Tengku Nazla Nilasafa (1610531019) Larasani Hillary (1310531064) Daftar Isi Konsep laba Tujuan pelaporan laba Konsep laba konvensional Konsep laba dalam tataran semantik Konsep laba dalam tataran sintaktik Konsep laba dalam tataran pragmatik Laba dan teori entitas Penyajian laba Konsep Laba “ Laba “ “Laba akuntansi diartikan sebagai selisih antara pendapatan dan biaya karena akuntansi secara umum menganut konsep kos historis, asas akrual, dan konsep penandingan. .” Pendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya adalah definisi secara struktural karena laba tidak diartikan secara terpisah dari pengertia pendapatan maupun biaya (Haron, Saringat et al. 2013).
Karena laba dianggap sebagai unsur yang cukup
komprehensif dan kompleks untuk merepresentasikan kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan, bahasan mengenai teori mengenai laba tidak dibatasi oleh tataran sintaktik tetapi juga meliputi tataran semantik dan pragmatik. Hal inilah yang membedakan cakupan bahasan laba dengan unsur-unsur laporan keuangan lainnya. Tujuan Pelaporan Laba Tujuan Pelaporan Laba 1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam entitas bisnis yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi. 2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen. 3. Dasar penentuan besarnya jumlah kena pajak. 4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomis suatu negara. 5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tariff dalam perusahaan publik. 6. Alat pengendalian terhadap debitur dalam kontrak utang. 7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus. 8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan. 9. Dasar pendistribusian dividen. Konsep Laba Konvensional Konsep Laba Konvensional
Hendriksen dan van Breda (1992) mengemukakan
bahwa laba akuntansi yang sekarang berjalan (konvensional) masih problematik secara teoritis. Laba akuntansi mempunyai beberapa kelemahan berikut (halaman 309) : 1. Laba akuntansi belum didefinisi secara semantik dan jelas sehingga laba tersebut secara intuitif dan ekonomik bermakna
2. Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang saham
biasa atau residual
3. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) sebagai pedoman pengukuran
laba masih memberi peluang untuk terjadinya inkonsistensi antarperusahaan. 4. Karena didasarkan pada konsep kos historis, laba akuntansi secara umum belum memperhitungkan pengaruh perubahan daya beli dan harga. 5. Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, investor dan kreditor memandang informasi selain laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebih bermanfaat sehingga ketepatan laba akuntansi belum menjadi tuntutan yang mendesak Konsep Laba dalam Tataran Semantik Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus direkatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha untuk menjawab pertanyaan apakah yang harus dipresentasi oleh laba. Pemakanaan laba akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik yaitu pengukuran dan penyajiannya.
Kinerja perusahaan merupakan manifestasi dari kinerja manajemen
sehingga laba dapat pula diinterpretasi sebagai pengukur keaktifan dan keefisienan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam akuntansi, laba dimaknai dan diinterpretasi sebagai pengukur
Pengukur efisiensi oleh investor dalam bentuk kembalian atas investasi (return Kinerja on investment atau ROI). Bagi manajemen, efisiensi dapat diinterpretasikan sebagai pengukur efisiensi penggunaan sumber daya dalam bentuk kembalian atas aset (return on asset atau ROA). Bagi kreditor, efisiensi dapat ditunjukkan dengan tingkat bunga Pemakanaan laba akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik yaitu pengukuran dan penyajiannya.
laba dapat diinterpretasi sebagai sarana untuk
mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau Konfirmasi pemakai lainnya di masa lalu tentang kinerja Harapan perusahaan memang terealisasi dengan memberikan Investor data informasi yang jelas. Pemakanaan laba akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik yaitu pengukuran dan penyajiannya. Perekayasaan akuntansi mengharapkan bahwa laba akuntansi akan mendekati laba ekonomik atau paling tidak merupakan estimator yang baik untuk laba ekonomik. Artinya, perubahan laba akuntansi diharapkan merefleksi pula perubahan ekonomik perusahaan. Dengan demikian, laba akuntansi masih tetap bermanfaat bagi investor yang mungkin Estimator lebih berkepentingan dengan laba ekonomik. Laba Laba ekonomik adalah laba dari kacamata investor karena Ekonomik keperluan untuk menilai investasi dalam saham yang dalam banyak hal bersifat subjektif bergantung pada karakteristik investor Makna Laba
Definisi Laba
“Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal
setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih.” (Ikatan Akuntan Indonesia : 2007) Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas
Karak- Perubahan terjadi dalam suatu
periode sehingga harus
teristik diidentifikasi kondisi kemakmuran
awal dan kemakmuran akhir
Laba Perubahan dapat dinikmati,
didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dipertahankan Laba dan Kapital
Kapital dapat dipandang sebagai sediaan
kemakmuran pada saat tertentu, sementara laba dapat diasosiasi dengan aliran kemakmuran. Jadi, laba adalah aliran potensi jasa yang dapat dinikmati dalam kurun waktu tertentu dengan tetap mempertahankan tingkat potensi jasa mula-mula Konsep Pemertahanan Kapital
Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa
entitas berhak mendapatkan kembalian/ imbalan atau return dan menikmatinya setelah kapital dipertahankan keutuhannya atau pulih seperti sedia kala. Konsep ini mempunyai arti penting dan konsekuensi dalam beberapa hal yang saling berkaitan, sebagai berikut : Konsep Pemertahanan Kapital
Membedakan antara kembalian atas investasi dan
pengembalian investasi.
Memisahkan dan membedakan transaksi operasi (produktif)
dalam arti luas dengan transaksi pendanaan dari pemilik.
Menjamin agar laba yang dapat didistribusikan tidak
mengandung pengembalian investasi. Konsep Pemertahanan Kapital
Memungkinkan penentuan jumlah penyesuaian kapital
untuk mempertahankan kemampuan ekonomi.
Memungkinkan penggunaan berbagai dasar pemikiran
untuk menentukan tingkat kapital pada saat tertentu.
Memungkinkan penerapan pendekatan aset-kewajiban
secara penuh dalam pemaknaan laba sehingga angka laba akuntansi akan mendekati angka laba ekonomi Konsep Laba dalam Tataran Sintatik Konsep Laba dalam Tataran Sintatik
Konsep laba dalam tataran sintatik membahas
mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Terdapat beberapa criteria atau pendekatan dalam konsep ini, yaitu pendekatan transaksi, pendekatan kegiatan, dan pendekatan pemertahanan kapital. Dalam pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi dan kemudian Pendekatan terakumulasi sampai akhir periode Transaksi
Pada pendekatan ini , laba dianggap timbul
bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan Pendekatan atau kejadian, bukan sebagai hasil suatu Kegiatan transaksi pada saat tertentu.
Dengan konsep pemertahanan kapital, laba
merupakan konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda. Dengan Pendekatan konsep ini, elemen statement keuangan diukur atas Pemertahanan dasar pendekatan asset-kewajiban. Jadi, dapat Kapital dikatakan bahwa laba adalah perubahan atau kenaikan kapital dalam suatu periode. Pengukuran atau Penilaian Kapital
Pengukuran capital pada dua titik waktu
menimbulkan masalah konseptual karena dengan berjalannya waktu beberapa hal yang bersifat ekonomik berubah dan harus di pertimbangkan yaitu unit atau skala pengukur dan dasar pengukuran. Hal lain yang menentukan cara menilai kapital adalah jenis kapital (fisis atau finansial) dan dasar penilaian Jenis Kapital
Kapital financial adalah klaim dipandang dari
jumlah rupiah atau nilai yang melekat padanya Kapital tanpa memperhatikan wujud fisis klaim tersebut, tapi jika capital tersebut berwujud fisis, itu Finansial merupakan instrument atau asset financial.
Kapital fisis adalah sumber ekonomik yang
dikuasai oleh entitas yang dipandang sebagai kapasitas produksi fisis, yaitu Kapital Fisis kemampuan menghasilkan barang dan jasa. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah unit pengukuran
yang dapat dilekatkan pada suatu objek sehingga objek tersebut dapat dibedakan besar kecilnya dari objek yang lain atas dasar unit pengukur tersebut. Skala Nominal Skala nominal atau skala rupiah nominal adalah satuan rupiah sebagaimana telah terjadi tanpa memperhatikan perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan kondisi ekonomik
Skala Skala Daya Beli Pengu- Skala daya beli atau lebih tepatnya skala rupiah daya beli atau skala daya beli konstan
kuran merupakan skala untuk mengatasi kelemahan
skala rupiah nominal. Dengan skala ini, rupiah nominal dinyatakan kembali dalam bentuk rupiah daya beli atas dasar indeks harga tertentu. Dasar atau Atribut Pengukuran
Seperti asset, kapital dapat diukur atas dasar
berbagai atribut. Walaupun banyak atribut atau dasar penilaian yang dapat digunakan, di sini hanya akan dibahas dua dasar penilaian penting yang berpaut dengan penentuan laba, yaitu kos historis (historical cost) dan kos sekarang (current cost) yang keduanya merupakan nilai masukan. Kos Historis
Kos historis merupakan jumlah rupiah sepakatan atau harga pertukaran
yang telah tercatat dalam system pembukuan. Kos historis dipilih biasanya karena kos tersebut objektif dan dapat diuji kebenaranya.
Kos Sekarang
Kos sekarang atau kos pengganti atau kos masukan sekarang
menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh unit usaha untuk memperoleh asset yang sama jenis dan kondisinya atau penggantinya yang setara Pengukuran Laba dengan Mempertahankan Kapital
Berbagai pendekatan penilaian kapital dan implikasinya terhadap penentuan laba
antara lain:
Kapitalisasi aliran kas harapan (capitalization of expected cash flow)
Penilaian pasar atas asset bersih perusahaan (market valuation of the firm) Setara kas sekarang (current cash equivalen) Harga masukan historis (historical input prices) Harga masukan sekarang (current input prices) Pemertahanan daya beli konstan (maintenance of constant purchasing power) Penilaian pasar atas perusahaan
Penilaian ini memandang kapital sebagai kapital
finansial. Penilaian ini dimaksudkan untuk menghilangkan subjektifitas penyaji laporan keuangan. Penilaian ini diserahkan kepada pihak lain dengan harapan penilaian tersebut objektif. Untuk memperoleh nilai kapital yang wajar, dapat digunakan alternative penilaian yaitu kapital diukur atas dasar perkalian antara volume saham yang beredar dengan harga pasar saham pada awal dan akhir periode. Setara kas sekarang
Penilaian ini memandang kapital sebagai kapital fisis.
Dasar pengukuran adalah gunggungan (sum) semua jumlah rupiah setara tunai pos aset dikurangi jumlah rupiah setara tunai semua utang. Harga masukan historis
Penilaian atas dasar harga masukan dilandasi oleh
gagasan bahwa kapital dapat dikatakan telah dipertahankan apabila aset pada akhir perioda (dinilai dengan harga masukan) sama dengan aset pada awal perioda (juga dinilai dengan harga masukan). Penilaian ini memandang kapital sebagai kapital fisis. Laba diukur berdasarkan selisih aset bersih awal dan akhir periode yang masing-masing dinyatakan dalam kos historisnya. Harga masukan sekarang
Penilaian ini pada dasarnya sama dengan harga
masukan historis kecuali bahwa dalam pendekatan ini menilai komponen-komponen kapital awal dan akhir dengan kos masukan sekarang atau kos pengganti pada saat itu. Dengan cara ini, untung atau rugi penahanan aset akan teridentifikasi dan masuk dalam perhitungan laba. Pendekatan ini sebenarnya berusaha untuk merinci laba menjadi laba normal yang menunjukkan kinerja manajemen dan laba semata-mata karena perubahan harga Pemertahanan daya beli konstan
Pengukuran dengan daya beli konstan ini basisnya
adalah kos historis. Kapital awal dan akhir dinyatakan dalam unit daya beli konstan pada indeks dasar tertentu. Laba yang diukur berdasarkan selisih kapital awal dan akhir akan menggambarkan tambahan daya beli kapital yang dimiliki perusahaan tanpa ahrus mengurangi daya beli kapital yang mula-mula. Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik
Tataran pragmatik dalam teori komunikasi
berkepentingan untuk menentukan apakah pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah. Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi akuntansi. Predictor Aliran Kas ke Investor
Laba dan Harga Saham
Perkontrakan Efisien
Pengendalian Manajemen
Teori Pasar Efisien
Bentuk Efisiensi Pasar Jika harga sekuritas merefleksi secara penuh informasi harga dan volume sekuritas masa lalu. Pelaku dalam pasar ini masih dimungkinkan untuk memperoleh Bentuk pengembalian abnormasl dengan memanfaatkan lemah informasi selain data pasar. Jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua informasi yang tersedia secara publik termasuk data Bentuk statemen keuangan. Hal ini dapat mempengaruhi ketidakmampuan pengembalian abnormal secara terus- semi-kuat menerus. Jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua informasi termasuk informasi privat atau dalam yang tidak dipublikasikan. Hal ini akan mempengaruhi bentuk kuat pengembalian yang berlebihan dalam jangka panjang bahkan tidak memperolehnya. Laba Sebagai Signal
Laba akuntansi yang diumumkan dari statemen
keuangan merupakan salah satu signal dari himpunan informasi yang tersedia bagi pasar modal. Penelitian empiris menunjukkan bahwa laba (per saham) yang diumumkan dari statemen keuangan mempunyai dampak terhadap harga saham . oleh karena itu, informsi tentang laba dibutuhkan oleh investor untuk memprediksi laba di masa depan. Pengujian Kandungan Informasi Laba
Laba kejutan merepresentasi informasi yang belum terungkap dalam
pasar, sehingga pasar akan bereaksi pada saat pengumuman. Laba dalam analisis ini biasanya laba per saham. Oleh karena itu, laba kejutan untuk perusahaan tertetu dapat berbeda-beda antar investor karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Return umumnya dinyatakan dalam persen perubahan. Oleh karena itu,
return saham suatu perusahaan dapat dinyatakan sebagai berikut (Van Horne, 1989:26):
Return =R=Deviden + (Harga Akhir-Harga Awa) / Harga Awal
Pengujian asosiasi
Studi asosiasi sering disebut juga studi koefisien respons laba.
Koefisien respon laba adalah kepekaan return saham terhadap setiap rupiah laba atau laba kejutan. Studi empiris menunjukkan bahwa asosiasi ato kolerasi antara laba dan return tidak sempurna. Alasan pertama, angka laba hanya sebagian kecil faktor yang mempengaruhi harga saham. Kedua, fluktuasi laba tidak selalu menggambarkan perubahan ekonomi. Ketiga, laba akuntansi dapat dipengaruhi oleh karakteristik manajemen. Keempat, investor tidak selalu seragam dalam menginterprestasi informasi yang tersedia di pasar Pengujian peristiwa
Fokus utama dalam pengujian peristiwa adalah
pengumuman laba bukan angka laba. Sehingga, reaksi pasar siukur sebagai return abnormal atau return kumulatif untuk seluruh sampel perusahaan. Dapat disimpulkan, bahwa laba mempunyai efek pragmatik terhadap perilaku pasar modal. Laba dan Teori Entitas Laba dan Teori Entitas
Entitas Usaha Entitas Usaha Entitas
Bersama atau Bisnis Investor
Entitas Pemilik Entitas Pemilik Entitas Entitas Dana
Residual Pengendali Penyajian Laba Penyajian laba berdasarkan masalah konseptual adalah pemisahan pelaporan pos – pos transaksi dengan pemilik. Pos-pos operasi dalam arti luas dilaporkan melalui statemen laba-rugi sedangkan pos-pos yang jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui statemen laba ditahan atau statemen perubahan ekuitas. Th an ks !
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham