suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan makanan (kering atau basah), baik kualitas maupun kuantitas (termasuk standar mutu gizi) pada tempat yang sesuai dengan karakteristik bahan makanannya. Bahan makanan harus segera disimpan diruang penyimpanan, gudang atau ruang pendingin setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima. Hasil Pengamatan : Penyimpanan BMB : • Penyimpanan BMK disimpan di gudang BMK. Semua bahanan makanan kering disimpan di rak-rak tersusun rapi dan di beri label berdasarkan jenis dan kelompoknya dengan menggunakan prinsip FIFO dan FEFO. • Bahan makanan kering disimpan ditempat yang sesuai dengan suhu bahan makanan kering yaitu 25 C tetapi suhu yang terdapat digudang yaitu 24oC. Bahan makanan telah dikemas tertutup serta telah dibagi dibungkus kecil-kecil menggunakan plastik hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengeluaran bahan makanan kering. • Setiap bahan makanan yang diterima dan dikeluarkan, selanjutnya ditulis pada kartu stock oleh petugas gudang hal ini dilakukan untuk memudahkan petugas gudang guna mengetahui bahan makanan yang diterima dan dikeluarkan. • Secara observasi yang dilakukan pada ruang BMK untuk jarak antara rak lantai, dan dinding atau langit-langit sudah sesuai dengan ketentuan menurut Kemenkes tahun 2013 berdasarkan pengukuran dilapangan diketahui bahwa: • Jarak bahan makanan dengan lantai : 23 cm. • Jarak bahan makanan dengan dinding : 6,5 cm. • Jarak bahan makanan dengan langit-langit : > 60 cm. • Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari oleh petugas kebersihan. Untuk penyemprotan ruangan dengan insektisida dilakukan 1 bulan sekali dikarenakan khawatir akan tercemar dengan bahan makanan. Penyimpanan BMK • Pada gudang penyimpanan bahan makanan basah atau segar pengecekan terhadap suhu dilakukan setiap hari oleh petugas gudang yang bertugas. Semua bahan makanan yang dimasukkan sesuai jenisnya dan disimpan dalam box tertutup dan disusun dalam rak-rak. Suhu yang terdapat ada ruang coldroom ialah 12ºC yang berarti sesuai dengan standar SPO yang ada dimana suhu untuk ruang coldroom 10º-15ºC. • Ruang penyimpanan didalam coldroom dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang cooling dimana ruang cooling dibagi 2 sisi , sisi pertama digunakan untuk penyimpanan sayur- sayuran yanng disusun berdasarkan jenisnya , sisi kedua digunakan unntuk penyimpanan buah-buahan, tahu dan telur. • Suhu pada penyimpanan freezer -5ºC dimana bahan makanan yang disimpan seperti daging cincang, daging potong dan ayam potong yang dibungkus plastik dan disimpan didalam box, dikarenakan area ruangan yang kurang luas maka box diletakkan dilantai.
• Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa RS Drajat
Prawiranegara secara umum sudah memenuhi standar penyimpanan menurut Kemenkes 2013. Namun, masih ada beberapa bahan makanan yang tidak memenuhi standar penyimpanan seperti telur dan tahu yang disimpan dalam coldroom yang bersuhu 12ºC dimana seharusnya menurut Kemenkes 2013 penyimpanan telur harus berada dalam suhu 5º s/d 7º C untuk penyimpanan 3 hari atau kurang, -5º s/d 0º C untuk penyimpanan 1 minggu atau kurang, >-5º C untuk penyimpanan 1 minggu atau lebih. Persiapan bahan makanan • untuk persiapan bahan makanan dan bumbu dilakukan pada tempat tersendiri dengan peralatan persiapan yang sudah tersedia di tempat persiapan. Proses persiapan bahan makanan dilakukan di dekat gudang alat dan coldroom dengan alasan sirkulasi udara ruang persiapan yang kurang baik karena dalam satu ruangan dengan ruang pengolahan bahan makanan utama yang bisa menyebabkan suhu ruangan meningkat. • Sedangkan yang diolah dapat diminta langsung ke gudang bahan makanan sesuai menu yang digunakan pada siklus menu perhari. Jika bahan makanan yang akan dipersiapkan stocknya habis, dilakukan penggantian bahan makanan dengan yang lain. • Prosedur persiapan bahan makanan sudah sesuai standar persiapan bahan makanan menurut masing-masing perlakuan bahan makanan. Namun pada pengolahan pencucian bahan makanan dilakukan setelah pemotongan hal ini dapat menyebabkan kandungan zat gizi akan berkurang.