Anda di halaman 1dari 13

Sistem Penerimaan dan Penyimpanan

Informasi Terkait Setiap Komponen Subsistem


Proses
 Ruang penerimaan bahan pangan terhubung langsung dengan
pintu keluar sehingga supplier bahan pangan mudah untuk
memasukkan dan melakukan pemeriksaan bahan pangan.
 Ruang penerimaan STRATEGIS: dekat dengan ruang persiapan
dan ruang penyimpanan bahan pangan.
 Barang-barang yang digunakan saat penerimaan barang:
timbangan, form pemesanan, rak bahan makanan, dan alat
pengecek telur.
 Penerimaan bahan pangan merupakan alur perjalanan bahan
pangan yang pertama sebelum proses penyimpanan atau
persiapan.
 Penerimaan bahan pangan dilakukan di ruang penerimaan
mulai pukul 06.30 WIB sampai selesai.
 Penerimaan bahan pangan meliputi kegiatan memeriksa,
meneliti, mencatat, memutuskan, dan melaporkan macam
dan jumlah bahan pangan sesuai dengan pesanan dan
spesifikasi yang ditetapkan serta waktu penerimaannya.
 Tugas penerima bahan pangan: menerima, memastikan, dan
mencatat bahan pangan yang datang sudah sesuai dengan
ketentuannya.
 Bahan pangan yang sudah diterima segera dibawa ke gudang
penyimpanan yang sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu
seperti telur dan sayur atau dibawa ke bagian persiapan
untuk segera diolah.
Ruang penyimpanan di Unit Gizi
RSPAD Gatot Soebroto

Gudang bahan pangan segar

Gudang basah merupakan gudang penyimpanan bahan pangan


yang merupakan hasil pertanian, perkebunan, atau peternakan.
Ruang penyimpanan di Unit Gizi
RSPAD Gatot Soebroto

Gudang makanan pokok Gudang kering (bahan pangan


kemasan)
Gudang kering merupakan gudang penyimpanan bahan pangan hasil olahan
pabrik dalam bentuk kemasan
 Memiliki fasilitas AC dilengkapi dengan alat pengatur kelembaban
(humidifier) dengan standar kelembaban <60% yang rutin diperiksa setiap
pagi dan sore.
GUDANG BASAH:
Chiller: chiller lauk nabati, sayur, buah, bumbu, dan telur
Freezer. cabai giling dan lauk hewani seperti daging, sapi,
ikan, dan ayam.

GUDANG KERING:
Makanan pokok: beras, air mineral untuk pasien, susu kenal
manis untuk pegawai, dan maltodekstrin
Hasil olahan pabrik dalam bentuk kemasan
Alur Penyimpanan Bahan Pangan
1. Bahan Pangan yang Sudah Diterima Segera
Diperiksa Kualitas dan Kuantitasnya.
Tujuan: memastikan kualitas dari tiap bahan
pangan, terutama pemeriksaan tanggal
kadaluarsa untuk bahan pangan kering dan
mengetahui kuantitas dengan penimbangan
berat bahan.

2. Bahan Pangan Diberikan Label pada Setiap


Kemasan Bahan Pangan yang Diterima.
ISI LABEL: tanggal diterimanya bahan pangan
tersebut
Tujuan: memastikan dan memudahkan
berjalannya sistem First In First Out (FIFO).
3. Bahan Pangan Disimpan di Gudang Bahan Pangan Sesuai dengan Jenisnya
Bahan pangan basah segera disimpan di chiller atau freezer sesuai dengan
jenisnya, dan bahan pangan kering disimpan di gudang kering sesuai jenisnya.

• Bahan pangan kering seperti produk kemasan, beras, minyak, bumbu instan,
dan sebagainya langsung disimpan dalam gudang penyimpanan.
• Bahan pangan kering yang akan segera disimpan harus melewati
pengecekan oleh petugas gudang kering untuk diberi label dan dicatat pada
formulir stok gudang.
• Isi formulir stok bahan: tanggal kedatangan, tanggal pengeluaran, dan sisa
stok yang harus diisi saat penerimaan.
• Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto melaksanakan sistem First In First Out (FIFO)
dan First Expired First Out (FEFO) dalam penyimpanan dan penggunaan
bahan pangan.
• Penyimpanan bahan kemasan menggunakan box yang dibedakan sesuai
dengan jenis produk sebelum di simpan pada rak penyimpanan yang
tersedia.
• Gudang makanan pokok memiliki 2 jenis rak yaitu rak untuk menyimpan
box dan rak untuk menyimpan beras. Penyimpanan beras langsung
diletakkan di atas rak tanpa menggunakan box.
Analisis Kesesuaian Informasi dengan
Peraturan/Perundang-undangan/Pedoman/
Standar Yang Berlaku Untuk Subsistem Tersebut
 Alur penerimaan bahan pangan di RSPAD Gatot Soebroto
sudah SESUAI dengan Kemenkes (2013) yaitu bahan pangan
yang datang diperiksa sesuai dengan pesanan dan
spesifikasi kemudian bahan pangan di kirim ke gudang
penyimpanan sesuai dengan jenis barang atau langsung ke
tempat persiapan bahan makanan.
 Jenis tempat penyimpanan bahan pangan sudah SESUAI
dengan Kemenkes (2013), yaitu penyimpanan bahan
pangan segar (ruang pendingin berupa chiller dan freezer)
dan penyimpanan bahan pangan kering.
Kesesuaian suhu penyimpanan bahan pangan dengan Permenkes No 1096 Tahun 2011
Indikator Standar Kesesuaian Penyebab ketidaksesuaian
Buah pisang yang Penerimaan bahan Tidak sesuai Dokumen spesifikasi bahan pangan
berukuran kecil, buah apel pangan tidak sesuai tidak pernah digunakan pada saat
yang memar di beberapa dengan spesifikasi penerimaan bahan pangan oleh
bagian, dan daging sapi bahan pangan petugas pembelian dan penerima
yang potongannya bahan pangan (bagian gudang yang
memiliki berat yang tidak bertangung jawab) saat kegiatan
sesuai dengan spesifikasi tersebut berlangsung
yang telah ditetapkan.
Suhu gudang kering 27°C Suhu gudang kering Tidak sesuai Penurunan fungsi AC atau pengatur
25°C suhu ruangan
Suhu penyimpanan Tidak sesuai Makanan kemasan tidak ditentukan
makanan kemasan jenis dan spesifikasinya sedangkan
tertutup sebesar ± makanan kemasan yang disimpan
10°C dalam gudang kering sangat
beragam
Penyimpanan beras Pe ny i mp a n a n Tidak sesuai Tidak ada box untuk menyimpan
langsung diletakkan di atas semua bahan beras
rak tanpa menggunakan makanan
box. ditempatkan dalam
tempat tertutup,
terbungkus rapat
dan tidak
berlubang
Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan Praktek Yang Dilakukan RS
KELEBIHAN KEKURANGAN
Gudang penyimpanan tidak hanya Suhu gudang kering untuk penyimpanan
dibagi 2 (gudang basah dan kering) tepung dan bahan kemasan (27°C) tidak
tetapi ditambah dengan gudang sesuai standar (25°C) dan suhu
makanan pokok penyimpanan makanan kemasan tertutup
tidak sebesar ± 10°C
Semua bahan yang akan disimpan Penyimpanan beras langsung diletakkan
diberikan label tanggal datang dan di atas rak tanpa menggunakan box.
tanggal kedaluwarsa
Terdapat formulir stok gudang Jarak penyimpanan bahan pangan
terhadap lantai pada gudang kering (10
cm) dan gudang makanan pokok (10-14,5
cm) tidak sesuai standar (15 cm)
Suhu dan kelembaban ruangan Jarak penyimpanan bahan pangan
diperiksa secara berkala terhadap dinding pada gudang makanan
pokok (4 cm) tidak sesuai standar (5 cm)
Saran Perbaikan Berdasarkan Hasil Evaluasi

 Jangka pendek
1. Memperbaiki AC/ pendingin ruangan penyimpanan segera
2. Membeli box untuk menyimpan beras
3. Menggunakan dokumen spesifikasi bahan pangan saat penerimaan
bahan pangan oleh petugas pembelian dan penerima bahan
pangan

 Jangka panjang
1. Perawatan AC/pendingin ruangan penyimpanan (misalnya:
membersihkan AC dan pemeriksaan tekanan freon secara berkala)
2.Menyediakan penyimpanan makanan kemasan tertutup pada suhu ±
10°C
3. Mengganti palet yang lebih tinggi agar jarak lantai ke bahan baku
sesuai dengan standar
4. Memperbaiki letak bahan pangan agar jarak penyimpanan bahan
pangan terhadap dinding sesuai standar

Anda mungkin juga menyukai