 1,761,611.55
6 Sooko 153,560.51 483,729.03 395,425.03

07 NSDA Peternakan Unggas 7 Pudak


8 Pulung
9 Mlarak
104,329.93
401,837.72
171,789.51
275,189.87
969,945.44
452,229.02
241,924.87
886,810.44
397,904.02
10 Siman 154,610.15 425,526.30 367,373.30
11 Jetis 183,829.37 446,514.74 407,086.74
12 Balong 149,245.16 538,584.32 418,537.32
13 Kauman 248,838.56 637,077.13 567,377.13
14 Jambon 311,239.20 665,382.39 643,930.39
15 Badegan 248,277.14 599,330.29 547,942.29
16 Sampung 306,038.74 730,207.48 671,142.48
17 Sukorejo 332,036.94 800,159.87 732,116.87

18 Ponorogo 85,400.90 213,423.79 192,112.79


19 Babadan 207,970.15 604,732.30 510,336.30
20 Jenangan 64,567.48 789,324.96 459,229.96
21 Ngabel 41,019.53 241,379.06 161,709.06
Total 5,207,970.49 13,594,714.97 12,005,327.97
Tabel Cadangan Lahan
Potensi Lahan Penggunaan Lahan Cadangan Lahan Presentase Cadangan
No Kecamatan
Ha Ha Ha %
1 Ngrayun 16,385.00 834.52 15,550.48 94.91
2 Slahung 12,309.00 842.03 11,466.97 93.16
3 Bungkal 8,699.00 1,229.17 7,469.83 85.87
4 Sambit 10,638.00 778.99 9,859.01 92.68
5 Sawo 22,805.00 1,161.83 21,643.17 94.91
6 Sooko 7,720.00 1,409.27 6,310.73 81.75
7 Pudak 3,083.00 372.67 2,710.33 87.91
8 Pulung 16,981.00 1,455.46 15,525.54 91.43
9 Mlarak 7,320.00 879.33 6,440.67 87.99
10 Siman 6,809.00 930.53 5,878.47 86.33
11 Jetis 5,951.00 525.48 5,425.52 91.17
12 Balong 9,924.00 2,212.00 7,712.00 77.71
13 Kauman 9,332.00 1,020.98 8,311.02 89.06
14 Jambon 9,953.00 320.89 9,632.11 96.78
15 Badegan 7,595.00 651.21 6,943.79 91.43
16 Sampung 10,268.00 830.56 9,437.44 91.91
17 Sukorejo 14,939.00 1,270.36 13,668.64 91.50
18 Ponorogo 3,463.00 345.79 3,117.21 90.01
19 Babadan 12,160.00 1,898.12 10,261.88 84.39
20 Jenangan 14,175.00 5,927.97 8,247.03 58.18
21 Ngabel 4,461.00 1,472.41 2,988.59 66.99
Total
214,970.00 26,369.57 188,600.43 87.73
Tabel Cadangan Fisik dan Moneter

Total Persediaan Pakan Populasi Unggas Cadangan Cadangan Fisik Cadangan


Kecamatan
No (BKC Ton/th) (ekor) Ekor Ton Miliar Rupiah
A B C (B/0.057733875)-C (*1.5)/1000 ((*1.5)/1000)*0.017368
1 Ngrayun 45,299.16 39,962.00 744,658.06 1,116.99 19.40
2 Slahung 47,074.61 55,778.00 759,594.39 1,139.39 19.79
3 Bungkal 29,356.32 71,848.00 436,628.57 654.94 11.38
4 Sambit 43,723.79 55,457.00 701,876.41 1,052.81 18.29
5 Sawoo 107,164.27 94,565.00 1,761,611.55 2,642.42 45.89
6 Sooko 27,927.55 88,304.00 395,425.03 593.14 10.30
7 Pudak 15,887.78 33,265.00 241,924.87 362.89 6.30
8 Pulung 55,998.71 83,135.00 886,810.44 1,330.22 23.10
9 Mlarak 26,108.93 54,325.00 397,904.02 596.86 10.37
10 Siman 24,567.28 58,153.00 367,373.30 551.06 9.57
11 Jetis 25,779.03 39,428.00 407,086.74 610.63 10.61
12 Balong 31,094.56 120,047.00 418,537.32 627.81 10.90
13 Kauman 36,780.93 69,700.00 567,377.13 851.07 14.78
14 Jambon 38,415.10 21,452.00 643,930.39 965.90 16.78
15 Badegan 34,601.66 51,388.00 547,942.29 821.91 14.27
16 Sampung 42,157.71 59,065.00 671,142.48 1,006.71 17.48
17 Sukorejo 46,196.33 68,043.00 732,116.87 1,098.18 19.07

18 Ponorogo 12,321.78 21,311.00 192,112.79 288.17 5.00


19 Babadan 34,913.54 94,396.00 510,336.30 765.50 13.30
20 Jenangan 45,570.79 330,095.00 459,229.96 688.84 11.96
21 Ngebel 13,935.75 79,670.00 161,709.06 242.56 4.21
Total 784,875.58 1,589,387.00 12,005,327.97 18,007.99 312.76
Tabel Aktiva dan Pasiva

Cadangan
Jenis Komoditas
Potensi/Aktiva Penggunaan/Pasiva Fisik Moneter (miliar)

Ternak (ekor) 13,594,714.97 1,589,387.00 12,005,327.97


312.76
18007.99 Ton
Lahan Pakan
Batas Aman
85980.75 59611.18 66,168,409,800.00
26369.57
Batas Minimum 238,616,700,000.0
241339.57 214970 0
08 NSDA Peternakan Ruminansia

Populasi Kemampuan
Total Persediaan Kebutuhan Pakan
No Kecamatan Ruminansia Wilayah (satuan
Pakan (ton) (BKC Ton/Tahun)
(satuan ternak) ternak)

1. Ngrayun 39372,90781 3670,05 17268,81922 4183,857


2. Slahung 40377,98063 8021,89 17709,64063 9144,9546
3. Bungkal 24791,05063 5107,42 10873,26782 5822,4588
Perhitungan NSDA ternak ruminansia 4.
5.
Sambit
Sawoo
39397,2075
100972,6438
2995,42
11242,06
17279,47697
44286,24726
3414,7788
12815,9484
didasarkan pada NSDA persediaan 6. Sooko 25800,12281 3558,36 11315,84334 4056,5304
pangan ternak yang terdiri dari pakan 7.
8.
Pudak 16052,52688 3492,5 7040,581963 3981,45
Pulung 50008,58719 5210,99 21933,59087 5940,5286
limbah dan pakan hijau alami. 9. Mlarak 22071,12594 4421,64 9680,318394 5040,6696
10. Siman 21029,69438 3271,1 9223,550164 3729,054
11. Jetis 21874,33906 687,58 9594,008361 783,8412
12. Balong 24601,80125 5404,98 10790,26371 6161,6772
13. Kauman 30998,17156 5128,73 13595,68928 5846,7522
14. Jambon 33576,95844 6672,18 14726,73616 7606,2852
15. Badegan 32219,535 4847,48 14131,375 5526,1272
16. Sampung 36616,14563 5527,94 16059,71299 6301,8516
17. Sukorejo 36753,14 6219,01 16119,79825 7089,6714
18. Ponorogo 10182,00688 887,77 4465,792489 1012,0578
19 Babadan 26320,30094 1844,95 11543,99164 2103,243
20 Jenangan 37558,85844 3970,55 16473,18353 4526,427
21 Ngebel 14370,53094 1386 6302,864446 1580,04
Total 684945,6356 93568,6 300414,7525 106668,204
Total Potensi Total Luas Rata-rata Presentase Kapasitas
Lahan Kebutuhan Penggunaan Cadangan
No Populasi Penyediaan Lahan Profuktivitas Cadangan IDD Penambahan
Termanfaatkan Pakan Lahan Lahan
Pakan Potensial Lahan Lahan (Cadangan)

1. Ngrayun 3670,05 4183,857 39372,90781 15221,25 2,586706599 1617,44552 7948,2203 89% 9,410672 13598,76922
2. Slahung 8021,89 9144,9546 40377,98063 10275,44 3,929562201 2327,21971 5771,1503 77% 4,415329 9687,750625
3. Bungkal 5107,42 5822,4588 24791,05063 7542,62 3,286795653 1771,46967 8769,9961 77% 4,257832 5765,847818
4. Sambit 2995,42 3414,7788 39397,2075 9602,28 4,102901342 832,283917 18776,85 91% 11,53726 14284,05697
5. Sawoo 11242,06 12815,9484 100972,6438 21506,57 4,69496734 2729,72046 5978,3638 87% 7,878671 33044,18726 Melihat cadangan lahan
6.
7.
Sooko
Pudak
3558,36
3492,5
4056,5304 25800,12281
3981,45 16052,52688
7093,7 3,637047354 1115,33615 2285,9322
3039,91 5,280592805 753,977848 13269,751
84% 6,360145 7757,483339
75% 4,031829 3548,081963
pakan yang ada, pertambahan
8. Pulung 5210,99 5940,5286 50008,58719 15058,56 3,320940859 1788,80891 4630,6898 88% 8,418205 16722,60087 cadangan peternakan masih
9. Mlarak 4421,64 5040,6696 22071,12594 6001,28 3,677736406 1370,59023 4373,8267 77% 4,37861 5258,678394 potensial dilakukan di seluruh
10. Siman 3271,1 3729,054 21029,69438 5316,58 3,955492887 942,753307 4434,7016 82% 5,639418 5952,450164 kecamatan.
11. Jetis 687,58 783,8412 21874,33906 4599,52 4,755787357 164,818387 6290,4402 96% 27,9066 8906,428361
12. Balong 5404,98 6161,6772 24601,80125 8392,36 2,931452089 2101,9198 5978,8126 75% 3,992712 5385,283706
13. Kauman 5128,73 5846,7522 30998,17156 7368,66 4,206758293 1389,84743 6629,4717 81% 5,301776 8466,959282
14. Jambon 6672,18 7606,2852 33576,95844 8571,11 3,917457417 1941,63826 5572,524 77% 4,41437 8054,556157
15. Badegan 4847,48 5526,1272 32219,535 6726,16 4,79018266 1153,63601 7040,3956 83% 5,830401 9283,895
16. Sampung 5527,94 6301,8516 36616,14563 8503,98 4,305765727 1463,58441 9384,9698 83% 5,810379 10531,77299
17. Sukorejo 6219,01 7089,6714 36753,14 11628,01 3,160742036 2243,04018 2403,7102 81% 5,18404 9900,788246
18. Ponorogo 887,77 1012,0578 10182,00688 2669 3,814914528 265,289771 8414,1813 90% 10,0607 3578,022489
19. Babadan 1844,95 2103,243 26320,30094 9144,95 2,878124094 730,768699 10204,922 92% 12,51415 9699,041639
20. Jenangan 3970,55 4526,427 37558,85844 11603,3 3,236911778 1398,37824 4104,6168 88% 8,297683 12502,63353
21. Ngebel 1386 1580,04 14370,53094 4611,67 3,116122996 507,053156 155867,33 89% 9,095042 4916,864446
Total 93568,6 106668,204 684945,6356 184476,9 28609,5801 84% 206846,1525
Tabel Aktiva Pasiva
Cadangan Saldo
Jenis Komoditas Potensi/Aktiva Penggunaan/Passiva
Fisik Moneter
Ternak 300414,8 (ST) 94925,5 (ST) 205.489,25 ST Rp 4.263.901.988.692
Lahan Pakan 185.012,94 (Ha) 29.145,64 (Ha) 155.867,3 (Ha) Rp 177.221.120.100
Part 07
Struktur Ruang
Struktur Ruang
Struktur ruang wilayah kabupaten dibentuk melalui:

1. Agregasi Permukiman
a. Identifikasi Kawasan Perkotaan
Ada 83 desa berstatus perkotaan dari 305 desa (berdasarkan
peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 37 Tahun 2010 tentang
Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan).
B. Deliniasi Lahan Terbangun
Analisis Agregasi Permukiman

Melalui perhitungan indeks


ketetanggaan,
didapatkan:
𝑱𝒖 𝟕,𝟐
• 𝑻= = = 𝟎, 𝟔𝟕
𝑱𝒉 𝟏𝟎,𝟔𝟗

Indeks Ketetanggan Kabupaten


Ponorogo bernilai 0,67 yang berarti
bahwa persebaran permukiman di
Kabupaten Ponorogo pola
bergerombol (kelompok)
2. Agregasi Fasilitas
Agregasi ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana simpul
perkotaan dilayani oleh fasilitas yang
ada.
Caranya ialah mengoverlay persebaran
fasilitas dengan simpul permukiman
perkotaan
3. Jaringan Penghubung
4. Skalogram
Untuk mengetahui hirarki pusat kota di Kabupaten Jadi, interval hierarkinya adalah:
Ponorogo, berdasarkan ketersediaan fasilitas. • Hierarki I = > 11,36
Berikut rumus untuk menetukan jumlah hierarki pusat • Hierarki II = 10,24 – 11,36
kota di Kabupaten Ponorogo:
• Hierarki III = 9,12 – 10,24
• 𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑖𝑚𝑎𝑛 =
6 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 • Hierarki IV = 8 – 9,12
• 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑖𝑒𝑟𝑎𝑟𝑘𝑖 = 1 + 3,3 𝑥 log 𝑛
= 1 + 3,3 𝑥 log 6
= 3,567 ~ 4

Sehingga, jumlah hierarki Kabupaten Ponorogo ada


empat.Berikut rumus untuk mencari range tiap hierarki:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
• 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑖𝑒𝑟𝑎𝑟𝑘𝑖
12 − 8
= = 1,12
3,567
Dari analisis tersebut, klasifikasi hirarki Kabupaten Ponorogo adalah:
• Tingkat 1 : Ponorogo
• Tingkat 2 : tidak ada
• Tingkat 3 : tidak ada
• Tingkat 4 : Jenangan, Sambit, Kauman, Balong, Jetis
5. Sentralisasi Marshall
Untuk mengetahui hirarki pusat kota di Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan metode
yang tidak hanya pada ketersediaan fasilitas, namun juga pembobotan jumlah fasilitas

Dari analisis tersebut, klasifikasi hierarki Kabupaten Ponorogo adalah:


• Tingkat 1 : Ponorogo
• Tingkat 2 : Tidak ada
• Tingkat 3 : Tidak ada
• Tingkat 4 : Jenangan, Sambit, Kauman, Balong, Jetis
Kriteria penentuan hirarki pelayanan berdasarkan fasilitas minimum:

Pelayanan Minimum
Sistem Perkotaan
Jaringan Jalan Perhubungan Pendidikan Kesehatan Ekonomi
Arteri primer, Kolektor
pelabuhan, bandara, perguruan tinggi rumah sakit umum Pasar induk antar
PKN primer, jalan strategis
terminal tipe A skala nasional tipe A wilayah
nasional, jalan tol
kolektor primer II,
pelabuhan, bandara, perguruan tinggi rumah sakit umum
PKW kolektor primer III, jalan Pasar induk regional
terminal tipe B skala regional tipe B
strategis provinsi
lokal primer, lokal Rumah sakit umum
mall, pusat
PKL sekunder, jalan strategis terminal tipe C SMA, SMP tipe C, puskesmas,
perbelanjaan
kabupaten klinik bersalin
puskesmas
pusat pertokoan,
PPK jalan desa SMA, SMP, SD pembantu, praktek
pasar lingkungan
dokter
ponkesdes, polindes,
toko/warung,
PPL jembatan SMP, SD, TK posyandu, balai
pertokoan
pengobatan warga
Skala
No Simpul Hirarki
Pelayanan
1 Jenangan Hirarki IV PPK
2 Ponorogo Hirarki I PKL
3 Sambit Hirarki IV PPK
4 Kauman Hirarki IV PPK
5 Balong Hirarki IV PPK
6 Jetis Hirarki IV PPK
Evaluasi Struktur Ruang

1. Aksesibilitas
Kabupaten Ponorogo memiliki kumpulan fasilitas yang
aksesibilitasnya sudah baik, walaupun ada beberapa wilayah yang
belum mendapatkan akses menuju fasilitas lainnya.
Straight Transport Detour
Titik
Distance Distance Indeks
A-B 8.5 9.5 0.89
A-C 15.8 18.7 0.84
2. Mobilitas
B-C 7.8 9.2 0.84
Dari perhitungan di samping,
B-D 11.2 18 0.62
Jenangan-Ponorogo memiliki
C-D 10.6 15.6 0.67 mobilitas tinggi, sedangkan
B-E 7.8 9.8 0.79 Balong Jetis dan Jetis-Sambit
C-E 10.9 17.8 0.61 memiliki mobilitas rendah
D-E 5.1 13.1 0.38
A-F 15.8 26.2 0.60
B-F 10.9 19.6 0.55
D-F 7 18.8 0.37
E-F 3.8 9.9 0.38
3. Indeks Beta
Kabupaten Ponorogo memiliki Indeks Beta sebesar 2, hal ini memiliki arti bahwa
konektivitas antar simpul-simpul yang ada sudah baik.
4. Indeks Alfa
Kabupaten Ponorogo memiliki Indeks Alpha sebesar 0.85, artinya simpul-simpul
yang ada hampir terhubung secara optimal.
5. Indeks Gamma
Kabupaten Ponorogo memiliki Indeks Gamma sebesar 1, artinya konektivitas
yang ada sangat baik dalam menghubungkan antar simpul-simpul.
6. Interaksi Simpul
Titik Jarak Vij x Wij 𝑆𝑖𝑗 2 Tij
A-B 8,5 4140205095 72,25 57303876,7
A-C 15,8 2075254779 249,64 8312989,8
B-C 7,8 3014096605 60,84 49541364,3
Interaksi tertinggi antara 2 simpul
B-D 11,2 3221141755 125,44 25678744,9 permukiman wilayah terjadi
C-D 10,6 1614579391 112,36 14369699,1 antara simpul E-F yaitu Jetis dan
Sambit, sedangkan simpul
B-E 7,8 2244384935 60,84 36889956,2 terendah adalah simpul A-F yaitu
C-E 10,9 1124985467 118,81 9468777,6 Jenangan dan Sambit
D-E 5,1 1202263277 26,01 46223117,1
A-F 15,8 1902428112 249,64 7620686,2
B-F 10,9 2763083440 118,81 23256320,5
D-F 7 1480117648 49 30206482,6
E-F 3,8 1031296976 14,44 71419458,2
No Struktur Struktur Keteranga
Simpul Hierarki
. Eksisting RTRW n
Jenanga Herarki
1 PPK PPK Sesuai
n IV Kesimpulan:
Ponorog Herarki
2 PKL PKL Sesuai
o I Masih ada beberapa simpul yang
tidak sesuai dengan rencana RTRW
Herarki Tidak Kabupaten Ponorogo 2012 – 2032,
3 Kauman PPK PKLp
IV Sesuai contohnya adalah Kecamatan Kauman
dan Kecamatan Jetis yang
Herarki direncanakan sebagai simpul
4 Balong PPK PPK Sesuai
IV pengembangan PKLp namun pada
kondisi eksisiting masih berada pada
Herarki Tidak pengembangan PPK.
5 Jetis PPK PKLp
IV Sesuai
Herarki
6 Sambit PPK PPK Sesuai
IV
Part 08
Pola Ruang
IDENTIFIKASI POLA RUANG KABUPATEN
PONOROGO

No. Pola Ruang Guna Lahan Luas Persentas


(km2) e
1 Kawasan Lindung Hutan, Sungai, Danau 107,01 8%

2 Kawasan Pertanian Kabun, Sawah Irigasi, Sawah 1050,68 74%


Tadah
Hujan, Semak, Tegalan/Ladang

3 Kawasan Permukiman 255,04 18%


Permukiman
Kriteria Tingkat Sensitivitas Atribut Bobot Persentase
Tinggi Sangat Rendah 4
Menengah Rendah 3
Kepadatan Penduduk Rendah Menengah 2 10
Tidak Sensitif Tinggi 1
Tinggi > 1,5 km 4
Menengah 1-1,5 km 3
Jarak dari Jalan Rendah 0,5-1 km 2 10
Tidak Sensitif <0,5 km 1
Tinggi >3 km 4
Jarak dari Kawasan Menengah 2 - 3 km 3
Permukiman Rendah 1 - 2 km 2 10
Tidak Sensitif <1 km 1
Tinggi <0,2 km 4
Evaluasi Pola Ruang Jarak dari Kawasan Menengah
c 0,2 -0,5 km 3
2 15
Kabupaten Ponorogo Lindung Rendah 0,5-1 km
Tidak Sensitif >1 1
Kawasan Erosi Sensitif Rawan Erosi 1 15
Tidak Sensitif Tidak Rawan Erosi 0
Kawasan Banjir Sensitif Rawan Banjir 1 15
Tidak Sensitif Tidak Rawan Banjir 0
Tinggi >40% 4
Menengah 15 - 40% 3
Kelerengan Rendah 2 - 15% 2 15
Tidak Sensitif 0-2 % 1
Tinggi KawasanLindung 3
Pola Ruang Menengah KawasanPertanian 2 10
Rendah KawasanPermukiman 1
Hasil Analisis Sensitif Lahan Evaluasi Pola Ruang Pertanian

Klasifikasi Luas Persentas Tingkat Sensitivitas Luas Persentase


Sensitivitas (km2) e
Tinggi 493,69 35%
Sensitivitas Rendah 345,037 33,21%
Sedang 804,78 58% Sensitivitas Sedang 677,87 65,25%
Rendah 100,47 7% Sensitivitas Tinggi 16,0365 1,54%
Evaluasi Pola Ruang Permukiman

Tingkat Sensitivitas Luas Persentase

Sensitivitas Rendah 149,017 58,53%


Sensitivitas Sedang 105,312 41,36%
Sensitivitas Tinggi 0,266 0,10%
terima

kasih

Anda mungkin juga menyukai