Anda di halaman 1dari 14

PEMUTUSAN

HUBUNGAN KERJA
Kelompok 7
RIO ANADRA R -18.05.51.0065
AHMAD IMAM N-18.05.51.0069
NANDA EKA S - 18.05.51.0070
BAGUS GEMILANG – 18.05.51.0077
PENGERTIAN PHK
Pemutusan hubungan kerja (phk) adalah berakhirnya hubungan
kerja sama antara karyawan dengan perusahaan , baik karena ketentuan
yang telah disepakati atau mungkin berakhir di tengah karier. selama ini
singkatan PHK memiliki konotasi negatif. Padahal, kalau kita tilik definisi di
atas yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan,
dijelaskan PHK dapat terjadi karena bermacam sebab.
Manulang (1988) mengemukakan bahwsa istilah pemutusan
hubungan kerja dapat memberikan beberapa pengertian

■ Termination, putusnya hubungan kerja karena selesainya atau berakhirnya


kontrak kerja yang telah disepakati.

■ Dismissal, putusnya hubungan kerja karena karyawan melakukan tindakan


pelanggaran disiplin yang telah ditetapkan.

■ Redundancy, karena perusahaan melakukan pengembangan engan


menggunakan mesin-mesin teknologi baru

■ Retrentchment, yang dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi, seperti


resesi ekonomi yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan upah
kepada karyawannya.
JENIS JENIS PHK
■ Pemutusan Hubungan Kerja Sementara

 Sementara tidak bekerja

karyawan butuh untuk meningglakan pekerjaan mereka sementara. Alasannya


bermacam-macam dapat berupa kesehatan, keluarga, melanjutkan pendidikan
rekreasi dan lain sebagainya.

 Pemberhentian sementara

pembertihan sementara memiliki alasan internal perusahaan, yaitu karena alasan


ekonomi dan bisnis
■ Pemutusan Hubungan Kerja Permanen

 Atrisi atau pemberhentian tetap seseorang dari perusahaan secara


tetap

 Terminasi adalah istilah luas yang mencakup perpisahan permanen


karyawan dari perusahaan karena alasan tertentu.

 Kematian
PENYEBAB TERJADINYA PHK
■ Selesainya PKWT ( PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU)

■ Pekerja melakukan kesalahan berat

■ Pekerja melanggar perjanian kerja, perjanjian kerja bersama atupun peraturan perusahaan

■ Pekerja menerima PHK meski bukan karena kesalahnya

■ PHK Masal – Karena perusahaan rugi , force majeure , atau melakukan efisiensi

■ Peleburan , penggabungan , perubahan status.

■ Pekerja meninggal dunia

■ Pekerja mangkir

■ Pekerja sakit berkepanjangan

■ Pekerja memasuki masa pensiun


PROSES PEMBERHENTIAN
■ Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alasan untuk
memberhentikan dari pekerjaan perlu ditempuh terlebih
dahulu :
 Adakan musyawarah antara karyawan dengan perushaan
 Bila musyawarah menemui jalan buntu maka jalan
terakhir adalah melalui pengadilan atau instasi yang
berwenang memutuskan perkara.
■ Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat dapat langsung
diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut tanpa
meminta izin terlebih dahulu kepada Dinas terkait atau berwenang.

■ Bagi karyawan yang akan pensiun dapat diajukan sesuai


peraturan.Demikian pula terhadap karyawan yang akan
mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur atas sesuai
dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang undangan.
DAMPAK DARI PEMBERHENTIAN
 Dampak karyawan akibat adanya Pemberhentian dari perusahaan.

Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut


tidak dapat

Lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya.

 Pengaruh pemberhentian karyawan terhadap Perusahaan

Pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantarany


untuk membayar pension atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan
tunjangan lainnya. Begitu juga saat penarikan kembali karyawan
Cara menghindari PHK
■ Bekerja dengan baik, meningkatkan kinerja kita untuk perusahaan.

■ Hindari hal yang membahayakan yang dapat menggoyahkan posisi anda di


perusahaan itu.

■ Selalu belajar, jangan pernah merasa puas dengan hasil pekerjaan kita lakukan yang
terbaik lagi. Dan selalu belajar.

■ Kuasai keahlian lain, jadi karyawan mempunyai nilai plus tersendiri bagi perusahaan.

■ Membuat prestasi kerja di perusahaan

■ Mulai mencintai pekerjaan yang kita lakukan dan hindari rasa cemas. Karena
kecemasaan kita mampu mempengaruhi kinerja kita.
CONTOH JURNAL KASUS
Menilai proses PHK yang dilakukan di PT X terhadap para
pekerjanya tergolong tidak adil karena ada beberapa point yang
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan yang tidak dipatuhi. Salah satunya
upah yang seharusnya dibayarkan karena terhitung masih ada
2bulan masa PKWT yang seharusnya pekerja tetap menerima
upahnya.Permasalahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di PT
X melibatkan 3 pekerja di antaranyaberinisial SB (40),AS (33),
dan NW (27).
PENYELESAIAN KASUS
Pekerja yang tidak mempunyai perjanjian kerja secara tertulis bilamana hak-
haknya tidak dipenuhi oleh perusahaan setelah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
melaporkan masalah tersebut ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat
dengan membawa segala bukti, karena merasa data dan bukti sudah cukup
kemudian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat melakukan mediasi dengan
pihak perusahaan akan tetapi kedua belah pihak tidak menemukan kesepakatan dan
akhirnya setuju serta didukung oleh syarat ketentuan untuk mengajukan masalah
PHK tersebut ke Pengadilan Hubungan Industrial. Upaya yang dilakukan pekerja
yangmelaporkan PT X sudah tepat dan sesuai dengan Pasal 171 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dikarenakan PT X mengabaikan hak-
hak para pekerja yang di PHK, dan tidak mengikuti prosedur PHK yang sudah diatur
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Kesimpulan
Pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat juga disebut sebagai
pemberhentian. PHK memiki pengertian sebagai pengakhiran
hubungan kerja dengan alasan tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.

Dapat kita simpulkan bahwa PHK merupakan dinamika


Organisasi Perusahaan. Dan tidak seharusnya PHK dipandang buruk
karena semua karyawan akan mengalaminya contohnya saja Pensiun
atau Kematian.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai