0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan6 halaman
Biosimilar adalah obat biologi yang mirip dengan obat biologi inovator tetapi tidak sama persis. Produk biosimilar harus memenuhi pedoman kualitas, keamanan, dan efikasi melalui uji preklinis dan klinis. Produk biosimilar berbeda dengan generik karena proses produksinya yang kompleks. Regulasi produk biosimilar memerlukan perbandingan dengan produk inovator untuk mendapatkan persetujuan beredar.
Biosimilar adalah obat biologi yang mirip dengan obat biologi inovator tetapi tidak sama persis. Produk biosimilar harus memenuhi pedoman kualitas, keamanan, dan efikasi melalui uji preklinis dan klinis. Produk biosimilar berbeda dengan generik karena proses produksinya yang kompleks. Regulasi produk biosimilar memerlukan perbandingan dengan produk inovator untuk mendapatkan persetujuan beredar.
Biosimilar adalah obat biologi yang mirip dengan obat biologi inovator tetapi tidak sama persis. Produk biosimilar harus memenuhi pedoman kualitas, keamanan, dan efikasi melalui uji preklinis dan klinis. Produk biosimilar berbeda dengan generik karena proses produksinya yang kompleks. Regulasi produk biosimilar memerlukan perbandingan dengan produk inovator untuk mendapatkan persetujuan beredar.
Untuk biosimilar asli ada 3 pedoman penting yang harus diingat dalam proses biosimilar, yaitu kualitas (dilihat dari makhluk hidup yang dikembangkan), keamanan (melalui uji pre klinis dan klinis) dan efikasinya (pemanfaatan dari obat itu sendiri),” ujar Prof. dr. Iwan Dwiprahasto MMedSc, PhD Ketua Pengurus Besar IKAFI (Ikatan Ahli Farmakologi Indonesia).Menurutnya, produk-produk biologi dibuat melalui proses produksi yang sangat rumit dan komplek sehingga sulit untuk menghasilkan produk yang sama persis. “Produk biosimilar tidak bisa disebut sebagai produk generik dan penggunaan istilah biogenerik juga tidak tepat,” katanya. Melihat gejala duplikat biosimilar yang makin marak, sejumlah negara kini menerapkan landasan hukum yang sangat jelas. Di Asia sudah ada 3 negara yang telah mempunyai pedoman terhadap obat biosimilar ini yaitu, Malaysia, Singapura, serta Jepang. Hal apakah yang perlu diwaspadai dari produk biosimilar? mengawasi kualitas pembuatannya dan kualitas produknya dengan tolok ukur GMP (good manufacturing practice) dan BA/BE (bioavailability dan bioequivalence). Perbedaan Obat bermolekul kecil dan bermolekul besar (makromolekul) ? Molekul-molekul kecil mempunyai berat molekul kurang dari 1000, misalnya asam amino (leusin), nukleotida (ATP), dan monosakarida (glukosa). Makromolekul mempunyai berat yang sangat tinggi antara 104 sampai 1012, misalnya protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Makromolekul mempunyai peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup. sifat-sifat genetic makhluk hidup tersimpan di dalam untaian DNA yang merupakan polimer nukleotida. Sebagian energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tersimpan dalam molekul karbohidrat dan juga merupakan penyusun dinding sel tanaman dan jasad renik. Protein merupakan makromolekul yang mempunyai fungsi sangat penting, misalnya sebagai biokatalisator atau enzim, reaksi-reaksi fisiologis, sebagai bagian dari system pengaturan ekspresi genetic atau protein regulator, serta sebagai komponen penyusun sel. Sel-sel makromolekul terbentuk melalui rangkaian molekul-molekul relatif kecil, membentuk suatu rantai yang dinamakan polimer. Molekul-molekul penyusun polimer harus merupakan sub unit yang sama atau menyerupai. Setiap molekul penyusun polimer dinamakan monomer. Apa beda Biosimilar dengan Generik ? “Produk biosimilar tidak bisa disebut sebagai produk generik dan penggunaan istilah biogenerik juga tidak tepat,” Sebutkan masing2 kelompok 1 produk biosimilar yang berbeda dan jelaskan perbedaan dan persamaannya dengan produk inovatornya Sistem-sistem ekspresi tersebut diantaranya: bakteri, yeast, tanaman, serangga dan mammalia. Albumin, Interferon (Roferon A dan Intron A), Insulin (Insulin glargin) dan Eritropoietin (Epoitin alfa) adalah beberapa contoh produk biosimilar yang telah beredar di dunia industri farmasi. Bagaimana Regulasi produk biosimilar (bagaimana produk biosimilar bisa mendapatkan persetujuan dari FDA/ atau BPOM lainnya) ? Proses dalam pembuatan biosimilar harus sangat hati-hati, karena menggunakan protein, DNA, atau sel dari makhluk hidup, karena jika salah sedikit bisa berbahaya. Untuk itu dibutuhkan pedoman yang khusus tentang biosimilar dan harus dibandingkan dengan originatornya.“Salah satu tantangan terbesar dalam produk biosimilar adalah menjamin keamana dan manfaat bagi pasien, memastikan bahwa produk ini memiliki profil yang sama dengan produk originalnya dan dilakukan pengujian yang menyeluruh, bukan sekedar studi terbatas,”. Di Indonesia obat biosimilar mulai masuk sekitar 4-5 tahun yang lalu. Harga obat biosimilar memang mahal, tapi bisa saja beberapa obat generik digantikan oleh obat biosimilar karena lebih safety, lebih berkualitas dan manfaatnya. Jika obat biosimilar yang ingin masuk maka harus dibandingkan dengan obat serupa yang telah diizinkan beredar, jika belum ada maka harus dibandingkan dengan originatornya.