Anda di halaman 1dari 30

Bab 9

Transformasi Pertanian
dan Pembangunan
Daerah Pedesaan

Didi Zainuddin

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


STRUKTUR MATERI PEMBAHASAN

• Rujuknya para ekonom tentang pentingnya


sektor pertanian dalam strategi pembangu
nan
• Kondisi sektor pertanian di negara-negara
berkembang
• Peran perempuan dalam pertanian
• Transformasi pertanian
• Strategi pembangunan pertanian dan pede
saan

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-2
9.1 Arti Penting Kemajuan Sektor Pertani
an dan Pembangunan Daerah Pedesaan
• Penekanan di masa lalu pada pengembangan sektor industri seca
ra cepat mungkin salah tempat--tidak tepat diterapkan di NB
• Pembangunan pertanian sekarang dipandang sebagai intisari dari
setiap strategi pembangunan terutama di NB

• Tiga unsur dasar strategi pembangunan berbasis


pertanian :
1. Percepatan pertumbuhan produktivitas petani kecil
2. Peningkatan permintaan domestik untuk hasil pertanian
3. Diversifikasi kegiatan pembangunan pedesaan non- pertanian,
padat karya yang didukung oleh komunitas pertanian

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-3
9.2 Pertumbuhan Pertanian: Kemajuan di Masa
Lalu dan Perubahan yang Terjadi Sekarang

• Periode 1980-2004 negara-negara berkembang mengalami


pertumbuhan yang lebih cepat dalam nilai output pertanian
(2,6% per tahun) dibandingkan negara maju
(0,9% per tahun)

• Porsi GDP pertanian di negara-negara berkembang meningk


at 56%-65%

• Produksi pertanian meningkat tetapi tidak merata

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-4
Gambar 1. Hasil produksi serelia berdasarkan wilayah
dunia, 1960-2005

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-5
Tren dalam Produktivitas Pertanian di Negara
Berkembang
• Saat suatu negara berkembang, porsi pertanian dalam GDP
cenderung menurun, demikian juga tenaga kerja di bidang
pertanian
• Negara berkembang cenderung memiliki porsi tenaga kerja
tertinggi di bidang pertanian.
• Porsi TK ini cenderung menurun saat GDP per kapita meningkat,
misal di Cina. GDP di Cina meningkat namun penurunan porsi TK
pertaniannya lambat
• Terkadang penurunan porsi TK pertanian drastis sekalipun GDP per
kapita kenaikannya tidak signifikan, contoh di Nigeria, Brazil

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-6
Gambar 2. Saat suatu negara berkembang, porsi GDP dan
tenaga kerja bidang pertanian cenderung menurun

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-7
Kegagalan Pasar dan Tujuan Pengentasan kemiskinan
Membutuhkan Peran Pemerintah dan Swasembada
Pangan

• Malnutrisi dan kelaparan menginspirasi seruan untuk revolu


si hijau di Afrika (sebelumnya telah berhasil dilakukan
di Asia)
• Lonjakan harga pangan 2007-2008 diprediksi akan terulang
di masa depan.
• Terjadinya kegagalan pasar adanya tujuan pengentasan ke
miskinan (dimana sebagian besar kalangan miskin berasal
dari kelompok petani) menciptakan kebutuhan akan peran
pemerintah yang konstruktif dalam pertanian
• Banyak negara berupaya swasembada pangan

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-8
Peran Pemerintah dalam Pembangunan
Pertanian
• Mengurangi eksternalitas lingkungan
• Meningkatkan penelitian, pengembangan dan
layanan penyuluhan pertanian
• Meningkatkan skala ekonomi dalam pemasaran
• Menyediakan informasi yang simetris tentang
kualitas produk
• Mencegah kekuatan monopoli dalam pasokan
input
• Menyediakan kelembagaan dan infrastruktur
pendukung

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-9
9.3 Struktur Sistem Agraria di Negara-negara Berkembang
: dari subsisten menuju komersial

Tiga klasifikasi pertanian di negara berkembang :


1. Negara berbasis pertanian.
Pertanian masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi
mencapai kira2 32% dari GDP. 2/3 penduduk miskin tinggal di
pedesaan. Contoh : di wilayah sub sahara Afrika, Senegal, Laos.
2. Negara yang bertransformasi.
Porsi kalangan miskin yang tinggal di pedesaan sangat tinggi (80%),
tetapi sektor pertanian hanya berkontribusi kecil pada GDP. Sebagian
besar penduduk dunia tinggal di negara kategori ini. Contoh :
di wilayah Asia Tenggara dan Timur, Afrika Utara, Guatemala
3. Negara terurbanisasi.
Tingkat urbanisasi tinggi, kalangan miskin ditemukan di wilayah
perkotaan, dan sektor pertanian berkontribusi lebih sedikit dalam
GDP. Contoh : di wilayah Amerika Latin, Karibia, Eropa Timur, Asia
Tengah.
Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
9-10
Gambar 3. Kontribusi Pertanian terhadap Pertumbuhan dan Porsi penduduk Desa
terhadap Angka Kemiskinan dalam Tiga Kategori Negara

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-11
Tabel 1. Produktivitas Lahan di negara Maju dan Berkembang

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-12
Kondisi Petani Kecil di Amerika Latin , Asia, dan
Afrika
Amerika Latin : Derita petani berurat akar akibat sistem
Latifundio dan Minifundio
Macam-macam tipe kepemilikan lahan di Amerika Latin :
 Latifundio (penguasaan tanah diluar batas )
 Pertanian skala menengah
 Pertanian keluarga
 Minifundio
Asia : Lahan garapan terpecah-pecah dan ukurannya menjadi
semakin kecil/sempit
Afrika : Pola kepemilikan lahan lebih merata, namun mulai
mengikuti pola di Asia

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-13
Tabel 2. Distribusi pertanian dan lahan pertanian menurut luas lahan
pertanian operasional dan status kepemilikan lahan di berbagai negara
berkembang di Asia dan Amerika Latin

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-14
Table 3. Perubahan Ukuran Pertanian dan Distribusi Lahan

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-15
Pola Agraria di Amerika Latin: Kemajuan dan Tantangan
Kemiskinan yang Masih Ada

– Terlepas dari latifundio dan minifundio banyak produksi terjadi


pada pertanian keluarga dan pertanian skala menengah.

– Latifundio (yang tradisional, khususnya) relatif tidak efisien;


tuan tanah / pemilik kadang-kadang kurang fokus pada bisnis
pertanian (kekuasaan dan prestise lebih penting); banyak lahan
menganggur; dan biasanya memerlukan biaya transaksi yang
lebih tinggi, misal untuk supervisor.

– Secara keseluruhan, sektor pertanian tampaknya berjalan baik


di banyak negara Amerika Latin. Dua contoh penting:
Chili (diversifikasi: buah segar, sayur, minuman anggur), dan
Brasil (biofuel: bahan bakar non fosil berbasis gula tebu dan
kedelai)

– Disisi lain Ketidaksetaraan pedesaan yang ekstrem masih


berlanjut di beberapa wilayah Amerika Latin lainnya,
misal Mexico.

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-16
Mentransformasi ekonomi: Masalah Fragmentasi dan Pembagian
Lahan Pertanian di Asia

– Masalah pokok di Asia : banyaknya orang yang bekerja


pada lahan yang sempit

– Pendistribusian tanah di Asia masih lebih baik


dibandingkan Amerika Latin, namun ketimpangannya
masih substansial berkisar 0,40-0,60

– Kondisi pedesaan di Asia semakin memburuk, salah satu


penyebab adalah kondisi lahan yang terfragmentasi yang
diakibatkan oleh : intervensi pemerintahan kolonial,
monetisasi besar-besaran dan renternir semakin
menguat, serta laju pertumbuhan penduduk sangat
cepat

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-17
Pertanian Subsisten dan Perluasan Perladangan
di Afrika

 Pertanian subsisten pada sebidang lahan yang sempit


merupakan cara hidup sehari-hari sebagian besar orang
Afrika yang hidup dalam perekonomian berbasis
pertanian

 Produktivitas rendah karena kombinasi dari 3 hal :


kurangnya teknologi, sistem ladang berpindah, dan
sistem tenaga kerja yang tergantung musim.

 Dibandingkan negara berkembang lainnya, kondisi


pertanian di Afrika adalah yang terburuk

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-18
Gambar 4 Perluasan Input Modern dalam Wilayah Negara
Berkembang di Dunia

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-19
9.4 Peran Penting Kaum Perempuan
• Kaum perempuan merupakan sumber tenaga tambahan dibidang
petanian. Berkontribusi 60-80% dalam kegiatan pertanian di Afrika
dan Asia, dan sekitar 40% dalam kegiatan pertanian di Amerika
Latin.
• Perempuan cenderung bekerja lebih lama dan lebih banyak
dibandingkan laki-laki.
• Pekerjaan kaum perempuan pada rumah tangga berpenghasilan
rendah selain memasak, merawat anak, dan mengurus pekerjaan
rumah tangga juga ditambah dengan pekerjaan dibidang pertanian
untuk menjaga keamanan pangan keluarga seperti merawat
tanaman pangan, mengolah dan menumbuk gabah, memelihara
hewan ternak dan menanam sayur mayur di pekarangan
• Kaum perempuan banyak berjasa dalam menyumbang output
pertanian. Untuk itu rancangan kebijakan harus melibatkan upaya
pembinaan terhadap produktivitas kaum perempuan.

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-20
9.5 Transformasi Pertanian
Tiga Tahapan Pokok Pembangunan Pertanian:
•Pertanian Tradisional (Subsisten)
System pertanian yang berskala kecil (petani hanya
bertani) dengan tingkat produksi yang rendah, salah
satu contoh dengan system ladang berpindah

•Pertanian campuran (terdiversifikasi)


Tahapan transisi antara pertanian subsisten menjadi
pertanian terspesialisasi. Sebagian hasil pertanian
dikonsumsi untuk pribadi dan sebagian lagi dijual ke
pasar.

•Pertanian Modern (Terspesialisasi)


Tahapan akhir dan bentuk paling maju dari usaha
pertanian. Secara khusus sudah mengarah kepada
usaha-usaha perdagangan dengan tingkat produktivitas
yang tinggi yang telah terspesialisasi.
Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
9-21
Pertanian Subsisten:
Pencegahan resiko, Ketidakpastian dan Upaya
mempertahankan Kelangsungan hidup
• Sebagian besar output dikonsumsi sendiri oleh keluarga
petani

• Produk andalan beberapa jenis bahan pangan seperti padi,


gandum, jagung, sorgum dan barley

• Petani subsisten yang tidak mau mengambil risiko

• Tingkat output produktivitasnya rendah karena hanya


mengunakan peralatan tradisional

• Faktor produksi yang utama adalah lahan dan tenaga kerja

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-22
Gambar 5 Sikap petani kecil terhadap risiko : Mengapa tindakan
menolak inovasi dan perubahan terkadang masuk akal

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-23
Gambar 6 Densitas probabilitas hasil panen dari
dua teknik pertanian yang berbeda

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-24
Pertanian Bagi Hasil dan Pasar – Pasar Faktor Produksi
yang Saling Berkaitan

• Kecenderungan para petani kecil untuk menghindari resiko.


Hal ini menjelaskan mengapa praktek pertanian bagi hasil
terus berlangsung di Kawasan Asia dan Amerika Latin

• Petani bagi hasil itu terjadi apabila seorang petani kecil


mengarap sebidang lahan milik tuan tanah. Sebagai
imbalannya petani mendapat sebagian atas hasil panennya

• Besarnya pembagian tersebut juga bervariasi

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-25
Transisi menuju Pertanian Campuran dan Terdiversifikasi

• adalah tahap perantara yang harus dilewati dalam


proses transisi dari pola produksi subsisten
menjadi terspesialisasi.
• Tanaman pangan pokok tidak mendominasi
output pertanian, mulai ada tanaman komersil
seperti buah, sayur, kopi, dll.
• Sangat cocok bagi negara – negara berkembang
guna memanfaatkan jumlah tenaga yang
berlimpah
• Dapat mengurangi dampak negative atas
terjadinya kegagalan panen tanaman pokok
Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
9-26
Dari Divergensi ke Spesialisasi: Pertanian Komersial
Modern

• Merupakan tahap akhir dan bentuk paling maju


dari unit usaha pertanian
• Tipe pertanian yang diterapkan dinegara maju
• Karakteristik:
– Mengutamakan pada budidaya satu jenis tanaman
tertentu,
– padat modal,
– teknik produksi yang menghemat TK,
– mengandalkan skala ekonomi untuk menghemat biaya
dan maksimalisasi laba,
– Biasanya dikelola oleh perusahaan korporasi agrobisnis
multinasional.

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-27
9.6 Strategi Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan
Strategi pembangunan ekonomi berbasis pertanian:
1. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian
penyesuaian teknologi, insentif harga yang khusus
dirancang untuk meningkatkan produktivitas para
petani kecil
2. Peningkatan permintaan domestik untuk hasil pertanian
3. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan
yang bersifat padat karya yaitu non-pertanian yang
secara langsung atau tidak langsung akan menunjang
dan ditunjang oleh masyarakat pertanian

3 Syarat Dalam Merealisasikan Strategi Pembangunan


Sektor Pertanian dan Pedesaan:
1.Land reform/Reformasi pertanahan
2. Kebijakan yang mendukung
3. Tujuan Pembangunan yang terintegrasi
Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
9-28
Simpulan
Pencapaian keempat tujuan pembangunan pedesaan
• meningkatkan pendapatan riil pedesaan, Mengurangi ketimpangan
distribusi pendapatan, pelestarian lingkungan, dan pengembangan
kapasitas sektor pedesaan. sangat penting bagi keberhasilan
pembangunan nasional. Karena lebih dari setengah penduduk
negara berkembang tinggal di pedesaan.
• Hidupkan kembali pertanian di pedesaan menuju swasembada
pangan
• Lakukan hilirisasi, growth and green dan perbaiki sistem
kelembagaan.
• Dengan mengembalikan keseimbangan peluang ekonomi di desa
maupun di kota akan memperlancar upaya pembangunan nasional.

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-29
TERIMA KASIH

Copyright © 2012 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.


9-30

Anda mungkin juga menyukai