0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang stomatitis herpes, yaitu luka pada mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala umumnya berupa vesikel berisi cairan pada bibir, lidah, atau bagian dalam mulut yang terasa nyeri. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit. Pengobatan yang direkomendasikan adalah antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi nyeri dan mencegah rekurensi. Non-
Dokumen tersebut membahas tentang stomatitis herpes, yaitu luka pada mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala umumnya berupa vesikel berisi cairan pada bibir, lidah, atau bagian dalam mulut yang terasa nyeri. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit. Pengobatan yang direkomendasikan adalah antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi nyeri dan mencegah rekurensi. Non-
Dokumen tersebut membahas tentang stomatitis herpes, yaitu luka pada mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala umumnya berupa vesikel berisi cairan pada bibir, lidah, atau bagian dalam mulut yang terasa nyeri. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit. Pengobatan yang direkomendasikan adalah antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi nyeri dan mencegah rekurensi. Non-
Luka yang terasa Pemeriksaan Fisik : Ddx : Medikamentosa :
nyeri pada mukosa Identifikasi tampilan Aftosa/ Stomatitis 1. Larutan kumur bukal, bibir bagian klinis ulkus* Aftosa Rekurens (SAR) chlorhexidine 0,2% dalam, atau sisi lateral Tanda anemia Herpes simpleks untuk membersihkan dan anterior lidah (warna kulit, mukosa Sindrom behcet rongga mulut. Paling sering pada Hand, foot, and Penggunaan konjungtiva) usia remaja dan mouth disease sebanyak 3 kali setelah Pemeriksaan dewasa muda Liken planus makan, masing-masing Frekuensi rekurensi abdomen (distensi, Manifestasi oral dari selama 1 menit. bervariasi hipertimpani, nyeri penyakit autoimun 2. Kortikosteroid Biasanya bukan tekan) (pemfigus, SLE, Crohn) topikal, seperti krim perokok Tanda dehidrasi Kanker mulut triamcinolone Ada riwayat penyakit akibat diare acetonide 0,1% in ora yang sama dalam berulang Wdx : Aftosa/SAR base sebanyak 2 kali keluarga pertimbangkan sehari setelah makan Secara umum sehat. Pemeriksaan kemungkinan adanya dan membersihkan Namun dapat pula penunjang yang penyakit sistemik yang rongga mulut. ditemukan gejala dapat dilakukan, mendasari seperti diare, antara lain: Non Medikamentosa : konstipasi, tinja Pasien perlu Darah perifer berdarah, sakit perut, menghindari trauma lengkap lemas, atau pucat yg pada mukosa mulut berkaitan dengan MCV, MCH, dan dan makanan atau zat penyakit yang MCHC dalam makanan yang mendasari berpotensi menimbulkan SAR, misalnya: kripik, susu sapi, gluten, asam benzoat, dan cuka. S O A P Luka pada bibir, Lesi berupa vesikel, Diagnosis stomatitis Untuk mengurangi lidah, gusi, langit- berbentuk seperti herpes dapat rasa nyeri, dapat langit, atau bukal, kubah, berbatas ditegakkan melalui diberikan analgetik yang terasa nyeri. tegas, berukuran 2 – anamnesis dan seperti Parasetamol Kadang timbul bau 3 mm, biasanya pemeriksaan fisis. atau Ibuprofen. mulut. multipel, dan Diagnosis banding: Larutan kumur Dapat disertai rasa beberapa lesi dapat SAR tipe herpetiform chlorhexidine 0,2% lemas (malaise), bergabung satu SAR minor multipel juga memberi efek demam, dan sama lain. Herpes zoster anestetik sehingga benjolan pada Lokasi lesi dapat di Sindrom Behcet dapat membantu. kelenjar limfe leher. bibir (herpes labialis) Hand, foot, and Diberi antivirus* Sering terjadi pada sisi luar dan dalam, mouth disease usia remaja atau lidah, gingiva, Manifestasi oral dari dewasa. palatum, atau bukal. penyakit autoimun Terdapat dua jenis Mukosa sekitar lesi stomatitis herpes, edematosa dan yaitu: hiperemis. a. Stomatitis herpes Demam primer, yang Pembesaran merupakan kelenjar limfe servikal episode tunggal. b. Stomatitis herpes rekurens, telah mengalami beberapa kali penyakit serupa sebelumnya. *Pilihan antivirus : Acyclovir, diberikan per oral, dengan dosis: Dewasa: 5 kali 200 – 400 mg per hari, selama 7 hari Anak: 20 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 5 kali pemberian, selama 7 hari
Valacyclovir, diberikan per oral, dengan dosis:
Dewasa: 2 kali 1 – 2 g per hari, selama 1 hari Anak : 20 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 5 kali pemberian, selama 7 hari
Famcyclovir, diberikan per oral, dengan dosis:
Dewasa: 3 kali 250 mg per hari, selama 7 – 10 hari untuk episode tunggal 3 kali 500 mg per hari, selama 7 – 10 hari untuk tipe rekurens Anak : Belum ada data mengenai keamanan dan efektifitas pemberiannya pada anak-anak Ikatan Dokter Indonesia.2014.Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.Jakarta.