MODUL 1 (HEMIPARESE)
DAFFA ANNORA S 1808010034
CONRADI PUTRA B. LEKY 1808010050
AULIA R. WEA 1808010066
DENY L. NATU 1808010082
DESY MONICA W. LADO 1808010013
VINSENSIUS I. FENCE MASU 1808010030
MAYRISSA B. PANGGABEAN 1808010020
IDA FLAVIANA JEO 1808010057
KASIUS K. DE PAUS 1808010004
KLAUDIA Y. BANDUT 1808010073
YULIUS R. S. SAMARA 1808010041
SKENARIO 4
Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa ke
Puskesmas karena mengalami kejang yang
diawali pada lengan kanan kemudian berlanjut
pada tungkai kanan lalu ke seluruh tubuh.
Keadaan ini sudah dialami selama 3 bulan dan
timbul kurang lebih 3 kali dalam sebulan.
Penderita juga mengeluh sering sakit kepala
dan merasa canggung jika berjalan atau
memegang sesuatu karena tangan dan kaki
kanannya terasa lemah.
Laki-laki
38 tahun
Nyeri kepala
UMN
(UPPER MOTORIC
NEURON)
LMN
(LOWER MOTORIC
NEURON)
PETA HOMONKULUS MOTORIK
PATOMEKANISME KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG
Klasifikasi International League Against Epilepsy (ILAE) 1981 untuk kejang epilepsi :
KEJANG MENJALAR : Lengan dextra
Tungkai dextra Seluruh tubuh
EPILEPSI JACKSON
peningkatan TIK dapat menyebabkan nyeri kepala yang dijabarkan pasien sebagai nyeri berat
yang hilang timbul karena adanya obstruksi periodik dari sistem ventrikel(misalnya kompresi
intermiten dari massa (seringkali berbentuk pedunkuler) pada sistem ventrikel.
HUB USIA dan JENIS KELAMIN
DENGAN ONSET PENYAKIT
KEJANG NYERI KEPALA
– Menurut Center for Disease and Prevention Jika berdasarkan jenis kelamin, nyeri kepala
(CDC) pada tahun 2010 di AS, epilepsy ini lebih sering terjadi pada
mempengaruhi 2,5 juta orang . perempuandibandingkan laki-laki dengan
perbandingan 3:1. Semua usia dapat terkena,
– Kejang epilepsy pertama terjadi pada 300.000 namun sebagianbesar pasien adalah orang
orang setiap tahunnya, 120.000 orang berusia dewasa muda yang berumur berkisar antara
> 18 tahun, dan antara 75.000 dan 100.00 20-40 tahun. Riwayatdalam keluarga dapat
diantaranya adalah anak- anak muda yang ditemukan
berusia 5 tahun yang mengalami kejang
demam.
– Laki – laki memiliki sedikit lebih beresiko
daripada perempuan
PATOMEKANISME TANGAN DAN KAKI
TERASA LEMAH
TANGAN DAN KAKI TERASA LEMAH DI
SISI DEXTRA SAJA
Lesi pada hemisfer sinistra terjadinya ruptur arteriol
intraserebral darah berkumpul pada jaringan intraserebri.
2) Foto polos
3) Biopsi stereotatik
4) Angiografi serebral
5) EEG (elektroensefalogram)
DIAGNOSIS
BRAIN
TUMOR
ARTERIVENOSUS
MALFORMATION (AVM)
EPIDEMIOLOGI :
EPIDEMIOLOGI : Amerika Serikat
Tingkat deteksi pada populasi umum ETIOLOGI :
berdasarkan data prospektif dari Studi KELAINAN BAWAAN (sindrom Osler-
AVM New York Islands adalah sekitar Weber-Rendu (yaitu, telangiectasia
1,34 per 100.000 orang-tahun. hemoragik herediter), penyakit
Internasional Sturge-Weber, neurofibromatosis, dan
Tingkat deteksi yang dilaporkan berkisar
sindrom von Hippel-Lindau)
antara 0,89 dan 1,24 per 100.000 orang-
tahun menurut laporan dari Australia,
Swedia, dan Skotlandia. Prevalensi AVM
serebral di Skotlandia diperkirakan 18
per 100.000 orang-tahun.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
– NYERI KEPALA
– KEJANG
– PERDARAHAN
– GANGGUAN NEUROLOGIS
– DEFISIT NEUROLOGIS PROGRESIF
PEMERIKSAAN PENUNJANG
– CT-SCAN
– MRI
– ANGIOGRAFI SUPERSELEKTIF
– ANGIOGRAFI SEREBRAL
ANEURISMA
– EPIDEMIOLOGI : Angka kejadian ETIOLOGI :
insidensi aneurisma intrakranial Predisposisi kongenital (defek tunika
diperkirakan antara 1%-6%, dan data mukularis dinding arteri)
otops antara 0,2-7,9%, dimana data ini Proses atero sclerosis (hipertensi)
bervariasi sesuai dengan definisi dan
Emboli (miksoma atrial)
unsur pembentuk aneurisma intrakranial
Infeksi (mycotic aneurysms)
dan serial data pada studi angiografi.
Multipel aneurisma terdapat pada sekitar
Traumatik dll
14%-24% pasien dan lebih sering pada
wanita.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
– CT scan
Pada aneurisma dengan thrombosis parsial gambaran CT scan berkaitan dengan derajat potensi trombus
dan derajat potensi lumen dalam aneurisma.
– MRI
Gambarannya sangat bervariasi da bergantuk pada bentuk, arah, kecepatan aliran dan kalsifikasi dalam
aneurisma.
– CTA (angiografi)
Diagnostik yang umum untuk mendeteksi aneurisma intracranial dan perencanaan terapi.
– MRA
Standar teknik MRA yang dipakai mencakup Phase-Ontrast (PC) dan Time Of Flight (TOF)
– DSA
Kriteria standar untuk menampilkan gambaran aneurisma intracranial.
EPILEPSI
– Epidemiologi – Etiologi
Epilepsi paling sering terjadi pada anak dan Etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial, tetapi
orang lebih tua (di atas sekitar 60 % dari kasus epilepsi tidak dapat
65 tahun). Pada 65 % pasien, epilepsi dimulai ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih
pada masa kanak-kanak. sering kita sebut sebagai kelainan idiopatik.
Puncak insidensi epilepsi terdapat pada Terdapat dua kategori kejang epilepsi yaitu kejang
kelompok usia 0-1 tahun, fokal dan kejang umum. Secara garis besar, etiologi
epilepsi dibagi menjadi dua, yaitu
kemudian menurun pada masa kanak-kanak,
dan relatif stabil sampai usia
65 tahun. Menurut data yang ada, insidensi per Kejang fokal Kejang umum
tahun epilepsi per 100000
1. Trauma kepala 1. Penyakit metabolik
populasi adalah 86 pada tahun pertama, 62
2. Stroke infeksi 2. Reaksi obat
pada usia 1 – 5 tahun, 50 pada 5 – 9 tahun, dan 3. Malformasi vascular 3. Idiopatik
39 pada 10 – 14 tahun. 4. Tumor (neoplasma) 4. Faktor genetik
5. Dispasisa 5. Kejang fotosensitif
6. Mesial Temporal
Sclerosis
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi International League Against
Epilepsy (ILAE) 1981 untuk kejang epilepsi
1. Bangkitan umum 2. Bangkitan parsial/fokal
– Tonik-klonik Parsial sederhana
Parsial kompleks
– Absans
Kejang umum sekunder
– Klonik
– Tonik 3. Tidak terklasifikasi
– Atonik
– Mioklonik
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG