Anda di halaman 1dari 31

Fenome Kuantum

Efek Compton
Efek Compton
• Interaksi antara foton dengan elektron bebas (yang
dapat dianggap bebas), setelah proses selesai foton
terlepas dengan energi lebih rendah dan sisa energinya
diambil olerh recoil elektron.
• Dari hukum kekekalan momentum :
Arah X
p o  p1 cos  p cos 
Arah Y
p1 sin   p sin 
( po  p1 cos  ) 2  p 2 cos 2 
p1 sin 2   p 2 sin 2 
2

po  p1  2 po p1 cos   p 2
2 2
Hukum Kekekalan Energi Relativistik
Eo  mo c 2  E1  K  mo c 2
Eo  E1  K
c( po  p1 )  K
From the following relation :
( K  mo c 2 ) 2  p 2 c 2  mo2 c 4
K 2  2 Kmo c 2  mo2 c 4  p 2 c 2  mo2 c 4
K 2  2 Kmo c 2  p 2 c 2
K2
 2 Km o  p 2

c2
( po  p1 ) 2  2mo c( po  p1 )  po  p1  2 po p1 cos 
2 2

mo c( po  p1 )  po p1 (1  cos  )
Formulasi Effek Compton

1

1

1
1  cos 
p1 po mo c
  1  o  c (1  cos  )
h
c   0.0243 A
mo c
Secara Relativistik (optional)

h h '
 cos  mo c(1   ) cos 
2 1 / 2

c c
h '
sin   mo c(1   ) sin 
2 1 / 2

c
h  h ' mo c [(1   )  1]
2 2 1 / 2
Distribusi sudut
Distribusi sudut
Tugas kelompok
• Cari informasi di internet tentang free
electron laser (10 hari) kumpulkan tanggal
X-RAY
Principle of X ray generation
• Decceleration process of electron in the
material give continuous X-ray spectrum
• Panjang gelombang minimum dari X-ray
yang dihasilkan bergantung potensial
akselerasi yang digunakan
• Ini tak dapat dijelaskan dengan teori
klasik.
• Penjelasan dengan teori kuantum
X-ray generation: Inverse Photo electric
• Hf=K-K’
• K energi kinetik elektron mula-mula
• K’ energi kinetik elektron setelah
menumbuk target
• Karena K’ bervariasi maka diperoleh
spektrum kontinu
• Tetapi harga minimum panjang gelombang
(max. frekuensi) terjadi bila K’=0, jadi
hf=K=eV
X-Ray Generation
• Proses pembangkitan X-ray seperti ini
disebut Bremstahlung artinya radiasi yang
tercipta akibat deselerasi / perlambatan
• Ada pula fenomena diskrit pada x-ray
yang akan dibahas kemudian
Produksi Pasangan dan Annihilasi
Produksi pasangan(lanjutan)
• Teori secara rinci sangat kompleks
Bethe & Heitler
• Efek screening oleh elektron orbital pada
energi tinggi  produksi pasangan di luar
inti
• Hf=E++E- =(moc2+K+)+(moc2+K-)
• Hf= 2moc2+K++K-
• Tak mungkin terjadi di vakum karena perlu
ada yang menyerap momentum foton
Produksi Pasangan dan Annihilasi
• Positron hilang ketika bertemu dengan
elektron dari atom di dekatnya dengan
memancarkan 2 sinar gamma yang
bergerak berlawanan arah
• Bukti eksperimen pertama diperoleh oleh
Anderson tahun 1933 dari Sinar Kosmik
Untuk kecepatan elektron dan
positron yang tak terlalu tinggi

2mo c  h 1  h 2
2

h 1 h 2

c c
h 1  h 2  mo c  0.51Mev
2
Cross section produksi pasangan
Hipotesa De Broglie
• Perilaku gelombang dan partikel secara
klasik telah dieksplorasi secara rinci mulai
dari zaman Newton sampai zaman
Maxwell dkk
• Gelombang dapat bersifat seperti partikel
pada kondisi tertentu (teori Planck, Efek
foto listrik, X-ray, Efek Compton dll.)
• Apakah partikel dapat berperilaku seperti
gelombang pada keadaan tertentu?
Hipotesa De Broglie
• De Broglie membuat hipotesa bahwa
partikel juga memiliki gelombang yang
memenuhi hubungan:
• E=hf
• p=h/λ
• λ=h/p
• Bukti : Eksperimen Hamburan elektron
oleh Davisson (USA) dan Germer
(Skotlandia)
Percobaan Davisson Germer
• Menggunakan 54ev elektron yang
menurut De Broglie memiliki panjang
gelombang sekitar 1.65A.
• Ternyata pola difraksinya serupa dengan
percobaan dengan X-ray yang memiliki
panjang gelombang yang sama.
Dualitas Partikel Gelombang
• Akhirnya diakui adanya dualitas partikel
dan gelombang.
• Pada keadaan tertentu sifat partikel akan
dominan dan pada keadaan yang lain sifat
gelombang yang dominan
• Contoh : Mikroskop elektron(SEM), TEM
Model Atom
• Setelah menemukan elektron maka Thomson
mencoba membuat teori tentang model atom
• Pada model atom Thomson maka inti dianggap
seperti bola bermuatan positif yang tersebar
merata dan muatan negatifnya yaitu elektron
tersebar pada bola tersebut (mirip roti kismis)
• Model ini gagal untuk menjelaskan hasil
eksperimen Rutherford dan Marsden
Eksperiment Geiger-Marsden
• Percobaan H. Geiger dan E. Marsden : Partikel
alfa ditembakkan ke foil tipis inti target. Ternyata
sebagian besar alfa praktis tak terdefleksi tetapi
ada 1/10000 bagian yang terdefleksi hampir
180o
• Ini tak dapat dijelaskan dengan model atom
Thomson karena seharusnya ada defleksi
walaupun kecil, dan tak mungkin ada yang
dipantulkan balik mendekati 180 derajat
Model Atom Rutherford
• Rutherford mengemukakan teorinya tahun 1911
bahwa atom terdiri dari inti yang bermuatan +
dan elektron yang bermuatan negatif yang
mengitari inti.
• Karena ukuran inti sangat kecil maka sebagian
besar partikel alfa akan lewat tanpa
penyimpangan
• Hanya sebagian kecil saja dari partikel alfa yang
kebetulan lewat dekat inti yang akan
disimpangkan lintasannya. Penyimpangan ini
cukup signifikan dan ada yang sudutnya sampai
180o (Balik arah)
Kelemahan model atom Rutherford
• Model atom Rutherford telah berhasil
menjelaskan hasil eksperimen oleh Geiger dan
Marsden, namun model ini mengandung
beberapa kelemahan
• Pertama: menurut teori elekrodinamika klasik,
partikel yang bergerak dengan akselerasi
(seperti mengorbit) akan memancarkan
gelombang elektromagnetik
• Dengan ini maka dalam model atom Rutherford
elektron akan kehilangan energi akibat
memancarkan radiasi sehingga akhirnya jatuh
ke inti (Inti tak stabil)
Kelemahan model atom Rutherford
• Kelemahan kedua : dari penjelasan di atas
semestinya radiasi dari atom bersifat
kontinu.
• Namun kenyataannya spektrum atom
bersifat diskrit seperti yang didapat dari
hasil eksperimen
Model Atom Bohr
• Bohr mencoba menyusun model atom dengan
menggunakan pendekatan yang berbeda
dengan pendekatan klasik seperti yang
digunakan Rutherford.
• Di sini Bohr membuat postulat-postulat sbb.
• Postulat 1: Elektron dalam atom bergerak dalam
orbit lingkaran mengelilingi inti dengan interaksi
coulomb antara inti dan elektron
• Postulat 2: Hanya orbit yang momentum
angularnya kelipatan bulat dari h/2π yang
diijinkan. Jadi L=n h/2π
Model Atom Bohr
• Postulat 3 : Dalam lintasan ini elektron
bersifat stasioner, tak memancarkan
radiasi sehingga energinya tetap
• Postulat 4 : Pemancaran radiasi terjadi
bila terjadi pindah orbit
• hf=Ei – Ef
Formulasi Matematis Model Atom
Bohr
1 Ze 2 mv2

4o r 2
r
L  mvr  n
Ze  4o mv r
2 2

2
 n 
Ze  4o mr
2

 mr 
 n 2 2 
r  4o  
2 
 mZe 
Formulasi Matematis Model Atom
Bohr
 
2
n 1 Ze
v 
 mr  4o n

1 Ze 2 1 Ze 2
V   dr  
r
4o r 2
4o r
1 2 1 Ze 2
K  mv 
2 4o 2r
1Ze 2
E  K V    K
4o 2r
mZ 2 e 4 1
E
(4o ) 2 2 2 n 2

Anda mungkin juga menyukai