Pertambahan Nilai
Muhammad Alfi Satari
Ma’ruf Ardyanto
Ridjkie Mulia
Pajak Atas Konsumsi
Earnings Earnings
plus plus
Gifts and bequests received Gifts and bequests received
minus minus
Cost of earnings Cost of earnings
minus minus
Certain other outlays Certain other outlays
minus
increase in net worth
Kelebihan Expenditure Based
• Dianggap lebih adil untuk mengenakan pajak atas
konsumsi daripada penghasilan karena penghasilan
adalah representasi kontribusi kontribusi kepada
masyarakat melalui modal atau pekerjaan.
• Tidak bersifat diskriminatif bagi individu yang ingin
menabung atau mengkonsumsi
• Lebih sederhana karena tidak perhitungan penyusutan
dan capital gain.
• Problem double taxation akan sangat minimal karena
tidak ada pajak atas dividen
Expenditure Based
Sales =x
Deductible Purchase = (xx)
Sales =a
Output tax = 10% x a
Purchase =b
Input tax = 10% x b
VAT Liabilities = VAT output – VAT input
Yurisdiksi Pemajakan dalam PPN
Prinsip asal tempat Prinsip tujuan barang
barang (origin principle) (destination priciple)
•Berdasasrkan origin •Berdasarkan
priciple, negara yang destination priciple,
berhak mengenakan negara yang berhak
pajak adalah negara mengenakan pajak
dimana barang adalah negara dimana
tersebut diproduksi barang tersebut
atau dari mana barang dikonsumsi.
tersebut berasal
Subjek Pajak Pertambahan Nilai
1. Pemikul beban pajak
2. Penanggung jawab pembayaran pajak terutang ke
kas negara
Objek Pajak Pertambahan Nilai
Penyerahan Barang Kena Pajak (BPK) dan Jasa
Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha
Impor Barang Kena Pajak
Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean
Pengecualian Pajak Pertambahan
Nilai
Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran
yang diambil langsung dari sumbernya;
Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan
oleh rakyat banyak, seperti beras, jagung dan kedelai;
Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,
meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi
di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan
minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau
katering;
Uang, emas batangan dan surat berharga