Anda di halaman 1dari 5

Persamaan Karakteristik

kedokteran Keluarga,
Okupasi & Komunikasi

SGD 9
Kedokteran Komunitas
• Merupakan perluasan dari konsep kedokteran klinis, karena fokusnya tetap pada pelayanan
kesehatan primer, tetapi masalah yang diperhatikan tidak hanya kesehatan pasien, tetapi juga
kesehatan keluarga dan anggota komunitas lainnya.
• Di sisi lain, kedokteran komunitas perlu dibedakan dengan ilmu kesehatan masyarakat, yang
dilakukan sesuai dengan peran dan kapasitasnya sebagai seorang dokter, bukan sebagai ahli
kesehatan masyaarakat.

• Sebagai contoh, telah banyak bukti kuat dari studi epidemiologi, biomedis, dan klinis, yang
menunjukkan bahwa merokok aktif maupun pasif merupakan kausa berbagai penyakit kronis
utama, seperti hipertensi, penjakit jantung koroner, diabetes melitus, dan stroke.
• Tetapi kedokteran komunitas tidak menuntut seorang dokter untuk memiliki kompetensi
membuat rancangan undang-undang maupun melakukan advokasi terbentuknya undang-undang,
peraturan, atau kebijakan yang melarang merokok di tempat-tempat umum. Intervensi
tersebut dapat dirancang dan diimplementasikan oleh ahli kesehatan masyarakat.

Tambahkan footer TREY


research
2
Kedokteran Keluarga
• Adalah ilmu yang menekankan pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang personal,
primer, komprehensif, dan berkelanjutan (continuing) kepada individu dalam hubungannnya
dengan keluarga, komunitas, dan lingkungannya.
• Dikenal dengan nama lain, misalnya “praktik umum” (gerenal practice) atau “kedokteran
pelayanan primer” (primary care medicine).
• Tetapi kedokteran keluarga lebih disukai untuk menekankan keluarga sebagai unit sosial yang
memberikan dukungan kepada individu.
• Keluarga merupakan sebab dan akibat kesehatan dan penyakit pada individu. Masalah
kesehatan pasien sering kali disebabkan oleh masalah yang terdapat pada keluarga.
Sebaliknya, masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan keluarga

Tambahkan footer TREY


research
3
Kedokteran Okupasi
• Merupakan sebuah ilmu yang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan pekerja
dan pengaruh kesehatan pekerja terhadap pekerjaan.
• Melakukan intervensi kesehatan yang ditujukan kepada para pekerja dan lingkungan kerjanya,
yang bersifat pencegahan
• primer (health promotion, specific protection),
• sekunder (early detection and prompt treatment), dan
• tersier (disability limitation, rehabilitation, prevention of premature death).
• Melakukan penilaian tentang berbagai risiko, bahaya di tempat kerja, dan menerapkan upaya
pencegahan penyakit dan cedera, serta meningkatkan kesehatan populasi pekerja.
• Melakukan upaya menurunkan risiko, mencegah terjadinya penyakit dan cedera akibat kerja,
dengan menerapkan ventilasi setempat, penggunaan peralatan protektif perorangan,
perubahan cara bekerja, dan vaksinasi.

Tambahkan footer TREY


research
4
Terima Kasih

TREY
research
5

Anda mungkin juga menyukai