Anda di halaman 1dari 23

OLEH :

LAURENSIUS L. LADJA, SH
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
 Salah satu fokus perhatian yang sangat serius
dan merupakan elemen mendasar dalam
pemenuhan hak hidup masyarakat Ngada
adalah di bidang penyediaan air minum.
 Karena itu mandat penyediaan air minum
lantas diberikan kepada sebuah Badan Usaha
Milik Daerah ( BUMD ) atau yang dikenal
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) “Tirta
Banari” Kabupaten Ngada
 Sebagai sebuah BUMD yang bergerak dalam
bidang penyediaan air minum, PDAM Ngada
perlu mendapatkan kebijakan, suntikan
modal dan pengendalian/pengawasan dari
beberapa unsur seperti : pemerintah,
konsumen, dan praktisi air minum.
 Karena itu keberadaan sebuah Badan
Pengawas menjadi sangat penting dan
strategis sebagaimana diamanatkan di dalam
Permendagri no 2 tahun 2007 tentang Organ
dan Kepegawaian PDAM dan Peraturan
Pemerintah RI no 54 tahun 2017 tentang
Badan Usaha Milik Negara.
MAKSUD TUJUAN

1. Memaparkan visi, misi dan


Untuk memenuhi salah rencana strategis sebagai
calon Badan Pengawas PDAM
satu persyaratan seleksi
Kab. Ngada
yang ditetapkan oleh 2. Memaparkan tugas dan
Panitia Seleksi Dewan kewajiban selaku Dewan
Pengawas PDAM Pengawas PDAM dalam
Kabupaten meningkatkan kinerja PDAM
Kab. Ngada.
 .

MANFAAT

1. Masukan (input) bagi penyusunan Kebijakan


daerah dalam Bidang Penyediaan Air Minum
2. Masukan untuk percepatan perbaikan Kinerja
PDAM KAb. Ngada berdasarkan laporan Evaluasi
Kinerja PDAM “Tirta Banari” Kab. Ngada tahun
Buku 2018 yang dilaksanakan oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) perwakilan Provinsi NTT
BAB II
LANDASAN PENULISAN
1. UU no 69 tahun 1985 tentang pembentukan daerah-daerah
tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
2. UU no 23 tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah
3. Permendagri no 2 tahun 2007 tentang Organ dan
Kepegawaian Perusahaan Daera Air Minu
4. PP no 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
5. PP RI no 54 tahun 2017 tentang Badan Usaha milik Daerah
6. Peraturan Daerah Kab. Ngada no 4 tahun 1993 tentang
Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah
tingkat II Ngad
7. Laporan Evaluasi kinerja Perusahaan daerah Air Minum
(PDAM) “ Tirta Banari” Kab. Ngada Tahun Buku 2018
BAB III
GAMBARAN UMUM PDAM
KABUPATEN NGADA
 ..
PENDIRIAN TUJUAN

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menyediakan jasa


Kabupaten Ngada didirikan berdasarkan
pelayanan dan penyediaan
Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Nomor 4
Tahun 1993, tanggal 17 Juli 1993 tentang
air bersih yang memenuhi
Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum syarat kesehatan bagi
Kabupaten Ngada, dengan mengubah status masyarakat Kabupaten
dari Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Ngada.
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
“Tirta Banari” Kabupaten Ngada.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi
masyarakat Kabupaten Ngada, maka PDAM
Kabupaten Ngada melaksanakan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
 Membangun, memelihara dan menjalankan
operasi sarana penyediaan air bersih;
 Mengatur, menyempurnakan dan mengawasi
air secara merata dan efisien;
 Menyusun dan melaksanakan peraturan
untuk mencegah adanya pengambilan air
secara liar; dan
 Menyelenggarakan pelayanan air bersih
kepada masyarakat secara tertib dan teratur.
KETENAGAAN (SDM) PDAM KABUPATEN
NGADA

No Uraian Status SDM Jumlah

Tetap Tidak tetap

1. Direktur 1 - 1

2. Satuan Pengawas - - -
Internal (SPI)
3. Bagian Administrasi 17 5 22

4. Bagian Teknik 33 16 49

Jumlah 51 21 72
EVALUASI KINERJA PDAM “TIRTA BANARI”
KABUPATEN NGADA

mendapatkan nilai 2,35 dan


Tingkat Kesehatan
tergolong “Kurang Sehat”.

Kinerja PDAM mendapat nilai 56,13 tergolong


“cukup”.
Aspek Kebijakan 1. Pemerintah Kabupaten Ngada belum memiliki
dokumen Kebijakan Strategi Daerah
(JAKSTRADA);
2. RKAP PDAM “Tirta Banari” Kabupaten Ngada
Tahun 2018 belum memenuhi aspek
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8
Tahun 2000. RKAP belum disusun berdasarkan
Corporate Plan dan tanpa mempertimbangkan
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM). Manajemen PDAM belum melakukan
evaluasi terhadap
 Jangkauan Pelayanan

Sampai dengan 31 Desember 2018, PDAM memiliki


pelanggan aktif sebanyak 9.349 SR yang berasal dari
pemasangan SR reguler PDAM. Jumlah penduduk yang
terlayani di wilayah administrasi sebanyak 50.940 jiwa atau
32,02% dari jumlah penduduk sebanyak 159.081 jiwa.
Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani
sebanyak 42.450 jiwa atau 44,08% dari jumlah penduduk
yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 96.292 jiwa.
Pemerintah Kabupaten Ngada belum menetapkan target
cakupan pelayanan yang harus dicapai PDAM di akhir tahun
2018. PDAM belum siap mendukung target 100% akses air
minum nasional.
 Kualitas air belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam
PERMENKES Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum. PDAM belum melakukan pengawasan internal
atas kualitas air minum sesuai dengan PERMENKES Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum. PDAM juga belum melakukan pengawasan
eksternal atas kualitas air minum.
 Pemakaian air rata-rata untuk pelanggan rumah tangga sebesar
13,06 meter kubik/bulan dan pemakaian rata-rata keseluruhan
pelanggan sebesar 14,28 kubik/bulan. Kondisi ini telah memenuhi
PERMENDAGRI Nomor 71 Tahun 2016 yaitu Standar Kebutuhan
Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebanyak 10
meter/kubik/kepala keluarga/bulan. Pemakaian rata-rata untuk
pelanggan rumah tangga sebesar 85,89 liter/orang/hari sehingga
telah memenuhi Peraturan Menteri PUPR Nomor 29 Tahun 2018
yaitu kebutuhan pokok minimal air minum sehari-hari sejumlah 60
liter/orang/hari.
 Kontinuitas air yang didistribusikan berkisar
8,66 jam per hari. Tidak tercapainya
standar kontinuitas disebabkan debit air
yang tidak mencukupi untuk seluruh
wilayah Kabupaten Ngada. Cara yang
dilakukan adalah pembagian jam distribusi
penyaluran air kepada pelanggan untuk
mempertahankan tekanan air ketika air
sampai ke pelanggan
 Permasalahan Air Tanpa Rekening
(Non Revenue Water/NRW)

 Tingkat Kehilangan Unit Produksi


Tidak terjadi tingkat kehilangan di unit produksi karena
dari volume air yang dihasilkan sebesar 2.014.889 M3,
semuanya telah didistribusikan ke pelanggan sebesar
2.014.889 M3.
 NRW Distribusi
Dari volume air yang didistribusikan ke pelanggan
sebesar 2.014.889 M3, telah dijual ke pelanggan sebesar
1.603.374 M3 atau sebesar 20,42%. Hal ini disebabkan
adanya kerusakan Water Meter Pelanggan dan adanya
kebocoran pada pipa jaringan distribusi.
Sumber air baku yang digunakan PDAM adalah air
bawah tanah dan mata air, yaitu sebanyak 13 sumber
mata air dan 1 sumber air bawah tanah dengan
tingkat pemanfaatan yang belum maksimal. Debit
sumber air baku yang tersedia sebesar 175
liter/detik dan PDAM telah menggunakan sistem
gravitasi untuk pengambilan air baku dengan debit
sebesar 139,50 liter/detik atau dengan tingkat
pemanfaatan yang belum maksimal. Selain itu,
terdapat sumber air yang berpotensi dikembangkan
sebagai alternatif sumber air baku saat ini yaitu : (1).
Kota Bajawa, mata air Tudha Raja, dan (2). IKK Riung,
mata air Waekolong dan Ndilang.
 Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2018
sebesar 5.112.288,00 M3, dari jumlah ini sebesar
2.835.547,78 M3 (55,47%) tidak dapat dimanfaatkan dan
kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) sebesar
2.276.740,22 M3 (44,53%). Kapasitas terpasang tidak dapat
dimanfaatkan tersebut terutama disebabkan karena debit air
menurun, terutama di musim kemarau. Belum ada upaya
PDAM “Tirta Banari” Kabupaten Ngada untuk meningkatkan
utilitas kapasitas produksi terpasang.
 Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan
sebesar 2.014.889,00 M3, sehingga terdapat kapasitas yang
masih menganggur sebesar 261.851.,22 M3 (11%). Kapasitas
menganggur ini terutama disebabkan karena dilakukannya
kegiatan pembersihan reservoir dan pengukuran debit air
bulanan serta pembatasan jam operasi pompa (agar pompa
tidak cepat rusak). Belum ada upaya PDAM untuk
meningkatkan utilitas kapasitas riil.
Sistem distribusi yang digunakan PDAM “Tirta
Banari” Kabupaten Ngada sampai dengan tahun
2018 adalah gravitasi dan perpompaan. Untuk
mendistribusikan air yang telah diolah sampai
dengan tahun 2018, PDAM memiliki panjang pipa
distribusi sepanjang 112.979 M.
Sampai dengan tahun 2018, jumlah reservoir yang
terpasang sebanyak 14 unit dengan kapasitas
2.100 M3 dan tersebar pada 5 lokasi. PDAM belum
melakukan analisis terhadap sistem
distribusi/reservoir dan pipa distribusi yang
dibutuhkan
1. PDAM belum memiliki kebijakan pengelolaan aset.
Kebijakan pengelolaan aset belum
mempertimbangkan risiko kegagalan yang timbul
atas kegagalan operasional aset. Realisasi
pengeluaran modal pada tahun 2018 sebesar Rp.
628.975.616,00 masih lebih tinggi dibandingkan
dengan pengeluaran pemeliharaan aset yang
sebesar Rp. 561.443.520,00.
2. Instalasi produksi dan distribusi belum dilengkapi
dengan Water Meter Induk.
3. Terdapat kenaikan Saldo Piutang air yang cukup
signifikan
4. Terdapat meter air sebanyak 836 unit pada SR
pelanggan dalam kondisi rusak.
 VISI ◦ MISI

“Mewujudkan Membantu Tugas Direksi dan jajarannya agar


PDAM “Tirta Banari” berkinerja tinggi melalui pelaksanaan tugas
Kabupaten Ngada pengawasan” dengan beberapa fokus perhatian utama
Berkinerja Tinggi”. yaitu :
1. Pengawasan dan pengendalian dalam penyusunan
Kebijakan Strategi Daerah (JAKSTRADA), Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM),
Corporate Plan dan RKAP tahunan;
2. Pengawasan dan pengendalian dalam pembenahan
pengelolaan keuangan, pelayanan, operasi, dan
sumber daya manusia.
No. Misi Tujuan Sasaran
1. Membantu Tugas Manajemen PDAM Kabupaten Ngada Adanya Kebijakan Strategi
Direksi dan mengacu kepada Kebijakan Strategi Daerah, Rencana Induk
jajarannya agar Daerah (JAKSTRADA), Rencana Sistem Penyediaan Air
berkinerja tinggi Induk Sistem Penyediaan Air Minum Minum (RISPAM), Corporate
melalui pelaksanaan (RISPAM), Corporate Plan dan RKAP Plan dan RKAP tahunan
tugas pengawasan tahunan
PDAM Kabupaten Ngada Pengelolaan keuangan,
mendapatkan penilaian sehat pelayanan, operasi, dan
berdasarkan indikator BPPSPAM sumber daya manusia
berdasarkan indikator
BPPSPAM
Meningkatkan kualitas, kuantitas dan Pengelolaan air memenuhi
kontinuitas (K3) air standar kualitas, kuantitas
dan kontinuitas

Meningkatkan cakupan pelayanan air Perluasan cakupan pelayanan


bersih air bersih
No. Misi Rencana Strategis
1. Membantu  Berperan aktif dalam penyusunan Kebijakan
Direksi dan Strategi Daerah (JAKSTRADA), Rencana Induk
jajarannya dalam Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM),
meningkatkan Corporate Plan dan RKAP tahunan
kinerja PDAM  Mendukung upaya menyehatkan PDAM
“Tirta Banari” Kabupaten Ngada berdasarkan indikator
Kabupaten BPPSPAM
Ngada melalui  Mendukung upaya PDAM untuk meningkatkan
pelaksanaan kualitas, kuantitas dan kontinuitas (K3) air
tugas
pengawasan
 Melalui makalah Rencana Strategis Badan
Pengawas PDAM Kabupaten Ngada, saya ingin
memberikan gambaran tentang komitmen saya
untuk membawa PDAM Kabupaten Ngada pada
suatu Badan Usaha yang berkinerja tinggi.
 Semoga gagasan yang saya tuangkan ini dalam
kaitannya dengan tugas Badan Pengawas dapat
memberikan inspirasi dan kontribusi gagasan
untuk mempercepat pencapaian Visi PDAM “Tirta
Banari” Kabupaten Ngada dan Visi Pembangunan
Kabupaten Ngada.

Anda mungkin juga menyukai